Anda di halaman 1dari 42

CLINICAL SCIENCE

SESSION
LUKA BAKAR
DISUSUN OLEH:
ANISHA SEFINA P
FITRAHADI NUGRAHA H

Definisi

Luka bakar adalah kerusakan kulit tubuh yang


disebabkan oleh api atau oleh penyebab lain
seperti air panas, listrik, bahan kimia, dan
radiasi.

Epidemiologi

Sekitar 1% populasi Australia dan Selandia Baru yang


mengalami luka bakar membutuhkan perawatan medis setiap
tahunnya. 10% membutuhkan hospitalisasi. 50% mengalami
pembatasan aktivitas sehari-hari

Kasus luka bakar pada dewasa dan anak-anak paling sering


terjadi di rumah. 80% pada kasus anak terjadi di rumah.
Tempat yang paling sering menyebabkan luka bakar adalah
dapur dan kamar mandi

Etiologi

Air panas tergantung suhu cairan, jenis cairan, lama kontak,


dan ketebalan kulit yang terkena

Api nomor dua paling sering

Flash burns ledakan gas, bensin, cairan yang dapat terbakar


lainnya dalam waktu sangat singkat.

Kontak dengan benda panas

Penampang Kulit

Patofisiologi

Mekanisme
1. Zona nekosis koagulasi
Terjadi pada daerah yang dekat
dengan sumber panas. Protein sel
mengalami
koagulasi
dan
menyebabkan kematian sel.
2. Zona stasis
Terjadi karena adanya penurunan
sirkulasi pada daerah tersebut. Zona
stasis bisa menjadi nekrosis akibat
mediator inflamasi yang memberikan
respon terhadap injuri
3. Zona hiperemis
Terjadi dilatasi pembuluh darah.

Mekanisme

Capillary Permeability
Kebocoran cairan dan protein dari ruang intravaskuler

Plasma Onkotik Pressure


Oleh karena hipoproteinemia karena kehilangan protein dari ruang
intravaskuler

Capillary hydrostatic pressure


Oleh karena vasokonstriksi atau blokade parsial karena terjadi agregasi sel
dan trombosit

Clearance cairan dan protein


Oleh karena blokade duktus lymph oleh agregat platelet dan koagulasi fibrin

Mekanisme

Cairan intravascular
Oleh karena fungsi membran sel yg menurun

Tekanan osmotik tissue yg terbakar


Menyebabkan peningkatan cairan intravaskular

Cairan yang menguap

Fungsi myokard

Penilaian Luka Bakar

Etiologi

Kedalaman (derajat)

Luas luka

Lokasi

Usia

Derajat

Derajat I

Lapisan epidermis

Kering, hiperemik

Bulae (-)

Nyeri

Sembuh spontan 2-10 hari tanpa cacat

Derajat II

Derajat IIa

Dangkal (superfisial): pada superfisial dermis, nyeri, kulit


kemerahan, edema, bulae (+/-), adneksa kulit utuh, sembuh dalam
2 minggu tanpa parut atau parut minimal

Derajat

Derajat IIb

Dalam: sebagian besar dermis, nyeri kurang, basah tapi tampak


pucat, bulae (+), sedikit adneksa kulit, sembuh beberapa
minggu/bulan dengan jaringan parut

Derajat III

Seluruh dermis & lapisan di bawahnya

Tampak epitel terkelupas

Abu-abu pucat

Koagulasi protein (eschar). Dermis yang terbakar akan kering dan menciut

Anestesi

Tidak mungkin ada penyembuhan spontan

Derajat

Luas Luka Bakar


Berdasarkan Rule of Nines (%TBSA).
Child(%)

Head/ neck

Arm

Anterior trunk

Posterior trunk

Leg (groin to toe)

Perineum

18

Adult (%)
9

2x9

18
18

18
18

14
5

2 x 18
1

Perhitungan Luas

Usia

Luka bakar terjadi pada usia ekstrem dapat membawa


morbiditas dan mortilitas lebih besar. Perhatian
terhadap usia <3 tahun atau >60 tahun karena
imunitas kurang dibandingkan usia lainnya.

Lokasi
Wajah dan leher, tangan, kaki, dan perineum (area primer)
memerlukan perhatian khusus.

Klasifikasi
(American burn association and American college of
surgeons committee on trauma)
CLASSIFICATION

CRITERIA

MINOR

2 < 15% BSA


2 < 10% BSA IN CHILDREN
3 < 2% BSA

MODERATE

2 = 15% - 25% BSA


2 = 10% - 20% BSA IN CHILDREN
3 = 2% - 10% BSA

CRITICAL

2 > 25% BSA


2 > 20% BSA IN CHILDREN
3 > 10% BSA
BURNS OF FACE,FEET,EYES,EARS,PERINEUM
BURNS IN POOR RISK PATIENT ( AGE, CURRENT DISEASE)
BURNS ASSOCIATED WITH INHALATION,ELECTRICAL INJURY,FRACTURES OR
OTHER MAJOR TRAUMA

Indikasi Rawat Inap

Usia 10-40 tahun: luka bakar derajat 2 lebih dari 15% TBSA,
luka bakar derajat 3 lebih dari 3 % TBSA

Usia <10 tahun dan >40 tahun: luka bakar derajat 2 lebih dari
10% TBSA, setiap luka bakar derajat 3

Luka bakar pada wajah, tangan, kaki, dan perineum

Luka bakar sirkumferensial di ekstremitas

Luka bakar akibat listrik

Luka bakar yang menyebabkan penderita tidak dapat merawat


dirinya sendiri atau tidak dapat menopang kehidupannya
sendiri di rumah

Penatalaksanaan di UGD

Primary assessment

Secondary assessment
evaluasi luka, resusitasi cairan, monitoring lain-lain:
Dekompresi lambung, pain control, Tetanus Profilaktif

Primary Survey
Identify immediate life-threatening conditions :

Airway :
- oksigen,
- observasi edema jalan nafas : progressive hoarseness, LB
kepala & leher, pasang ETT

Breathing
Melihat frekuensi nafas dan ekspansi dada

Circulation
Frekuensi nadi lebih baik daripada Tekanan Darah

C-spine immobilization
Terutama pada korban ledakan atau KLL

Resusitasi Cairan

Pasien dengan luka bakar > 20% memerlukan


resusitasi cairan intra vena

Pasien dengan luka bakar > 50% atau mempunyai


masalah medis lainnya seperti sangat muda atau
sangat tua atau mengalami inhalasi asap harus
mendapatkan monitoring tekanan vena sentral.

Formula Evans

Formula Baxter (Parkland)


8 jam pertama : jumlah cairan
16 jam berikut : sisanya

Formula Evans
1cc/kgBB/%LB

koloid per 24 jam

1cc/kgBB/%LB

elektrolit per 24 jam

2000

cc glukosa 5% per 24 jam

Monitor :
Diuresis
CVP
Hb
Ht

> 50 ml/jam

>+2

Formula Baxter (Parkland)

4cc/kgBB/%LB ringer lactate

Monitor :

Diuresis 0,5-1 ml/jam

CVP >+2

Hb

Ht

Secondary Survey

Perawatan Luka

Antibiotik

Analgesik

Toxoid/Anti Tetanus Serum

Anti Ulserasi Lambung

Nutrisi

Perawatan Luka

Derajat I: cukup dirawat dengan vaselin/krim pelembab

Derajat II: bila ada buila kecil dibiarkan karena akan sembuh
spontan. Bila ukuran bulla cukup luas/besar atau mengganggu
lakukan aspirasi tanpa pembuangan lapisan epidermis yang
menutupi. Kemudian tutup dengan kassa absorben, kadang
diperlukan pemberian antibiotik topikal. Dilakukan perawatan
luka agar tetap bersih dan tidak terkena air, kassa diganti setiap
hari dan diberi silver sulfadiazine selama masih ada eschar

Derajat III: luka bakar dibersihkan dengan Nacl dan Saflon,


dipasang sofratul dan balut tebal. Balut diganti tiap minggu

Antibiotik topikal

AgNO3 0,5%

Mafenide acetate

INFEKSI DAN ANTIBIOTIKA PADA LUKA


BAKAR

Mengatasi infeksi tindakan aseptik, pencucian dan


perawatan luka, nekrotomi dan debridement, pemberian
antibiotika topikal dan sistemik.

Pemberian antibiotik dibedakan sebagai profilaksis topikal


dan sistemik

Antibiotik

Terapetik diberikan untuk mengatasi infeksi yang terjadi


dan telah dilakukan kultur.

Profilaksis diberikan sesuai pola kuman rumah sakit,


diberikan intravena 30 menit sebelum tindakan dan 24 jam
pasca tindakan, dapat juga diberikan peroral selama 5 hari
berupa antibiotik yang tidak diserap usus untuk mencegah
kontaminasi dari saluran cerna.

Tetanus Profilaksis

Apabila dalam 5 tahun terakhir mendapatkan booster


tidak perlu profilaksis.

Dalam 10 tahun terakhir cukup tetanus toksoid booster.

Apabila tidak diketahui statusnya diberikan serum


hiperimun.

Perawatan Luka

Eksisi tangensial

Escharotomy

Fasciotomy

Skin graft

Split Thickness Skin Graft

Full Thickness Skin Graft

Escharotomy dan Fasciotomy

Escharotomy pada dada


Diperlukan pada pasien dengan luka bakar sirkumferensial
pada dinding dada. Dilakukan pada linea axillaris anterior
bilateral, apabila dinding abdomen ikut terkena insisi
transversal costal margin.

Escharotomy pada ekstremitas


Dilakukan pada luka bakar sirkumferensial pada
ekstremitas yang menyebabkan gangguan perfusi yang
signifikan dilakukan sepanjang garis midmedial atau
mindlateral.

Escharotomy dan Fasciotomy

NUTRISI SUPORTIF

Pemasangan NGT pada luka bakar >20%

Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein

Sangat bermanfaat pemberian kalori dan protein untuk


anabolisme dan katabolisme

Komplikasi

Parut yang sukar diperbaiki

Kontraktur

Cacat tubuh

Kematian

Kontraktur Akibat Luka Bakar

Komplikasi serius pada luka bakar yang terjadi akibat


reorganisasi kolagen. Terjadi pada saat scar telah matang,
menebal, dan akan mengencang dan menahan gerakan

Kontraktur dibagi menjadi 2:

1. Kontraktur ekstrinsik: Parut yang berbatas tegas,


menarik jaringan sekitar (kulit yang memendek).
Membutuhkan pembebasan segera.
2. Kontraktur intrinsik: Kontraktur langsung dari suatu
organ, misalnya tendon. Butuh rekonstruksi khusus dalam
pembebasannya.

Penyebab Kontraktur Akibat Luka Bakar

Parut sudah kering tapi belum matang. Akibat


gerakan sendi maupun gravitasi, kapiler baru pecah
sehingga timbul perdarahan dan penyembuhan luka
yang mulai dari awal lagi

Jaringan fibrosa akan tebal lalu mengkerut

Indikasi Pengobatan Operatif


Prioritas prosedur pembedahan:
a. Penting: pembebasan pada fase akut untuk memelihara
kehidupan jaringan dan fungsinya. Contohnya pada kornea
dan kartilago telinga
B. Esensial: pembebasan untuk mengembalikan fungsi.
Contohnya pada kontraktur sendi
c. Diinginkan: memperbaiki penampilan mendekati normal.
Contohnya pada rambut di kepala atau alis

Waktu Operatif
a. Disarankan untuk menunda intervensi bedah setelah parut
telah sepenuhnya matang, biasanya 18-24 bulan setelah
terbakar.
b. Operasi dapat dipercepat bila terdapat masalah kelangsungan
hidup jaringan tubuh dan gangguan fungsi, contohnya pada
kontraktur sendi proksimal interfalang
c. Menunggu waktu operasi dapat mengganggu keadaan
psikologis dan pekerjaan pasien. Pertimbangkan untuk dilakukan
konsultasi psikiatrik
d. Kepastian waktu operasi disesuaikan dengan keadaan pasien

Pembedahan untuk kontraktur


a. Dilakukan eksisi parut untuk merelease kontraktur sehingga
gerakan sendi bisa bebas
b. Luka ditutup skin graft
c. Rekonstruksi dengan flap untuk menutup bekas parut
Tersebut
Mencegah kontraktur
a. Balut tekan hingga lemas atau menggunakan pressure garment
b. Bidai 3 minggu dilanjutkan bidai di malam hari saja

PROGNOSIS

Hasil terbaik tergantung pada ukuran luka bakar


dan usia pasien sendiri

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • PROLANIS
    PROLANIS
    Dokumen32 halaman
    PROLANIS
    Redho Afriando
    Belum ada peringkat
  • Biopsi Benjolan Telinga dan Leher
    Biopsi Benjolan Telinga dan Leher
    Dokumen24 halaman
    Biopsi Benjolan Telinga dan Leher
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Hernia dan Gizi Buruk
    Hernia dan Gizi Buruk
    Dokumen4 halaman
    Hernia dan Gizi Buruk
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Form Pendaftaran Calon Peserta Isip
    Form Pendaftaran Calon Peserta Isip
    Dokumen1 halaman
    Form Pendaftaran Calon Peserta Isip
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Weekly Report FKUI-RSCM 24-30 Maret 2023
    Weekly Report FKUI-RSCM 24-30 Maret 2023
    Dokumen39 halaman
    Weekly Report FKUI-RSCM 24-30 Maret 2023
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pendaftaran BSS GP
    Formulir Pendaftaran BSS GP
    Dokumen1 halaman
    Formulir Pendaftaran BSS GP
    vindita mentari
    Belum ada peringkat
  • Tugas Marketing
    Tugas Marketing
    Dokumen2 halaman
    Tugas Marketing
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Mola CRS
    Mola CRS
    Dokumen5 halaman
    Mola CRS
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaanfisikhappy
    Pemeriksaanfisikhappy
    Dokumen7 halaman
    Pemeriksaanfisikhappy
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Referat Rinitis Alergi
    Referat Rinitis Alergi
    Dokumen10 halaman
    Referat Rinitis Alergi
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Jaga
    Jadwal Jaga
    Dokumen2 halaman
    Jadwal Jaga
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Death Case Ny Suni
    Death Case Ny Suni
    Dokumen20 halaman
    Death Case Ny Suni
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Sir Osis
    Sir Osis
    Dokumen20 halaman
    Sir Osis
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Laporankkbbbmmm Ubi
    Laporankkbbbmmm Ubi
    Dokumen28 halaman
    Laporankkbbbmmm Ubi
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Uts
    Uts
    Dokumen5 halaman
    Uts
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • MSDM Rumah Sakit
    MSDM Rumah Sakit
    Dokumen5 halaman
    MSDM Rumah Sakit
    cynthiaam
    100% (1)
  • Uts Mmrs Praditya Septian Abdulgani
    Uts Mmrs Praditya Septian Abdulgani
    Dokumen37 halaman
    Uts Mmrs Praditya Septian Abdulgani
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • BST Herpes Zoster
    BST Herpes Zoster
    Dokumen13 halaman
    BST Herpes Zoster
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Entis S
    Entis S
    Dokumen20 halaman
    Entis S
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • CAD Dr. Yasmin
    CAD Dr. Yasmin
    Dokumen20 halaman
    CAD Dr. Yasmin
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Sir Osis
    Sir Osis
    Dokumen20 halaman
    Sir Osis
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Bukan Referat
    Bukan Referat
    Dokumen1 halaman
    Bukan Referat
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen21 halaman
    Anemia
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen3 halaman
    Presentation 1
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Deteksi Dini Kanker Payudara
    Deteksi Dini Kanker Payudara
    Dokumen36 halaman
    Deteksi Dini Kanker Payudara
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Kulit
    Kulit
    Dokumen5 halaman
    Kulit
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Css - Pemfis NC
    Css - Pemfis NC
    Dokumen25 halaman
    Css - Pemfis NC
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • 4 BEDAHhra
    4 BEDAHhra
    Dokumen9 halaman
    4 BEDAHhra
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • Hhreferat Bukan Referat
    Hhreferat Bukan Referat
    Dokumen1 halaman
    Hhreferat Bukan Referat
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat
  • 4 5. Luka Bakar
    4 5. Luka Bakar
    Dokumen42 halaman
    4 5. Luka Bakar
    Praditya Septian Abdulgani
    Belum ada peringkat