0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
72 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Sultan Mahmud II dari Kesultanan Utsmaniyah yang memerintah antara 1808-1839. Sultan Mahmud II berhasil memberantas pemberontakan Pasukan Inkisyariyah dan melakukan berbagai reformasi militer dan pendidikan untuk memodernisasi Kesultanan Utsmaniyah.
Dokumen tersebut membahas tentang Sultan Mahmud II dari Kesultanan Utsmaniyah yang memerintah antara 1808-1839. Sultan Mahmud II berhasil memberantas pemberontakan Pasukan Inkisyariyah dan melakukan berbagai reformasi militer dan pendidikan untuk memodernisasi Kesultanan Utsmaniyah.
Dokumen tersebut membahas tentang Sultan Mahmud II dari Kesultanan Utsmaniyah yang memerintah antara 1808-1839. Sultan Mahmud II berhasil memberantas pemberontakan Pasukan Inkisyariyah dan melakukan berbagai reformasi militer dan pendidikan untuk memodernisasi Kesultanan Utsmaniyah.
pada tahun 1785 dan mempunyai didikan tradisional, antara lain pengetahuan agama, pengetahuan pemerintah, sejarah, dan sastra Arab, Turki, dan Persia. Sultan Mahmud II memangku kekuasaan tatkala berumur 24 tahun menjabat sebagai Sultan Turki Utsmani antara 1808-1839.
Sultan Mahmud II banyak mengambil faidah
dari kebersamaannya dengan Sultan Salim III, yang banyak memberikan informasi padanya tentang rencana-rencana perubahan. Hanya saja sulatan yang baru ini sejak awal memerintah harus tunduk pada kemauan Pasukan Inkisyariyah. Maka dia pun memerintahkan untuk membatalkan semua rencana reformasi, dengan harapan dapat memuaskan mereka, hingga suatu saat tiba waktunya untuk merealisasikan dan menerapkan semua rencana perubahan itu.
Mahmud II adalah orang yang
menggunakan mantel kesabaran dan menunggu saat yang paling tepat untuk bisa keluar dari kungkungan kelompok Inkisyariyun yang selalu mengancam eksistensi Daulah Utsmaniyah. Namun kesempatan itu tidak berpihak padanya sebelum melewati masa-masa panjang. Khususnya, karena pada zamannya dipenuhi dengan perkembangan peristiwa yang sangat penting yang telah menguras sebagian besar energi dan semua potensinya.
Tabiat Pasukan Inkisyariyah rusak dan
akhlak mereka berubah dengan sangat drastis. Kepentingan mereka yang berubahubah menjadi sumber bencana bagi pemerintahan Utsmani dan rakyatnya. Mereka sering melakukan intervensi dalam masalah-masalah kenegaraan. Mereka tenggelam dalam kenikmatan dunia dan semua yang haram. Sehingga sangat sulit bagi mereka untuk mau berangkat berjihad. Mereka meminta hadiah-hadiah dari pemerintah, dan cenderung melakukan perbuatan anarkis dan perampokan saat menyerang sebuah negeri.
Kaum Inkisyariyun meninggalkan tugas dan
kewajiban mereka dan menjadi manusiamanusia pemabuk. Maka kekalahan terusmenerus menimpa mereka karena meninggalkan syariat Islam , akidah serta prinsip-prinsip agama. Bahkan lebih jauh dari itu, mereka memecat dan membunuh beberapa sultan seperti Sultan Utsman II. Mereka pula yang mendudukkan Sutlan Murad sehingga dapat dikendalikan. Mereka juga membunuh Sultan Ibrahim I dan Sultan Muhammad IV sehingga orang-orang Eropa dapat menguasai sebagian wilayah Kesultanan Utsmani.
Pada masa Sultan Salim II, kelompok ini
melakukan pemberontakan sehingga membuka kesempatan pada pasukan musuh untuk memasuki wilayah Utsmani, kemudian menguasainya. Mereka juga mencopot Sultan Mustafa II, Ahmad III, Mustafa IV hingga akhirnya Sultan Mahmud II menjadi penguasa pada 1241 H dan berhasil keluar dari cengkeraman mereka. Pada 8 Dzulqa'dah 1241 H, sebagian perwira Inkisyariyah mulai menggerakkan pasukan saat mereka sedang melakukan latihan, lalu melakukan pembangkangan. Sultan Mahmud II mengumpulkan para ulama dan memberitahu niat kaum pemberontak tersebut. Para ulama mendorongnya untuk menghancurkan mereka.
Sultan Mahmud II berhasil memberantas
pemberontakan Pasukan Inkisyariyah dan menghancurkan mereka. Terhadap mereka yang melarikan diri, Sultan memerintahkan agar diburu, dihukum pancung atau diasingkan. Selanjutnya Sultan Mahmud II bebas mengembangkan militernya dengan mengikuti pola militer Barat. Sorban diganti dengan topi Romawi, demikian pula dengan uniform tentara. Dia juga menciptakan lambang kebesaran militer. Dengan demikian dialah orang pertama yang membuat lambang kebesaran dari kalangan Sultan Utsmani. Penggantian sorban dengan topi Romawi yang dilakukan Sultan Mahmud II dan kewajiban memakai pakaian Eropa bagi militer, menunjukkan satu kekalahan psikologis yang mendalam.
Sultan Mahmud II banyak melakukan gerakan
pembaharuan dalam dunia Islam, yaitu sebagai berikut. 1. Menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya 2. Menghapus pengultusan sultan yang dianggap suci oleh rakyatnya 3. Memasukkan kurikulum umum ke dalam lembaga-lembaha pendidikan madrasah 4. Mendirikan sekolah Maktebi Maarif yang mempersiapkan tenaga-tenaga administrasi, dan Maktebi UlumI edebiyet yang mempersiapkan tenaga-tenaga ahli penerjemah 5. Mendirikan sekolah kedokteran, militer, dan teknik.