Anda di halaman 1dari 22

FOOTNOTE

(CATATAN KAKI)

catatan kaki atau catatan bawah yang terletak di bagian


bawah arena halaman
Pada umumnya footnote digunakan untuk menunjukkan
adanya kutipan
Tidak semua yang diuraikan dalam teks perlu diberi catatan
kaki kecuali kutipan yang betul-betul penting

FUNGSI
1. Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian)
semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang
harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnote
adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut
didapatkan.
2. Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan
dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat
umum tidak perlu diberi footnote)
3. Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar
konteks dan teks.
4. Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk
menunjukkan bahan dalam lampiran, atau persoalanpersoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab,
atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.

ANGKA PENUNJUK
1.

2.

Menggunakan angka arab yang letaknya diakhir kutipan dalam


teks. Angka tersebut diletakkan agak menjorok ke atas tanpa
jarak. Begitu juga pada angka penunjuk footnote ditempatkan
pada huruf pertama tanpa jarak dan menjorok ke atas.
Setiap bab, angka penunjuk footnote dimulai dengan huruf satu
(1). Begitu juga untuk bab bab selanjutnya

Penilaian arsip adalah proses penentuan nilai sekaligus penyusutan arsip


yang didasarkan pada fungsi administratif, hukum dan keuangan, nilai evidensial
dan informasional atau penilaian, penataan, dan kaitan arsip dengan arsip lainnya.1

------------------1Frank Boles, Archival Appraisal. (New York: Neal-Schuman Publisher Inc.,


1991), hlm. 20.

CARA
1.
2.

3.
4.

5.

Di bagian bawah arena halaman dan harus ditempatkan


sesuai dengan halaman yang diberi footnote.
Antara footnote dan teks harus diberi garis pembatas.
Jarak antara garis pembatas dengan tgeks terakhir
adalah 2 spasi. Begitu juga antara garis pembatas
dengan footnote diberi jarak 1,5 spasi. Garis pemisah
tersebut dimulai dari garis margin dari kiri ke kanan
dengan panjang 3,5 cm atau kurang lebih 20 ketukan.
Nomor penunjuk footnote diletakkan sejajar dengan
huruf pertama alinia baru.
Setiap footnote dianggap paragraf baru. Apabila
footnote lebih dari satu baris, jarak antar baris dalam
satu footnote adalah 1 spasi. Bila dalam satu halaman
terdapat lebih dari satu footnote, jarak anttar footnote
adalah 2 spasi.
Bila sumber kutipan lebih dari satu maka antar sumber
tersebut dipisahkan dengan tanda titik koma (;)

BUKU

------------------

1Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital


dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan,
1994), hlm. 16.

ARTIKEL DALAM TERBITAN


BERKALA (MAJALAH ILMIAH,
------------------JURNAL)
1Gemala Rabiah Hatta, Rekam Medis dan Kesehatan

(Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang


Kesehatan Nasional, dalam Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni 1988
(Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.

ARTIKEL DALAM SEBUAH


BUKU (KUMPULAN
KARANGAN)
-------------------1David Roberts, Managing Records in Special
Formats, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives
(Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.

MAKALAH SEMINAR

------------------

1Machmoed Effendhie, Arsip Sebagai Sumber Informasi


dalam Pengambilan Keputusan, Makalah seminar Apresiasi Kearsipan
Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11 September 2001,
hlm. 14.

TERBITAN PEMERINTAH
------------------1Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979
tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.

TERBITAN ORGANISASI
-----------------1Developing and Oprating a Records retention
Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.

SUMBER LISAN
------------------1Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13
Oktober 2003 di Kantor Kepatihan Yogyakarta.

KARYA ILMIAH TIDAK


DITERBITKAN (LTA, SKRIPSI,
TESIS, DISERTASI, DLL.)
------------------1Erna Handayani dkk.., Perubahan Pengelolaan
Arsip Aktif dari Sentralisasi ke desentralisasi di P.T. Sari
Husada, LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya,
UGM, 2000, hlm. 28.

SINGKATAN-SINGKATAN
PENTING DALAM
n.p. (no place)
= kota penerbit tidak ada atau tidak diketahui
FOOTNOTE
n.n. (no name)
= nama penerbit tidak ada atau tidak diketahui
n.d. (no date)

= tahun penerbit tidak ada atau tidak diketahui

untuk Indonesia diganti : t.k. (tanpa kota) ; t.p. (tanpa penerbit); t.t.
(tanpa tahun)

KOTA PENERBIT TIDAK


DIKETAHUI
------------------11David Roberts, Managing Records in Special
Formats, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives
(n.p.: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.

TAHUN TERBIT TIDAK


DIKETAHUI
------------------11Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan
Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta:
Pustaka sinar Harapan, t.t.), hlm. 16.

SINGKATAN
vol. (volume) atau jilid : singkatan ini ditempatkan sesudah
judul.
v. (vide) = lihat juga
Cf. (convert) = bandingkan

PENGGUNAAN
SINGKATAN VOL. DAN CF
------------------11David Roberts, Managing Records in Special Formats,
dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives vol. 3 (Victoria: D.W.
Thorpe, 1993), hlm. 387; cf. Budi Martono, Penyusutan dan
Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta:
Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.

IBID. (IBIDEM) ARTINYA SAMA: DIGUNAKAN


UNTUK CATATAN KAKI DARI SATU SUMBER
YANG DIRUJUK SECARA BERURUTAN TANPA
DISELINGI SUMBER LAIN.
------------------11Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital
dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994.),
hlm. 16.
12Ibid. (bila halamannya sama, hlm. 16)
13Ibid., hlm. 17.

OP.CIT. (OPERE CITATO) ARTINYA BAHAN YANG DIKUTIP:


OP.CIT. DIGUNAKAN BILA KUTIPAN BERASAL DARI
SUMBER YANG SAMA DAN HALAMAN BERBEDA TETAPI
TELAH DISELINGI SUMBER LAIN YANG BERBEDA

------------------11Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan


Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta:
Pustaka sinar Harapan, 1994.), hlm. 16.
12David Roberts, Managing Records in Special
Formats, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping
Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
13Budi Martono, op.cit., hlm. 17.

LOC.CIT. (LOCO CITATO) ARTINYA


TEMPAT/HALAMAN YANG DIKUTIP: DIGUNAKAN
BILA KUTIPAN BERASAL DARI SUMBER YANG
SAMA DAN HALAMAN SAMA TETAPI TELAH
DISELINGI SUMBER LAIN YANG BERBEDA

------------------11Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan


Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta:
Pustaka sinar Harapan, 1994.), hlm. 16.
12David Roberts, Managing Records in Special
Formats, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping
Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
13Budi Martono, loc.cit.

Anda mungkin juga menyukai