Keterangan Umum
Nama
Jenis kelamin
: Tn. MR
: Laki-laki
Usia
: 63 tahun
Alamat
: Andir
Pekerjaan
: Pedagang
: Islam
Bangsa
: Sunda
: 8 Oktober 2016
Keluhan Utama
Lemah Badan Menyeluruh
Anamnesis Khusus
Pasien datang dengan rujukan dari RS Kebon Jati yaitu keluhan lemah badan yang
menyeluruh semenjak 3 hari SMRS. Pada awalnya keluhan lemah badan membuat pasien
merasa lelah untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien kesulitan untuk bergerak dari
tempat tidur dan melakukan aktivitas sehari hari. Keluarga pasien mengeluhkan warna
kulit pasien menjadi lebih pucat. Keluhan lemah badan juga disertai dengan adanya BAB
dengan tinja bewarna kehitaman seperti aspal dan konsistensi yang cair dan lengket
semenjak 3 hari SMRS. Keluhan BAB hitam terjadi tiga kali dan tidak diketahui seberapa
banyak jumlah yang keluar. Pasien tidak mengeluhkan muntah dengan warna muntah
seperti ampas kopi atau muntah berdarah. Diketahui semenjak 2 minggu SMRS pasien
mengonsumsi obat anti nyeri yang tidak diketahui namanya karena terdapat nyeri dan
benjol pada ibu jari kaki kanan dan siku kiri. Nyeri dirasakan pada bagian ulu hati. Pasien
juga mengeluhkan mukanya menjadi bengkak.
Anamnesis Khusus
Pasien tidak mengeluhkan mimisan, gusi berdarah dan memar. Pasien menyangkal muntah
dengan warna kehitaman seperti ampas kopi dan tidak mengeluhkan rasa sulit menelan.
Warna kuning pada kulit pasien disangkal. Pasien tidak mengeluhkan adanya perubahan warna
pada air seni. Pasien tidak pernah mengalami gangguan dalam BAK. Pasien menyangkal
adanya benjolan perut, ketiak dan leher. Tidak ada keluhan demam yang dirasakan pasien.
Pasien tidak mengeluhkan adanya penurunan berat badan dan kurangnya nafsu makan. Pasien
tidak pernah meminum minuman yang mengandung alkohol. Pasien sering meminum obat anti
nyeri yang tidak diketahui namanya, lameson dan jamu untuk mengobati penyakit asam
uratnya yang dideritanya. Pasien meminum obat anti nyeri dan jamu semenjak awal penyakit
asam uratnya muncul dan baru meminum lameson sekitar 3 bulan SMRS. Obat-obatan
tersebut dibeli sendiri oleh pasien. Pasien mengatakan bahwa makanan yang dimakan pasien
cukup gizi seperti nasi, sayur, tahu, tempe, daging dan buah dan pasien selalu makan tepat
waktu.
Anamnesis Khusus
Diketahui pasien memiliki riwayat penyakit asam urat semenjak tahun 2003 setelah
pasien berobat ke dokter dan lalu membeli sendiri obat untuk mengurangi nyeri saat
penyakitnya kambuh. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi. Pasien
tidak memiliki keluhan sering buang air kecil, sering haus dan sering lapar. Pasien pernah
mengalami stroke 1 tahun SMRS. Tidak ada riwayat penyakit kuning pada pasien.
Semenjak keluhan utama muncul, pasien belum meminum obat, namun karena keluhan
semakin memperparah pasien dibawa ke IGD RS kebon Jati, namun karena keterbatasan
alat pasien dirujuk ke Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin.
Anamnesis Tambahan
Pasien datang ke Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin atas rujukan dari RS Kebon Jati. Di RS
Kebon Jati pasien diduga mengalami perdarahan pada saluran pencernaan dan pada
pasien dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan hasil Haemoglobin 4.4 g/dl dan
Hematokrit 13%. Setelah datang ke Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin pasien langsung
masuk rawat inap dan telah diberikan transfusi PRC sebanyak 3 labu. Lemah badan
berkurang setelah dilakukan transfusi darah.
Status presen
Keadaan umum
Kesan sakit
: sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
: cukup
Keadaan sirkulasi
Tekanan darah
: 140/80 mmHg
Pemeriksaan Khusus
Kepala
Tengkorak
Muka
: simetris, tidak terdapat gerakan involunter, ada edema dan tidak ada massa
Mata
Telinga
: tidak ada edema mukosa, tidak ada hiperemis, tidak ada sekret, M. Timpani intak
Hidung
: tidak ada edema mukosa, tidak ada hiperemis, tidak ada sekret, tidak ada perdarahan hidung
Bibir
Lidah
Rongga mulut
Rongga leher
Kelenjar parotis
Leher
Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran KGB
Palpasi
Ketiak
Inspeksi : Terdapat rambut ketiak dan
Palpasi
pembesaran KGB
Thoraks
Thoraks depan
Inspeksi :
Bentuk umum
Sudut epigastrik
Sela iga
Frontal
: < 90 derajat
: 2 cm (tidak melebar)
: simetris
Pergerakan : simetris
Skeletal
Kulit
: tidak ada
payudara
Palpasi
Kulit: tidak ada kelainan
Muskulatur
Vokal fremitus
Mammae
: kiri = kanan
Iktus kordis
Perkusi
Paru-paru
Kanan
: sonor
Kiri : sonor
Batas paru hati
Peranjakan
: ICS 5
: 2 cm
Cor
Atas
Kanan
Auskultasi
Paru-paru
- suara pernafasan
- Vokal resonans
: Vesikular kanan=kiri
: Kiri = kanan
: s1, s2 normal
: tidak ada
Thoraks belakang
Inspeksi
Bentuk
: simetri
Pergerakan
: simetri
Skeletal
Palpasi
Vokal fremitus
: kiri = kanan
Auskultasi
Paru-paru
suara pernapasan
: Vesikular, kanan=kiri
Vokal resonans
: kiri = kanan
Suara tambahan
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Bentuk
Kulit
Pergerakan
jejas
medusa, ada striae
: simetris
Palpasi
Dinding perut
Nyeri
: lembut
Hepar
tidak teraba pembesaran
Lien
Tidak teraba
Ruang traube
Ginjal
: kosong
epigastrik
Lipat paha
Inspeksi
: Terdapat lesi berupa makula eritema dan skuama dengan batas tepi aktif
: tidak ada
: teraba
: Terdapat tophi pada ibu jari kaki kanan dan siku tangan kiri
: Warna memucat
pergerakan
palmar
: Warna Memucat
: CRT > 2
edema
Usul Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium
Parameter hematologi Hb, Reitukulosit, leukosit, trombosit, aPTT, PT (INR), MCV, MCH, MCHC
Sediaan apus darah tepi
Biokimia serum bilirubin, transaminase (ALT dan AST), Kadar elektrolit (Na, K, Cl, bikarbonat), ureum,
kreatinin dan gula darah
Urinalisis (makroskopis dan mikroskopis)
Analisis feses (makroskopis dan mikroskopis + FOBT)
Urea breath test dan serologi H. Pylorii
Upper GI Series Roentgen (barium roentgenogram)
USG hepatobillier
MRI/CT-SCAN
Pemeriksaan gastroduodenoskopi
pengambilan jaringan untuk pemeriksaan PA melalui gastroduodenoskopi
Diagnosis Banding
Anemia upper GI bleeding e.c. Gastritis erosive e.c. NSAID
Anemia upper GI bleeding e.c. Gastritis erosive e.c. Alkohol
Anemia upper GI bleeding e.c. Gastritis erosive e.c. Gastric ulcer
Anemia upper GI bleeding e.c. Gastric cancer
Anemia upper GI bleeding e.c. Duodenal ulcer
Anemia upper GI bleeding e.c. esophageal varises
Diagnosis kerja
Anemia upper GI bleeding e.c. Gastritis erosive e.c. NSAID + susp. Cushing syndrome +
susp. Tinea cruris et korporis + susp. Gouty arthritis
Tatalaksana Umum
Edukasi tentang penggunaan obat anti nyeri yang wajar dan tepat
Pemberian oksigen 3 L/min melalui nasal canule
IVFD Nacl 0.9% 1500 cc selama 24 jam
Diet cair 6 x 250 kkal per hari
Transfusi PRC hingga HB mencapai target lebih dari 8 g/dl
Pemasangan kateter untuk monitoring urine output
Konsul ke bagian gastroenterohepatologi untuk endoskopi
Konsul ke bagian metabolisme dan endokrinologi untuk cushing syndrome
Konsul ke bagian rheumatologi untuk gouty arthritis
Konsul ke bagian kulit kelamin untuk tinea cruris et corporis
Observasi tanda tanda vital
Tatalaksana Khusus
Esomeprazol bolus IV 80 mg
Surcralfat 4 x 10 cc PO
Prognosis
Quo ad Vitam
: Dubia Ad Bonam