PROKLAMASI 17 AGUSTUS
1945
PEMBENTUKAN BPUPKI
LATAR BELAKANG
Pada
PERESMIAN BPUPKI
SIDANG-SIDANG BPUPKI
Untuk
itulah
pada
kata
pembukaannya, ketua BPUPKI, dr.
Radjiman Wediodiningrat meminta
pandangan para anggota mengenai
dasar Negara Indonesia merdeka
tersebut.
Pada
hari
pertama
persidangan
pertama tanggal 29 Mei 1945, Muh.
Yamin mengemukakan lima Azas
Dasar Negara Kebangsaan Republik
Indonesia sebagai berikut :
1. Peri Kebangsaan;
2. Peri Kemanusiaan;
3. Peri Ke-Tuhanan;
4. Peri Kerakyatan;
5. Kesejahteraan Rakyat.
persatuan
kekeluargaan
keseimbangan
musyawarah
keadilan sosial
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan;
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial;
5. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
PANITIA SEMBILAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ir. Sukarno
Drs. Moh. Hatta
Muh. Yamin
Mr. Ahmad Subardjo
Mr. A.A. Maramis
Abdulkadir Muzakkir
K.H. Wachid Hasyim
K.H. Agus Salim
Abikusno Tjokrosujoso.
PIAGAM JAKARTA
Musyawarah dari Panitia Sembilan ini
kemudian menghasilkan suatu rumusan
yang Oleh Muh.Yamin rumusan itu
diberi nama Jakarta Charter atau
Piagam Jakarta. Rumusan draft dasar
negara Indonesia Merdeka itu adalah :
1. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan
Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2. (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan;
5. (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PANITIA
PERANCANG
UNDANG-UNDANG
Panitia Perancang UndangDASAR
undang Dasar yang diketuai
oleh
Ir.
Sukarno
dan
beranggotakan 21 orang.
Pada tanggal 11 Juli 1945,
Panitia
Perancang
Undangundang Dasar dengan suara
bulat menyetujui isi preambule
(pembukaan) yang diambil dari
Piagam Jakarta.
PANITIA KECIL
PERANCANG UNDANGUNDANG DASAR
Selanjutnya
panitia
tersebut
membentuk Panitia Kecil Perancang
Undang-undang Dasar yang diketuai
Prof. Dr. Mr. Supomo
Anggotanya Mr. Wongsonegoro, Mr.
Ahmad Subardjo, Mr. A.A. Maramis, Mr.
R.P. Singgih, H. Agus Salim dan
Sukiman.
Hasil perumusan panitia kecil ini
kemudian disempurnakan bahasanya
oleh Panitia Penghalus Bahasa yang
terdiri dari Husein Djajadiningrat, Agus
Salim dan Supomo.
PEMBENTUKAN
PPKI
RAPAT
GOLONGAN MUDA
PERISTIWA
RENGASDENGKLOK
Dini hari tanggal 16 Agustus 1945 di
asrama Baperpi, golongan muda
kembali mengadakan rapat.
Selain juga dihadiri oleh Sukarni,
Jusuf Kunto, dr. Muwardi dari
Barisan Pelopor dan Shudanco
Singgih dari Daidan PETA Jakarta
Syu.
Rapat ini membuat keputusan
menyingkirkan Ir. Sukarno dan Drs.
Moh. Hatta ke luar kota dengan tujuan
untuk menjauhkan mereka dari segala
pengaruh Jepang.
Untuk menghindari kecurigaan dari
pihak Jepang, Shudanco Singgih
mendapatkan kepercayaan untuk
melaksanakan rencana tersebut.
Sehari
PERUMUSAN TEKS
PROKLAMASI
Ir.
PERUMUSAN TEKS
PROKLAMASI
PELAKSANAAN
PROKLAMASI
Pagi hari itu, rumah Ir. Sukarno dipadati
oleh sejumlah massa pemuda yang
berbaris dengan tertib.
Untuk menjaga keamanan upacara
pembacaan proklamasi, dr. Muwardi
(Kepala Keamanan Ir. Sukarno) meminta
kepada Cudanco Latief Hendraningrat
untuk menugaskan anak buahnya berjagajaga di sekitar rumah Ir. Sukarno.
Sedangkan Wakil Walikota Suwirjo
memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk
mempersiapkan pengeras suara.
Untuk itu Mr. Wilopo dan Nyonopranowo
pergi ke rumah Gunawan pemilik toko radio
Satria di Jl. Salemba Tengah 24, untuk
meminjam mikrofon dan pengeras suara.
Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud
(Komandan Pengawal Rumah Ir. Sukarno)
untuk menyiapkan tiang bendera.
Suhud kemudian mencari sebatang bambu
di belakang rumah. Bendera yang akan
dikibarkan sudah dipersiapkan oleh
Nyonya Fatmawati.
Berita
proklamasi yang
sudah meluas di seluruh
Jakarta disebarkan ke
seluruh Indonesia. Pagi hari
itu juga, teks proklamsi
telah sampai di tangan
Kepala Bagian Radio dari
Kantor Berita Domei,
Waidan B. Palenewen.
Berita proklamasi juga
disiarkan lewat pers dan
surat selebaran. Hampir
seluruh harian di Jawa
dalam penerbitannya
tanggal 20 Agustus 1945
memuat berita proklamasi
dan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia.
SOAL-SOAL LATIHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.