Anda di halaman 1dari 20

CONTOH ANALISIS

DATA & PENGUJIAN


HIPOTEIS
Di susun oleh :
Jamal suandi s ( a1b113108)
Indra wansyah (A1B111106)

Variabel Penelitian
paradigma penelitian

Populasi dan Sampel


1. Guru berpendidikan S2 diambil sebanyak 10
orang dengan 6 orang pria dan 4 orang
wanita.
2. Guru berpendidikan Si diambil sebanyak 14
orang dengan 10 orang pria dan 4 orang
wanita.
3. Guru berpendidikan D3 diambil sebanyak 20
orang dengan 14 orang pria dan 6 orang
wanita.

Rumusan Masalah :
Rumusan Masalah DeskriptiF.
1. Seberapa baik Gaya Kepemimpinan Kepala
SMA Widyaloka?
2. Seberapa baik Situasi Kepemimpinan di SMA
Widyaloka?
3. Seberapa baik Iklirn Organisasi SMA
Widyaloka?

Hipotesis
a. Hipotesis Deskriptif (bisa dirumuskan
dan bisa tidak)
Gaya kepemimpinan Kepala Sekoiah SMA
Widyaloka sama dengan 75% dan yang
diharapkan.
Situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka
paling rendah 40% dan yang diharapkan.
Iklim Organisasi SMA Widyaloka paling tinggi
60% dan yang diharapkan

b. Hipotesis Asosiatif(hubungan)
1.

2.

3.

4.

5.

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya


kepemimpinan kepala sekolah dan ikiim organisasi SMA
Widyaloka.
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara situasi
kepemimpinan dengan iklim organisasi SMA Widyaloka.
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan situasi
kepemimpinan di SMA Widyaloka.
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan situasi kepemimpinan
secara bersama-sama dengan ikiim organisasi SMA
Widyaloka.
Bila variabel situasi kepernimpinan dikendalikan atau dibuat
tetap, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi
SMA Widyaloka.

c. Hipotesis komparatif :
1. Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah
yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok guru pria
dan wanita.
2. Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan
berdasarkan persepsi kelompok guru pria dan wanita..
3. Terdapat perbedaan iklim organisasi SMA yang signifikan
berdasarkan persepsi kelompok guru pria dan wanita.
4. Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah
yang signifikan berdasarkan persepsi guru yang
berpendidikan S2, Si danD3?
5. Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan
berdasarkan persepsi guru yang berpendidikan S2, Si dan
D3?
6. Terdapat perbedaan iklim organisasi SMA yang signifikan
berdasarkan persepsi guru yang berpendidikan S2, Si dan
D3?

Uji Normalitas Data

1.

2.

3.

4.

5.

a. Pengiijian Hipotesis Deskriptif


Seperti telah dikemukakan terdapat tiga hipotesis
deskriptif yang diuji yaitu:
1) Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah SMA
Widyaloka sam dengan 75% dan yang diharapkan.
2) Situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka paling
rendah 40, dan yang diharapkan.
3) Iklim rganisasi SMA Widyaloka paling tinggi
60% dan yang diharapkan
Untuk menguji ke tiga hipotesis tersebut
digunakan t-test satu sampel dengan rumus
sebagai berikut:

Rumus 9.1

1.

2.

3.

Gaya kepemimpinan para pimpinan eselon di


Kabupaten Pringgondani paling tinggi 75% dan
yang diharapkan.
Skor ideal untuk gaya kepemimpinan = 4 x 18 x 44 =
3168 (4 = skor tertinggi tiap item, 18 = jml item
instrumen, 44jumlah responden). Rata-rata = 3.168 :
44= 72
Untuk situasi kepemimpinan = 4 x 18 x 44 = 3.168 (4
= skor tertinggi tiap item, 18 = jmi item instrumen).
Rata-rata= 3168:44=72
Untuk iklirn kerja organisasi = 4 x 14 x 44 = 2.464 (4
= skor tertinggi item, 14 = jml item instrumen). Ratarata = 2.464 : 44 = 56

Untuk variabel gaya kepemimpinan kepala


sekolah SMA nilai yang dihipotesiskan adalah
paling tinggi 75% dan nilai ideal, hal mi
berarti 0,75 x 72 = 54. Hipotesis statistiknya
dapat dirumuskan sebagai berikut. Ho untuk
memprediksi t lebih rendah atau sama
dengan 75% dan skor ideal. Paling tinggi
lebih rendah atau sama dengan (). Ha lebih
besar dan 75% dan skor ideal/yang
diharapkan.
H0: < 75% < 0,75 x 72=54
Ha : > 75% > 0,75 x 72 = 54
t

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan


dengan harga t tabel (Tabel II dim lampiran) dengan
derajat kebebasan (d k) = n-i = (44 1 = 43) dan
taraf kesaiahan ci = 5% untuk uji satu pihak (one
tail test). Berdasarkan dk 43 dan a. 5%, ternyata
harga t tabel untuk uji satu pihak = 1,682 Karena
harga t hitung iebih kecil dan harga t tabel atau
jatuh pada daerah penerimaan Ho (-7,007 < 1,682)
maka H0 diterima dan Ha ditolak. (Dalam tabei II,
harga t yang ada adalah untuk harga dk 40 dengan
harga 1,684 dan 60 dengan harga 1,671, sedangkan
yang untuk 43 tidak ada. Oleh karena itu dilakukan
dengan interpolasi, sehingga ditemukan harga t
tabel 1,682). Harga-harga mi dapat ditunjukkan
pada gambar 9.1. Harga 7,007 terletak pada
daerah penerimaan Ho.

Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa gaya


kepemimpinan kepala sekolah SMA paling
tinggi 75% dan yang diharapkan dapat
diterima, atau tidak terdapat perbedaan
antara yang diduga dalam populasi dengan
data yang terkumpul dan sampel. Dan
perhitungan sampel ditemukan rata-rata
kualitas gaya kepemimpinan = 65% dan
yang diharapkan

1.
2.

Pengujian hipotesis deskripsi ke dua, rumusan hipotesisnya adalah:


Rata-rata situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka paling
rendah 40% dan yang diharapkan.
H0: i 40 % 0,40 x 72 = 28,8
Ha: t <40,% <0,40 x 72 = 28,8
Pengujian menggunakan uji pihak kiri.

. Harga

t hitung = 24,813. Harga tersebut. selanjutnya dibandingkan


harga t tabel dengan d k 43 dan cx = 5%. Harga t tabel = 1,682.
Harga t hitung (24,813) ternyata jatuh pada daerah penerimaan
Ho, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Situasi kepemimpinan di
SMA Widyaloka paling rendah 40% dan yang diharapkan dapat
ditenima, atau tidak terdapat perbedaan antara yang diduga dalam
populasi dengan data yang terkumpul dan sampel. Hasil
perhitungan terhadap data sampel diperoleh nilai situasi
kepemimpinan = 64,9%.

Harga t hitung = 24,813. Harga tersebut.


selanjutnya dibandingkan harga t tabel
dengan d k 43 dan cx = 5%. Harga t tabel =
1,682. Harga t hitung (24,813) ternyata jatuh
pada daerah penerimaan Ho, sehingga H0
diterima dan Ha ditolak.
Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Situasi
kepemimpinan di SMA Widyaloka paling
rendah 40% dan yang diharapkan dapat
ditenima, atau tidak terdapat perbedaan
antara yang diduga dalam populasi dengan
data yang terkumpul dan sampel. Hasil
perhitungan terhadap data sampel diperoleh
nilai situasi kepemimpinan = 64,9%.

Pengujian hipotesis deskriptf yang ke tiga,


rumusan hipotesisnya adalah:
Iklim kerja organisasi di Kabupaten
Pringgondani sama dengan 60% dan
yang diharapkan

Untuk ini pengujian menggunakan uji dua


pihak

Selanjutnya harga t tersebut dibandingkan


dengan harga ttabel dengan dk= n-1= (44 1
= 43) dan taraf kesalahan =5% maka harga t
tabe1pada uji dua pihak = 2,01785 (dengan
interpolasi). Karena t hitung lebih besar dan
harga t tabel, (4,10 > 2,01785 ) atau jatuh
pada daerah penerimaan Ha, maka H0 ditolak
dan Ha diterima.
Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa iklim
organisasi di SMA Widyaloka sama dengan
60% dan yang diharapkan ditolak.
Brdasarkan pembuktian iklim kerja organisasi
tidak sama dengan 60%, yaitu 64,9% (Dan
perhitungan sampel diperoleh nilai iklim kerja
organisasi = 64,9%)

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai