wheezing
An. ZSH, 82 Hari, 469-53-95
Abdomen:
S/ I: cembung
KU: A: bising usus normal
Pasien datang dengan keluhan kuning pada P: supel, hepar teraba 3 cm bac, 2 cm bpx,
kulit mulai usia 2 minggu setelah lahir konsistensi kenyal, permukaan rata, lien S1
P: timpani
RPS: Ekstremitas: akral hangat, CRT< 3 detik
Pasien datang dibawa oleh ibunya dengan
keluhan kuning pada kulit mulai usia 2 minggu Lab 24/3/23
setelah lahir. DPL 12.7/36.4/12.170/297.000
Pasien merupakan pasien rujukan dari RS GDS
Abdoel Moeloek di Lampung. Keluhan kuning SGOT
disertai dengan BAB dempul. BAK warna SGPT
kuning jernih. Pasien sempat dirawat di RSUD Na/K/Cl
Abdoel Moeloek, didapatkan kolestasis Bilirubin total
intrahepatik. Sudah dilakukan evaluasi USG Bilirubin direk
abdomen 2 fase, hasil terdapat contracted Bilirubin indirek
gallbladder. Pasien tidak ada demam, mual, PT/APTT 1,15x/0,76x
muntah. Tidak ada riwayat perdarahan.
Golongan darah pasien dan ibu pasien belum Lab 21/3/23
diketahui. Swab antigen SARS COV-2 Tidak reaktif
RPS:
A/ Pasien datang dengan keluhan jahitan luka operasi
Ekstrofi buli post rekonstruksi dan tutup defek terbuka sejak 1 minggu SMRS. Awalnya dikatakan
Atresia ani fistula rektouretra post ligasi fistula muncul bisul di sekitar luka dan keluar cairan
on kolostomi bewarna kuning dan berbau amis, kemudian bekas
Undescended testis bilateral post orchidopexy jahitan operasi terbuka saat pasien memulai
bilateral kemoterapi dengan regimen Bleomycin
1,5miligram, Etoposide 15 miligram, dan Cisplatin
P/ 3 miligram. Selain itu pasien juga mengeluh lemas
Assess Dr. dr. Riana, SpB, Subsp.Ped(K) sejak 1 hari dan demam sejak 4 hari SMRS. Pasien
rewel dan ingin minum terus menerus semenjak 1
Pro PSARP
hari SMRS. Pasien masih menangis keluar air mata.
Tidak ada keluhan mual muntah. Tidak ada
Laporan operasi
keluhan BAB dan BAK.
1. Dalam ruang operasi di bawah pengaruh
general anestesi
2. Pasien posisi supine
Pasien dengan riwayat operasi eksisi teratoma - killbac
coccygeal altman tipe 2 pada tanggal 13 Februari
2023, setelah operasi luka tidak pernah sembuh, Assess dr. Juwita, Sp.B/ dr Kshetra Rinaldhy, SpB,
dan pada hari ke 4 operasi dilakukan operasi ulang SubspPed (K):
debridement dan hecting primer karena wound - Rehidasi RL 380 ml dalam 4 jam pertama
dehiscens. Pasien mengatakan bahwa balutan kasa - Injeksi Paracetamol 3x85 mg
diganti terus setiap pasien BAB dan BAK. - Injeksi Pycin 4x300 mg
- Rawat luka dengan killbac
Riwayat kelahiran: - Pro rawat inap, rencana debridement elektif dari
Anak lahir normal (pervaginam), cukup bulan, lahir ruangan
tanggal 30/10/2022, persalinan dibantu bidan. - Konsul IKA hematoonkologi
Berat lahir 3245 gram, panjang lahir 49 cm, tidak
ada riwayat resusitasi aktif. laporan operasi
1. Pasien dalam posisi prone dalam general
O/ anestesi
KU: anak tampak aktif, rewel, tampak sakit ringan 2. Dilakukan a/antisepsis dan drapping
HR: 13 kali 27er menit 3. Tampak wound dehicence pada daerah
RR: 31 kali per menit sacrococcygeal dengan dasar otot. Slough +, pus -.
SpO2: 98% on O2 room air Dilakukan debridement dan necrotomy.
4. Dilakukan pencucian dengan prontosan.
Status generalis 5. Luka operasi ditutup.
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak 6. Operasi selesai.
ikterik, mata cekung (-)
Paru: suara paru vesikuler di kedua lapang paru, An. GAA, 1 tahun 7 bulan, L, 455-86-48
tidak terdengar ronki maupun wheezing S/
Jantung: bunyi jantung S1 dan S2 reguler, tidak KU:
terdengar murmur maupun gallop Muntah berulang sejak usia 1 bulan.
Abdomen: RPS:
I: datar Muntah setiap hari dan terus berulang sejak usia 1
A: bising usus positif bulan. Warna muntah kadang hijau, kuning, coklat,
P: supel, nyeri tekan tidak ada, defans muskuler dan kadang berdarah melalui NGT dan mulut.
tidak ada, turgor kulit baik Batuk berdahak hilang timbul setiap hari, terutama
P: timpani malam hari sejak usia 2 bulan. Disertai pilek dan
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2" sesak napas. Berat badan turun sejak 10 bulan
terakhir dari 9,5 kg menjadi 8,17 kg. Asupan nutrisi
Status lokalis regio sacrococcygeal dari minum susu Nutren Junior 6x250 ml dan
Luka berukuran diameter sekitar 7 cm x 1 cm x 2 bubur saring per NGT sejak usia 1 bulan. Tidak ada
cm, dasar subkutan, terdapat ekstravasasi cairan alergi. BAB keras bentuk seperti kotoran kambing,
dari dalam luka berwarna kekuningan berwarna coklat, kadang bercampur darah merah
segar sejak 3 bulan terakhir teratasi dengan
A/ pencahar. Tidak ada demam. Istirahat baik. Anak
- Wound dehiscence pada post eksisi teratoma aktif. Rutin ganti NGT per 1 minggu.
sacrococcygeal Altman tipe II (13/2/23)
- Dehidrasi ringan-sedang RPD:
-Riwayat TB Paru usia 4 bulan, pengobatan anti TB
P/ selama 6 bulan dan tuntas. Namun tetap batuk.
Assesmen dari dr Wulan Ayudyasari, SpB, Riwayat flek paru berdasarkan foto rontgen dada
SubspPed (K) tanggal 20 Maret 2023: menetap setelah pengobatan TB.
- Pro rawat inap dari IGD untuk debridement -Usia 7 bulan didiagnosis GERD dan gizi buruk di
- PCT 3x50 mg RSCM. Diberikan Omeprazole dan perbaikan.
Batuk berkurang dan berat badan naik dari 4,7 kg Diffcount 0,3/0,5/64/28,4/6,8
menjadi 9,5 kg dalam 2 bulan. SGOT/SGPT 60/69
Ur/Cr 25,7/0,2
Riwayat Pengobatan: Na/K/Cl 138/5,2/103,4
-Sudah pernah berobat di spesialis gastro anak dan PT/APTT 9,8/33
disarankan untuk pemasangan percutaneous PCT
endoscopy gastrostomy (PEG) CRP 26.3
-Rutin minum omprazol sejak usia 7 bulan dengan
dosis 2x5 mg syrup setiap hari. 20 Maret 2023
Kontras Meal/Upper GI Series
Riwayat Penyakit Keluarga ====== [Conclusion] ======
-DM, hipertensi disangkal Gastroesophageal reflux derajat sedang
-Riw. Operasi sebelumnya tidak ada.
-Riwayat lahir per sectio caesaria cukup bulan (38 A/
minggu), lahir di RS Hermina Sunter, berat lahir -GERD Stage II
4,1kg, panjang lahir 48cm. Anak ke 2 dari Ibu
G2P2A0. P/
-Riwayat kuning saat usia 2 minggu. Tidak disinar Usul:
dan tidak dibawa ke RS hanya dijemur selama 3 -Fundoplikasi
hari dan kuningnya hilang.
laporan operasi
O/ 1. Pasien supine dalam GA, NGT diganti
CM, TSS dengan NGT 16 Fr
GCS 15 2. A dan antisepsis
RR 24 kali/menit, 3. Insersi port 5 mm infraumbilikal dengan
SpO2 99% room air teknik Hasson
Nadi 96 kali/menit 4. Insuflasi gas, dengan tekanan 8 mmHg,
S 36,6 C flow 1,5 l/min
5. Identifikasi : gaster tidak membesar, tidak
BB: 8,17 kg, TB 79 cm tampak gambaran caterpillar
6. Insersi port 5 mm sebanyak 4 buah, 1 di
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik abdomen kanan atas, 1 di epigastrium, 2 di
kuning abdomen kiri atas dengan bantuan kamera
Leher : tidak pembesaran KGB 7. Dilakukan jahitan kendali di teres hepatis
THT: tidak nafas cuping hidung, terpasang NGT di untuk traksi hepar
lubang hidung kanan, tidak hiperemis 8. Lobus kiri disisihkan dengan menggunakan
Mulut: mukosa lembab instrumen
Jantung : bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak 9. Omentum minus dibebaskan dari gaster
ada murmur, tidak ada gallop dan esofagus, dengan preservasi n. vagus
Paru : vesikuler, tidak ada rhonki, tidak ada 10. Dilakukan elongasi esofagus
wheezing intraabdomen, hingga ditemukan crura
Abdomen : diafragma
I: tidak distensi 11. Dilakukan kendali esofagus dengan
A: bising usus positif normal ethiloop yang ditraksi dengan instrumen
P: supel, turgor baik, hepar tidak teraba 12. Crus diaproksimasi di sisi posterior, dengan
membesar, spleen tidak teraba membesar jahitan simple interrupted, antara
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, pulsasi diafragma dan esofagus dapat dimasukkan
kuat, isi cukup, reguler 1 buah instrumen
13. Dibuat window di posterior esofagus
Lab 18 Maret 2023 sepanjang 4 cm
DPL 11,5/36,3/15.290/657.000
14. Fundus dimobilisasi melalui posterior adanya perut yang membesar. Sehingga pasien
esofagus, kemudian dilakukan jahitan berobat RSUD Bekasi Kota. Lalu dilakukan Biopsi
fiksasi di esofago-phrenica dan esofagus dan pembuatan stoma pada pasien tanggal
15. Sisi lateral gaster dijahitkan ke lateral 28/12/2022 di RSUD Kota Bekasi. Pasien dicurigai
esofagus di 3 tempat Hirschsprung sehingga pasien dirujuk ke Hermina
16. Rongga abdomen dicuci dan dikeringkan Bekasi. Di Hermina Bekasi dilakukan perawatan
17. Operasi dilanjutkan dengan pemasangan untuk keluhan nyeri perutnya, BAB cair, dan
PEG oleh TS IKA terdapat supek adhesi pada usus. Sehingga pasien
18. Dilakukan endoskopi oleh TS IKA diminta untuk kontrol ke RSCM.
19. Dilakukan puncture gaster dengan guide
kamera / endoskopi, melalui lokasi salah Pasien tidak memiliki riwayat penyakit bawaan,
satu port laparoskopi di abdomen kiri atas keluhan
20. Guide wire dilewatkan, kemudian kateter Nenek pasien memiliki riwayat Ca Hepar
PEG ditarik transgaster dengan panduan
wire O/
21. PEG difikassi KU: TSS Kes: Compos Mentis
22. Operasi dilanjutkan kembali TD: 110/86
23. Semua alat dicabut HR: 136x/menit
24. Rongga abdomen dicuci dan dikeringkan RR: 28x/menit
25. Luka dijahit S: 36.8
26. Operasi selesai Sp02 98%
TB: 130cm BB: 17kg
S/ Balans 27/3/23
KU: Perut membesar sejak 1 hari Input: 80 mL/kgBB/24 jam
Output: 86 mL/kgBB/24 jam
RPS: Balans: Negatif 6 mL/kgBB/24 jam
Pasien dikonsulkan oleh TS IKA dengan NEC Diuresis: 2,4 mL/kgBB/jam
grade 3B dengan pneumoperitoneum, NKB, GDS 68 mg/dL dengan GIR 7
SMK (33 minggu, 1535 gram), respiratory
distress ec SNAD, dan neonatal Lab 27/3/23
hiperbilirubinemia. DPL 17.9/50.4/9.16/233rb
Perut bayi tampak membesar dan teganv sejak Bil T/D/O 15.91/0.59/15.32
pagi hari ini. 3 hari yll bayi sempat muntah CRP 0.6
kecoklatan 1x, telahdipasang OGT dan GDS 68
didapatkan produksi OGT merah segar-merah APT test positif
kehitaman. Terdapat ptekie pada abdomen.
Pagi ini pasien didapatkan periode apnea 1 x. Ro thorakoabdomen 28/3/23
Terdapat periode demam 1x (peak 38,1C), Toraks AP:
kejang tidak ada. Intensitas cukup, asimetris, inspirasi cukup.
Mediastinum tidak melebar, trakea di tengah.
Riwayat persalinan: Jantung: bentuk seperti sepatu, apeks di kiri
Bayi lahir dari ibu per SC a/i KPD 6 jam pada G1 terangkat, batas kiri jelas dan kanan jelas,
hamil 33 minggu, janin gemelli bokong lintang aorta tidak tampak jelas, segmen pulmonal
hidup keduanya pada Ibu dengan underweight tidak menonjol. Kesan jantung tidak
(17 kg/m2). Bayi lahir tidak langsung menangis, membesar.
tonus otot baik, bernapas spontan, sianosis. Paru: Tampak bercak ringan suprahiler dan
Dilakukan resusitasi dan bayi kemudian parakardial kanan. Tidak tampak
dipasang CPAP PEEP 7, FiO2 21%. AS 7/9, perselubungan Hilus tidak menebal. Corakan
Ballard score sesuai dengan 33 minggu vaskuler tidak meningkat.
Diafragma: lengkung diafragma kanan dan kiri
O/ setinggi iga posterior 7-8. Sinus kostofrenikus
KU/Kes: Tampak sakit sedang/compos mentis kanan dan kiri tajam, sinus kardiofrenikus
kanan dan kiri jelas.
HR 138 kali/menit Pleura tidak menebal
RR 45 kali/menit Tulang dan jaringan lunak yang tervisualisasi
SaO2 97% dengan CPAP PEEP 7, FiO2 21% baik.
hari. Keluhan disertai batuk berdahak dan demam
Abdomen AP: sejak 1 bulan SMRS. Nafsu makan menurun,
Intensitas cukup, preperitoneal fat tampak terdapat kembung. BAB dan BAK tidak ada
sebagian. keluhan.
Garis psoas tidak tampak. -Pasien mengeluh terdapat benjolan pada ketiak
Kontur kedua ginjal tidak tampak. kanan yang muncul semenjak 1 bulan yang lalu,
Hepar tampak membesar awalnya kecil seperti kelereng namun lama lama
Tampak dilatasi lambung membesar seperti bola bekel. benjolan tidak
Tidak tampak pneumatosis intestinalis. terasa nyeri dan tidak ada kemerahan pada kulit.
Tidak tampak kalsifikasi intraabdomen. -Terdapat keluhan mata kanan yang membesar
Tidak tampak gambaran udara bebas sejak Januari 2023. Mata tidak terasa nyeri, tidak
Distribusi Udara usus belum mencapai pelvis ada perdarahan. Pasien telah dilakukan CT Scan
minor kepala, dikatakan terdapat tumor otak yang
Tulang dan jaringan lunak yang tervisualisasi membesar ke arah mata.
baik. -Pasien kemudian berobat ke RS Banten, dan
Tampak OGT proyeksi lambung dirujuk ke RSCM untuk tatalaksana lebih lanjut.
Kesan: RPD:
Toraks AP : -TB Paru on OAT, sejak februari 2023
Jantung seperti sepatu, adakah PJB? -Thallasemia Beta, rutin transfusi sejak Desember
Infiltrat suprahiler dan parakardial kanan, 2023
Pneumonia neonatal?
Riwayat kelahiran:
Abdomen AP: Lahir cukup bulan, normal, BBL 3,5 kg.
Dilatasi lambung
O/
A/ Compos mentis, tampak sakit sedang
Suspect pneumoperitoneum BB: 9 kg
NEC Grade 3B
NKB, SMK (33 minggu, 1535 gram) HR 120 x/menit
Respiratory distress ec SNAD dd/HMD dd/TTN RR 40 x/menit
Neonatal hyperbilirubinemia SpO2 99% on NK 1 lpm
T 36.6 C
P/ Asses dr. Ari, SpB/dr. Wulan A, SpB,
SupspPed(K): Status generalis:
- Pro drainage abdomen cito bedside -Kepala : normochephal
-Mata: Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik (-/-).
Mata kanan tampak eksophtalmus
-Leher: tidak ada pembesaran KGB
-Paru:
I: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
P: ekspansi dada simetris, trakea di tengah
An. HNf, 2 tahun, P, 465-62-94 P: redup pada lapang paru kanan
S/ A: vesikuler menurun pada lapang paru kanan.
KU: Sesak yang memberat sejak 1 minggu SMRS rhonki wheezing rtidak ada
Jantung: S1S2 normal, tidak ada murmur gallop
RPS: Abdomen: Datar, supel, hepar teraba 2 cm
-Pasien dikonsulkan oleh TS IKA untuk tatalaksana dibawah BAC, limpa tidak teraba
efusi pleura. Pasien datang dengan keluhan sesak Ekstremitas: akral hangat, CRT<2 detik
yang memberat sejak 1 minggu SMRS. Sesak
dirasakan terus menerus, terutama pada malam Status lokalis:
Regio aksilla dektra teraba massa berukuran 4 x 3 x Tidak tampak opasitas maupun nodul di paru kiri.
3 cm, kenyal, mobile Lengkung diafragma dan sinus kostofrenikus kiri
normal.
Lab 28/3/23 Tulang-tulang yang tervisualisasi optimal kesan
Laktat 1,7 intak.
Kesimpulan:
Lab 27/3/23 - Efusi pleura masif kanan.
DPL 6.8/20.8/14.700/179.000 - Tidak tampak infiltrat di paru kiri.
Na/K/Cl 131/4/95.6
Ca 1.03 CT Scan kepala non kontras RS Banten 9/3/23
Mg 2.57 Massa solid multipel pada konkavitas parietalis
SGOT 173/SGPT 20 bilateral terutama kiri, occipitalis kiri dan frontalis
Ur 36.4 bilateral - temporalis kanan meluas sampai ke
Cr 0.20 retroorbita kanan dengan destruksi dinding
CRP 166.5 posterior kavum orbita kanan ec. suspek
Antigen SARS COV-2 Non Reaktif meningioma.
A/
Perdarahan saluran cerna atas ec varises besar
Jejunum
Anemia ec perdarahan
Obesitas
P/
Usul
Reseksi anastomosis jejuno-jejunal
Laporan Operasi
1. pasien posisi supine dalam general
anestesi
2. A dan antisepsis pada lapang operasis,
area operasi dipersempit dengan duk steril
3. insisi transversal 2 jari diatas umbilikal
4. identifikasi jejenum didapatkan lesi di
antemesenterium jejenum 60 cm dari
ligamen treitz
5. Lesi sepanjang 10 cm, warna kebiruan
berbenjol benjol, disertai dilatasi pada
proksimal dan distal lesi, kesan malformasi
vaskular
6. diputuskan untuk dilakukan dekompresi
dan reseksi anastomosis jejenojejenal
kurang lebih 5 cm kearah proksimal dan
distal
7. abdomen dicuci bersih
8. Luka dijahit lapis demi lapis
9. operasi selesai