ANATOMI TESTIS
Organ genitalia pria yang terletak di skrotum
Terbungkus oleh jaringan tunika albuginea
Diluar tunika albuginea terdapat tunika
vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan
parietalis, serta tunika dartos
Vaskularisasi
1. Arteri spermatika
interna
2. Arteri deferensialis
3. Arteri kremasterika
Pembuluh vena yang
meninggalkan testis
berkumpul membentuk
pleksus Pampiniformis.
B. DEFINISI HIDROKEL
C. ETIOLOGI
(primer)
Sekunder.
D. KLASIFIKASI
E. PATOFISIOLOGI
Prosesus vaginalis
Rongga peritoneum
skrotum
Penutupan prosesus vaginalis yang belum
sempurna
Hidrokel
Pada
F. DIAGNOSA
Anamnesis
Benjolan
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
G. DIAGNOSIS BANDING
Varikokel
Torsi Testis
Spermatokel
Hematokel
Hernia Inguinalis Lateral
Tumor testis
H. TERAPI
Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga
anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan
setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel
akan sembuh sendiri; tetapi jika hidrokel masih
tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan
untuk dilakukan koreksi
Aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan
sebuah jarum
Pembedahan
KOMPLIKASI
Kompresi pada peredaran darah testis
Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar
mudah mengalami trauma dan hidrokel
permagna bisa menekan pembuluh darah yang
menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi
testis.
Perdarahan yang disebabkan karena trauma dan
aspirasi.
Sekunder Infeksi
HERNIA
ANATOMI
a. Kanalis Inguinalis
Terletak
TRIGONUM HESSELBACH
DEFINISI HERNIA
Protrusi atau penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga bersangkutan pada hernia abdomen
Isi perut menonjol melalui defek atau bagian
lemah dari bagian muskulo-aponeurotik dinding
perut
ETIOLOGI
1. Lemahnya dinding rongga perut.
2. Akibat dari pembedahan sebelumnya.
3. Kongenital
4. Aquisial
BAGIAN-BAGIAN HERNIA
1. Kantong hernia
2. Isi hernia
3. Pintu hernia
4. Leher hernia
5. Locus minoris resistence
JENIS HERNIA
Menurut lokasinya
a. Hernia inguinalis
b. Hernia umbilikus
c. Hernia femoralis
Menurut isinya
a.
b.
Menurut penyebabnya
a. Hernia kongenital atau bawaan
b. Hernia traumatik
c. Hernia insisional
Menurut terlihat dan tidaknya penonjolan
a. Hernia externs
b. Hernia interns
Menurut keadaannya
a. Hernia inkarserata
b. Hernia strangulata
Menurut sifatnya :
a. Hernia Reponibel
b. Hernia Irrepnibel
PATOFISIOLOGI
Pada bulan ke-8 dari kehamilan, terjadinya
desensus vestikulorum melalui kanal Inguinalis
Penurunan testis itu akan menarik peritoneum
ke daerah skrotum sehingga terjadi tonjolan
peritoneum : Prosesus vaginalis peritonea
Bila bayi lahir umumnya prosesus ini telah
mengalami obliterasi
C. HERNIA FEMORALIS
Umumnya dijumpai pada perempuan tua
Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan di
lipat paha di bawah ligamentum inguinale, di
medial vena femoralis dan lateral tuberkulum
pubikum
Hernia ini masuk melalui annulus femoralis ke
dalam kanalis femoralis dan keluar pada fosa
ovalis di lipat paha.
DIAGNOSA
1. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Hernia reponibel: terdapat benjolan dilipat paha
yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin
atau mengedan dan mneghilang setelah
berbaring.
Hernia Inguinal Lateralis : muncul benjolan di
regio inguinalis yang berjalan dari lateral ke
medial, tonjolan berbentuk lonjong.
Hernia Inguinal Medialis :tonjolan biasanya
terjadi bilateral, berbentuk bulat.
Palpasi
Pertengahan canalis inguinalis, ditekan lalu
pasien disuruh mengejan:
jika
Perkusi
Hipertimpani, curiga hernia strangulata
Auskultasi
hernia inkarserata : Hiperperistaltis
Pemeriksaan Ziemen
Test
Jari
ke 2 : Hernia Inguinalis
Lateralis.
Jari ke 3 : Hernia Inguinalis
Medialis.
Jari ke 4 : Hernia Femoralis.
2. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
USG
CT
Scan
PENATALAKSANAAN
Operasi
Dikelompokkan dalam 4 kategori utama :
Kelompok 1: Open Anterior Repair
Kelompok 2: Open Posterior Repair
Kelompok 3:Tension-FreeRepair WithMesh
Kelompok 4: Laparoskopik
KOMPLIKASI
Biasanya ringan
Sering : hematom dan infeksi luka
Komplikasi yang lebih serius seperti perdarahan,
osteitis atau atropy testis terjadi kurang dari 1 %
TERIMA KASIH