Anda di halaman 1dari 22

Rheologi dan Viskositas

(Praktikum)
Rahma Nafiah, MSI., Apt

Tujuan Percobaan

Mahasiswa dapat menjelaskan arti


viskositas dan rheologi
Mahasiswa dapat menggunakan alat
penentuan viskositas
Mahasiswa dapat menentukan
viskositas sediaan cair.

Landasan Teori

Viskositas adalah ukuran retensi zat


cair untuk mengalir. Makin tinggi
retensinya maka makin besar
viskositasnya.
Rheologi adalah ilmu yang mempelajari
sifat aliran zat cair atau deformasi zat
padat.

Landasan Teori

Pertama kali diselidiki oleh Newton


Bila diasumsikan bahwa blok cairan tdr dr blok
molekul spt satu pak kartu.
Lapisan bawah dianggap tetap
Bila cairan bagian atas bergerak dg kecepatan
tetap, maka lapisan akan bergerak dg suatu
kecepatan yg berbanding lurus dg jarak dr
lapisan bawahnya yg diam

Landasan Teori

Perbedaan kecepatan, dv, antara dua bidang cairan yg terpisah


oleh jarak, dr, adalah kecepatan geser (rate of shear) dv/dr.
Gaya persatuan luas F/A yg diperlukan tjdnya aliran disebut
tekanan geser (shearing stress)
Kecepatan geser selalu berbanding lurus dg tekanan geser

Hk. Newton mengenai aliran zat cair:


a. Antara kecepatan geser atau Shearing rate ( G = dv/dr)
sebanding dengan tekanan geser atau shearing stress
(F = F/A) yang diberikan.
b. Hubungan tersebut bila digambarkan dalam
kurva Rheogram, menghasilkan kurva linear melalui titik 0,0 dengan slope disebut fluidity : = 1/
F/A
=
atau = F/G
dv/dr
5

Landasan Teori
Dikenal ada 2 golongan tipe alir:
1. Tipe Alir Newton : viskositas tetap pada P dan T tertentu,
tidak begantung pada kecepatan geser, shg viskositasnya
dapat ditentukan pd satu kecepatan geser. Co : larutan, air,
alkohol, gliserin. Viskometer yg dapat digunakan :
viskometer kapiler dan viskometer bola jatuh
2. Tipe Alir Non-Newton: tidak mengikuti Hk. Newton, viskositas
bervariasi pada setiap kecepatan geser, shg untuk
mengetahui sifat alirannya dilakukan pada beberapa
kecepatan geser, co : emulsi, suspensi, semisolid. Viskometer
yg dpt digunakan : Brookfield, Stormer.
a. Tipe Alir Plastik
b. Tipe Alir Pseudoplastik
c. Tipe Alir Dilatan
6

Landasan Teori

1.

2.

Berdasarkan grafik sifat alirnya


(rheogram), cairan Non-Newton dibagi 2
kelompok :
Cairan yang sifat alirannya tidak
dipengaruhi waktu, yaitu : tipe aliran
plastik, pseudoplastik, dilatan.
Cairan yang sifat alirannya dipengaruhi
waktu,yaitu: aliran tiksotropik, reopeksi
dan antitiksotropik.
7

Landasan Teori
Alat Penentuan Viskositas dan Rheologi
1. Viskometer Satu Titik.
Bekerja pada satu titik kecepatan geser, shg
dihasilkan satu titik pada rheogram. Hanya dapat
untuk menentukan viskositas cairan Newton. Co
alat : viskometer kapiler, bola jatuh
2. Viskometer Banyak Titik
Dapat dilakukan pengukuran pada beberapa
kecepatan geser, shg didapt rheogram yg sempurna.
Dapat untuk menentukan viskositas cairan Newton
dan Non-Newton. Co alat : viskometer rotasi tipe
Stormer, Brookfield, Rotovisco, dll.
8

Landasan Teori

Viskometer Kapiler
Prinsip kerja : menghitung waktu yang dibutuhkan cairan
melalui kapiler, yang selanjutnya dapat dilakukan
perbandingan viskositas sampel terhadap viskositas absolut
cairan baku pembanding (air)
1 = 1. t1
2 = 2. t2

1 , 2 = viskositas dari cairan sampel dan cairan standar


1 , 2 = massa jenis cairan sampel dan cairan standar
ti , t2 = waktu yang dibutuhkan untuk melewati kapiler
9

Landasan Teori

Viskometer Bola Jatuh


Prinsip kerja : mengukur kecepatan
bola jatuh melalui cairan dalam tabung
pada suhu tetap. Alat init cocok untuk
mengukur cairan dengan viskositas
tinggi yang sulit diukur dengan
viskometer kapiler. Dapat dihitung
= 2 r2 (1 - 2)
berdasarkan Hk. Stokes :
g
9v

10

Alat dan Bahan

Alat : viskometer Oswald, piknometer,


pipet tetes, stop watch, tabung gelas,
kelereng, jangka sorong, penggaris,
gelas ukur, timbangan, ball karet
Bahan : aquadest, gliserin, propilen
glikol, minyak nabati, sukrosa

11

Prosedur Percobaan
A. Membuat Variasi
Larutan Kental
1. Buat variasi larutan spt di bawah ini, tiap larutan
bervolume 50 ml
Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

90

10

90

Kelom
pok

C
Kode
Larutan

90
Air (%)

5
Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

5
Propilen
glikol
(%)

II

80

20

80

15

80

15

12

Prosedur Percobaan
Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

III

70

30

70

25

70

25

Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

IV

60

40

60

35

60

35

5
13

Prosedur Percobaan
Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

50

50

50

45

50

45

Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

VI

95

95

95

5
14

Prosedur Percobaan
Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

VII

90

10

90

90

Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

VIII

80

20

80

20

80

10

10
15

Prosedur Percobaan
Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

IX

70

30

70

30

70

15

15

Kelom
pok

Kode
Larutan

Air (%)

Sukrosa
(%)

Gliserin
(%)

Propilen
glikol
(%)

60

40

60

40

60

20

20
16

Prosedur Percobaan
B.
1.

a)
b)
c)
d)

Menentukan viskositas dengan


viskometer kapiler.
Tentukan bobot jenis cairan (baku
pembanding dan sampel) dengan
piknometer, dengan cara :
Timbang piknometer 25 ml kosong (W1)
Masukkan cairan (baku pembanding dan
sampel) ke dalam piknometer, timbang (W2)
Berat cairan = W2 = W2 W1
Bobot jenis = = W2/25 (gram/ml)
17

Prosedur Percobaan
2.
3.
4.

Masukkan cairan (baku pembanding dan


sampel) ke dalam viskometer Oswald.
Hitung waktu yang dibutuhkan cairan
melewati dua tanda.
Hitung viskositas cairan sampel dengan
membandingkan terhadap viskositas
cairan baku.

Diketahui : Viskositas air adalah 0,8904 cp


18

Prosedur Percobaan
C.

Menentukan viskositas dengan Viskometer Bola Jatuh

1.

Hitung bobot jenis cairan sampel dengan piknometer


Ukur jari-jari kelereng yang digunakan dengan jangka sorong
Tara gelas ukur 100 ml atau 50 ml dengan ketinggian 25cm.
Tuang cairan (baku pembanding dan sampel) ke gelas ukur
hingga ketinggian 25 cm
Jatuhkan kelereng dari ketinggian 25 cm ke dalam gelas ukur
yang berisi cairan (baku pembanding dan sampel), dan hitung
waktu yang dibutuhkan kelereng menuju dasar gelas ukur.
Ulangi tahap ini tiga kali (triplo)
Hitung viskositas sampel dengan persamaan Stokes.

2.
3.
4.
5.

6.

Diketahui : Bobot jenis kelereng : 2,2290


19

Hasil dan Pembahasan


1.

2.
.
.

Hitung viskositas masing-masing


larutan baik dengan cara viskometer
kapiler dan bola jatuh
Diskusikan hasil yang diperoleh :
Pengaruh variasi bahan tambahan
dalam tiap larutan
Bandingkan viksositas yang diperoleh
dengan cara viskometer kapiler dan
bola jatuh
20

Kesimpulan

Buat kesimpulan dari hasil percobaan


yang telah dilakukan

21

SELESAI

22

Anda mungkin juga menyukai