Anda di halaman 1dari 17

Hubungan Kajian

Psikologi dengan
Akhlak dan Tasawuf
Abdillah
Gani Dharma
Muftia Mairini P
Nurul Indah W
Rhiany Rizqi F

Pengertian Psikologi, Etika dan


Tasawuf
Pengertian Psikologi
Etimologi Psyche = Jiwa
}
Ilmu
yang mempelajari
Logos = Ilmu }
tentang jiwa
Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang
diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi
mental manusia secara ilmiah.

Pengertian Psikologi, Etika dan


Tasawuf
Pengertian Etika
Etimologi Ethikos = Timbul dari kebiasaan
Etika adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas standar moral dan penilaian
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John dari Damaskus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika
dalam studi filsafat praktis.

Pengertian Psikologi, Etika dan


Tasawuf
Pengertian Tasawuf (Sufisme)
Etimologi - Bahasa arab safa = Kemurnian
- Bahasa yunani theosofie = Ilmu ketuhanan
Tasawuf (sufisme) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara
menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan
batin serta untuk memporoleh kebahagian yang abadi.
Sufisme merupakan sebuah konsep dalam Islam, yang didefinisikan
oleh para ahli sebagai bagian batin, dimensi mistis Islam; yang lain
berpendapat bahwa sufisme adalah filosofi perennial yang eksis
sebelum kehadiran agama, ekspresi yang berkembang bersama
agama Islam

Perbedaan dan Persmaan Obyek Kajian


Psikologi, Etika dan Tasawuf
Perbedaan
Tasawuf Membantu orang-orang menjadi sehat mental
dan sekaligus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
menjadi mukmin dan muttqin.
Psikologi Muncul karena pengetahuan modern tidak
bisa memahami manusia dari aspek moral dan ruhani.

Perbedaan dan Persmaan Obyek Kajian


Psikologi, Etika dan Tasawuf
Persamaan
Di dalam tasawuf dan psikologi islam sama-sama
membahas tentang aspek kejiwaan dari segi
spiritualnya.
Di dalam tasawuf dan psikologi islam sama-sama
sarat nilai.

Perbedaan dan Persmaan Obyek Kajian


Psikologi, Etika dan Tasawuf
Persamaan
Pembahasan Tasawuf , terutama tasawuf amali, sangat erat
kaitanya dengan pembahasan penyucian diri atau jiwa
manusia. Dalam hal ini akan terlihat adanya hubungan
antara jiwa dan raga manusia, dimana ketika seseorang
melakukan proses penyucian jiwa melalui riyadhah, maka
akan terjadi proses transformasi diri.
Sekarang ini kajian tentang jiwa yang lebih ditekankan pada
personality (kepribadian) disebut dengan Transpersonal
Psikologi

Pembagian Qalbu
Qalbu bersifat bolak balik, kadang taat kadang maksiat,
kadang lurus kadang bengkok, tergantung dari
kesibukan yang dilakukannya. Untuk mengetahui
keadaan hati kita atau mendeteksi kondisi hati,
tentunya kita perlu mengetahui berbagai kondisi hati
yang sudah diisyaratkan oleh Allah SWT, yaitu :

QolbunMayyit (Hati yang mati), Al-Baqarah: 6-7


Hati yang matiadalahhati yang tidak mengenal siapa
Rabbnya. Ia tidak beribadah kepada-Nya dengan
menjalankan perintah-Nya atau menghadirkan sesuatu
yang dicintai dan diridhai-Nya. Hati model ini selalu
berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan duniawi,
walaupun itu dibenci dan dimurkai Allah.

QolbunMaarid (Hati yang sakit)


Hati yang sakitadalahhati yang hidup namun
mengandung penyakit. Ia akan mengikuti unsur yang
paling kuat. Kadang-kadang ia cenderung kepada
ketaatan, akan tetapi kadang pada kelalaian dan
kemaksiatan. Didalamnya terdapat pula kecenderungan
kepada syahwat dan pengaruhnya seperti sifat
sombong, ujub, dengki, dll.

Qolbun Saliim (Hati yang selamat)


Hati yang selamat didefinisikan sebagai hati yang tidak
dikendalikan oleh syahwatnya, dia dapat menundukkan
syahwatnya. Hati ini selamat dari beribadah kepada
selain Allah. Ubudiyahnya murni kepada Allah,
Iradahnya (kehendak), mahabbahnya (cinta), inabahnya
(kembali kepada Allah), ikhbatnya (merendahkan diri),
khasyyah-nya (sedih), rajanya (harap), dan amalnya
semuanya lillah karena-Nya.

Hubungan Psikologi dan Tasawuf

Penyakit dan Obatnya dalam AlQuran


SomBong

Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di


dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang
sombong . [Al Mumin: 76]

Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena


sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali
kamu tidak akan sampai setinggi gunung. [Al Israa: 37]

Iri dengki
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu
lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena)
bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa
yang mereka usahakan, dan bagi para wanita
(pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian
dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. [An Nisaa: 32]

Riya
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia [QS. Al-Baqarah: 264]

Kikir Bakhil
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil
dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta
yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan
kelak di lehernya di hari kiamat. Dan
kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada)
di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan. [Ali Imran 180]

Cara mengobatinya
Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman. ( Yunus 57 )

Anda mungkin juga menyukai