Oleh :
Hony Fathur Rohman
0414 24353006
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Pelindo
III
(persero)
melakukan
perubahan
dalam
komitmen
sehingga
bersama
tercipta
pola
untuk
melaksanakan
pengendalian
terpadu
budaya
yang
membentuk semangat, pola pikir serta perilaku pegawai yang lebih baik;
Lingkup Perubahan
Ruang lingkup manajemen perubahan budaya perusahaan pada
dasarnya sangat kompleks dan luas, akan tetapi dalam makalah ini akan
dibahas dan dibatasi pada lingkup tertentu. Sesuai data dan penjelasan diatas
maka manajemen di PT Pelindo III (persero) ini akan membahas perubahan
budaya yang digunakan sebagai landasan dan arah transformasi budaya
perusahaan.
1.4
2.
Membangun komitmen bahwa ada hal yang lebih besar dari pada
sekedar kepentingan pribadi;
3.
4.
BAB II
MANAJEMEN PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI
2.1
hidup
organisasi
dan
menjamin
keberlangsungan
budaya
dengan
memperkenalkan
teknologi
baru
10
budaya
melalui
strategi
penyehatan
organisasi
11
situasi
yang
sedang
dikerjakan
atau
diterapkan
12
kemudian
3.
Gambar 2.1
Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa model Lewin dalam "father
of organization development." Diterangkan adanya siklus penjelasan dari
Concrete Experience yang menimnulkan analisa baru sehingga perlu
observasi dan refleksi yang kemudian dilanjutkan pada proses formasi
abstrak dari konsep dan generalisasi. Proses selanjutnya adalah mentesting
implikasi dari konsep dengan situasi yang baru.
13
Menurut
referensi
yang
lain
http://www.jpc-
apapun yang terjadi. Untuk lebih jelas pergerakan antara kedua kekuatan
tersebut dapat digambarkan di bawah ini :
14
Gambar 2.2
Force Field Model
Dalam kondisi equilibrium digambarkan bahwa semakin naiknya
kemampuan menahan diri dan semakin turunnya kekuatan pengendali dapat
mengakibatkan kondisi equilibrium dimana akan terjadinya kehadiran yang
rendah tetapi mempunyai nilai produktivitas tinggi. Sehingga berdasar
petunjuk diatas memberikan efketifitas fleksibilitas kinerja yang dapat
menumbuhkan produktivitas kerja.
Hal yang sama dikemukakan dalam literatur yang dikutip pada
situs menjelaskan bahwa Analisa Kurt Lewin melalui Force Field Analysis
ini dapat digunakan dan diterapkan untuk melakukan manajemen perubahan.
Perubahan dapat terjadi atau berhasil jika kedua kekuatan ini mencapai
keseimbangan atau dapat pula terjadi jika kemampuan menahan diri lebih
kuat dibanding kemampuan pengendalian. Jika memungkinkan perubahan
dapat dicapai dengan kekuatan pengendalian yang mampu mengendalikan
atau mengatasi kemampuan menahan diri. Literatur yang lain menurut
Brenda Barker Scott dalam artikel nya di bulan Juni 2009 mengatakan
15
bahwa Model Perubahan Lewin dapat juga diartikan dari prespektif tanpa
pembelajaran dan pembelajaran terus menerus. Perubahan dapat terjadi
melalui beberapa pengalaman, eksprimen, dan efek balik yang mana hal ini
akan dijadikan rujukan/petunjuk dalam mengembangkan organisasi. Dalam
literaturnya juga mengatakan Lewin merupakan pemrakarsa studi sistem
sosial. Dan dikatakan bahwa Lewin adalah orang pertama yang mengadopsi
ide dan teori dari ilme fisik dan biologi untuk menciptakan konsep yang
digunakan untuk mengamati dan mendiagnosis sistem personal manusia.
Dalam
literatur
berupa
jurnal
yang
dikutip
dari
situs
lain
seperti
yang
dikemukakan
oleh
F.W
Taylor
(1929)
16
Secara singkat dalam teori Taylor ini terdapat 4 prinsip yaitu hanya ada satu
cara terbaik untuk mengorganisir pekerjaan (manajemen) berdasar metode
rekayasa, pekerja secara ilmiah harus ditempatkan pada tugas-tugas spesifik,
formula manajemen adalah supervisi, imbalan, dan sanksi, serta yang
terkahir tugas manajer adalah merencanakan, mengkoordinasi, dan
mengendalikan. Segala sesuatu yang dikerjakan oleh pekerja adalah sesuai
perintah dan segala sesuatu mengenai manajerial adalah tugas dari manajer.
Seorang pekerja tidak perlu mengerjakan diluar batasnya karena akan dapat
berakibat fatal pada diri pekerja tersebut. Pandangan Taylor mempengaruhi
beberapa pendapat lain seperti Mc Gregor (1960), Peters dan Austin (1985),
Kanter (1984), dan Senge (1992) mengatakan bahwa teori dan praktek yang
mereka ajarkan semuanya didasarkan pada pandangan pribadi mereka
tentang hakikat manusia dan bagaimana manusia semestinya diperlakukan.
Dapat dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia berangkat dari
cara pandang manajer terhadap manusia dalam setting suatu pekerjaan.
Pandangan Taylor yang di implementasikan di dunia barat dalam
membangun
bisnis
suatu
perusahaannya
ditentang
oleh
Konosuke
17
2.
3.
4.
Penciptaan inovasi
Teori Nonaka sendiri (2000) dan Takeuchi (1995) mengatakan
18
BAB III
PEMBAHASAN
19
20
21
mewujudkan nilai nilai yang selama ini dijalankan, pada akhirnya terbangunlah
tatanan
budaya
perusahaan
PT Pelindo
III (Persero)
yang
dapat
di
Budaya perusahaan
PT Pelindo III (Persero) bertumpu kepada nilai-nilai inti yang merupakan hal
paling mendasar bagi kita untuk beroperasi secara efektif dan berkelanjutan yaitu:
Customer Focus, Care dan Integrity. Nilai nilai inti inilah yang menjadi patokan
bagi pegawai untuk membentuk sikap kerja dan perilaku kerja baru menuju
perbaikan luar biasa sehingga keinginan perusahaan untuk meningkatkan laba
dan asset perusahaan bisa terlaksana sesuai target menuju Emerging Industry
Leaeder.
22
BAB IV
KESIMPULAN
manajemen
perubahan
budaya
perusahaan
dalam
23