Anda di halaman 1dari 60

STATISTIK SOSIAL

3 SKS

SURYADI

DESKRIPSI SINGKAT

Peranan statistika dalam berbagai bidang


kehidupan dirasa semakin penting,
termasuk dalam bidang komunikasi.
Untuk itu mahasiswa ilmu komunikasi perlu
dibekali ketrampilan statistika yang
berkaitan langsung dengan kebutuhan
praktis dalam bidang studi komunikasi.
Statistik Sosial mencakup
bentuk penyajian data,
ringkasan & penjelasan data,
menghubungkan data,
meramalkan data,
menguji realibilitas dan validitas data

TUJUAN PEMBELAJARAN / KOMPETENSI UMUM

Setelah mengikuti mata kuliah ini


diharapkan mahasiswa dapat
menyajikan, menganalisis dan
menginterpretasikan data dalam
berbagai permasalahan sosial yang ada

MATERI PERKULIAHAN
Pengertian, Fungsi, Jenis Statistik dan Jenis Data
Penyajian Data
Karakteristik Data
Statistik Inferensial, Probabilitas dan Sampel
Pengujian Hipotesis
UTS
Uji t dan Uji z
Uji Korelasi
Uji Regresi
Statistik Non Parametrik

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.

Uji Chi Square


Uji peringkat Wicoxon
Kurkas Walis

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


UAS

REFERENSI
1)
2)

3)

4)

5)
6)
7)

Sugiono (2010), Statistik untuk Penelitian, Alfa Beta


Suparman I.A. (1990), Statistik Sosial, Jakarta,
Rajawali Pers.
Supramono, Sugiarto (1993), Statistika, Yogyakarta,
Andi Offset.
Van Zanten, W. (1980), Statistik untuk Ilmu-Ilmu
Sosial, Jakarta, Gramedia.
Husaini Usman, Purnomo, Pengantar Statistika
Singgih Santoso, Statistik Deskriptif
Chairul Hudaya, ST. M.Eng, Pengantar
Statistika Sosial (2011) UT.

PENILAIAN
Syarat penilaian :
1) Terdaftar di KRS
2) Mengikuti perkuliahan minimal 75%
3) Membuat tugas dan dikumpul tepat waktu

Bobot penilaian
4) Ujian Tengah Semester (UTS) : 30%
5) Ujian Akhir Semester (UAS) : 40%
6) Tugas-tugas : 30%

PENILAIAN
Syarat penilaian :
1) Terdaftar di KRS
2) Mengikuti perkuliahan minimal 75%
3) Membuat tugas dan dikumpul tepat waktu

Bobot penilaian
4) Ujian Tengah Semester (UTS) : 30%
5) Ujian Akhir Semester (UAS) : 40%
6) Tugas-tugas : 30%

PENGERTIAN, FUNGSI, JENIS


STATISTIK DAN JENIS DATA

SESI 1

OVERVIEW

Ref. 7

PENGERTIAN STATISTIK

Statistik (bhs Latin) status = negara


Perkembangan awal Statistik:

keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh


negara dan berguna bagi negara itu sendiri
statistik hanya diartikan sangat terbatas yaitu
sekumpulan data atau angka mengenai kondisi
penduduk

STATISTIK & STATISTIKA


(STATISTIC & STATISTICS)
STATISTIK (STATISTIC)
Kumpulan angka-angka, grafik, gambar atau
diagram tentang suatu keadaan tertentu. Contoh
statistik penduduk. Statistik kelahiran, statistik
kesehatan, statistik pertanian, dll.
Sebuah konstanta atau angka yang diperoleh dari
sampel atas dasar perhitungan matematis tertentu
STATISTIKA (STATISTICS)
Ilmu dan atau seni yang berkaitan dengan tata cara
(metode) pengumpulan data, analisis data, dan
interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan
informasi guna penarikan kesimpulan dan

PENGERTIAN STATISTIK

Statistik (bhs Latin) status = negara


Perkembangan awal Statistik:

keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh


negara dan berguna bagi negara itu sendiri
statistik hanya diartikan sangat terbatas yaitu
sekumpulan data atau angka mengenai kondisi
penduduk

DEFINISI STATISTIK

Croxton dan Cowden :


Statistik adalah metode untuk mengumpulkan, mengolah
dan menyajikan serta menginterpretasikan data yang
berwujud angka

Anderson dan Bancroft:


Statistik adalah ilmu & seni perkembangan dan metode
paling efektif untuk pengumpulan, pentabulasian, dan
penginterpretasian data kuantitatif sedemikian rupa
sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan
estimasi dapat diperkirakan dengan penggunaan
penalaran induktif yang didasarkan pada probabilitas
atau teori peluang

DEFINISI STATISTIKA (2)

Sutrisno Hadi :
batasan umum :
kegiatan ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun,
meringkas dan menyajikan data penyelidikan.
Selanjutnya data diolah dan menarik kesimpulan
secara teliti serta membuat keputusan yang logik
dari hasil pengolahan data
batasan khusus :
Statistik digunakan untuk menunjuk angka-angka
pencatatan dari suatu kejadian atau kasus tertentu

DEFINISI STATISTIKA (3)

Sudjana :
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan dan analisis serta penarikan
kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan analisis yang
dilakukan.

Steel & Stone :


metode yang memberikan cara-cara guna menilai
ketidaktentuan dari penarikan kesimpulan yang bersifat
induktif.

Kirk W. Elifson :
A collection of numerical facts expressed in summarizing
statements; method of dealing with data : a tool for collecting,
organizing, and analyzing numerical facts or observations that
are collected in accordance with a systematic plan.

DEFINISI STATISTIKA (4)


J. Supranto :

Ada 2 pengertian statistik:


a) Dalam arti sempit statistik adalah data ringkasan

yang berbentuk angka (kuantitatif)


b) Dalam arti luas statistik adalah ilmu yang
mempelajari cara pengumpulan, penyajian dan
analisis data serta cara penarikan kesimpulan secara
umum berdasarkan hasil penelitian yang
menyeluruh.

Djarwanto Ps
Statistik adalah kumpulan angka-angka yang berhubungan
dengan atau melukiskan suatu persoalan

DEFINISI STATISTIKA (5)

Kesimpulan
Statistik merupakan ilmu yang
mempelajari seluk beluk data berkaitan
dengan pengumpulan, pengolahan,
penganalisisan, penafsiran dan penarikan
kesimpulan dari data yang berbentuk
angka-angka

RUANG LINGKUP STATISTIKA


Berdasarkan bidang penerapannya :
1. Statistik sosial
2. Statistik pendidikan
3. Statistik ekonomi
4. Statistik perusahaan
5. Statistik pertanian
6. Statistik kesehatan
7. Statistik psikologi
8. Statistik kimia, biologi, dsb

JENIS JENIS STATISTIKA

Berdasarkan aktivitas yang dilakukan :

Statistika deskriptif (descriptive


statistics)
Statistika inferensia (inferential statistics)

Berdasarkan metode yang digunakan :

Statistika parametrik
Statistika non-parametrik

STATISTIKA DESKRIPTIF

Bidang ilmu statistika yang
mempelajari tata cara
pengumpulan, penyusunan dan
penyajian data yang dikumpulkan

dari suatu penelitian.


Meliputi: pengumpulan data,
penyajian data, penentuan nilainilai statistik (mean, Standar
deviasi, dsb) dan pembuatan
gambar, diagram atau grafik

STATISTIKA DESKRIPTIF

Statistika deskriptif :

Membahas cara-cara pengumpulan data


Penyedehanaan angka-angka dari pengamatan
Pengukuran pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh
informasi yang lebih menarik

Kegunaan statistika deskriptif :

Kumpulan data tersaji dengan ringkas dan rapi dan dapat


memberikan informasi inti
Data bisa ditampilkan dengan teknik grafik atau numerik
Dapat mengukur dua karakteristik dari setiap respondennya
dan meneliti hubungan keduanya
Berperan penting dalam persiapan analisa data

STATISTIKA DESKRIPTIF

Contoh Statistika Deskriptif :

Ref. 7

STATISTIKA INFERENSIA

Bidang ilmu statistika yang


mempelajari tata cara penarikan
kesimpulan mengenai sebagian data
(sampel) dari populasi keseluruhan
data (populasi) berdasarkan
sebagian data (sampel) dari populasi
tersebut.
Meliputi: penentuan alat uji statistik
yang tepat, perkiraan, peramalan,
dan pengambilan keputusan

STATISTIKA INFERENSIA

Statistika Inferensia :

Cara menganalisis data dan mengambil kesimpulan


Dapat menganalisis sebagian data (sampel) atau keseluruhan
data (populasi)
Dilakukan pendugaan parameter
Membuat dan menguji hipotesis
Membuat kesimpulan yang berlaku umum (generalisasi)

Empat karakteristik utama :

Pengamatan secara acak


Teknik penarikan sampel
Data dalam bentuk angka
Tujuan umum inferensia

STATISTIKA INFERENSIA

Statistika Inferensia :

Cara menganalisis data dan mengambil kesimpulan


Dapat menganalisis sebagian data (sampel) atau keseluruhan
data (populasi)
Dilakukan pendugaan parameter
Membuat dan menguji hipotesis
Membuat kesimpulan yang berlaku umum (generalisasi)

Empat karakteristik utama :

Pengamatan secara acak


Teknik penarikan sampel
Data dalam bentuk angka
Tujuan umum inferensia

STATISTIKA INFERENSIA ATAU INDUKTIF

CONTOH

Ref. 7

Bidang Kajian Statistik Deskriptif


:

1. Distribusi frekuensi
2. Penyajian grafik, bagan dan
diagram
3. Pengukuran tendensi
sentral/ pemusatan (mean,
median, modus)
4. Pembagian distribusi
(kuartil, desil, persentil)
5. Variabilitas (range, mean
deviasi, standar deviasi, Z
score)
6. Angka indeks
7. Time series (deret waktu
atau data berkala)

Bidang Kajian Statistik


Inferensial :

1. Probabilitas/ teori
kemungkinan
2. Distribusi teoritis
3. Sampling dan distribusi
sampling
4. Studi estimasi
(penaksiran pada tingkat
populasi )
5. Uji hipotesis
6. Analisis korelasional dan
uji signifikansi
7. Analisis regresi untuk
peramalan.

STATISTIKA PARAMETRIK & STATISTIKA NONPARAMETRIK


Statistika Parametrik :
Bagian dari statistika inferensia yang mempertimbangkan nilai dari
satu atau lebih parameter populasi
Membutuhkan data yang berskala pengukuran minimal interval
Berpijak pada asumsi spesifik mengenai bentuk distribusi populasi
yang diasumsikan normal
Statistika Non-Parametrik :
Bagian dari statistika inferensia yang tidak mempertimbangkan
nilai dari satu atau lebih parameter populasi
Validitas tidak tergantung pada model peluang yang spesifik dari
Populasi
Distribusi data tidak dapat diasumsikan normal

PERAN & FUNGSI STATISTIK(A)


(dalam kegiatan riset, menurut Guildford)
1. Statistik memungkinkan pencatatan paling eksak data

penelitian
2. Memberikan cara untuk melakukan pengolahan data
dalam bentuk angka
3. Memberikan arahan berpikir / tata kerja yang definit dan
eksak
4. Memberikan cara meringkas data dalam berbagai bentuk
5. Sebagai dasar menarik kesimpulan
6. Memberikan landasan untuk melakukan ramalan (prediksi)
7. Memungkinkan peneliti mampu menganalisis dan
menjelaskan serta menguraikan sebab akibat yang
kompleks dan rumit.

MENGAPA PERLU

STATISTIK
1. Untuk menjelaskan hubungan antar variabel
2. Untuk melakukan estimasi dan melakukan
3.
4.
5.
6.

perbandingan / komparasi
Menyusun perencanaan dan membuat ramalan
Mengatasi berbagai perubahan
Membuat keputusan secara lebih baik
Menampilkan hasil penelitian dan analisis
praktis dalam berbagai bentuk

FUNGSI STATISTIK

Fungsi deskriptif
memaparkan informasi dalam sajian yang
bermakna untuk: mendeskripsikan suatu keadaan
atau menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu
kejadian terjadi

Fungsi inferensial
untuk mendapatkan kesimpulan yang bermakna;

Fungsi analitik
mampu menjelaskan hubungan antara faktor
satu dengan yang lain

Fungsi prediktif
dari data yang terkumpul dapat digunakan untuk
melakukan prediksi

JENIS DAN SUMBER DATA


DATA

Statistik dapat digunakan manakala telah tersedia data sebagai bahan dasar
perhitungan dan analisisnya. Data dalam konteks statistik adalah data
kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data kualitatif yang
berbentuk uraian diskriptif tidak dapat diolah secara statistik sebelum
dikonversikan menjadi data kuantitatif berdasarkan skala tertentu dengan
asumsi tertentu pula.

Data (kuantitatif) adalah himpunan angka hasil pengamatan dan


pengukuran sistematis pada sejumlah peristiwa / satuan analisis yang
dipdapatkan secara langsung ataupun tidak langsung. Dengan demikian,
berdasarkan sifatnya data dibedakan menjadi data kuantitatif dan data
kualitatif.

Kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan atau lainnya yang


merupakan hasil pengamatan, pengukuran,atau pencacahan dan sebagainya
terhadap variabel dari suatu obyek kajian, yang berfungsi dapat membedakan
objek yang satu dengan lainnya pada variabel yang sama.

JENIS DAN SUMBER DATA


DATA

Statistik dapat digunakan manakala telah tersedia data sebagai bahan dasar
perhitungan dan analisisnya. Data dalam konteks statistik adalah data
kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data kualitatif yang
berbentuk uraian diskriptif tidak dapat diolah secara statistik sebelum
dikonversikan menjadi data kuantitatif berdasarkan skala tertentu dengan
asumsi tertentu pula.

Data (kuantitatif) adalah himpunan angka hasil pengamatan dan


pengukuran sistematis pada sejumlah peristiwa / satuan analisis yang
dipdapatkan secara langsung ataupun tidak langsung. Dengan demikian,
berdasarkan sifatnya data dibedakan menjadi data kuantitatif dan data
kualitatif.

Kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan atau lainnya yang


merupakan hasil pengamatan, pengukuran,atau pencacahan dan sebagainya
terhadap variabel dari suatu obyek kajian, yang berfungsi dapat membedakan
objek yang satu dengan lainnya pada variabel yang sama.

JENIS DATA

Data kualitatif

adalah data yang tidak dinyatakan dalam


bentuk angka, seperti : jumlah penjualan
meningkat, harga barang sangat mahal,
perilakunya sangat baik.

Data kuantitatif

DATA KUANTITATIF

Data kuantitatif Diskrit, adalah data yang satuannya selalu


bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan, seperti
jumlah perusahaan tekstil, banyaknya sepeda motor
mahasiswa UMN 500.

Data kuantitatif Kontinyu, adalah data yang satuannya


dapat berupa bilangan bulat dan atau pecahan, seperti
berat badan 50,2 kg; suhu 37 oC.

DATA
BERDASARKAN SUMBER

Data internal,

adalah data yang

menggambarkan keadaan dalam satu unit


organisasi, seperti data tenaga kerja, data
keuangan di suatu perusahaan.

Data eksternal, adalah data yang


menggambarkan keadaan di luar suatu
unit organisasi, seperti penjualan
perusahaan pesaing.

DATA
BERDASARKAN DASAR CARA MEMPEROLEH

Data primer, adalah data yang diperoleh langsung


dari obyeknya.
Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari
pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi berupa
publikasi.

REF : 7

DATA

B erdasarkan W aktu

Data berkala (Time-Series), adalah data yang


dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan sesuatu kegiatan dari waktu
ke waktu. Misalnya pertumbuhan penduduk 5
tahun terakhir.

Data Cross-Section, adalah data yang


dikumpulkan pada suatu waktu tertentu
untuk menggambarkan keadaan pada

VARIABEL
K arakteristik dan Variabel
Karakteristik adalah ciri-ciri yang dimiliki satuan
pengamatan tertentu yang dapat memberikan
informasi identitasnya dalam kaitan atau
bandingan dengan satuan pengamatan yang lain
ataupun obyek yang lain. Setiap satuan
pengamatan pada umumnya memiliki sejumlah
karakteristik. Satu karakteristik merupakan satu

VARIABEL
KARAKTERISTIK SATUAN ANALISIS IND IVID U M AH ASISW A

No.
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.

KARAKTERISTIK/DIMENSI
TAMPILAN FISIK
KEMAMPUAN FISIK
KEMAMPUAN INTELEKTUAL
KEMAMPUAN SPIRITUAL
KEMAMPUAN MANAJERIAL
KEMAMPUAN EKONOMIS
DST.

VARIABEL
VARI
ABELvariasi nilai pada satu ciri atau aspek
adalah
dari suatu karakteristik pada satuan
pengamatan berdasarkan skala ukur tertentu
(apakah skala nominal, ordinal, interval, atau
rasio) yang dapat menjadi unsur pembeda
dengan satuan pengamatan lain.
Karakteristik atau sifat dari obyek kajian yang
relevan dengan permasalahan penelitian.
Bisa memberikan sekurang-kurangnya dua
klasifikasi yang berbeda, atau
Bisa memberikan sekurangkurangnya dua
hasil pengukuran atau perhitungan yang
berbeda.

VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN


JEN IS

VARIABEL

Variabel kualitatif
(ranking
Dengan Peringkat
Tanpa Peringkat)

Variabel Kuantitatif

VARIABEL
Variabel K ualitatif

Variabel yangbentukny klasifikasi kategori

Tanpa
peringkat

Denga
n
peringkat

Jenis
kelamin:
a
, Laki-laki dan
Perempuan

Etnik: Sunda, Jawa,


Gorontalo, Batak
Kecantikan: Sangat cantik,
Cantik, Biasa, Kurang cantik,

Tidak
cantik.
Golongan PNS: IIIA, IIIB,
IIIC, IIID

VARIABEL
KUALITATIF

VARIABEL

Dikotomos
Polikotomos

Ordinal

Kontinu
KUANTITATIF
Diskrit

jenis kelamin
permukaan bumi
agama

jenis pekerjaan
jenis parpol
dan sejenisnya
pendidikan
status sosial

besaran usaha
dukungan publik
partisipasi, dsb
penduduk
anggota
keluarga industri
dsb
kecil,

PENGUKURAN

Suatu proses kuantifikasi dengan


memasang
skala ukur dari suatu variabel penelitian
pada
satuan pengamatan sebagai cara peneliti
mendapatkan angka yang merupakan
variasi

PENGUKURAN

Ap

yan

diukur ?

Satuan Pengamatan (analisis)

adalah :
Suatu obyek pengamatan dalam
penelitian yang dijadikan dasar analisis
dan penarikan kesimpulan. Dalam
penelitian kuantitatif selalu
menyangkut sejumlah satuan
pengamatan yang relatif besar agar
perhitungan statistik memiliki

SKALA PENGUKURAN

Nominal: Objek pengukuran yang dilakukan


dibedakan menurut persamaannya. Contoh:
sapi dengan non sapi
Ordinal (ranking): Objek pengukuran yang
dilakukan dibedakan menurut persamaan dan
urutannya: Contoh: sangat tinggi, tinggi,
rendah dan sangat rendah
Interval: Objek pengukuran yang dilakukan
dibedakan menurut persamaan, urutan dan
jarak (satuan pengukuran). Contoh: suhu
Rasio: Objek pengukuran yang dilakukan
dibedakan menurut persamaan, urutan, jarak
dan rasio (titik nol yang murni ada). Contoh:
mengukur berat, panjang, isi dan lain-lain

SKALA UKUR NOMINAL

Skala ini hanya menunjukkan atau di dalamnya mengandung unsur


penamaan. Gunanya hanya untuk membedakan antara atribut satu
dengan yang lain.
Warna
Pilihan

Skor yang mungkin

Putih

Merah

Kuning

Data nominal yang bersifat kualitatif diubah dalam bentuk


numerik/angka dengan cara scoring.

Pemberian score untuk data nominal bersifat sembarang. Tujuannya


hanya untuk membedakan antar atribut.

SKALA UKUR ORDINAL

Skala ini selain mengandung unsur nominal, juga


mengandung unsur ordinal atau tingkatan.

Variabel Sikap
sangat setuju
setuju
kurang setuju
tidak setuju

Skor yang mungkin


1
4
2
3
3
2
4
1

Urutan angka dalam score menunjukkan arah tingkatan. Jarak antar


angka (interval) tidak bermakna.

Misalnya : selisih antara 4 dengan 2 = 2, selisih antara 3 dg 1 = 2.


Dua macam selisih ini (sama-sama 2) tidak punya makna.

SKALA UKUR INTERVAL

Skala ini selain mengandung unsur nominal, ordinal, juga intervalnya


mempunyai makna. Dan angka nolnya [0] tidak mutlak.

Indek Prestasi
0
1
2
3
4

Suhu
0
10
20
30
40

0 pada IP setara dengan < 40 untuk skala nilai 1-100.


Celcius setara dengan 32oF.

0 pada suhu

Rasio data tidak punya makna. Mahasiswa dengan IP 4 tidak berarti


pintarnya setara dua kali mahasiswa dengan IP 2. Demikian juga
dengan suhu.

SKALA UKUR RASIO

Skala ini memiliki unsur-unsur lengkap yaitu nominal, ordinal,


interval. Angka 0 bersifat mutlak, sehinga rasionya memiliki makna.
Pendapatan [Rp]
0
150
175
300
465

Berat Badan [Kg]


0
10
20
30
40

0 disebut angka mutlak karena jika pendapatan 0 atau berat badan 0


berarti keduanya tidak berujud.
Rasionya bermakna, karena pendapatan 150 kekuatan konsumsinya
dari pendapatan 300. Demikian juga berat badan.
Nominal & Ordinal disebut Non Metric sedangkan Interval & Rasio
disebut Metric.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah wilayah yang secara umum terdiri dari objek atau subjek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiono
1997)
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun
mengukur, kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan objek yang lengkap (Nawawi 1985)
Populasi keseluruhan wilayah yang menjadi objek pengamatan.

Populasi Terbatas :

Mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif


sehingga dapat dihitung jumlahnya. - Jumlah penduduk suatu
kota, jumlah mahasiswa UMN dll.
Populasi Tak Terbatas

Sumber datanya tidak dapat ditentukan batasan-batasannya


tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah
Populasi Homogen :

Sumber data memiliki sifat yang sama jumlah tidak perlu


dipermasalahkan secara kuntitatif.
Populasi Tak Homogen (Heterogen)

Sumber data dengan unsur-unsurnya punya sifat yang bebeda


(bervariasi) perlu ditetapkan batsan-batasnnya (kualitatif dan
kuantitatif)

POPULASI DAN SAMPEL

Hasil dari objek pada populasi yang diteliti harus dianalisis


untuk ditarik kesimpulannya dan kesimpulan itu berlaku
untuk keseluruhan populasi (Subana, 2000).
Dalam penelitian :
Meskipun tersedia populasi terbatas dan homogen Data yang diambil tetap sebagian
dari populasi yang mewakili (representatif) dengan pertimbangan logis : biaya,
waktu, tenaga, percobaan yang bersifat merusak, dll.
menggunakan sampel.

Sampel bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY
SAMPLING

NON-PROBABILITY
SAMPLING

Simple random
Sampling sistematis
sampling
Sampling kuota
Proposinale
Sampling aksidental
stratified random
Purposive sampling
sampling
Sampling jenuh
Disproposinale
Snowball sampling
stratified random
sampling
Area sampling
Probability Sampling memberikan peluang yang sama
terhadap anggota populasi

Non-probability sampling teknik sampling yang tidak


memberikan peluang pada setiap anggota untuk jadi anggota

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Simple random sampling : pengambilan sampel dari anggota


populasi secara acak tanpa memperhatikan starta/tingkatannya
dalam populasi populasi dianggap homogen.
Contoh : Jumlah mahasiswa UMN yang hobi Futsal,

Proposinale stratified random sampling : pengambilan sampel


dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proposional.
Contoh : Jumlah kursi DPR RI dari partai besar pemenang pemilu
2014.

Disproposinale stratified random sampling : pengambilan


sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata yang
sebagian tidak proporsional pembagiannya populasi heterogen.
Contoh komposisi pegawai berdasarkan jabatannya disuatu kantor
pemerintah.

Area sampling (Claster): mengambil sampel secara acak untuk


propinsi, tiap propinsi diambil, kabupaten, tiap kabupaten diambil
tingkat kecamatan dan seterusnya.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Sampling sistematis : didasarkan atas urutan dari populasi yang telah


diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak
interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam .
Contoh : Jumlah populasi 140 pegawai dengan nomor urut 1 sampai 140.
Diambil sample pegawai dengan nomor urut kelipatan 7, atau nomor genap
dsb.

Sampling Kuota : pengambilan sampel dari populasi dengan ciri-ciri


tertentu sampai dengan jumlah yang dikehendaki. Contoh data kesehatan
mahasiswa kelas semester prodi ILKOM.

Sampling Aksidental: pengambilan sampel berdasarkan faktor


spontanitas, siapa saja yang bertemu dengan peneliti secara tidak sengaja
dijadikan sampel.
Contoh : Survei data fluktuasi pemakaian parfum yang dipakai pria dan
wanita yang dilakukan di Mall terhadap 100 orang.

Purposive sampling: teknik pengambilkan sample dengan pertimbanganpertimbangn tertentu untuk tujuan tertentu.
Contoh : peneliti ingin mengetahui model kurikulum SMA plus, maka sampel
yang dipilih adah guru-guru yang di bidang kurikulum

Sampling Jenuh: teknik pengambilkan sample dengan menggunakan


semua populasi sebagai sampel sensus.
Snow ball sampling: teknik pengambilkan sample dengan jumlah sampel

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Pengambilan Sampel (populasi sudah diketahui)


rumus Taro Yamane (Rakhmat, 1998) :

N
N .d 2 1

n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
D = kepresisian (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan
95%

Pengambilan Sampel Bertingkat


rumus Taro Yamane (Rakhmat, 1998) :

ni

Nin
N

ni = jumlah sampel menurut stratum


n = jumlah sampel keseluruhan
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = Jumlah populasi keseluruhan

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


Kesalahan Sampling dan Kesalahan Non Sampling
Kesalahan Sampling :
Adanya pemerikasan yang tidak lengkap tentang populsai penelitian
hanya berdasarkan sampel.
Hasil sampel berbeda dengan hasil keseluruhan
Mengatasinya : menggunakan sampel acak dan memperbesar ukuran
sampel.
Kesalahan Non Sampling :
Populasi tidak teridentifikasi sebagaimana mestinya
P:opulasi menyimpang dari yang seharusnya.
Angket tidak dirumuskan sebagaimana mestinya (tidak valid)
Penerapan metode yang salah
Responden tidak meberikan jawaban yang akurat.

CONTOH-CONTOH
Inilah Tujuh Kota di Indonesia yang Paling Nyaman Ditinggali
Selasa, 12 Agustus 2014 | 07:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) meliris daftar kota di
Indonesia yang dianggap nyaman untuk ditinggali atau Indonesian Most Livable City Index
2014 oleh masyarakat.
Dari survei yang dilakukan IAP tersebut, ada tujuh kota yang memiliki nilai di atas rata-rata
dan dianggap nyaman ditinggali. "Kota Balikpapan secara signifikan berada di atas rata-rata
nasional untuk aspek tata kota dan pengelolaan lingkungan dibandingkan dengan kota
lain," ujar Ketua Umum IAP Indonesia Bernardus Djonoputro, di Jakarta, Senin (11/8/2014).
Bernard menjelaskan bahwa survei ini murni persepsi masyarakat. Menurut dia, penentuan
kota nyaman ini berdasarkan 27 indikator yang ditentukan sebelumnya. Sementara itu,
jumlah responden dalam survei ini adalah 1.000 orang, yang tersebar di berbagai daerah di
Indonesia.
Survei ini memiliki margin of error sebesar 2 persen dan dilaksanakan pada tahun 2014 ini.
Keberadaan indeks tersebut tidak dimaksudkan untuk melakukan pemeringkatan kota yang
lebih baik, tetapi untuk mengukur kualitas kehidupan warga kota dan dimaksudkan untuk
melakukan identifikasi awal faktor-faktor kritis pembangunan pada tiap-tiap kota
berdasarkan persepsi warga.
Berikut adalah tujuh kota di Indonesia yang dianggap paling nyaman untuk ditinggali:
1. Balikpapan
2. Solo
3. Malang
4. Yogyakarta
5. Makassar
6. Palembang
7. Bandung

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai