Critical Thinking (Berfikir Kritis)
Critical Thinking (Berfikir Kritis)
(BERFIKIR KRITIS)
DETTY IRYANI
MEDICAL EDUCATION UNIT (MEU)
FK-UNAND
yang
Analysis
Synthesis
Evaluation
truth seeking
open-mindness
analyticity
systematicity
self-confidence
maturity
Kejelasan (Clarity)
Keakuratan (Accuracy)
Ketepatan (Precision)
Konsistensi (Consistency)
Relevansi (Relevance)
Bermakna (Significance)
Alasan yang logis (Logicalness)
Kedalaman (Depth)
Keluasan (Breadth)
Keadilan (Fairness)
Clarity
Accuracy
Precision
Relevance
Depth
Breadth
Logicalness
Significance
Fairness
Belajar aktif
Pepatah Cina.
Ketrampilan penunjang
Model
Kolaboratif leraning (Gokhale)
Teori social setting menyatakan bahwa melalui
interaksi sosial siswa dapat mengobservasi strategi
berpikir dari orang lain untuk dijadikan panutan,
mengkritik dan membentuk performa individu, serta
memberikan semacam jenjang bagi individu dengan
performa yang kurang, meningkatkan motivasi, serta
membentuk sikap yang diperlukan (Resnick L, 1990)
Model
Belajar kontekstual
mengintegrasikan dengan konteks
nyata dan relevan (Abraham)
Belajar mandiri
kesempatan untuk memahami lebih
mendalam
CRITICAL THINKING
CRITICAL REASONING
CLINICAL REASONING