Anda di halaman 1dari 24

Resume Weekly, Jumat 24/03/23 Pulmo: vesikuler normal, tidak ada rhonki dan

wheezing
An. ZSH, 82 Hari, 469-53-95
Abdomen:
S/ I: cembung
KU: A: bising usus normal
Pasien datang dengan keluhan kuning pada P: supel, hepar teraba 3 cm bac, 2 cm bpx,
kulit mulai usia 2 minggu setelah lahir konsistensi kenyal, permukaan rata, lien S1
P: timpani
RPS: Ekstremitas: akral hangat, CRT< 3 detik
Pasien datang dibawa oleh ibunya dengan
keluhan kuning pada kulit mulai usia 2 minggu Lab 24/3/23
setelah lahir. DPL 12.7/36.4/12.170/297.000
Pasien merupakan pasien rujukan dari RS GDS
Abdoel Moeloek di Lampung. Keluhan kuning SGOT
disertai dengan BAB dempul. BAK warna SGPT
kuning jernih. Pasien sempat dirawat di RSUD Na/K/Cl
Abdoel Moeloek, didapatkan kolestasis Bilirubin total
intrahepatik. Sudah dilakukan evaluasi USG Bilirubin direk
abdomen 2 fase, hasil terdapat contracted Bilirubin indirek
gallbladder. Pasien tidak ada demam, mual, PT/APTT 1,15x/0,76x
muntah. Tidak ada riwayat perdarahan.
Golongan darah pasien dan ibu pasien belum Lab 21/3/23
diketahui. Swab antigen SARS COV-2 Tidak reaktif

Pasien lahir prematur 32 minggu, berat lahir Lab 21/3/23


2100 gram. Pasien lahir SC karena ada DPL 10.7/29.4/13.850/449.000
kontraksi. Pasien lahir tanpa resusitasi aktif. SGOT 149
Sempat konsumsi SGM BBLR namun SGPT 85
kemudian diganti menjadi ASI oleh dokter Na/K/Cl 132/5.1/105.2
spesialis anak. Ur 10.7
Cr 0.2
O/ Bilirubin total 11.07
Primary survey Bilirubin direk 8.35
A: clear, paten Bilirubin indirek 2.72
B: RR 34 kali/menit, SpO2 98% room air, PT/APTT 0.9x/1.12x
tidak terdapat retraksi atau napas cuping Albumin 3.9
hidung ALP 759
C: HR 138 kali/menit, suhu 36,8 derajat Gamma GT 2023
Celcius, akral hangat, nadi kuat, CRT<2 detik
D: E4M6V5 Laporan Operasi
BB 3870 g - Pasien supine dalam GA
TB 51 cm - A dan antisepsis daerah operasi
- Insersi port 5 mm infraumbilikal
Kesadaran: Compos mentis dengan teknik Hasson
Mata: sklera ikterik, konjuntiva tidak anemis - Insuflasi gas dengan tekanan 10 mmHg,
Thorax: simetris, tidak ada retraksi flow 1 liter per menit
Cor: BJ I-II normal, tidak ada murmur dan - Insersi kamera: tampak gallbladder,
gallop kesan atretik.
- Diputuskan untuk konversi open untuk An. RPS, 1 tahun 4 bulan, 468-89-33
kolangiografi.
- Semua alat dicabut. S/
- Gas dikeluarkan KU : Pasien dikonsulkan dari TS IKA untuk
- Insisi transversal supraumbilikal pertimbangan biopsi pada pasien dengan
menembus kutis, subkutis, fascia, otot, benjolan pada belakang telinga dan leher.
peritoneum
- Identifikasi gall blader, bebaskan dari RPS : Benjolan muncul pertama kali 4 bulan
liver bed. Jahitan teugel di ujung lalu di belakang telinga kiri seukuran kelereng,
gallbladder, kesan gallbladder atretik, semakin membesar hingga sempat sebesar telur
tidak didapatkan lumen. Diputuskan ayam 1 bulan lalu, benjolan dapat membesar
untuk dilanjutkan Kasai dan mengecil. saat ini kempes dengan
Portoenterostomy sendirinya, dengan ukuran sebesar sebesar telur
- Ligamentum hepatoduodenale dibuka puyuh. keluhan benjolan tidak disertai nyeri,
- Arteri sistika diidentifikasi, diligasi dan tidak ada kemerahan pada benjolan. Keluhan
dipotong benjolan juga muncul pada leher kedua sisi,
- Identifikasi traktus bilier ekstrahepatik, tidak diketahui kapan pertama kali muncul.
dibebaskan dari arteri hepatika dan Pasien dengan perdarahan pada telinga sejak 2
vena porta minggu smrs, sudak dikonsulkan ke THT,
- CBD diligasi dan dipotong. Tampak dikatakan terdapat massa pada bagian belakang
tidak ada lumen telinga sebagai sumber perdarahan
- Struktur bilier ekstrahepatik dibebaskan 2 hari lalu pasien kontrol ke poli hematoonko,
dari jaringan sekitar dengan preservasi didapatkan hasil lab hb rendah. dan pasien
arteri hepatika dan vena porta dirawat.
- Identifikasi porta hepatis, tampak Keluhan demam saat ini tidak ada, keluhan
remnant duktus bilier batuk pilek ada, keluhan sesak tidak ada
- Remnant duktus bilier didiseksi,
tampak duktulus-duktulus pada porta pasien sebelumnya sudah direncanakan untuk
hepatis biopsi benjolan di belakang telinga kiri dari
- Dilakukan preparasi jejunum 40 cm poli bedah anak.
dari Lig. Treitz, dipotong dengan linear
cutter RPD: Riwayat penyakit lain tidak ada
- Puntung distal dilewatkan melalui RPK : Riwayat kelainan serupa di keluarga
mesocolon transversum, kemudian disangkal
dilakukan anastomosis
portoenterostomi end-to-side O/
- Puntung jejunum proksimal dilakukan Compos mentis, tampak sakit sedang
anastomosis end-to-side dengan HR 110x/menit
jejunum (jejuno-jejunostomy Roux en RR 24x/menit SpO2 99% on room air
Y) cm anal dari sambungan pertama S 37,2
- Dilakukan repair hernia umbilikalis BB 8,6kg PB 73,5
dengan jahitan two string dari intra
abdomen Status generalis
- Rongga abdomen dicuci dan Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
dikeringkan Telinga : Tampak bekas perdarahan pada
- Dilakukan biopsi hepar kedua telinga
- Dipasang drain di subhepatik KGB: Terdapat limfadenopati regio post
- Luka dijahit lapis demi lapis auricula, supraclavikula ukuran 2x1, immobile,
- Operasi selesai lunak. . Tidak ada tanda peradangan, tidak
teraba KGB di axilla dan inguinal
Jantung : BJ S1 S2 normal, tidak ada murmur An. SMD, 8 th, 462-47-33
dan gallop S/
Paru : Vesikuler bilateral, tidak ada ronkhi dan Pasien masuk dengan keluhan luka pada kedua
wheezing pipi sejak bulan Januari. Keluhan luka pada
Abdomen : datar, bising usus normal, massa pipi kanan dan kiri pasca biopsi pada bulan
sulit dinilai karena pasien tidak kooperatif Januari. Luka disertai rembesan darah melalui
Ekstrimitas : Akral hangat, CRT <2” pipi dan mulut.
Awalnya pasien merasakan luka dan benjolan
Lab 24/3/23 pada gusi pasien sejak umur 3 tahun disertai
Pulasan gram swab "Tidak ditemukan kuman" pembengkakan. Benjolan dirasakan makin
lama makin membesar mulai umur 4 tahun.
Lab 23/3/23 Kemudian pada bulan Juni 2022 dilakukan
DPL 8.1/24.4/670/51.000 pemeriksaan CT Scan Abdomen dan juga
PT/APTT 1.53x/1.9x pemeriksaan biopsi.
Kemudian dilakukan pada bulan Januari
Lab 20/3/23 pemeriksaan biopsi kembali. Sejak saat itu luka
DPL 11.1/31.7/2.550/43.000 post operasi semakin lama semakin melebar.
GDS 74 Pasien makan melalui selang NGT. BAB biasa
SGOT 36 kuning. BAK lancar.
SGPT 15
Na/K/Cl 132/4.2/105.1
Ur 23.5 O/
Cr 0.1 COmposmentis
Albumin 2.1
HbsAg non reaktif TD: 110/70mmhg
N; 72x/menit
Lab 18/3/23 P; 18x/menit
Swab antigen SARS COV-2 Tidak reaktif S; 36.8"C

Laporan Operasi Status Lokalis:


1. Dilakukan site marking Regio maxilla dextra:tampak luka terbuka
2. Dilakukan a dan antisepsis bekas operasi dengan dasar otot disertai
3. Dilakukan drapping tonjolan tulang ireguler,perdarahan ada.
4. Dilakukan aspirasi pada massa kistik Regio Maxilla sinistra :tampak luka bekas
auricula sinistra posterior, saat aspirasi operasi dengan dasar tulang,perdarahan ada.
didapatkan cairan hematom kurang lebih 0.5 cc Regio coli: trakeostomi kesan paten, tidak ada
dengan panduan USG. tanda infeksi diekitar trakeostomi
5. Dibuat insisi sampai jaringan dermis.
Ditemukan 3 massa padat dengan diameter 1
cm Lab 27/2/23
6. Dilakukan eksisi massa DPL 9.3/30.8/11.910/568.000
7. Dilakukan kontrol perdarahan PT 0.9 x
8. Dilakukan penutupan luka lapis demi lapis APTT 0.8 x
9. Operasi selesai SGOT 19
SGPT 12
GDS 65
Na/K/Cl 138/4.7/103.2
PCT 0.13
CRP 12.9
Ureum 25.7
Kreatinin 0.25 Pro Debridement wound dehiscence pada post
maksilektomi sinistra dan maksilektomi dextra
Ro toraks 24/2/23
Dibandingkan radiografi toraks sebelumnya, Laporan operasi
saat ini: 1. Dilakukan a dan antisepsis
- Infiltrat di lapangan tengah bawah paru 2. Dilakukan drapping
kanan, suspek pneumonia. 3. Dilakukan debridement pada maksila sinistra
- Kardiomegali dan dilakukan refreshing pada tepi luka.
- Kanul trakea dengan tip distal sekitar 1,2 cm 4. Perdarahan dirawat, luka dibersihkan
diatas karina 5. Dilakukan jahit primer
6. Dilakukan debridement pada maksila dextra
Hasil PA 18/1/23 dilakukan undermining dan refreshing pada
Kesimpulan: tepi luka.
Histologik dapat sesuai dengan keping-keping 7. Perdarahan dirawat, luka dibersihkan
trabekula tulang dengan jaringan ikat longgar 8. Dilakukan jahit primer
dan proliferasi pembuluh darah
Catatan: By. Ny. SN, 5 hari, 465-59-00
Tidak ditemukan gambaran fibrous displasia S/
yang jelas pada sediaan ini Pasien dikonsulkan oleh TS IKA untuk
tatalaksana atresia ani, hernia diafragma,
CT Wajah (13/12/2022) atresia esofagus dan pemasangan longline
Kesimpulan:
Dikorelasikan dengan CT scan kepala kontras RPS:
sebelumnya, sat ini relatif staa: Pasien dikonsulkan oleh TS IKA untuk
- Les litik-sklerotik ekspansil pada os maxilla tatalaksana atresia ani, hernia diafragma,
bilateral, os mandibula sisi kanan-kiri, atresia esofagus dan pemasangan longline by
pterygoid plate dari os name ke dr. Hardian Gunardi,
sphenoid bilateral, greater wing dan lesser SpBsubspPed(K)
wing os sfenoid bilateral, pars squamosa, pars Bayi perempuan lahir SC pukul 12.34 WIB,
petrosa, dan pars lahir dari ibu berusia 33 Tahun dengan
mastoid os temporal bilateral, dan os clivus. G3P1A1 hamil 39+6 hari. Lahir kepala terlebih
- Tidak tampak lesi fokal maupun penyangatan dahulu, ketuban putih keruh, jumlah banyak.
patologis di intrakranial. Berat saat lahir 4300 gram, APGAR Score 7/9
- Sinusitis ethmoid bilateral, sfenoid dan
maksillaris bilateral. Saat lahir dikatakan bayi lahir tidak ada usaha
- Mastoiditis bilateral. napas, tonus lemah, sianosis. Bayi kemudian
dihangatkan, diposisikan, dilakukan intubasi 1
Biopsi PA 15-07-2023 kali attempt dengan ETT no. 4.0 kedalaman 10
Histologik menunjukkan jaringan ikat, jaringan cm. Masih tampak sianosis, tidak ada usaha
otot dan trabekula tulang. napas, abdomen tampak schapoid,
- Tidak ditemukan tanda ganas maupun tanda pengembangan dada kiri tertinggal, dada kanan
spesifik pada sediaan ini. adekuat, auskultasi vesikuler di lapang paru
kanan dan apex paru kiri
A/
Wound dehiscence pada post maksilektomi Setelah 5 menit terpantau nadi pasien 167
sinistra dan maksilektomi dextra (26/1/23) a.i kali/menit, SpO2 100%, suhu 36.5C, tonus
Suspek fibrous dysplasia regio maksilla, adekuat, kulit kemerahan, FiO2 diturunkan
mandibula dan sphenoid on trakeostomi bertahap ke 60%. Tampak secret banyak di
ETT, warna putih kental, dilakukan suction
P/ berkala. Dihubungkan ke ventilator transport
dengan mode PC AC VG 5 ml/kg PEEP 5 RR Ur/cr 10.7/0.7
60 FiO2 60%. Na/K/Cl 133/4.2/105.6
Ca ion 1.19
Pasien telah dicoba dilakukan pemasangan Fosfat inorganik 6.0
OGT namun buntu dan tidak dapat masuk.
Kemudian telah dicoba dilakukan pemasangan Rontgen toraks 14/3/2023
akses umbilikal namun belum berhapil, _Menunggu hasil ekspertise_
sehingga dari TS IKA konsul untuk dilakukan
pemasangan longline by name ke dr. Hardian Hasil Echo 14/3/23
Gunardi, SpBsubspPed(K) Conclusion:
- Small inlet to PMO VSD
Riwayat kehamilan dan ANC - Ductus Arteriosus still open
Selama kehamilan, pasien biasa kontrol hamil
PKM Tebet dan RSUD Tebet lalu saat Suggestion:
pemeriksaan USG didapatkan curiga janin - No contraindication for surgery
memiliki kelainan organ sehingga dirujuk ke - Optimize oxygenatiob dan ventilation
USG Fetomaternal RSCM. Pasien USG rutin - Review echo in 1 month
setiap bulan.
A/
Pasien sempat dikonsulkan ke bedah anak pada ILO Superfisial
usia kehamilan 30 minggu. Dikatakan akan Atresia duodenum post duodenoduodenostomi
dievaluasi ulang post partum. Saat evaluasi, hidrokolpos e.c kloaka post vaginostomi
ditemukan janin masih letak lintang hingga atresia esofagus post torakotomi ligasi fistula
usia 37 minggu, sehingga pasien direncakan trakeoesofagus dan repair ruptur trakea
untuk SC elektif. Colostomy Status
 
O/ P/
A: clear on ETT Asses dr. Juwita, SpB/ dr. Hardian, SpB,
B: RR 33x/menit SpO2 99% on HFO PAW 12, SubspPed(K)
amplitudo 25, frequency 11 - Pasang OGT alirkan, suction berkala
C: N 138 x/m - Puasa
D: alert - TPN sesuai TS IKA
BB 4300 gr, PB 51 cm - Antibiotik sesuai TS IKA
- Elevasi kepala 30 derajat
Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak - Work up VACTERL
ikterik - Pro esofagostomi tanpa torakotomi,
Jantung: S1 S2 reguler, tidak ada murmur dan gastrostomi, dan kolostomi Kamis 16/3/23
gallop
Paru: tidak ada napas cuping hidung atau Laporan operasi
retraksi dada, vesikuler, tidak ada rhonki dan 1. Pasien supine dalam general anesthesia
wheezing 2. A dan antisepsis area operasi
Abdomen: datar, bising usus normal, supel 3. area operasi diperkecil dengan duk
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2s steril
Anus: tidak nampak dimple, kesan flat bottom 4. dilakukan eksplorasi pada area luka
operasi lama
Lab 14/3/23 5. didapatkan kesan dasar fascia,
DPL 13.8/41.2/19.030/250.000 didapatkan slough dan jaringan
Magnesium 1.92 nekrotik di area luka
SGOT/SGPT 35/9
Albumin 3.6
6. diputuskan dilakukan debridement dan Tutup fistel, repair fistula uretrokutan, implant
nekrotomi hingga didapatkan jaringan removal (02/03/22)
berdarah Debridement dan repair open wound
7. lalu tepi luka di refreshing (03/01/22)
8. area operasi dicuci dengan prontosan Laparotomy, adhesiolysis, bladder repair,
hingga bersih stoma repair, bilateral orchidopexy, bilateral
9. dilakukan kultur dasar luka jaringan urethral catheter insertion, cystostomy and
10. luka operasi dicuci dengan saliun steril pelvic reconstruction (bilateral transiliac
hangat hingga bersih osteotomy, symphysioplasty, external fixator
11. luka operasi di jahit primer application, dan internal fixation using
12. operasi selesai miniplate and screw (20/12/21)
13. dilanjutkan pencucian luka di area
bekas torakotomi O/
14. identifikasi kesan dasar Compos mentis, tampak sakit sedang
fascdia,didapatkan slough dan jaringan TD 96/61 mmHg
nekrotik di area luka HR 107x/menit
15. diputuskan dilakukan debridement dan RR 30x/menit
nekrotomi hingga didapatkan jaringan S 36,4 C
berdarah SpO2 99% on RA
16. lalu tepi luka di refreshing BB 12.5 kg, TB 78 cm
17. area operasi dicuci dengan prontosan
hingga bersih Status lokalis
18. luka operasi dicuci dengan saliun steril Abdomen: supel, bising usus positif, tampak
hangat hingga bersih bekas luka operasi rekonstruksi kloaka, kering,
19. luka operasi di jahit primer tidak rembes, tidak ada wound dehiscence
20. operasi selesai Genitalia: OUE di bagian dorsal

An. AGR, 1 tahun 10 bulAN, 455-99-94' Lab 16/03/23


S/ DPL 12.7/36.0/7.590/314.000
Pasien dikatakan terdapat usus berada di luar PT 0,95x/APTT 1,18x
sejak dari lahir serta kandung kemih keluar dan Ur 21.4/Cr 0.20
tidak terdapat anus. Pasien BAK dari kantong SGOT 23/SGPT 14
yang menonjol dari perut bagian bawah. Usia 4 Albumin 4.4
hari dilakukan operasi gastroskisis tutup defek GDS 92
dan pembuatan stoma di RS Cibitung. Na 137/K 4.1/Cl 107.1
Dilakukan operasi ke-2 untuk rekonstruksi
ekstrofi buli dan rekonstruksi pelvis. Saat ini Lopografi 20/3/23
BAB menggunakan stoma, kesan vital. Pasien Deskripsi:
direncanakan operasi PSARP untuk pembuatan Pada foto polos praprosedur, tidak tampak dilatasi
usus maupun penebalan dinding usus.
anus. Tidak tampak gambaran udara bebas ekstralumen.
Simfisis pubis tampak diastasis dengan jarak sekitar
Saat ini pasien tidak ada demam, batuk ataupun 5,4 cm.
pilek. Tidak ada keluhan sesak napas. Tidak Terpasang marker pada lubang stoma proksimal
ada keluhan mual dan muntah serta diare. (kotor) dan distal (bersih), serta pada regio anal
dimple.
Tidak ada riwayat perdarahan sulit berhenti.
Tidak ada riwayat alergi/makanan/transfusi. Dimasukkan larutan kontras melalui stoma distal
Riwayat terkonfirmasi COVID-19 tidak ada.  (bersih). Kontras mengalir lancar mengisi mid colon
descendens hingga rektum dengan gambaran blind
Riwayat operasi: end; kaliber kesan baik. Tidak tampak filling defect
maupun additional shadow.
Tampak aliran kontras melalui tract sepanjang 0,8
cm di daerah blind end tersebut yang mengisi vesica 3. Tindakan asepsis dan antisepsis
urinaria di antero-inferiornya. Kontras mengisi 4. Dilakukan anal stimulasi terdapat kontraksi
vesica urinaria, kemudian tampak aliran kontras
baik, kemudian lokasi rektum ditandai
melalui uretrra. Pada inspeksi langsung, tampak
cairan keluar dari ostium uretra eksterna di regio dengan benang
ventral penis. Mukosa vesica urinaria reguler, tidak 5. Daerah mukosa dan kulit daerah anal
tampak filling defect maupun additional shadow. dibuatkan tegel di 4 posisi
Tidak tampak aliran kontras yang membentuk 6. Pasien posisi prone
gambaran anal canal. 7. Tindakan asepsis dan antisepsis
Jarak antara blind end dari rektosigmoid ke marker 8. Insisi posterior sagittal menembus kutis,
di regio anal dimple sekitar 4,1 cm.
====== [Conclusion] ====== sub kutis, dan otot
- Gambaran atresia ani dengan fistula rectovesical 9. Perdalam menyususri anterior sacrum
sepanjang 0,8 cm. hingga tampak ujung rektum
- Jarak antara blind end rectum ke marker regio 10. Jahitan tegel di rektum
anal dimple sekitar 4,1 cm. 11. Lalu diinsisi di ujung proksimal rektum
- Diastasis simfisis pubis. hingga tampak mukosa, diidentifikasi letak
fistel, lalu dibuat jahitan tegel melingkari
Thorax AP 16/03/23 fistel.
Intensitas baik, asimetris, inspirasi kurang 12. Pisahkan fistel dari rektum, kemudian fistel
(posisi kurang baik) ditutup dengan jahiat pds 5-0.
Mediastinum superior melebar, trakea di 13. Rectum dipisah dari jaringan sekitarnya
tengah. hingga ke peritoneal reflection
Jantung:bentuk bulat, apeks di kiri, batas 14. Identifikasi muscle komplex
jantung kanan dan kiri jelas, aorta tidak tampak 15. Jahitan pada fistula ditutupi jaringan
jelas, segmen pulmonal tidak menonjol. perineal
Paru:Tampak bercak parakardial kanan dan 16. Dilakukan repair perineum
suprahiler bilateral. Tidak tampak 17. Dilakukan anoplasty
perselubungan. Hilus tidak menebal. Corakan 18. Levator ani dijahitkan pada posterior
vaskuler tidak meningkat. rectum
Diafragma: lengkung diafragma setinggi iga 19. Luka dijahit lapis demi lapis
posterior kanan dan kiri 9-10, sinus 20. Operasi selesai
kostofrenikus kanan tumpul , sinus 21.
kostrofrenikus kiri jelas By. NZM, 3 bulan, P, 465-18-92
Pleura tidak menebal. S/ KU: Pasien datang dengan keluhan jahitan luka
Tulang dan Jaringan lunak baik operasi terbuka sejak 1 minggu SMRS

RPS:
A/ Pasien datang dengan keluhan jahitan luka operasi
Ekstrofi buli post rekonstruksi dan tutup defek terbuka sejak 1 minggu SMRS. Awalnya dikatakan
Atresia ani fistula rektouretra post ligasi fistula muncul bisul di sekitar luka dan keluar cairan
on kolostomi bewarna kuning dan berbau amis, kemudian bekas
Undescended testis bilateral post orchidopexy jahitan operasi terbuka saat pasien memulai
bilateral kemoterapi dengan regimen Bleomycin
1,5miligram, Etoposide 15 miligram, dan Cisplatin
P/ 3 miligram. Selain itu pasien juga mengeluh lemas
Assess Dr. dr. Riana, SpB, Subsp.Ped(K) sejak 1 hari dan demam sejak 4 hari SMRS. Pasien
rewel dan ingin minum terus menerus semenjak 1
Pro PSARP
hari SMRS. Pasien masih menangis keluar air mata.
Tidak ada keluhan mual muntah. Tidak ada
Laporan operasi
keluhan BAB dan BAK.
1. Dalam ruang operasi di bawah pengaruh
general anestesi
2. Pasien posisi supine
Pasien dengan riwayat operasi eksisi teratoma - killbac
coccygeal altman tipe 2 pada tanggal 13 Februari
2023, setelah operasi luka tidak pernah sembuh, Assess dr. Juwita, Sp.B/ dr Kshetra Rinaldhy, SpB,
dan pada hari ke 4 operasi dilakukan operasi ulang SubspPed (K):
debridement dan hecting primer karena wound - Rehidasi RL 380 ml dalam 4 jam pertama
dehiscens. Pasien mengatakan bahwa balutan kasa - Injeksi Paracetamol 3x85 mg
diganti terus setiap pasien BAB dan BAK. - Injeksi Pycin 4x300 mg
- Rawat luka dengan killbac
Riwayat kelahiran: - Pro rawat inap, rencana debridement elektif dari
Anak lahir normal (pervaginam), cukup bulan, lahir ruangan
tanggal 30/10/2022, persalinan dibantu bidan. - Konsul IKA hematoonkologi
Berat lahir 3245 gram, panjang lahir 49 cm, tidak
ada riwayat resusitasi aktif. laporan operasi
1. Pasien dalam posisi prone dalam general
O/ anestesi
KU: anak tampak aktif, rewel, tampak sakit ringan 2. Dilakukan a/antisepsis dan drapping
HR: 13 kali 27er menit 3. Tampak wound dehicence pada daerah
RR: 31 kali per menit sacrococcygeal dengan dasar otot. Slough +, pus -.
SpO2: 98% on O2 room air Dilakukan debridement dan necrotomy.
4. Dilakukan pencucian dengan prontosan.
Status generalis 5. Luka operasi ditutup.
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak 6. Operasi selesai.
ikterik, mata cekung (-)
Paru: suara paru vesikuler di kedua lapang paru, An. GAA, 1 tahun 7 bulan, L, 455-86-48
tidak terdengar ronki maupun wheezing S/
Jantung: bunyi jantung S1 dan S2 reguler, tidak KU:
terdengar murmur maupun gallop Muntah berulang sejak usia 1 bulan.

Abdomen: RPS:
I: datar Muntah setiap hari dan terus berulang sejak usia 1
A: bising usus positif bulan. Warna muntah kadang hijau, kuning, coklat,
P: supel, nyeri tekan tidak ada, defans muskuler dan kadang berdarah melalui NGT dan mulut.
tidak ada, turgor kulit baik Batuk berdahak hilang timbul setiap hari, terutama
P: timpani malam hari sejak usia 2 bulan. Disertai pilek dan
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2" sesak napas. Berat badan turun sejak 10 bulan
terakhir dari 9,5 kg menjadi 8,17 kg. Asupan nutrisi
Status lokalis regio sacrococcygeal dari minum susu Nutren Junior 6x250 ml dan
Luka berukuran diameter sekitar 7 cm x 1 cm x 2 bubur saring per NGT sejak usia 1 bulan. Tidak ada
cm, dasar subkutan, terdapat ekstravasasi cairan alergi. BAB keras bentuk seperti kotoran kambing,
dari dalam luka berwarna kekuningan berwarna coklat, kadang bercampur darah merah
segar sejak 3 bulan terakhir teratasi dengan
A/ pencahar. Tidak ada demam. Istirahat baik. Anak
- Wound dehiscence pada post eksisi teratoma aktif. Rutin ganti NGT per 1 minggu.
sacrococcygeal Altman tipe II (13/2/23) 
- Dehidrasi ringan-sedang RPD:
-Riwayat TB Paru usia 4 bulan, pengobatan anti TB
P/ selama 6 bulan dan tuntas. Namun tetap batuk.
Assesmen dari dr Wulan Ayudyasari, SpB, Riwayat flek paru berdasarkan foto rontgen dada
SubspPed (K) tanggal 20 Maret 2023: menetap setelah pengobatan TB.
- Pro rawat inap dari IGD untuk debridement -Usia 7 bulan didiagnosis GERD dan gizi buruk di
- PCT 3x50 mg RSCM. Diberikan Omeprazole dan perbaikan.
Batuk berkurang dan berat badan naik dari 4,7 kg Diffcount 0,3/0,5/64/28,4/6,8
menjadi 9,5 kg dalam 2 bulan. SGOT/SGPT 60/69
Ur/Cr 25,7/0,2
Riwayat Pengobatan: Na/K/Cl 138/5,2/103,4
-Sudah pernah berobat di spesialis gastro anak dan PT/APTT 9,8/33
disarankan untuk pemasangan percutaneous PCT
endoscopy gastrostomy (PEG) CRP 26.3
-Rutin minum omprazol sejak usia 7 bulan dengan
dosis 2x5 mg syrup setiap hari. 20 Maret 2023
Kontras Meal/Upper GI Series
Riwayat Penyakit Keluarga ====== [Conclusion] ======
-DM, hipertensi disangkal Gastroesophageal reflux derajat sedang
-Riw. Operasi sebelumnya tidak ada.
-Riwayat lahir per sectio caesaria cukup bulan (38 A/
minggu), lahir di RS Hermina Sunter, berat lahir -GERD Stage II
4,1kg, panjang lahir 48cm. Anak ke 2 dari Ibu
G2P2A0. P/
-Riwayat kuning saat usia 2 minggu. Tidak disinar Usul:
dan tidak dibawa ke RS hanya dijemur selama 3 -Fundoplikasi
hari dan kuningnya hilang.
laporan operasi
O/ 1. Pasien supine dalam GA, NGT diganti
CM, TSS dengan NGT 16 Fr
GCS 15 2. A dan antisepsis
RR 24 kali/menit, 3. Insersi port 5 mm infraumbilikal dengan
SpO2 99% room air teknik Hasson
Nadi 96 kali/menit 4. Insuflasi gas, dengan tekanan 8 mmHg,
S 36,6 C flow 1,5 l/min
5. Identifikasi : gaster tidak membesar, tidak
BB: 8,17 kg, TB 79 cm tampak gambaran caterpillar
6. Insersi port 5 mm sebanyak 4 buah, 1 di
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik abdomen kanan atas, 1 di epigastrium, 2 di
kuning abdomen kiri atas dengan bantuan kamera
Leher : tidak pembesaran KGB 7. Dilakukan jahitan kendali di teres hepatis
THT: tidak nafas cuping hidung, terpasang NGT di untuk traksi hepar
lubang hidung kanan, tidak hiperemis 8. Lobus kiri disisihkan dengan menggunakan
Mulut: mukosa lembab instrumen
Jantung : bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak 9. Omentum minus dibebaskan dari gaster
ada murmur, tidak ada gallop dan esofagus, dengan preservasi n. vagus
Paru : vesikuler, tidak ada rhonki, tidak ada 10. Dilakukan elongasi esofagus
wheezing intraabdomen, hingga ditemukan crura
Abdomen : diafragma
I: tidak distensi 11. Dilakukan kendali esofagus dengan
A: bising usus positif normal ethiloop yang ditraksi dengan instrumen
P: supel, turgor baik, hepar tidak teraba 12. Crus diaproksimasi di sisi posterior, dengan
membesar, spleen tidak teraba membesar jahitan simple interrupted, antara
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, pulsasi diafragma dan esofagus dapat dimasukkan
kuat, isi cukup, reguler 1 buah instrumen
13. Dibuat window di posterior esofagus
Lab 18 Maret 2023 sepanjang 4 cm
DPL 11,5/36,3/15.290/657.000
14. Fundus dimobilisasi melalui posterior adanya perut yang membesar. Sehingga pasien
esofagus, kemudian dilakukan jahitan berobat RSUD Bekasi Kota. Lalu dilakukan Biopsi
fiksasi di esofago-phrenica dan esofagus dan pembuatan stoma pada pasien tanggal
15. Sisi lateral gaster dijahitkan ke lateral 28/12/2022 di RSUD Kota Bekasi. Pasien dicurigai
esofagus di 3 tempat Hirschsprung sehingga pasien dirujuk ke Hermina
16. Rongga abdomen dicuci dan dikeringkan Bekasi. Di Hermina Bekasi dilakukan perawatan
17. Operasi dilanjutkan dengan pemasangan untuk keluhan nyeri perutnya, BAB cair, dan
PEG oleh TS IKA terdapat supek adhesi pada usus. Sehingga pasien
18. Dilakukan endoskopi oleh TS IKA diminta untuk kontrol ke RSCM.
19. Dilakukan puncture gaster dengan guide
kamera / endoskopi, melalui lokasi salah Pasien tidak memiliki riwayat penyakit bawaan,
satu port laparoskopi di abdomen kiri atas keluhan
20. Guide wire dilewatkan, kemudian kateter Nenek pasien memiliki riwayat Ca Hepar
PEG ditarik transgaster dengan panduan
wire O/
21. PEG difikassi KU: TSS Kes: Compos Mentis
22. Operasi dilanjutkan kembali TD: 110/86
23. Semua alat dicabut HR: 136x/menit
24. Rongga abdomen dicuci dan dikeringkan RR: 28x/menit
25. Luka dijahit S: 36.8
26. Operasi selesai Sp02 98%
TB: 130cm BB: 17kg

Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik


Abdomen
I; datar, tidak tampak darm contour dan darm
steifung, tampak scar mediana, stoma pada
hemiabdomen kiri tampak vital, produksi tidak ada
A: bising usus ada
P: supel, nyeri tekan tidak ada
Per: timpani
An. SJ, 11 tahun, P, 465-58-24 Ekstrimitas: akral hangat, CRT>2'
KU: datang dengan nyeri perut sejak 2 hari SMRS.
BAB lebih sedikit dibanding sebelumnya. Lab 27/3/23
DPL 11,1/33,5/7,500/758,000
RPS: PT/APTT 1x/1,1x
Pasien mengeluhkan nyeri perut bagian kanan VAS SGOT/SGPT 16/6
3-4, nyeri tidak menjalar, dirasakan terus menerus, Albumin 3,2
keluhan nyeri membaik setelah pasien minum Na/K/Cl 132/4,7/99,4
paracetamol dan ranitidin. Produksi stoma Ur/Cr 21,4/0,3
dikatakan berkurang sejak 2 hari terakhir berwarna PCT/CRP 0,09/24,9
coklat kekuningan, keluar gas dari stoma masih
bisa. Mual muntah disangkal. Pasien mengeluhkan Toraks AP 12/03/23
ada kembung setelah makan. Jantung kesan tidak membesar, CTI 0,43 (N: 0,43 -
Asupan pasien makan makanan lunak/ bubur, 0,49)
toleransi baik. Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakhea relatif di tengah. Kedua hilus tidak
RPD: menebal.
Pasien awalnya mengeluhkan sulit BAB sejak 3 Corakan vaskular kedua paru masih baik.
bulan SMRS. Keluhan disertai dengan BAB seperti Tidak tampak opasitas maupun nodul.
kotoran kambing. Keluhan diperberat dengan
Lengkung diafragma dan sinus kostofrenikus - Malnutrisi
normal.
Tulang-tulang yang tervisualisasi optimal kesan P/
intak. Usul
====== [Conclusion] ====== Pantau produksi stoma
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan IVFD N5KCl 1150 cc/24 Jam
paru Diet lunak
Inj. Paracetamol 3x 250 mg
Abdomen 3 posisi 12/03/23 Inj. Ranitidin 2x25 mg
Dilatasi fokal kolon di hemiabdomen kiri atas. Raber IKA Gastro
Tidak tampak penebalan dinding usus.
Tampak pula kesuraman hemiabdomen. laporan operasi
Preperitoneal fat line kanan kiri masih baik. 1. Pasien posisi supine, dalam general anestesi
Distribusi udara usus minimal mencapai pelvis 2. Asepsis dan antisepsis lapangan operasi,
minor proyeksi rektum. dilanjutkan drapping daerah operasi
Tidak tampak multipel air-fluid level. 3. Incisi midline mengikuti luka ooerasi lama
Tidak tampak udara bebas ekstra lumen. 4. Perdalam lapis demi lapis sampai menembus
Tidak tampak bayangan radioopak di sepanjang peritoneum
traktus urinarius. 5. Eksplorasi rongga abdomen, didapatkan dilatasi
Tulang-tulang yang tervisualisasi optimal kesan jejeunum s.d ileum 125 cm dari ligamentum Treitz,
intak. invaginasi ileo ileal 125cm dari Lig Treitz dengan
====== [Conclusion] ====== didapatkan 2 lipatan intususeptum (intususeptum
- Dilatasi fokal kolon di hemiabdomen kiri atas, didalam intususeptum), adhesi di bagian segmen
DD/ inflamasi. usus yang mengalami invaginasi, bagian distal
- Ascites. invaginasi kolaps, adhesi di proksimal jejenum
hingga distal ileum
PA RSUD Kota Bekasi 30/12/22 6.Dilakukan milking procedure, invaginasi dapat di
Makroskopik release.
Diterima 1 bocal berisi jaringan ukuran 0,5x0,3x0,2 7. Bagian usus yang invaginasi kesan viabel, namun
cm, warna putih kecoklatan, kenyal. proksimal dari bagian yang mengalami invaginasi
Diproses semua 1 kaset. 80 cm dari VB sepanjang 30 cm kesan kebiruan dan
pucat, kompres nacl hangat, diputuskan untuk
Mikroskopik dilakukan reseksi anastomosis ileo ileal end to end
Sediaan operasi menunjukkan mukosa yang 8. Operasi dilanjutkan denga adhesiolisis secara
dilapisi oleh sel epitel selapis torak bersel goblet. tajam
Lamina propria bersebukan sel radang kronik dan 9. Evaluasi ulang rongga abdomen, pasase lancar
sel plasma. Pada submukosa ditemukan sÿerabut hingga distal, tidak didapatkan cidera lain
saraf. Tidak ditemukan sel ganglion matur. Tidak 10. Cuci rongga abdome menggunakan NS s.d
tampak lapisan intermuskularis yang jelas. versih
11. Jahut luka operasi lapis demi lapis
Kesimpulan 12. Operasi selesai
Operasi
Histologik tidak bertentangan dengan morbus
hirschprung.
By. gfh, 4 bulan, L, 469-43-09
A/ S/
- Akut abdomen susp. adhesi (Obstruksi parsial KU: Pasien dikonsulkan TS IKA untuk evaluasi dan
setinggi duodenum/treitz) tatalaksana atresia Ani dengan fistula
- Susp. Morbus Hirschsprung on colostomy
sisgmoid (28/12/2022 RS hermina bekasi) Post RPS:
biopsi rectum all layer (16/3/2023)
pasien dikosulkan TS IKA untuk evaluasi dan Abdomen:
tatalaksana atresia ani dengan fistula. pasien Inspeksi: datar
rujukan dari RS cileungsi dengan atresia ani Palpasi: supel, tidak teraba massa
disertai fistula. pasien diketahui tidak memiliki Perkusi: timpani
anus saat perawatan pasca lahir. pasien lahir di Auskultasi: bising usus tidak ada
rumah, oleh paraji, usia kehamilan 9 bulan, berat Extremitas :akral hangat, CRT<2 detik,
lahir 1700 gram, saat lahir dikatakan bayi langsung Genitalia: pada struktur seperti skrotum terdapat
menangis dan aktif. kemudian pasien dibawa ke RS testis, genitalia di ditengah, didapatkan lubang
Amanda, dilakukan perawatan di ruang bayi. saat pada dorsum genital, produksi urin dan feses
perawatan diinfokan pasien tidak memiliki lubang anus: tidak ada tampak
anus. tidak ada kembung, pasien BAB dan BAK dari
lubang yang sama dibawah kemaluan. warna Lab 14/3/23
kuning jernih, warna seperti dempul disangkal. DPL 13.2/40.8/24.07/325.000
muntah ada bila pasien diberikan susu formula. GDS 77 (17.54)
setelah 2 minggu perawatan, pasien dipulangkan Ca darah/ ion 8.0/0.97
dan direncanakan untuk dirujuk ke RSUD cibitung. SGOT/SGPT 392/296
1 bulan smrs, berat pasien tampak tidak membaik, alb 3.6
disertai pasien tampak kuning, pasien dibawa ke Bil T/D/I 17.1/11.81/5.29
RSUD cileunyi. pasien dirawat selama 4 hari. saat Ur/Cr 25.7/0.20
kontrol rawat jalan, kuning pasien tampak semakin elektrolit 132/4.7/102.4
terlihat dan Berat badan pasien tidak naik CRP 2.5
signifikan, pasien dirujuk ke RSCM untuk IgM/IgG toxo NR/reaktif (38)
tatalaksana lanjutan. tidak ada riwayat kondisi Ig M/ IgG Rubella NR/NR
yang sama di keluarga pasien IgM/IgG CMV reaktif (2,4)/reaktif (572)
TSHS 0.818/ fT4 0.60
pasien lahir dari ibu hamil pertama, usia kehamilan
9 bulan (tidak diketahui berapa minggu, dikatakan A/
cukup), lahir dirumah oleh paraji, berat badan - suspek kloaka
1700 gram, setelah lahir langsung menangis. - genital ambiguitas
pasien tidak mengetahui kapan BAB pertama kali - kolestatis intrahepatik dd/ekstrahepatik suspek
keluar atresia bilier
- gizi buruk
Ibu pasien rutin kontrol ke bidan, dikatakan tidak
ada kelainan selama kontrol Izin Mengusulkan:
- pro kolostomi transversum elektif
O/ - USG Arvi
Compos mentis, tampak sakit sedang - Evaluasi VACTERL
A: Clear - lain-lain sesuai TS IKA
B: RR 59 kali/menit, oN nasal kanul 2 lpm SaO2
100% Laporan Operasi
C: Nadi 98 kali/menit, 1. Pasien posisi supine dalam general
D: Suhu: 36.7 C anestesi
PB: 47 cm 2. A dan antisepsis daerah operasi dan
BB: 2.485 gram sekitarnya, draping
3. Dilakukan insisi pada stoma siting di
Kepala: normosefali, abdomen kiri bawah
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik 4. Dilakukan insisi transversal menembus
Jantung: S1 S2 normal tidak ada murmur dan kutis, subkutis, fascia, peritoneum
gallop 5. Saat peritoneum dibuka, tidak keluar apa
Paru: vesikular, simetris, rhonki ada, tidak ada apa
wheezing 6. Dilakukan identifikasi kolon sigmoid
7. Kolon sigmoid diluksir keluar HR: 122 kali/menit
8. Dilakukan jahitan spur spur RR: 28 kali/menit; SpO2: 99% on room air
9. Kolostomi difiksasi di fascia di 8 penjuru Suhu: 36,5 C
10. Dilakukan kolotomi BB: 4,7 kg; PB: 53 cm
11. Operasi selesai
*Status generalis*
By. BS, 4 bulan, L, 468-08-36 Mata: konjungtiva tidak anemis; sklera tidak ikterik
*S/* Pulmo: vesikuler kanan dan kiri sama, rhonki dan
KU: wheezing tidak ada
Pasien datang dengan keluhan tidak bisa BAB sejak Jantung: BJ 1-2 reguler, tidak ada murmur atau
2 hari SMRS gallop
Abdomen:
RPS: I: perut tampak distended, cembung, tak tampak
Pasien datang dengan keluhan perut membesar darm contour dan darm steifung
dan tegang sejak 1 hari SMRS. Menurut ibu pasien, A: bising usus ada normal
perut pasien membesar dan tampak tegang sejak 1 Pa: supel, lemas, nyeri tekan tidak ada, teraba
hari SMRS. BAB ada sejak 1 hari ini, sebanyak 4 fecaloma, tidak ada defans muskular
kali, lunak dan banyak, sebelumnya tidak ada BAB Pe: timpani
sekitar 4 hari. Pasien muntah, berisi susu. Setelah Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
BAB dan muntah, perut tetap membesar dan
tegang. Spooling tetap dikerjakan oleh Ibu pasien 1 RT: TSA baik, ampula tidak kolaps, mukosa licin,
kali/hari. Pasien langsung dibawa ke IGD RSCM tidak teraba massa, saat handschoen ditarik keluar
untuk tatalaksana lebih lanjut. BAB hijau lunak. BAB menyemprot tidak ada

Awalnya, hari kedua setelah lahir saat pasien *Laboratorium (27/3/23)*


perawatan di rumah, mengeluh tidak bisa BAB, DPL 11,7/34,1/12880/536000
perut pasien semakin buncit disertai muntah isi GDS 84
ASI, kemudian dibawa ke bidan, dispooling dan Elektrolit 136/4,5/105,3
menyemprot keluar mekonium berwarna Ur/Cr 27,8/0,2
kehitaman. Pasien masih muntah sehingga dirujuk
ke RS Bunda Aliyah, dirawat di NICU selama 12 *Rontgen Abdomen 2 Posisi (17/1/23)*
hari. Bab lancar dengan spooling selama - Dilatasi usus-usus sugestif obstruksi level distal
perawatan dan dapat rawat jalan. Kemudian kolon.
pasien kontrol ke poli bedah anak RSCM, dikatakan - Tidak tampak gambaran pneumoperitoneum.
konstipasi disarankan untuk spooling rutin bila *A/*
perut tampak distensi, pembuatan diary pola BAB - Obstruksi usus mekanik e.c. fekaloma
serta edukasi rutin kontrol 1 bulan lagi untuk - Suspek Morbus HIrschsprung
evaluasi diagnosis.
*P/*
Riwayat kelahiran Usul:
Pasien lahir pada 9 November 2022 pada usia - Rawat inap
kehamilan 37 minggu, melalui persalinan normal, - Spooling 3x/hari dengan gliserin
BB 3000 gram di Klinik Bersalin atas pertolongan - Metronidazole 70.5mg IV, selanjutnya 36mg/8
bidan. Pasien langsung menangis spontan setelah jam IV
lahir. Riwayat pasien ada BAB kurang dari 1x24 - Pasang OGT
jam. Mekonium keluar 1x24 jam kelahiran. Pasien - Raber TS IKA
tidak memiliki riwayat penyakit bawaan - Pro stoma dengan VC (levelling)+biopsi rektum all
layer elektif
*O/*
KU: tampak sakit sedang Laporan Operasi
Kes: Compos Mentis
1. Pasien posisi supine dalam general hari pasien diketahui atresia ani dengan perut yang
anestesi dirasa semakin membesar, tetapi belum dibawa
2. A dan antisepsis daerah operasi dan berobat karena mengurus BPJS. Sementara pasien
sekitarnya draping tetap diminumkan ASI ad lib sampai terakhir pk
3. Dilakukan insisi transversal infraumbilikal 12.00 hari ini (28/3/23). Pada usia 5 hari pasien
kanan menembus kutis, subkutis, fascia, tampak kuning, dan abdomen semakin distensi.
peritoneum
4. Identifikasi tampak dilatasi caecum, ileum Pasien lahir dari ibu hamil ketiga, di usia kehamilan
tidak dilatasi 40 minggu, lahir pada tanggal 23/3/23 jam 10.45,
5. Dilanjutkan insisi abdomen kiri bawah lahir di Puskesmas Tambora, berat badan 2000
menembus kutis subuktis, fascia, gram, tidak ada penyulit selama persalinan,
peritoneum setelah lahir langsung menangis. Anak pertama,
6. Kolon sigmoid diluksir keluar, tampak zona lahir tahun 2016, meninggal di usia 1 bulan karena
menyempit, dan transisi kejang. Anak kedua, lahir tahun 2018, tidak ada
7. 10cm dari zona transisi tampak dilatasi, kelainan.
dilakukan VC leveling --> Ditemukan
ganglion matur, tidak ditemukan Ibu pasien kontrol ANC setiap bulan di dokter
penebalan pleksus saraf umum di Rawa Buaya sejak usia kehamilan 3
8. Dekompresi dengan milking dari sayatan bulan. Tidak pernah USG.
laparotomi kanan, kontrol pengeluaran
feses dengan 2 benang O/
9. Jahit situasional kolotomi, lalu spur2 Aktif, menangis kuat
dilanjutkan fiksasi stoma di 8 penjuru A: Clear
10. Biopsi rektum all layer di atas peritoneal B: RR 45 kali/menit,room air
reflection untuk PA C: Nadi 134 kali/menit,
11. Jahit bekas biopsi rektum D: Suhu: 37.2 C
12. Cuci rongga abdomen BBL: 2000 gram
13. Jahit luka laparotomi lapis demi lapis BB: 1750 gram
14. Dilakukan kolotomi kepala normocepal, ubun ubun terbuka tidak
15. Operasi selesai cekung
mata sklera ikterik, tampak slanted eyes
thorax nafas vesikuler, tidak ada ronki, tidak ada
wheezing
bunyi jantung reguler, tidak ada murmur
Abdomen:
By. QR, 6 Hari, P, 466-23-07 Inspeksi: distensi, tampak darm contour
*PASBAR BEDAH PEDIATRI* Auskultasi: bising usus ada
_Kapten IKA_ Palpasi: supel, tidak teraba massa
Perkusi: timpani
*By. Qiana Ramadani, perempuan, 6 hari, Genitalia:
(23/3/23), 466-23-07* Anal: tidak tampak adanya anus, anal dimple ada
Ekstremitas: akral hangat, CRT<2s
S/
Pasien dikonsulkan TS IKA untuk evaluasi dan Lab 28/3/23
tatalaksana atresia ani tanpa fistula DPL 22.3/62.2/7.45/202rb
Pt/aPTT 1,14x/1,49x
Pasien rujukan dari Puskesmas Maja Banten. Lahir OT/PT 32/9
spontan dari ibu G3P2A0 lahir cukup bulan, Ca ion 1.1
dikatakan bugar langsung menangis. Bayi lahir di Mg darah/ P darah 2.95/3.1
Puskesmas Tambora. Rawat jalan saat ibu pulang 1 CRP 3.7
hari setelah lahir (tanggal 24/3/23 sore). Usia 2 Alb 3.7
Bil T/D/I 20.03/3.24/16.79
Ur/Cr 83.5/0.7 A/
E 149/3.7/115.6 - Atresia ani tanpa fistula post laparotomi
GDT Trombositopenia kolostomi sigmoid POD 0
Antigen SAR CoV-2 Negatif - NCB, KMK (37 minggu, 2000 gram)
- Tersangka syndrome down
Abdomen 3 posisi 28/3/23 - Small PDA 1,4 mm
oraks AP:
Intensitas cukup, asimetris, *lordotik* inspirasi P/
cukup.
Assess dr. Ari, Sp.B/ dr. Wulan Ayudyasari, Sp.B,
Mediastinum tidak melebar.
Trakea di tengah Subsp.Ped(K)
*Jantung: bentuk buah pir*, apeks di kiri, batas Puasakan
kanan dan kiri jelas, aorta tidak tampak jelas, Pasang OGT alirkan
segmen pulmonal tidak menonjol. Ukuran jantung Pasang kateter urin, pantau diuresis
kesan tidak membesar. Evaluasi VACTERL
Paru: Tampak bercak infiltrat di parakardial kanan Pro kolostomi sigmoid di OK IGD
kiri dan suprahiler kanan kiri. Hilus tidak menebal.
Corakan vaskuler tidak meningkat.
Diafragma: lengkung diafragma kanan 8 dan kiri Instruksi post operasi:
setinggi iga posterior 8-9. Sinus kostofrenikus kanan - Awasi tanda vital dan produksi stoma
dan kiri tajam. Sinus kardiofrenikus kanan dan kiri - Puasakan
tidak jelas. - TPN sesuai TS IKA
Tulang dan jaringan lunak baik. - Aspirasi OGT tiap 2 jam
Abdomen AP, lateral Dan knee chest: - Ganti verban bila rembes
Intensitas cukup, tidak tampak preperitoneal fat line. - Inj Paracetamol 3x30 mg
Garis psoas tidak tampak. - Antibiotik lanjutkan
Kontur kedua ginjal tidak tampak.
Hepar tidak tampak membesar..
Tampak dilatasi usus *diseluruh abdomen*
*Tampak penebalan dinding usus.*
Tidak tampak udara bebas. laporan operasi
Tidak tampak pneumatosis intestinalis. 1. Pasien posisi supine dalam anestesi umum
Tidak tampak kalsifikasi intraabdomen. 2. Asepsis dan antisepsis area operasi dan
Tulang-tulang baik. sekitarnya, drapping
Tidak tampak air fluid level 3. Dilakukan insisi transversal supraumbilikus
Tampak gambaran udara usus paling distal dengan menembus kutis, subcutis, fascia hingga
jarak 1,09 cm dari anal pit.
Tampak OGT proyeksi esofagus distal setinggi V th
peritoneum
10. 4. Saat peritoneum dibuka, keluar cairan
kekuningan lalu disuction
5. Didapati mikroperforasi pada 115 cm
====== [Conclusion] ====== ligamentum Treitz
Kesan: 6. Perforasi kemudian dijahit primer
Toraks AP:
Infiltrat di parakardial kanan kiri dan suprahiler
7. Dilakukan tes patensi untuk mengecek
kanan kiri. perforasi lainnya, tidak ditemukan
Jantung tidak membesar perforasi ditempat lain
8. Identifikasi kolon sigmoid tampak
Abdomen AP Dan knee chest: proksimal sigmoid, dipasang OGT untuk
*Atresia ani letak rendah* traksi
*Dilatasi usus di seluruh abdomen*
OGT proyeksi esofagus distal Dangt; *turunkan 3
9. Dibuat jahitan spur sebanyak 3 buah
cm* 10. Insisi transversal 1 jari di bawah umbilikus
pada hemiabdomen kiri bawah menembus
kutis, subkutis, fascia, peritoneum, kolon
Echocardiografi 28/3/2023: small PDA 1,4 mm yg telah dijahit spur ditembuskan keluar
11. Fiksasi kolon pada fascia sebanyak 8 BB 1535 gram
penjuru
12. Fiksasi stoma pada kulit Kepala: normosefali
13. Dilakukan kolotomi dan dilakukan Mata: KA -/-, SI +/+
dekompresi Hidung: nafas cuping hidung tidak ada
14. Kontrol pendarahan Mulut: mukosa basa
15. Rongga abdomen dicuci dengan salin steril Leher: KGB tidak teraba
16. Luka post operasi ditutup lapis demi lapis Paru: suara dasar vesikuler, ronkhi ada,
17. Operasi selesai wheezing tidak ada
Jantung: S1>S2, tidak ada murmur/gallop
By.NY. OAK 1, 2,5 Hari, P, 465-62-11 Abdomen: cembung, distended, tampak
*PASBAR BEDAH PEDIATRI* ptekie, bising usus positif, defans ada
_Kapten IKA_ Ekstremitas: akral hangat, CRT <3 detik, tidak
mottled/sianosis
*By. Ny. Olivia Arum, L, DOB 24/3/23, 4 hari,
465-62-10, SCN 4* Terpasang OGT produksi merah kehitaman

S/ Balans 27/3/23
KU: Perut membesar sejak 1 hari Input: 80 mL/kgBB/24 jam
Output: 86 mL/kgBB/24 jam
RPS: Balans: Negatif 6 mL/kgBB/24 jam
Pasien dikonsulkan oleh TS IKA dengan NEC Diuresis: 2,4 mL/kgBB/jam
grade 3B dengan pneumoperitoneum, NKB, GDS 68 mg/dL dengan GIR 7
SMK (33 minggu, 1535 gram), respiratory
distress ec SNAD, dan neonatal Lab 27/3/23
hiperbilirubinemia. DPL 17.9/50.4/9.16/233rb
Perut bayi tampak membesar dan teganv sejak Bil T/D/O 15.91/0.59/15.32
pagi hari ini. 3 hari yll bayi sempat muntah CRP 0.6
kecoklatan 1x, telahdipasang OGT dan GDS 68
didapatkan produksi OGT merah segar-merah APT test positif
kehitaman. Terdapat ptekie pada abdomen.
Pagi ini pasien didapatkan periode apnea 1 x. Ro thorakoabdomen 28/3/23
Terdapat periode demam 1x (peak 38,1C), Toraks AP:
kejang tidak ada. Intensitas cukup, asimetris, inspirasi cukup.
Mediastinum tidak melebar, trakea di tengah.
Riwayat persalinan: Jantung: bentuk seperti sepatu, apeks di kiri
Bayi lahir dari ibu per SC a/i KPD 6 jam pada G1 terangkat, batas kiri jelas dan kanan jelas,
hamil 33 minggu, janin gemelli bokong lintang aorta tidak tampak jelas, segmen pulmonal
hidup keduanya pada Ibu dengan underweight tidak menonjol. Kesan jantung tidak
(17 kg/m2). Bayi lahir tidak langsung menangis, membesar.
tonus otot baik, bernapas spontan, sianosis. Paru: Tampak bercak ringan suprahiler dan
Dilakukan resusitasi dan bayi kemudian parakardial kanan. Tidak tampak
dipasang CPAP PEEP 7, FiO2 21%. AS 7/9, perselubungan Hilus tidak menebal. Corakan
Ballard score sesuai dengan 33 minggu vaskuler tidak meningkat.
Diafragma: lengkung diafragma kanan dan kiri
O/ setinggi iga posterior 7-8. Sinus kostofrenikus
KU/Kes: Tampak sakit sedang/compos mentis kanan dan kiri tajam, sinus kardiofrenikus
kanan dan kiri jelas.
HR 138 kali/menit Pleura tidak menebal
RR 45 kali/menit Tulang dan jaringan lunak yang tervisualisasi
SaO2 97% dengan CPAP PEEP 7, FiO2 21% baik.
hari. Keluhan disertai batuk berdahak dan demam
Abdomen AP: sejak 1 bulan SMRS. Nafsu makan menurun,
Intensitas cukup, preperitoneal fat tampak terdapat kembung. BAB dan BAK tidak ada
sebagian. keluhan.
Garis psoas tidak tampak. -Pasien mengeluh terdapat benjolan pada ketiak
Kontur kedua ginjal tidak tampak. kanan yang muncul semenjak 1 bulan yang lalu,
Hepar tampak membesar awalnya kecil seperti kelereng namun lama lama
Tampak dilatasi lambung membesar seperti bola bekel. benjolan tidak
Tidak tampak pneumatosis intestinalis. terasa nyeri dan tidak ada kemerahan pada kulit.
Tidak tampak kalsifikasi intraabdomen. -Terdapat keluhan mata kanan yang membesar
Tidak tampak gambaran udara bebas sejak Januari 2023. Mata tidak terasa nyeri, tidak
Distribusi Udara usus belum mencapai pelvis ada perdarahan. Pasien telah dilakukan CT Scan
minor kepala, dikatakan terdapat tumor otak yang
Tulang dan jaringan lunak yang tervisualisasi membesar ke arah mata.
baik. -Pasien kemudian berobat ke RS Banten, dan
Tampak OGT proyeksi lambung dirujuk ke RSCM untuk tatalaksana lebih lanjut.

Kesan: RPD:
Toraks AP : -TB Paru on OAT, sejak februari 2023
Jantung seperti sepatu, adakah PJB? -Thallasemia Beta, rutin transfusi sejak Desember
Infiltrat suprahiler dan parakardial kanan, 2023
Pneumonia neonatal?
Riwayat kelahiran:
Abdomen AP: Lahir cukup bulan, normal, BBL 3,5 kg.
Dilatasi lambung
O/
A/ Compos mentis, tampak sakit sedang
Suspect pneumoperitoneum BB: 9 kg
NEC Grade 3B
NKB, SMK (33 minggu, 1535 gram) HR 120 x/menit
Respiratory distress ec SNAD dd/HMD dd/TTN RR 40 x/menit
Neonatal hyperbilirubinemia SpO2 99% on NK 1 lpm
T 36.6 C
P/ Asses dr. Ari, SpB/dr. Wulan A, SpB,
SupspPed(K): Status generalis:
- Pro drainage abdomen cito bedside -Kepala : normochephal
-Mata: Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik (-/-).
Mata kanan tampak eksophtalmus
-Leher: tidak ada pembesaran KGB
-Paru:
I: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
P: ekspansi dada simetris, trakea di tengah
An. HNf, 2 tahun, P, 465-62-94 P: redup pada lapang paru kanan
S/ A: vesikuler menurun pada lapang paru kanan.
KU: Sesak yang memberat sejak 1 minggu SMRS rhonki wheezing rtidak ada
Jantung: S1S2 normal, tidak ada murmur gallop
RPS: Abdomen: Datar, supel, hepar teraba 2 cm
-Pasien dikonsulkan oleh TS IKA untuk tatalaksana dibawah BAC, limpa tidak teraba
efusi pleura. Pasien datang dengan keluhan sesak Ekstremitas: akral hangat, CRT<2 detik
yang memberat sejak 1 minggu SMRS. Sesak
dirasakan terus menerus, terutama pada malam Status lokalis:
Regio aksilla dektra teraba massa berukuran 4 x 3 x Tidak tampak opasitas maupun nodul di paru kiri.
3 cm, kenyal, mobile Lengkung diafragma dan sinus kostofrenikus kiri
normal.
Lab 28/3/23 Tulang-tulang yang tervisualisasi optimal kesan
Laktat 1,7 intak.
Kesimpulan:
Lab 27/3/23 - Efusi pleura masif kanan.
DPL 6.8/20.8/14.700/179.000 - Tidak tampak infiltrat di paru kiri.
Na/K/Cl 131/4/95.6
Ca 1.03 CT Scan kepala non kontras RS Banten 9/3/23
Mg 2.57 Massa solid multipel pada konkavitas parietalis
SGOT 173/SGPT 20 bilateral terutama kiri, occipitalis kiri dan frontalis
Ur 36.4 bilateral - temporalis kanan meluas sampai ke
Cr 0.20 retroorbita kanan dengan destruksi dinding
CRP 166.5 posterior kavum orbita kanan ec. suspek
Antigen SARS COV-2 Non Reaktif meningioma.

Ro toraks 28/3/23 post wsd A/


Deskripsi: Efusi pleura kanan masif
Perselubungan homogen di laterobasal hemitoraks Limfadenopati aksilla kanan
kanan yang menutupi sinus kostofrenikus kanan,
TB paru on OAT bulan kedua
hemidiafragma kanan, dan sebagian batas kanan
jantung. Thalassemia beta trait
Jantung tampak membesar, CTI: 0.67 (N:0.40-0.50) Tumor orbita kanan suspek ganas
Aorta dan mediastinum superior sisi kiri tidak
melebar. P/
Kedua hilus suram. Assess dr. Hardian Gunardi, Sp.B, Subsp.Ped(K)
Tidak tampak opasitas maupun nodul di paru - Pro pemasangan mini cannule dan biopsi insisi
kanan-kiri yang tervisualisasi optimal.
Lengkung diafragma dan sinus kostofrenikus kiri dengan bius umum di OK IGD
normal.
Tulang-tulang yang tervisualisasi optimal kesan Laporan Operasi
intak. 1. Pasien posisi setengah duduk dalam anestesi
Terpasang drain di intercostal space 6 posterior. umum
2. A dan antisepsis area operasi dan sekitarnya
====== [Conclusion] ====== 3. Infiltrasi lidocain pada area insisi
Dibandingkan dengan radiografi toraks sebelumnya, 4. Insisi pada sela iga 6 menembus kutis subkutis
saat ini: 5. Diseksi tumpul otot sela iga hingga menembus
- Efusi pleura kanan, kesan berkurang. pleura parietal
- Kardiomegali. 6. Insersi NGT no. 12 dengan inisial cairan
- Drain di intercostal space 6 posterior. serohemoragik 100 ml, undulasi ada, bubble tidak
ada
Rontgen Toraks 28/3/23 7. Chest tube disambungkan ke sistem WSD
Deskripsi: 8. Chest tube difiksasi pada kulit
Posisi asimetris. 9. Infiltrasi lidocain pada area insisi biopsi
Opasitas homogen hampir diseluruh hemitoraks 10. Insisi kulit, subkutis, hingga tampak massa
kanan yang menutupi sinus kostofrenikus kanan, 11. Dilakukan insisi pada massa, diambil sebagian
hemidiafragma kanan, batas kanan jantung dan untuk PA
hilus kanan, serta mendorong trakea dan jantung 12. Kontrol perdarahan
ke sisi kiri. 13. Luka operasi dijahit
Jantung ukuran sulit dievaluasi. 14. Operasi selesai
Aorta dan mediastinum superior sisi kiri tidak
melebar. An. BDH, 2 tahun, P, 463-35-53
Hilus kiri tidak menebal.
*PASBAR BEDAH PEDIATRI* Phosphat 5.5
Ca ion 1.16
*An. Briele Davaino Heipon, 2 tahun 6 bulan, 463- Ca 9.9
35-53 (704 C)* Mg darah: 2.09
Prokalsitonin 0.21
KU: CRP-Q 12.9
Pasien rencana tindakan tutup stoma
Lab 7/3/23
RPS: Hb 10.1/ Ht 34.5/ leu 18.570/ trom 626000
Pasien dengan riwayat atresia Ani post PSARP
direncanakan untuk tutup stoma. Pasien saat ini PT/APTT 1x/0.95x
tidak ada keluhan. Buang air besar via stoma Albumin 4.40
lancar. Ur/Cr 17.1/0.30
Pasien memiliki riwayat atresia ani. Pada usia 6 GDS 104
bulan di lakukan operasi colostomy pada perut kiri Na/K/Cl 139/5.2/107.7
bawah di RSUD Biak, hingga saat ini stoma tidak Prokalsitonin 0.02
ada keluhan, produksi feses lancar. Lalu pasien CRP-Q <0.6
dirujuk ke RSCM pada Oktober dan dilakukan
operasi PSARP pada Desember 2022. Selama rontgen 8/3/23:
tindakan intra operasi tidak ada komplikasi dan Jantung dalam batas normal
perdarahan hebat. Luka operasi kering tidak ada Infiltrat parakardial dan perihilar bilateral
dehiscence.
Lopografi 19/10/22
Gambaran fistulasi rectovagina sekitar 3.6 cm.
Pemeriksaan fisik Jarak antara distal rektum ke marker anal dimple
Compos mentis sekitar 3.8 cm. Kaliber rectum dan colon
TD 90/60 (p50/90) descenden hingga fleksura lienalis kesan baik.
FN 100x/menit, Tidak tampak stenosis maupun dilatasi pada usus-
FP 24 x/menit usus yang tervisualisasi
SpO2 room air 99%
kepala: pupil isokor 3/3 mm, reflex cahaya positif A/
bilateral Atresia Ani dengan fistula rectovagina post PSARP
mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik on Colostomy Sigmoid
thorax: jantung s1-2 tunggal, tidak ada murmur
atau gallop P/
paru: vesikuler, ronkhi tidak ada, tidak ada Pro tutup stoma
wheezing
abdomen: Datar, lemas, Bunyi usus (+) normal, Laporan Operasi
tampak Stoma pada regio lumbar kiri, 1. Pasien posisi prone, dalam general anestesi
extremitas: akral hangat, CRT < 2 detik 2. Asepsis dan antisepsis lapangan operasi
3. Jahitan teugel melingkar anus
Hasil lab di RSCM 16/3/23 4. Incisi midline mulai dari os coccygeus s.d dekat
Hb 10.1 anus dilanjutkan melingkari anus ke arah perineum
Ht 33.3 5. Diseksi anua dari jaringan sekitar ke arah kranial
Leukosit 11.010 sampai peritoneal reflection
Trombosit 558.000 6. Stimulasi muscle complex, kemudian tandai
batas anterior dan posterior dengan jahitan
SGPT 9 benang
SGOT 31 7. Fiksasi anus di beberapa tempat sesuai letak
marker
Na/K/Cl 140/4.7/109.5
8. Dilakukan anoplasty kemudian jahit melingkar SGOT/SGPT 11/11
anus Alb 3.5
9. Jahit luka operasi lapis demi lapis GDS 95
10. Operasi selesai CEA 1.5
CA 125 15.6
An. DHF, 17 tahun, P, 469-31-36 LED 104
S/ LDH 186
KU : Benjolan di punggung sejak 3 bulan SMRS Alkali Fosfatase 60
RPS : Terdapat benjolan sebesar telur ayam di Beta-HCG <1.2
punggung yang disertai nyeri tekan. Benjolan
berbatas tidak tegas, benjolan meluas di punggung Lab 13/3/23
sebelah kiri, batas tidak jelas dan nyeri bila DPL 10/32.9/12690/707000
disentuh. Sejak 1 bulan lalu benjolan pecah dan Ur/Cr 19.3/0.5
mengeluarkan cairan nanah, kadang cairan bening E 136/4.7/104.5
disertai darah. Benjolan pertama kali dirasakan Bil TDI 0.18/0.13/0.05
pada tanggal 27 Desember 2022, dan ibu langsung
membawa pasien berobat ke puskesmas dan Chest X-Ray 1/3/23
dinyatakan tumor dari lemak. Pasien di rujuk ke RS Jantung tidak membesar
swasta untuk dilakukan operasi oleh dokter bedah. Perselubungan inhomogen paru kiri atas DD/
Saat dilakukan pemeriksaan Rontgen thorax massa (?)
didapatkan hasil adanya infiltrat, lalu pasien Suspek pembesaran KGB hilus kiri
dikonsulkan ke dokter respirologi dan dicurigai Deformitas iga anterior 3 kiri
sebagai TB, dilakukan pemeriksaan mantoux tes,
tetapi hasilnya negatif, karena dokter mencurigai Anjuran CT thoraks/paru
mungkin bukan TB, pasien dirujuk ke RS UI dan
dilakukan pemeriksaan lanjutan MRI torakolumbal MRI torakolumbal (14/2/23)
dan didapatkan massa berasal dari paru kiri meluas - Massa padat karakteristik maligna di posterior
ke paravertebra.Saat ini pasien mengeluhkan paru kiri dengan perluasan ke paravertebral space
demam hilang timbul. Tidak ada mual, muntah sisi anterior-lateral kiri, foramina neuralis kiri,
maupun diare. BAK dan BAB normal. epidural space setinggi level T3-T4 dan T5-T6, serta
jaringan lunak posterior toraks setinggi T2-T7
RPD : Riwayat alergi disangkal dengan keterlibatan otot-otot trapezius, rhomboid
Riw Operasi : belum pernah mayor-minor, dan erector spinae terutama sisi kiri,
serta otot interkosta setinggi costa 7-8 hingga 9-10
O/ kiri. Tidak tampak infiltrasi le medulla spinalis
Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik - Bone marrow replacement di corpus dan
Toraks: simetris, vesikuler, tidak ada ronkhi dan Sebagian processus transversus kiri vertebrata T2-
wheezing T5, sesuai gambaran metastasis
Jantung: BJ I dan II normal, tidak ada murmur dan
gallop
Abdomen: supel, bising usus positif, tidak ada nyeri A/
tekan dan defans Suspek tumor paru posterior sinistra metastase
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik paravertebrae

Status Lokalis punggung kiri: P/


Tampak benjolan ukuran 7x4cm konsistensi keras, Assess dr. Ahmad Yani, Sp.B, Subsp.Ped (K)
permukaan rata, eritema terdapat nyeri tekan, Pro biopsi insisi
tidak tampak pus, immobile.
Laporan Operasi
Lab 22/3/23 1. Pasien posisi mirng ke kanan dalam anestesi
DPL 9.4/30.7/14260/532000 umum
2. A dan antisepsis area operasi dan sekitarnya Pada rongga mulut, tampak dan teraba massa
3. Identifikasi daerah massa yang paling keras berbenjol-benjol, teraba padat-lunak, batas tidak
4. Insisi kulit, subkutis, hingga tampak massa tegas, sewarna mukosa dan tidak teraba nyeri
5. Dilakukan insisi baji pada massa, diambil
sebagian untuk PA Lab 13/03/2023
6. Kontrol perdarahan DPL 8,3/25,1/7090/678000
7. Luka operasi dijahit PT 0,8x
7. Operasi selesai aPTT 0,6x
SGOT 28
An. AM, 14 tahun, p, 459-84-90 SGPT 41
S/ Alb 4,4
Pasien masuk dengan keluhan benjolan pada Kreatinin 0,4
wajah sebelah kanan. Benjolan muncul pertama Ureum 17,1
kali pada tahun 2021. Awalnya pasien merasakan Na 135/ K 4,7/ Cl 99,8
seperti sariawan dan kemudian makin membesar
Awalnya muncul benjolan di pipi kanan sejak MRI 29-03-2023
Desember 2021. Benjolan semakin lama semakin Status follow-up Ewing sarcoma pasca
membesar, disertai nyeri dan kesulitan mengunyah kemoradiasi, dikorelasikan dengan CT scan wajah
dan menelan.. Kemudian pasien berobat alternatif sebelumnya, sat ini:
dan tidak ada perbaikan. - Massa padat dengan komponen kistik
karakteristik maligna dengan sentrasi di regio
Awal tahun 2022 pasien dirujuk ke RSCM ke poli buccal kanan yang
onkologi dan dilakukan pemeriksaan CT Wajah. mendestruksi os mandibula kanan, zygoma kanan
Bulan April dilakukan biopsi dan didapatkan hasil dan dinding sinus maksilaris, menginfiltrasi sinus
malignant round cell tumor suspek limfoma maksilaris
malignan non hodgkin. kanan, serta mencapai masticator space kanan,
saat ini ukuran dan perluasan massa tampak
Hasil IHK pada 31/5/2022 didapatkan pola pulasan berkurang.
imunohistokimia mendukung malignant round cell - Tidak tampak perluasan massa ke intrakranial.
tumor, DD/ Sarkoma Ewing dengan gambaran - Tidak tampak penekanan massa yang
atipikal. Berdasarkan hasil pediatric meeting menyempitkan airway.
(17/6/2022) direkomendasikan pemberian Multipel KGB di colli bilateral dengan diamter
kemoterapi regimen ewing sarcoma. terbesar sekitar 0,5 cm.
Kemudian Agustus 2022 pasien dirujuk oleh TS IKA - Sinusitis maksilaris kiri, ethmoidalis bilateral, dan
untuk dilakukan biopsi evaluasi. sphenoidalis.
Saat ini keluhan sulit menguyah disertai
penurunan berat badan. BAB biasa kuning. BAK
lancar
CT Wajag KONTRAS 15-06-2022
O/ Tampak massa padat di regio buccal kanan
Composmentis berukuran sekitar 9,8 x 7,3 cm (AP x LL) ukuran
craniocaudal tidak dapat dievaluasi (sebelumnya
TD; 115/80mmhg 9,4 x 7,3 x 13,4 cm) yang menyangat heterogen
N; 82x/menit pasca pemberian kontras. Ke anterior massa
P;18xmenit mendestruksi dinding posterior hingga anterior
S; 36.7"C sinus maksilaris kanan, mencapai intra sinus
maksilaris kanan. Massa juga mendestruksi dinding
Status Lokalis: medial sinus maksilaris kanan, mencapai inta
Wajah: buccal dextra terdapat massa berukuran cavum nasi kanan. Massa juga melibatkan fossa
8x9x10cm batas tegas, permukaan licin, teraba masticator dan fossa pterygoid kanan
padat terfiksir, nyeri tekan tidak ada
Ke inferoanterior massa mendestruksi greater Tidak tampak lesi patologis di basis dan intra
wings of sphenoid kanan dan mencapai ekstra kranial.
konal.
Ke lateral massa mendestruksi os os zygoma dan ====== [Conclusion] ======
os temporal kanan, mencapai kutis. - Massa padat berkarakteristik maligna dengan
Bulbus okuli kanan-kiri terlihat simetris, tidak komponen nekrosis berukuran sekitar 9,4 x 7,3 x
tampak massa/lesi patologis. 13,4 cm di regio buccal kanan yang mendestruksi
Jaringan retrobulbar tidak memperlihatkan os zygoma kanan dan sinus maksilaris,
kelainan. menginfiltrasi rima orbita inferior kanan, meluas
Struktur mm.rectus oculi dan n.optikus masih baik. ke superior hingga mencapai regio temporal
Chiasma opticum, sella dan suprasella tidak kanan.
tampak kelainan. - Limfadenopati colli dextra.
Sinus maksilaris kiri dan paranasal lain nya masih - Mastoiditis dextra.
baik, tidak tampak penebalan mukosa.
Mastoid kanan tampak perselubungan, mastoid Colli Leher 24-02-2023
kiri baik Tampak penebalan jaringan lunak di regio
Tidak tampak lesi patologis di basis dan intra submandibula kanan disertai erosi tulang dan
kranial. destruksi korteks dengan reaksi periosteal di regio
KGB sulit dievaluasi. submandibula kanan.
Tidak tampak penebalan jaringan lunak di
====== [Conclusion] ====== retrotrakea dan retrofaring.
Dikorelasikan dengan CT wajah dengan kontras Tidak tampak penyempitan ataupun deviasi trakea.
sebelumnya, saat ini: Tidak tampak korpus alienum berdensitas
- Massa padat berkarakteristik maligna dengan radioopak.
komponen nekrosis ukuran dan perluasan kesan Tulang-tulang kesan intak.
bertambah dibandingkan dengan sebelumnya.
- Mastoiditis dextra, stqa.
- Tidak tampak lesi di basis dan intrakranial. ====== [Conclusion] ======
Massa jaringan lunak di regio submandibula kanan
CT Sinus/Orbita/Wajah 28/03/2022 disertai erosi tulang dan destruksi korteks dengan
Tampak massa padat isodens di regio buccal kanan reaksi periosteal di regio submandibula kanan.
berukuran sekitar 9,4 x 7,3 x 13,4 cm yang Tidak tampak penebalan jaringan lunak
menyangat heterogen pasca pemberian kontras. retrotrakea dan retrofaring, serta tidak tampak
Massa mendestruksi os zygoma kanan dan sinus stenosis airway yang tervisualisasi
maksilaris, menginfiltrasi rima orbita inferior
kanan, meluas ke superior hingga mencapai regio A/
temporal kanan. Ewing sarcoma primer buccal dextra
Tampak multipel pembesaran kelenjar limfe level
IB, IIA dan IIB kanan dengan short axis terbesar di P/
level IB (sekitar 3 cm). Debulking tumor
Bulbus okuli kanan-kiri terlihat simetris, tidak Rekonstruksi wajah
tampak massa/lesi patologis.
Jaringan retrobulbar tidak memperlihatkan Laporan Operasi
kelainan. 1. Pasien posisi supine dalam general
Struktur mm.rectus oculi dan n.optikus masih baik. anestesi
Chiasma opticum, sella dan suprasella tidak 2. A dan antisepsis daerah operasi dan
tampak kelainan. sekitarnya, draping
Sinus maksilaris kiri dan paranasal lain nya masih 3. Dilakukan insisi sesuai design menembus
baik, tidak tampak penebalan mukosa. kutis, subkutis, otot, hingga tulang
Mastoid kanan tampak perselubungan, mastoid 4. Jaringan otot dipisahkan dari tumor
kiri baik 5. Dilakukan eksisi tumor sebanyak mungkin
6. Terdapat sisa jaringan tumor pada Tidak ada defans atau nyeri tekan, tidak teraba
regioinfraorbita sisi lateral massa intraabdomen
7. Perdarahan dikontrol Ekstremitas: akral hangat, nadi kuat, CRT< 2 detik
8. Luka operasi ditutup lapis demi lapis
9. Operasi selesai Lab 29/3/23
Fibrinogen 326.5
An. MAA, 17 tahun, p, 466-23-00 D-Dimer 700
Selamat malam Dokter, izin melaporkan pasien yg
dikonsulkan oleh Prof Badriul Hegar di PTK 814A Lab 28/3/23
DPL 8.3/25.1/5950/247000
*An. Maria Anggraini Ajeng, 17 tahun, 4662300* PT/APTT 1.03x/1.05x
SGOT/SGPT 35/56
S/ Alb 3.9
KU : BAB hitam berulang sejak 3 bulan yg lalu Ur/Cr 40.7/0.4
(Januari 2023) Mg/P 2.14/4.6
GDS 97
RPS E 134/4/106.8
Pasien saat ini dengan keluhan BAB hitam tiap hari. Ca darah/ion 8.8/0.93
Tidak ada rasa nyeri di perut, hanya terasa begah. Swab Antigen NR
BAB biasanya satu kali sehari.
Diet biasa. Terdapat penurunan BB dari 78kg ke EGD 29/2/23 RSCM
73kg dalam 3 bulan ini. Gambaran varises ektopik besar pada jejenum post
enteroskopi dan marking
Tidak pernah ada riwayat muntah hitam. Pasien Saran: Bedah (reseksi)
sudah berulang kali dirawat dengan keluhan lemas
dan ditransfusi darah. Arteriografi hepatica 9/3/23
Embolisasi pada cabang arteri
RPD posteriorpancreaticduodenalis arcade, post
Defisiensi G6PD (Januari 2023). Gangguan embolisasi tak tampak ekstravasasi
penyembuhan luka disangkal
MSCT Abd kontras 4/2/23 RS Panti Rapih Jogja
Pasien sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan Massa usus halus di jejenum curiga
laboratorium, USG abdomen, CT Scan abdomen, adenocarcinoma small bowel dd/ GIST
Angiografi, Endoskopi, kolonskopi, arteriografi dan Hepatosplenomegali ringan
embolisasi, tetapi masih ada keluhan pedarahan. VF, pankreas ren, gaster, sitema colon, VU dan
uterus tampak kelainan
O/ Tak tampak nodul para aorta parailiaka
CM, tampak sakit sedang
TD 99/53mmHg Gastroskopi 3/3/23 RS Panti Rapih Jogja
N 89x/m Gastric vascular ectasia leeding d fundus; cardia
RR 18x/m dan corpus
Tax 36.5C
Gastroskopi 6/2/23 RS Panti Rapih Jogja
Kepala: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik Pan gastritis erosi sedang
Toraks: simetris, vesikuler, rhonkhi dan wheezing Tak tampak ulkus dan massa
tidak ada Tak tampak VE
Jantung: S1 S2 normal, murmur dan gallop tidak Tak tampak massa/erosi di bulbus dan pars
ada descenden duodeni
Abdomen:
Datar Kolonoskopi 6/2/23 RS Panti Rapih Jogja
Bising usus positif normal Hemoroid interna gr I
Tak tampak aliran bleeding dari GI Atas
(perdarahan sudah stop)

A/
Perdarahan saluran cerna atas ec varises besar
Jejunum
Anemia ec perdarahan
Obesitas

P/
Usul
Reseksi anastomosis jejuno-jejunal

Laporan Operasi
1. pasien posisi supine dalam general
anestesi
2. A dan antisepsis pada lapang operasis,
area operasi dipersempit dengan duk steril
3. insisi transversal 2 jari diatas umbilikal
4. identifikasi jejenum didapatkan lesi di
antemesenterium jejenum 60 cm dari
ligamen treitz
5. Lesi sepanjang 10 cm, warna kebiruan
berbenjol benjol, disertai dilatasi pada
proksimal dan distal lesi, kesan malformasi
vaskular
6. diputuskan untuk dilakukan dekompresi
dan reseksi anastomosis jejenojejenal
kurang lebih 5 cm kearah proksimal dan
distal
7. abdomen dicuci bersih
8. Luka dijahit lapis demi lapis
9. operasi selesai

Anda mungkin juga menyukai