Anda di halaman 1dari 29

STIA

LAN
JAKARTA

n
ma
o
y
N

na
a
d
Ru

Sri Saadah Soepono

Rita Siahaan

Su
ma
w

Suratman

an

LATAR BELAKANG
1974 : Rudana Painter Community
Sanur
1978 :

1985 : LEMPAD PRIZE AWARD

22 Desember 1990 :Peletakan Batu Pertama


Pembangunan
MUSEUM RUDANA, di Peliatan,
Ubud

14 Desember 1994 :
Penghargaan UPAKARTI dari Presiden Suharto

BLESSING CEREMONY :
11 Agustus 1995
dikaitkan dengan
50 Tahun Indonesia
merdeka ( INDONESIA
EMAS )
Peresmian :
26 Desember 1995
oleh Presiden
Suharto*

2000 : Mendapat Laberro dellumanita Award


( The
Tree of Humanity Award ) dari pemerintah Italia

STRUKTUR ORGANISASI

Sejak 2004

GRP CORPORATION
GRP ART INCORPORATED

MUSEUM RUDANA & RUDANA FINE ART GALLERY


COMMISSIONER
Nyoman Rudana

BOARD OF DIRECTOR

PRESIDENT DIRECTOR
SALES DIRECTOR

FINANCE DIRECTOR

OPERATION DIRECTOR

OPERATION MGR
OPERATION SUPERVISOR
PROPERTY MAINTENANCE
& ENGINEERING SPV
GARDEN
ELECTRIC

GENERAL&PERSONALIA
DEPT SPV

PACKING &
SHIPPING
MAINTENANCE

NEW PROJECT

DRIVER
SECURITY
ARTIST

ACCOUNTING DEPT SPV


( Coordinating
w/ GRP)
ACCOUNTING
CASHIER
INVENTORY &
WAREHOUSE

SALES &
HOSPITALITY
DEPT SPV
SALES REP
GREETERS &
SERVICE

BOMB BALI I OKTOBER 2002


Industri periwisata turun drastis perusahaan krisis keuangan

BOMB BALI I OKTOBER 2002


Kebijakan Manajemen :
1.

SDM dibagi dalam 2 kelompok :


1 kelompok bekerja, kelompok yang lain :
IN HOUSE TRAINING :
Attitude, bahasa Inggris, administrasi,
motivasi & kepribadian ( @ selama 3 x 2 minggu ).

2. Efisiensi biaya operasional :


a. Efisiensi penggunaan listrik, telpon
b. Rescheduling jadwal pengiriman barang.
.. bersambung

BOMB BALI I OKTOBER 2002


3. Komitmen : KARYAWAN TIDAK DI PHK.
4. Sebagai anggota BTB :
a. Menganjurkan agar tidak ada PHK
dalam industri pariwisata.
b. Roadshow ttg Bali : DN & LN

PENILAIAN KINERJA DI MUSEUM RUDANA


& RUDANA FINE ART GALLERY

1.
2.
3.
4.
5.

1974 2002 : Personal judgement


Sejak 2003 : PK dengan Form.
TUJUAN :
Meningkatkan obyektivitas dalam PK.
Mengetahui kinerja karyawan secara terukur.
Menentukan pelatihan dan pengembangan karyawan.
Penempatan karyawan The right man in the right place
Meningkatkan motivasi dan etos kerja karyawan.

6.

Sumber informasi pengambilan keputusan terkait gaji upah insentif kompensasi.

7.

Meningkatkan intensitas komunikasi atasan bawahan.

PENILAIAN KINERJA DI MUSEUM RUDANA


& RUDANA FINE ART GALLERY

Sistem tertutup : atasan langsung


menilai bawahan.
Pengisian Form :setiap Okt-Nop.
Keputusan akhir : BOD
Dengan SKALA PERINGKAT
Untuk semua
karyawan kecuali
SENIMAN

FAKTOR PENILAIAN KINERJA


15 FAKTOR :
1. Fokus pada hasil kerja
2. Kualitas hasil kerja
3. Komunikasi
4. Tanggung Jawab
5. Motivasi Kerja
6. Kreativitas
7. Disiplin kerja
8. Integritas
9. Orientasi
pelayanan
10. Kecerdasan
emosional
..bersambung

FAKTOR PENILAIAN KINERJA


11. Kerjasama Team
12. Efisiensi & kontrol
13. Penguasaan
bidang kerja
14. Inisiatif
15. Kepemimpinan

.. Form PK terlampir..

MEKANISME PENILAIAN KERJA


OUTPUT

Informal Dialog
Pra PK

Penilaian
Kinerja

Umpan Balik
Karyawan

1 bulan sebelum PK

Kinerja
Karyawan

Keputusan
SDM oleh BOD

Faktor & Acuan


Penilaian Kinerja

FORM PK

Dokumen
Karyawan
Personalia
CC BOD

KELEBIHAN PK SKALA PERINGKAT


1. Praktis, satu form PK dapat
digunakan untuk hampir semua jenis
pekerjaan kecuali SENIMAN.
2. Memerlukan waktu yang cukup
singkat dalam pengisian form.
3. Bias bisa dikurangi dengan
memberikan deskripsi atas faktor
faktor yang dinilai.

KEKURANGAN PK SKALA PERINGKAT


1. Belum diterapkan pembobotan untuk
masing masing faktor PK berdasarkan
jenis pekerjaan / level.
2. Bias oleh penilai :
a. Halo Effect ( Penilaian pribadi penilai)
b. Terlalu lunak / keras / central tendency.
c. Prasangka pribadi : usia, lama kerja,
jenis kelamin, dll
d. Pengaruh kesan terakhir.
3. Penilaian satu arah

UMPAN BALIK

AWARD CEREMONY :
pada HUT RAM 26 Des
Best Employees of the Year.
Bonus, sertifikat, hadiah.
Pelatihan skills /
pengembangan karir.

Nilailah Karyanya, Bukan


Individunya

KESIMPULAN
1. PK diperlukan sebagai sarana untuk menilai
kinerja karyawan, dimana karyawan
merupakan living asset perusahaan yang
harus dilatih, dibina dan dikembangkan.
2. PK harus obyektif untuk mengurangi bias.
3. Ilmu dari mata kuliah Manajemen SDM
akan dimanfaatkan untuk perbaikan PK
perusahaan yang sudah ada.
.bersambung

4. Prof. Dr. Veithzal Rivai


sebagai pakar dan
ilmuwan SDM akan
selalu diabadikan
kontribusinya terhadap
Museum Rudana.

Om,
Shanti,
Shanti,
Shanti
Om

Anda mungkin juga menyukai