Anda di halaman 1dari 33

Definisi

Kerusakan/kehilangan jaringan
disebabkan kontak dengan sumber
panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi.

Klasifikasi Luka Bakar


Menurut

Dupuytren

Menurut

Wilson

Derajat

luka bakar lain

Menurut

penyebabnya

Faktor Yang Mepengaruhi


Intensitas panas
Durasi terpapar panas
Kulit manusia dipanaskan sampai 45C selama 2 jam,
hiperemis tanpa kerusakan epidermis, namun bila durasi
diperpanjang kerusakan total atau nekrosis pada epidermis.
Jenis sumber panas
Benda padat panas atau membara luka bakar derajat I, II,
III, atau IV; Sedangakan zat cair luka bakar derajat I, II,
dan III.

Dry Heat
luka bakar yang diakibatkan oleh persentuhan tubuh
dengan api atau benda panas (bukan cairan)
Gejala umum :
- Nyeri yang sangat hebat syok dan kematian.
- Pugilistik attitude / coitus attitude berupa ekstremitas
fleksi, kulit menjadi arang & mengelupas.
- Ekstremitas fleksi akibat koagulasi protein dan tidak
sampai menimbulkan rigor mortis
- Otot merah gelap, kering, berkontraksi dan jari-jari
mencengkeram.
- Fraktur tengkorak yang dapat menimbulkan
pseudoepidural hematom.

Dry Heat
Reaksi Lokal:
Eritema epidermis intak, kemerahan, sembuh
tanpa meninggalkan sikatriks.
Vesikel, bulla & bleps dengan albumin atau NaCl
tinggi.
Necrosis coagulativa warna coklat gelap hitam
dan sembuh dengan meninggalkan sikatriks
(litteken).
Karbonisasi (sudah menjadi arang).

Dry Heat
Reaksi Umum:
Heat exhaustion primer,akibat suhu tinggi,
sedangkan sekunder akibat kehilangan cairan
tubuh yang berlebihan
Heat stroke / sun stroke / pingsan panas
diakibatkan oleh terjadinya kegagalan dan
paralise pengaturan centrum di medulla
Heat cramp dapat terjadi pada individu yang
bekerja dalam ruangan yang bersuhu tinggi +
kehilangan NaCl secara cepat

Moist Heat

Diakibatkan persentuhan tubuh dengan cairan


panas atau uap panas

Reaksi lokal eritem, blister (tanda khas) berupa


vesikel dan bulla 6 jam kemudian infiltrasi PMN
granulasi sembuh dengan koagulativa nekrosis
koagulativa.

Reaksi umum syok karena nyeri (jarang


menimbulkan kematian) dan syok sekunder karena
kolaps pembuluh darah (sering menimbulkan
kematian) akibat dehidrasi, autointoksikasi, infeksi
dan sepsis

Luka Listrik
Kematian diakibatkan oleh :
Fibrilasi ventrikel. Paling berbahaya bila
arus masuk melalui tangan kiri lalu keluar
melalui kaki yang berlawanan.
Paralisis pusat pernapasan. Terjadi akibat
spasme otot pernapasan sehingga korban
meninggal karena asfiksia.

Luka Listrik (Faktor)


Tegangan listrik (voltase),
Kuat arus listrik (ampere
Tahanan listrik yaitu kulit
Lama dan luas kontak dengan arus listrik.
Kesadaran adanya arus listrik.
Kebiasaan & pekerjaan, serta konstitusi tubuh yaitu tubuh kurus & gemuk.
Penyaluran arus listrik ke bumi (grounding).

Luka Listrik
Pemeriksaan luar
Current mark / electric mark / electric burn :
Biasanya pada telapak tangan, telapak kaki, atau punggung tangan.
Warna kuning, coklat putih atau coklat hitam (luka bakar) dikelilingi
oleh daerah halo. Daerah halo berwarna kemerahan & edema yang
lebih menonjol dari daerah sekitarnya.
Electrische metalisatie (metalisasi):
Karena metal / logam dari kabel kawat meleleh atau menguap lalu
mengalami deposisi metal dan menempel pada kulit korban
Luka keluar :
Tidak khas luka lecet, luka robek, atau luka bakar.

Luka Listrik
Pada

pemeriksaan dalam:
1. Otak perdarahan kecil pada ventrikel III & IV dan
vakuolisasi di sekitar pembuluh darah otak.
2. Jantung fibrilasi dilatasi jantung sehingga berisi
penuh darah.
3. Paru dan organ viscera, mengalami kongesti dan edema.
4. Tulang meleleh (fusi CaPO4) butiran kalsium fosfat
yang mirip mutiara pearl like body.
5. Otot putus akibat perubahan hialin.
6. Perikard, pleura, dan konjungtiva terdapat bintikbintik pendarahan.
7. Ekstremitas mengalami nekrosis dan ruptur
pendarahan gangren.

Luka Akibat Petir

Petir arus searah (DC) dengan tegangan 20 juta


volt dan kuat arus 20 ribu ampere.

Keadaan yang berpotensi besar terkena petir, yaitu :

berada di tanah lapang,


berada dibawah pohon yang tinggi,
kehujanan
memakai perhiasan yang terbuat dari logam.

Luka Akibat Petir


efek dan kelainan berupa :
Efek listrik.
- Current mark / electrik mark / electrik burn.
- Aborescent markings gambaran seperti pohon gundul
tanpa daun vasodilatasi vena pada kulit korban sebagai
reaksi dari persentuhan antara kulit dengan petir (lightning /
eliksem). Hilang sendiri setelah beberapa jam.
- Magnetisasi. Logam yang terkena sambaran petir (lightning /
eliksem) akan berubah menjadi magnet.

Luka Akibat Petir

Efek panas.
- Luka bakar sampai hangus. Rambut, pakaian, sepatu
bahkan seluruh tubuh korban dapat terbakar atau hangus.
- Metalisasi. Logam yang dikenakan korban akan meleleh
seperti perhiasan dan komponen arloji. Arloji korban akan
berhenti dimana tanda ini dapat kita gunakan untuk
menentukan saat kematian korban.

Efek ledakan.
Akibat sambaran petir (lightning / eliksem) perpindahan
volume udara yang cepat & ekstrim. Setelah kilat menyambar,
udara setempat menjadi vakum lalu terisi oleh udara kembali
sehingga menimbulkan suara menggelegar/guntur/ledakan.

Trauma Dingin
Jarang terjadi dan biasanya pada negara yang

bermusim dingin.
Lokasi tangan, kaki, telinga, hidung, dan pipi.
Reaksi lokal :
kulit pucat akibat vasokonstriksi kemerahan
akibat vasodilatasi dari paralisis vasomotor center
Kulit merah kehitaman, membengkak (skin blister),
gatal dan nyeri gangren superfisial yang
irreversibel.

Trauma Dingin
Reaksi umum dari tubuh korban trauma dingin,
yaitu:
Kulit korban pucat dan menggigil (cutis
anserina).
Kepucatan yang bercampur warna sianosis.
Hal ini disebabkan darah "dipaksa" masuk
kembali ke dalam pembuluh darah perifer
akibat organ dalam mengalami kongesti.
Lethargy, koma, dan akhirnya mati bila tubuh
korban lama terpapar dingin.

Trauma Dingin
Pada pemeriksaan otopsi,
jantung korban berisi darah berwarna merah
cerah.
Organ dalam mengalami kongesti hebat.
Tengkorak korban dapat retak pada bagian
sutura.
Lebam mayat berwarna merah cerah yang
bercampur bercak berwarna merah gelap.
Cairan tubuh korban berubah menjadi es jika
tubuh korban lama baru kita temukan.

Tinjauan Forensik
Tanda intravitalitas:
Jelaga dalam saluran nafas
Reaksi Jaringan
Kadar CO dalam darah
Subendocardial left ventricular
hemorrhages

Tinjauan Forensik
Ante Mortem
Garis Merah

Post Mortem

Ada

Tidak ada (Keras,


kekuningan)

Albumin dan Cl-

Udara

Pus

Tidak ada

Granulasi

Tidak ada

Jelaga Saluran Nafas Atas

Ada

Tidak ada

CO Darah

Ada

Tidak ada

Meningkat

Tidak berarti

Kandungan Vesikel
Infeksi
Proses penyembuhan

Enzym

Tinjauan Forensik
Skin Split
Kontraksi dari jaringan ikat terbelahnya kulit dari
epidermis dan korium menyerupai luka sayat dan
sering disalahartikan sebagai kekerasan tajam ,
dibedakan dengan tidak adanya perdarahan dan
lokasinya yang bervariasi.
Abdominal Wall Destruction
Kebakaran parsial dinding abdomen bagian depan
keluarnya sebagian jaringan usus melalui defek yang
terjadi, tanpa perdarahan.
Skull Fractures
kepala terpapar lama terbentuk uap dalam rongga kepala
TIK terpisahnya sutura dari tulang tengkorak.

Pseudo Epidural hemorrages


Terdapat pada korban yang hangus terbakar dan kepala yang
sudah menjadi arang efek panas darah banyak
berkumpul di kepala, dan disertai retaknya tengkorak
menyerupai perdarahan epidural, yang terjadi sebelum
korban tewas
Non-cranial fractures
Fr. tulang ekstremitas yang mengalami karbonisasi. Tulang
bewarna abu-abu keputihan, terdapat fr. kortikal pada
permukaannya. Umumnya hancur bila dipegang.
Pugilistic Posture
Koagulasi otot kontraksi serabut otot fleksor
ekstremitas atas seperti posisi boxer, paha dan lutut
juga fleksi sebagian atau seluruhnya. Hilang bersama
dengan timbulnya pembusukan.

Tinjauan Forensik
Pseudoepidural hematom

Epidural Hematom

Warna bekuan darah coklat.

Warna bekuan darah hitam.

Konsistensi rapuh.

Konsistensi kenyal.

Bentuk otak mengkerut


seluruhnya.

Bentuk otak cekung sesuai dengan


bekuan darah.

Garis patah tidak menentu.

Garis patah melewati sulcus arteri


meningeal.

Tanda post mortem.

Tanda intravital.

Menurut Dupuytren
Luka bakar derajat satu
tidak mencapai titik didih/cairan kimia, luka kemerahan dan
sembuh tanpa jaringan parut. Penyembuhan beberapa jam- hari.
Luka bakar derajat dua
mencapai titik didih atau lebih tinggi. Vesikel terasa sakit dan
berwarna hitam. Lapisan kulit superfisial sedikit rusak dan
sembuh tanpa jaringan parut.
Luka bakar derajat tiga
diatas titik didih. Lapisan superfisial kulit seluruhnya rusak dan
sembuh dengan jaringan parut. Terjadi rasa nyeri yang hebat
akibat terbakar ujung persyarafan.

Menurut Dupuytren
Luka bakar derajat empat
Seluruh jaringan kulit mengalami kerusakan. Nyeri ujung syaraf rusak. Jaringan parut kontraksi dan
terkelupas pada hari ke-5 dan ke-6. Penyembuhan
lambat
Luka bakar derajat lima
Kerusakan sampai pada fascia otot dan hampir selalu
mengalami deformitas.
Luka bakar derajat enam
Keadaan ini fatal, tidak jika meninggal, bisa juga terjadi
kerusakan anggota badan.

Derajat Yang Lain


luka bakar derajat I (luka bakar superfisial)
Epidermis kemerahan sembuh tanpa
jaringan parut dalam waktu 5 7 hari.
luka bakar derajat II ( luka bakar dermis)
Mencapai dermis sel epitel basal,
kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan
folikel rambut (+). Sisa epitel sembuh
dalam 10 21 hari.
Kerusakan kapiler dan ujung saraf
dermis luka pucat, nyeri iritasi ujung
saraf sensorik. Terdapat bula

Derajat Yang Lain


Luka derajat dua dibedakan menjadi :
Dangkal
Pada bagian superfisial dermis dan
sembuh spontan dalam 1014 hari.
Dalam
kerusakan hampir seluruh bagian
dermis. Lama penyembuhan
tergantung kemampuan reproduksi
sel-sel kulit yang tersisa, lebih dari
satu bulan.

Menurut Wilson
Luka bakar derajat satu ( satu dan dua Dupuytren )
eritema dan gelembung tanpa kehilangan
epidermis. Sembuh tanpa jaringan parut.
Luka bakar derajat dua ( tiga dan empat
Dupuytren )
destruksi seluruh ketebalan kulit.
Epidermis koagulasi, pengerutan jaringan
nekrotik mengelupas ulkus lambat menyembuh.
Sering memerlukan koreksi bedah plastik

Menurut Wilson
Luka bakar derajat tiga ( lima dan enam
Dupuytren )
Destruksi yang luas kulit, subkutan,
otot dan tulang, ujung-ujung syaraf
nyeri (-).
Devitalisasi jaringan mudah infeksi dan
sembuh lambat

Menurut Penyebab
Flame Burns
Contact Burns
Radiant Burns
Luka Bakar Karena Microwave

Menurut Penyebab
Luka berhubungan dengan cairan panas (biasanya air)
Terbagi menjadi 3 tipe :
a. Luka imersi ketidaksengajaan di rumah.
b. Luka percikan, atau tumpahan akibat
ketidaksengajaan
c.

Luka bakar hangat biasanya karena


ketidaksengajaan. Uap yang sangat panas dapat
menyebabkan luka berat pada mukosa saluran
napas. Pada beberapa kasus, edema laring masif
dapat terjadi, penyebab asfiksia dan kematian.

Menurut Penyebab
Luka bakar kimia
Perubahan lebih lambat daripada luka bakar akibat
agen panas.
Ekstensi luka tergantung dari agen kimianya,
kekuatan atau konsentrasi dari agen kimianya, durasi
kontak dengan agen tersebut.
Agen alkalin cenderung lebih berat, pada pH > 11.5;
Sering menghasilkan luka yang cukup tebal dan nyeri
serta menusuk kulit dan licin.
Agen asam biasanya menghasilkan hanya sebagian
dari ketebalan luka, dengan eritema dan erosi yang
superficial saja.

Anda mungkin juga menyukai