Anda di halaman 1dari 25

A.

PENGERTIAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan sebagian

atau seluruhnya yang terjadi bila tulang tidak kuat


menahan benturan atau tekanan (DONNA D
IGNATIVIUS 1999).

Faktur adalah terputusnya hubungan / kontinuitas

tulang -tulang rawan epifisis atau tulang rawan


sendi.

JENIS-JENISFRAKTUR.
1.MENURUTGARISFRAKTUR
A Fraktur komplit

B. Fraktur inkomplit
2. MENURUTBENTUKFRAGMENDAN
HUBUNGANDENGANMEKANISME
TRAUMA

2. Menurutbentukfragmendanhubungan
denganmekanismatrauma
Fraktur

tranversal
(bentuk
fragmen
melintang), trauma angulasi atau langsung
Fraktur pata oblique (trauma angulsi)
Fraktur spiral (trauma rotasi)
Fraktur kompresi (truama axiel flksi pada
tulang spongiosa)
Fraktur avulsi (trauma tarikan/traksi otot
pada tulang, ex. Fraktur patella

MENURUTJUMLAHFRAKTUR
Fraktur komminute

apabila terjadi banyak garis fraktur


atau banyak frakmen kecil yang
terlepas
Fraktur segmental
Fraktur multiple

BERGESERTIDAKBERGESER

Fraktur displaced (bergeser)


Fraktur undisplaced (tidak

bergeser)

MENURUTHUBUNGANANTARA
FRAGMENDENGANDUNIALUAR
Fraktur terbuka
Fraktur tertutup

Fraktur dapat diakibatkan oleh adANya


trauma benda keras ataupun trauma
tersebut dapat dibagi menjadi 3 bagian :
Trauma langsung, bila ditempat dimana
bagian tersebut mendapat ruda paksa
misalnya benturan atau pukulan pada
femur yang mengakibatkan terjadinya
fraktur batang fremur

1. Nyeri sedang sampai hebat lebih saat digerakkan


2. Hilangnya fungsi pada bagian yang terluka
3. Tampak deformitas yang jelas saat dibandingkan
dengan ekstremitas yang normal
4. Tulang regiditas / kekakuan pada bagian yang
terluka
5. Terdengar suara krepitasi saat digerakkan
6. Adanya bengkak dan perubahan warna (mungkin
tidak nyata terlihat pada jam-jam pertama)
7. Shock yang disebabkan karena luka yang hebat
dan kehilangan darah dari jaringan yang luka

Kerusakan arteri
Sindroma kompartemen
Shock
Sindroma emboli lemak (terjadi setelah 24 s/d 48 jam
setelah cedera)
Trombo emboli
Volmania iskemik kontraktor
Infeksi
Nekrosis a vaSkuler
Delayed unio
Nonunion
Mal unio

Inspeksi
Palpasi
Monitor adakah spasme otot
Terpasang alat imobilisasi pada

daerah cidera
Observasi tanda-tanda vital

Proteksi diri dan lingkungan


A b c lebih dahulu
Bila ada perdarahan, lakukan penghentian

perdarahan dgn tekanan langsung


Bila penderita stabil, periksa patah tulangnya dan
komplikasinya
Lakukan imobilisasi anggota gerak yang patah

Mencegah pergerakan lebih lanjut


Mengurangi rasa nyeri (MENCEGAH

SYOK)
Mengurangi cedera lebih lanjut/FIKSASIIMMOBILISASI
Mengurangi perdarahan/APABILA TELAH
DILAKSANAKAN BALUT
TEKAN/MENJEPIT PEMBULUH DARAH

PRINSIP UMUM PEMBIDAIAN


MEMPERTAHANKAN NYAWA, KENDALIKAN

PERDARAHAN.PEMBIDAIAN YANG EFEKTIF


DAPAT MENCEGAH SYOK
SEBELUM PEMBIDAIAN DARURAT RABA DENYUT
NADI DI DISTAL FRAKTUR
BIDAI MEREKA DITEMPAT IA TERLETAK
UNTUK MELINDUNGI PERUBAHAN FRAKTUR
KEARAH FRAKTUR TERBUKA
UNTUK KEMANJURAN PEMBIDAIAN MAKSIMUM,
IMMOBILISASI DI ATAS DAN DIBAWAH FRAKTUR
(PERAWATAN GD-JONH A BOSWICK, 1R., MD 1988)

Prinsip Pembidaian
Pastikan bahwa a-b-c telah ditangani
Pada penderita sadar, katakan lebih dahulu

apa yg akan dilakukan


Buka daerah yg cedera dan akan dilakukan
pembidaian
Bila ada luka patah terbuka, tutup lebih
dahulu luka dgn kassa steril

Tujuan Pembidaian
Lakukan penarikan ringan pd ujung tungkai
Periksalah PMS
Lakukan pembidaian dengan; selalu melewati 1

sendi sebelum patah dan 1 sendi setelah patah


Periksa PMS setelah membidai
Bila ada tulang menonjol, jangan paksakan
untuk masuk

Jenis jenis Pembidaian


Bidai keras
Bidai siap pakai
BidaI udara
Bidai vakum (Vakum matras)
Sling dan bebat
Anggota tubuh diikat dan digantung ke

batang badan
Bidai tarik

BEBERAPA CONTOH PEMBIDAIAN


SHORT SPIN
BOARD

VAKUM MATRAS

LSB
SPALK
SPLIN TRAKSI

PEMBIDAIAN FEMUR DAN


TUNGKAI BAWAH FRAKTUR

PEMBIDAIAN FRAKTUR

PEMBIDAIAN FRAKTUR
HUMERUS DAN CLAVICULA

PEMASANGAN MITELLA

Pemeriksaan Diagnostik (Intra RS)


1. Laboratorium (Hb, Ht, Leukosit, LED,
2.
3.
4.
5.
6.

Ca, P, Creatinin, Urinalisa)


Radiologi (X-Ray)
CT-Scan
MRI
Artherioscopy
Arteriogram

PENATALAKSANAANFRAKTURINTRARS
A.

Penatalaksanaan Medis
1. Reduksi
2. Traksi
3. Tindakan pembedahan

B.

Penatalaksanaan keperawatan
1. Mengatur posisi
2. Pemantauan Neurosirkulatori
3. Mempertahankan perfusi jarngan yang adekuat
4. Pertahankan kekuatan dan mobilisasi
5. Mempertahankan keutuhan kulit dan
penyembuthan luka
6. Mengurangi nyeri
7. Perawatan diri

ASKEPFRAKTUR
a. Pengkajian

1. Riwayat keperawatan
* Data biografi
* Riwayat terjadi trauma/fraktur. Lokasi
fraktur. Trauma yang pernah dialami
sebelumnya

2. Pengkajian Fisik
* KV, Tingkat kesadaran, TTV
* Daerah Fraktur

UKURANKEKUATANOTOT
0

= Otot paralisis, tidak terlihat dan tidak terpalpasi


kontraksi otot
1 = Kontraksi otot terpalpasi, tidak ada pergerakan otot
2 = klien bisa melakukan ROM penuh dengan dibantu pada
sendi
3 = klien bisa melakukan ROM penuh dengan ada sedikit
hambatan
4 = Klien bisa melakukan ROM penuh dan bisa melawan
tahanan sedang
5 = Klien bisa melakukan ROM penuh, dan dapat menahan
hambatan

RILEKS

Anda mungkin juga menyukai