Anda di halaman 1dari 30

Alkohol, Eter &

Senyawa yang Berhubungan

Musdalifa, S.Si., M.Si

Materi Kuliah Kimia Organik 1


Program Studi S1 Farmasi
STIKES-MW Kendari

Alkohol & ETER


Kedua homolog berisomer fungsional karena keduanya
mempunyai rumus umum yang sama, yaitu CnH2n+2O,
tetapi berbeda gugus fungsinya.

R-OH

R-O-R

alkohol

eter
OH

CH3CH2

CH2

propilenaoksida
fenol

Suatu epoksida

Alkohol

R-OH

Rantai karbon dapat berupa gugus alkil jenuh maupun


tidak jenuh, gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula
terikat pada rantai siklik.
Selain alkohol dengan satu gugus OH dikenal pula
alkohol yang memiliki gugus OH lebih dari satu.
Alkohol yang memiliki satu gugus OH disebut alkohol
monohodroksi, alkohol dengan dua gugus OH disebut
alkohol dihidroksi dan seterusnya.

Alkohol

R-OH

Berdasarkan atom karbon yang mengikat gugs OH alkohol dikelompokan


menjadi :

Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus OH terikat pada C


primer

Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus OH terikat pada C


sekunder

Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus OH terikat pada C


tersier

Tata Nama AlKohol (IUPAC)

Alkohol diberi nama dengan menghilangkan


akhiran a dari alkana menjadi ol

Tata Nama AlKohol (IUPAC)

Rantai induk adalah rantai terpanjang yang


mengandung C-OH
Karbon dinomori dari ujung rantai yang terdekat
OH
Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dll. digunakan jika gugus
alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu

Metanol
etanol
propanol
2-propanol

3-metil-2-pentanol

Tata Nama AlKohol (TRIVIAL)


nama trivial atau nama umum hanya berlaku untuk
alkohol-alkohol suku rendah atau alkohol-alkohol dengan
rumus molekul sederhana.
Tata nama trivial untuk alkohol yaitu dengan menyebut
nama gugus alkil yang mengikat gugus OH kemudian
diikuti dengan kata alkohol.

Tata Nama eter (iupac)

Eter dalam sistem IUPAC disebut alkoksi alkana.


Penamaan: dengan memberi nama alkoksi pada
gugus alkil terkecil (yang terikat pada atom
oksigen (-OR) dan nama alkana pada gugus alkil
yang lebih besar selaku rantai induk.

Tata Nama eter (TRIVIAL)

Eter sederhana :
nama dua gugus karbon sebagai substituen,
diikuti dengan eter

CH3OCH23CH
(CH
)2 3
H2OCH2CHCH
OCH
CH3
3)22CHOCH(CH
3)23)2CHOCH(CH
3 3CH2(CH
metileter
etil eter
diisopropil eter diisopropil
il eter
dietil eter
IUPAC : etoksi etana

CH3OCH2C
metil etil e

IUPAC : metoksi etana

Tata Nama eter


1.

2.

3.

4.

Sifat alkohol dan eter


Sifat-sifat Fisika:
1. Suhu
. Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair,
sedangkan yang bersuku tinggi berwujud padat.
. dimetil eter berbentuk gas pada T kamar dan eter sederhana
lainnya berbentuk cairan yang mudah menguap
2. Titik didih dan titik leleh
. Alkohol dengan suku makin tinggi akan mempunyai titik didih dan
titik leleh yang makin tinggi.
. Eter mempunyai Td dan Tl lebih rendah daripada alkohol yang
bersesuaian. Hal ini karena tidak adanya ikatan hidrogen pada
eter.
.

Sifat alkohol dan eter


Sifat-sifat Fisika:

Eter

Nama

Titik didih

alkohol

Titik didih

CH3OCH3

Dimetil eter

-23

CH3CH2OH

78,5

CH3OCH2CH3

Etil metil
eter

10,8

CH3CH2CH2OH

82,4

CH3CH2OCH2CH3

Dietil eter

34,5

CH3(CH2)3OH

117,3

(CH3CH2CH2CH2)2O

Dibutil eter

142

CH3(CH2)7OH

194,5

Sifat alkohol dan eter


Sifat-sifat Fisika:
3. Kelarutan
Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku
makin tinggi.
Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada
semua perbandingan.
Eter sukar larut dalam air karena molekul eter tidak begitu polar.
Dalam laboratorium, eter sering dipakai sebagai pelarut senyawa
nonpolar seperti lemak.

HIDROFOB

OH
HIDROFIL

4. Daya hantar listrik


Alkohol dan eter merupakan senyawa nonelektrolit.

Sifat alkohol dan eter


Sifat-sifat Fisika:
Nama

Ttd

Kelarutan dalam air

Metanol

64,5

Etanol

78,3

1-propanol

97,2

1-butanol

117

8,3 g/100 ml

Sifat alkohol dan eter


Sifat-sifat Kimia:
1. Ikatan hidrogen
Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.

ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah


molekul memiliki atom N, O, atau F
yang mempunyai pasangan elektron
bebas (lone pair electron). Hidrogen dari
molekul lain akan berinteraksi dengan
pasangan elektron bebas ini membentuk
suatu ikatan hidrogen dengan besar
ikatan bervariasi mulai dari yang lemah
(1-2 kJ mol1) hingga tinggi (>155 kJ
mol1).

Sifat alkohol dan eter


PENGARUH IKATAN HIDROGEN

Senyawa

Nama

Titik didih

CH3OH

IUPAC
Methanol

CH3Cl

Klorometana

-24,2

CH4

Metana

-181,7

CH3CH2O

Etanol

78,5

Kloroetana

12,3

H
CH3CH2Cl

65

Sifat alkohol dan eter


Sifat-sifat Kimia:
2. Kepolaran
Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.
Kepolaran alkohol akan makin kecil jika sukunya makin tinggi.
Molekul eter tidak begitu polar sehingga kelarutannya dalam air
sedikit.
3. Kereaktifan
Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
mengunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
Eter sangat tidak reaktif, tahan terhadap pengoksidasi atau
pereduksi, asam-asam encer, dan basa.
Eter mudah terbakar dengan adanya oksigen menghasilkan CO 2
dan H2O.

ETER SIKLIK
Eter dapat berbentuk rantai terbuka maupun siklik
Bila besar cincin (termasuk oksigen) lima anggota atau
lebih sifatnya mirip dengan eter rantai terbuka
Epokida mengandung cincin eter beranggota tiga
Epoksida lebih reaktif dari eter lain karena ukuran
cincinnya kecil
Sistem cincin besar dengan satuan berulang
OCH2CH2- disebut eter mahkota
O

CH3CH2

O
O

CH2

propilenaoksida
Suatu epoksida

tetrahidrofuran

1,4-dioksan

O
O

18-crown-6

Kegunaan alkohol & eter


1. Metanol

Merupakan monoalkohol suku pertama


Pada temperatur kamar, berupa zat cair yang tidak berwarna,
mudah larut dalam air, dan mudah menguap
Metanol disebut juga spiritus kayu (wood spirit)
Pembuatan metanol dalam industri melalui reaksi reduksi CO
dengan H2 pada T 450 oC dan P 200 atm. Reaksi
menggunakankatalis berupa campuran ZnO dan Cr2O5

Metanol digunakan sebagai bahan baku sintesis formaldehida (HC2=O)dan


zat kimia lainnya.
Metanol kadang-kadang digunakan pula untuk bahan bakar, anti pembekuan,
dan pelarut.

Kegunaan alkohol & eter


2. Etanol

Etanol merupakan monoalkohol suku kedua , dikenal sebagai


alkohol biasa.
pada suhu kamar, berupa zat cair tidak berwarna, mudah larut
dalam air, dan mudah menguap.
Tidak beracun tetapi dapat membuat orang mabuk.
Ada dua tahap reaksi fermentasi untuk pembuatan etanol:

Melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol dengan konsentrasi


95%.
Etanol 100% dapat diperoleh dari reaksi alkohol 95% dengan CaO,
dengan terlebih dahulu direaksikan dengan benzena.
Agar tidak dikonsumsi, alkohol ditambah zat beracun, seperti benzena,
metanol, dan piridin sehingga disebut alkohol terdenaturasi.

Kegunaan alkohol & eter


2. Etanol

Etanol digunakan untuk minuman beralkohol, pelarut, spiritus,


pembersih luka.
Alkohol yang digunakan sebagai pelarut dibuat dengan reaksi
hidrasi etilena

Kegunaan alkohol & eter


3. eter

Dalam laboratorium, eter dipakai sebagai pelarut senyawa


nonpolar, seperti lemak
senyawa terpenting dari eter adalah dietil eter yang dikenal
sebagai eter.
Dietil eter digunakan sebagai pelarut dan obat bius (anestesi)

REAkSI PENGENALAN alkohol dan eter


Reaksi-reaksi Alkohol :
1. Reaksi Dehidrasi
Dari molekul alkohol dapat dilepaskan molekul air (dehidrasi).
Reaksi ini dapat membentuk alkena atau eter bergantung pada
kondisi reaksi dengan asam sulfat atau Al2O3 sebagai zat
pendehidrasi.

Jika reaksi dipanaskan pada temperatur 140oC, akan terbentuk eter

REAkSI PENGENALAN alkohol dan eter


Reaksi-reaksi Alkohol :
2. Pembentukan Ester (Esterifikasi)
Alkohol dengan asam karboksilat dapat membentuk ester, reaksi ini
dinamakan esterifikasi

REAkSI PENGENALAN alkohol dan eter


Reaksi-reaksi Alkohol :
3. Reaksi Membedakan Alkohol Primer, Sekunder, dan Tersier
Alkohol primer dapat dioksidasi mula-mula akan menjadi aldehid.
Aldehida yang dihasilkan siap menjadi asam karboksilat. Jadi,
oksidasi alkohol primer dengan zat oksidator kuat akan
menghasilkan asam karboksilat.
Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja.
Alkohol tersier tidak dapat mengalami oksidasi.

REAkSI PENGENALAN alkohol dan eter


Reaksi-reaksi Eter :
1. Reaksi dengan PCl5

2.

Reaksi dengan HI

REAkSI PENGENALAN alkohol dan eter


Reaksi-reaksi Eter :
3. Pembuatan Eter
Eter dibuat dengan sintesis eter Williamson, yaitu reaksi antara alkil
halida dengan suatu alkoksida

1. Tuliskan nama senyawa berikut dengan


sistem IUPAC
a.

B.

2. Gambarkkan struktur dari senyawa di bawah


ini :
a. 3,4-dimetil-3,4-dipropil-2-oktanol
b. 2-etoksi butana

Anda mungkin juga menyukai