Anda di halaman 1dari 43

Penyakit pada rongga

mulut
Dr. Arnelis SpPD-KGEH

Rongga Mulut
Saliva: membasuh gigi, membersihkan sisa
makanan, menjaga keasaman gigi,
melindungi dari virus dan bakteri
Bakteri rongga mulut: Streptococcus mutans
Plaque: substansi yang melekat pada gigi.
Mengandung koloni bakteri, protozoa.
Terbentuk dalam 24 jam
Calculus: Bakteri pada plaque yang
dibiarkan (2 atau 3 hari) akan menyerap
calcium dan mineral pada saliva calculus.
3

Plaque & Calculus

Kandidiasis mulut /oral


thrush
kondisi dimana jamur Candida albicans
terakumulasi pada lapisan mulut
menyebabkan lesi berwarna putih krem,
biasanya di lidah atau pipi bagian
dalam.
Lesi dapat menyakitkan dan dapat
berdarah sedikit ketika lesi dikeruk.
dapat menyebar ke langit-langit mulut,
gusi, amandel (tonsil) atau bagian
belakang tenggorokan.

Kandidiasis mulut /oral


thrush
dapat menyerang siapa saja
lebih mungkin terjadi pada bayi dan
pada orang yang memakai gigi palsu
penggunaan kortikosteroid inhalasi
orang dengan kekebalan tubuh yang
rendah

Etiologi oral thrush


Oral thrush dan infeksi Candida
lainnya dapat terjadi ketika sistem
kekebalan tubuh menjadi lemah oleh
karena penyakit atau obat-obatan
seperti
prednison,
atau
ketika
antibiotik
mengganggu
keseimbangan
alami
mikroorganisme dalam tubuh

Penyakit yang rentan terhadap


infeksi kandidiasis mulut (oral
trush)
HIV/AIDS
Serangan berulang dari oral trush mungkin merupakan tanda
pertama dari infeksi HIV.
Kanker dan perawatannya (kemoterapi / radiasi)
Diabetes mellitus
diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang tidak terkontrol
dengan baik, saliva mungkin mengandung sejumlah besar
gula, sehingga dapat mendorong pertumbuhan candida
Infeksi jamur vagina
Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh jamur yang sama
dapat menyebabkan candidiasis mulut. Meskipun infeksi jamur
tidak berbahaya, jika seseorang sedang hamil maka jamur
dapat menular pada bayi selama persalinan. Akibatnya, bayi
tersebut juga dapat mengalami oral thrush

Manifestasi HIV pada rongga


mulut

Pseudomembranous
Candidiasis

Esophageal Candidiasis

Hyperplastic Candidiasis

Pseudomembranous
Candidiasis / KS

13

Manifestasi klinis
1. Pada anak-anak dan dewasa
Awalnya bisa tanpa gejala.
Tanda dan gejala dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan untuk
waktu yang lama.
a. Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langitlangit mulut, gusi, dan amandel (tonsil)
b. Lesi menyerupai keju
c. Nyeri
d. Sedikit perdarahan jika lesi digosok atau tergores
e. Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut (terutama
pada
pemakai gigi tiruan)
f. Sensasi seperti terdapat kapas pada mulut
g. Kehilangan selera makan

Manifestasi Klinis
Pada kasus yang berat, lesi dapat
menyebar
ke
bawah
ke
kerongkongan dan esofagus (Candida
esophagitis). Jika hal ini terjadi,
pasien mungkin akan mengalami
kesulitan menelan atau merasa
seolah-olah makanan terjebak di
tenggorokan.

Manifestasi Klinis
Pada bayi
- lesi mulut khas berwarna putih,
kesulitan makan atau rewel dan
mudah
marah.
Bayi dapat menularkan infeksi
kepada ibu
selama menyusui.

Manifestasi Klinis
3. Pada ibu menyusui
a. Puting berwarna sangat merah, sensitif,
dan gatal
b. Terdapat serpihan kulit di daerah
berwarna
gelap yang melingkari puting (areola)
c. Puting terasa sakit saat menyusui
d.
Sakit yang tajam jauh di dalam
payudara

Pengobatan
Tujuan : menghentikan penyebaran
yang cepat dari jamur,
pendekatan terbaik tergantung pada
usia pasien, kesehatan pasien secara
keseluruhan dan penyebab infeksi

Pengobatan
Untuk bayi dan ibu menyusui
sebaiknya ibu dan bayi segera diobati.
a. obat antijamur ringan untuk bayi dan krim antijamur
untuk
payudara ibu.
b. Jika bayi menggunakan empeng atau dot, bilas puting
dan
dot rutin setiap hari dalam larutan cuka dan air dan
keringkan untuk mencegah pertumbuhan jamur.
c. Jika ibu menggunakan pompa payudara, bilaslah
dalam
Larutan cuka dan air.

1. dewasa sehat dan anak-anak


- Makan yoghurt tanpa gula
- Konsumsi kapsul acidophilus atau
acidophilus cairan
- Obat antijamur
- Amfoterisin B
Obat ini dapat digunakan ketika
obat lainnya tidak efektif.

Recurrent aphthous stomatitis (RAS)


painful oral ulcers and
recurring condition
may involve buccal,
labial, tongue, hard and
soft palate mucosal
surfaces.
Shallow ulcers covered
by gray, yellow or white
plaques with erythema.

21

Aphthous Ulcer

22

Minor Aphthous Ulcers

Silverman, Eversole, Truelove. Essentials of Oral Medicine. London, B.C.


Decker, 2001.

23

RAS (Aetiology&Treatment)
Unknown aetiology: possible genetic
predisposition
Some factors local trauma, stress, local infections,
food allergy,
hormonal fluctuations, exposure to chemicals.
In association with systemic diseases including HIV
infection,
Behcets disease, inflammatory bowel disease and
celiac

Treatment:
topical corticosteroids
Clorhexidine gluconate mouthwash decrease the
severity of

Idiopathic Necrotizing
Stomatitis

Consider:
Bacterial
Viral
Fungal
Combination

Silverman, Eversole, Truelove. Essentials of Oral Medicine. London, B.C. Decker,


2001.

Necrotizing Stomatitis

Glositis
penyakit pada
lidah
bengkak dan
perubahan
warna
permukaan lidah
menjadi hampir
licin

Glositis

Benign Migratory Glossitis (BMG)

Affects 2% of population
psoriasis
Unknown aetiology
Irregular dekeratinized
desquamated papillae
(red in color), surrounded
by elevated whitish or
yellow margins due to
hyperkeratosis.
Neutrophil migration into
epithelial layer

Etiologi glositis

Allergic reactions to oral care products, foods, or


medicine
Dry mouth due to Sjogren syndrome
Infection from bacteria, yeast or viruses (including oral
herpes)
Injury (such as from burns, rough teeth, or bad-fitting
dentures)
Skin conditions that affect the mouth
Irritants such as tobacco, alcohol, hot foods, spices, or
other irritants
Hormonal factors
Certain vitamin deficiencies

Symptoms

Problems chewing, swallowing, or


speaking
Smooth surface of the tongue
Sore, tender, or swollen tongue
Pale or bright red color to the tongue
Tongue swelling

Rare symptoms or problems include

Blocked airway

Problems speaking, chewing, or


swallowing

Treatment
The goal of treatment is to reduce swelling and soreness.
Most people do not need to go to the hospital unless the
tongue is very swollen.
Treatment may include:
Good oral care. Brush your teeth thoroughly at least
twice a
day and floss at least once a day.
Antibiotics or other medicines to treat infection.
Diet changes and supplements to treat nutrition
problems.
Avoiding irritants (such as hot or spicy foods, alcohol,
and
tobacco) to ease discomfort

When to Contact a Medical


Professional

Symptoms of glossitis last longer than 10


days.

Tongue swelling is very bad.


Breathing, speaking, chewing,
swallowing
causes problems.

or

Get emergency care right away if tongue


swelling blocks the airway.

Parotitis
(Gondongan / MUMPS)
penyakit menular karena virus
(Paramyxovirus)
menyerang kelenjar ludah (parotis) di
antara telinga dan rahang
pembengkakan pada leher bagian atas
atau pipi bagian bawah
cenderung menyerang usia 2-14 tahun.
dewasa bisa menyerang testis, sistem
saraf pusat, pankreas, prostat,
payudara dan organ lainnya

Penularan

melalui kontak langsung, percikan ludah, bahan muntah,


mungkin dengan urin.
Virus dapat ditemukan dalam urin dari hari 1-14 setelah
terjadi pembesaran kelenjar.
orang yang pernah menderita penyakit gondongan,
memiliki kekebalan seumur hidup
dapat menjadi sumber penularan selama 9 hari sejak
keluhan bengkak ditemukan.
pada periode tersebut dianjurkan tidak masuk sekolah atau
melakukan aktifitas di keramaian karena akan menjadi
sumber penularan dan penyebaran penyakit anak-anak di
sekitarnya.

Tanda dan gejala

30-40% asimtomatik (subclinis)


subklinis dapat menjadi sumber penularan
masa inkubasi 12-24 hr (rata rata 17-18 hr)
tahap awal (1-2 hari) : demam (suhu 38.5 40 oC), sakit kepala, nyeri otot,
kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah
dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut). Kadangkala
disertai nyeri telinga yang hebat pada 24 jam pertama
Selanjutnya : pembengkakan parotis yang diawali dengan pembengkakan
salah satu sisi kemudian kedua kelenjar (70-80% kasus)
Pembengkakan berlangsung 3-5 hari,
Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar (testis)
karena penyebaran melalui aliran darah

Tanda dan gejala

0-40% asimtomatik (subclinis)


subklinis dapat menjadi sumber penularan
masa inkubasi 12-24 hr (rata rata 17-18 hr)
tahap awal (1-2 hari) : demam (suhu 38.5 40 oC),
sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan,
nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah
dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit
membuka mulut). Kadangkala disertai nyeri telinga
yang hebat pada 24 jam pertama
Selanjutnya : pembengkakan parotis (3-5
hari)yang diawali dengan pembengkakan salah
satu sisi kemudian kedua kelenjar (70-80% kasus)
Pada pria akil balik bisa terjadi pembengkakan
(testis) karena penyebaran melalui aliran darah

Diagnosis
klinis : gejala infeksi parotitis epidemika
pemeirksaan fisis
kontak dengan penderita Parotitis 2-3
minggu
sebelumnya.
laboratorium : leucopenia,limfosiotsis relatif
serologi (spesifik mumps antibodies):
Complement fixation antibodies (CF),
Hemagglutination inhibitor antibodies (HI),
Virus neutralizing antibodies (NT

Komplikasi
pulih total tanpa penyulit
kadang memburuk setelah 2 minggu

Komplikasi

Orkitis
Ovoritis
Ensefalitis atau meningitis
Pankreatitis (akhir minggu pertama)
Nefritis
dll

Pengobatan
istirahat (demam dan parotis
bengkak)
simtomatis
kompres es jika testis bengkak dan
nyeri
steroid
Pengobatan komplikasi

Preventif
vaksin MMR
diberikan melalui injeksi pada usia 15
bulan
bisa : anak, remaja dan dewasa yang
belum pernah menderita parotitis

Parotitismengenai siapa saja

Anda mungkin juga menyukai