Anda di halaman 1dari 12

EMBOLI PARU

Kelompok 1
1. Aan Dwi Putri A (151001048)
2. Devi Tri Indah (151001057)
3. Fahrur Riza (151001061)
4. Fikri Ali Azam(151001064)
5. Fitri Munfarijatun (151001065)
6. Lulut Ardiansyah (151001068)
7. M. Wahyulil Ikhsan (151001074)
8. Nanda Izky J. (151001076)
9. Novinda Andi Ani (151001077)
10.Oktavia Indah L. D. (151001078)
11.Uswatun Khasanah (151001088)
12.Veryawanti Setiawaningsih (151001089)
13.Yustria Puji R (151001094)

DEFINISI

Emboli
paru
adalah
penyumbatan
arteri
pulmonalis (arteri paru-paru)
oleh suatu embolus, yang
terjadi secara tiba-tiba. Suatu
emboli
bisa
merupakan
gumpalan darah (trombus),
tetapi bisa juga berupa lemak
yang akan mengikuti aliran
darah
sampai
akhirnya
menyumbat pembuluh darah

KLASIFIKASI
Embolus

MANIFESTASI
KLINIS
Nyeri dada adalah gejala yang paling umum
dan biasanya mempunyai awitan mendadak
dan bersifat pleuritik. Kadang dapat subternal
dan dapat menyerupai angina pectoris atau
infark miokardium.
Dyspnea adalah gejala yang paling umum
kedua yang di ikuti dengan takipnea,
takikardi, gugup, batuk, diaforesis, hemoptisis,
dan sinkop. (brunner dan suddarth, 1996, 621)

PATOFISIOLOGI
Ketika thrombus menyumbat sebagian atau
seluruh arteri pulmonal, ruang rugi alveolar
membesar karena area, meski terus mendapat
ventilasi, menerima aliran darah sedikit maupun
tidak sama sekali. Selain itu sejumlah subtansi
yang dilepaskan dari bekuan dan menyebabkan
pembuluh darah bronkhiolus berkonstriksi.
Reaksi ini diseimbangi ketidakseimbangan
ventilasi perfusi, menyebabkan darah terpirau
dan mengakibatkan penurunan kadar O2 dan
peningkatan CO2.
Konsekuwensi himidinamik adalah peningkatan
tahanan vascular paru akibat penurunan ukuran
jaring-jaring vascular pulmonal menyebabkan
peningkatan tekanan arteri pulmonal dan
akhirnya meningkatkan kerja ventrikel kanan
untuk mempertahankan aliran darah pulmonal.
Bila kebutuhan ventrikel kanan melebihi
kapasitasnya, maka akan terjadi gagal ventrikel
kanan yang mengarah pada penurunan tekanan
darah sistemik dan terjadinya syok.

WOC

PEMERIKSAA
N
DIAGNOSTIK

Rontgen dada
Rontgen dada pada emboli paru biasanya normal tetapi dapat meunjukkan
pneumokontriksi, infiltrat, atelektasis, elevasi diagfragma pada posisi yang sakit, atau
dilatasi besar arteri pulonal dan efussi pleura.
EKG
EKG biasanya menunjukkan sinus takikardia, atrial flutter atau fibrilasi dan
kemungkinan penyimpangan aksis kanan, atau regangan vcentrikel kanan.
Pletismografi impedans
Pletismografi impedans dilakukan untuk menentukan adanya troimbosis pada vena
profunda.
Gas darah arteri
Gas darah arteri pada emboli paru dapat mennjukkan hipoksemia dan hipokapnea.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan darah tepi : Kadang kadang ditemukan leukositosis dan laju endap darah
yang sedikit tinggi.
Kimia darah : Peningkatan kadar enzim SGOT, LDH
Analisis gas darah : Pao2 rendah (Hipoksemia), menurunnya PaCo2 atau dibawah 40
mmHg.

Elektrokardiograf
Kelainan yang ditemukan pada elektrokardiografi juga tidak spesifik untuk
emboli paru, tetapi paling tidak dapat dipakai sebagai pertanda pertama dugaan
adanya emboli paru, terlebih kalau digabungkan dengan keluhan dan gambaran
klinis lainnya.
Rontgen Thorax
Pada pemeriksaan foto rontgen dada pasien emboli paru, biasanya ditemui
kelainan yang sering berhubungan dengan adanya kelainan penyakit kronik paru
atau jantung pada pasien emboli paru tanda radiologi yang sering didapatkan
adalah pembesaran arteri pulmonalis desendens, peninggian diagfrakma
bilateral, pembesaran jantung kanan, densitas paru daerah terkena dan anda
westermark.

KOMPLIKASI
1. Gagal napas
2. Gagal jantung kanan akut
3. Hipotensi

PENATALAKSANAAN
Terapi

embolektomi paru

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai