Epidemiologi
Dari 15 kanker terbanyak di dunia, 3 di antaranya adalah
kanker ginekologik, yaitu kanker serviks, kanker ovarium
dan kanker uterus.
Distribusi kanker ginekologik menurut epidemiologi :
Kanker vulva 0.6%
Kanker vagina 0.3%
Kanker serviks uteri 79.1%
Kanker korpus uteri 3.2%
Kanker ovarium 11%
Koriokarsinoma / PTG 5.5%
Kanker tuba 0.2%
SKRINING
Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pencegahan
sekunder, mencakup pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang
belum mempunyai simptom-simptom penyakit untuk
menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada stadium
praklinik.
Dasar skrining : bila diagnosis dan pengobatan dapat dilakukan
sebelum timbul tanda atau simptom, maka prognosis keberhasilan
akan lebih baik daripada bila sudah terjadi tanda / simptom.
Bila pengobatan pada stadium lanjut : keadaan pasien lebih buruk,
pilihan terapi lebih sulit, biaya akan lebih mahal, prognosis akan
lebih buruk.
Bila pengobatan pada stadium dini / preinvasif : keadaan pasien
masih baik, pilihan terapi lebih mudah, biaya lebih murah, prognosis
akan lebih baik. Dapat dikatakan penyembuhan dapat berhasil
sampai 100% (sembuh total).
Skrining untuk populasi besar : skrining massal ("mass screening").
Tujuan skrining massal (mass-screening) : menurunkan morbiditas
dan mortalitas penyakit dalam masyarakat melalui deteksi dini dan
pengobatan pada keadaan belum terdapat simptom.
Stadium
- Invasif dini : IA, IB, IIA : secara umum masih bisa
dilakukan tindakan pembedahan
- Invasif lanjut : IIB, IIIA, IIIB, IVA, IVB : histerektomi
radikal pun tidak ada gunanya.
Masalah penyakit kanker serviks di negara
berkembang
- insidens dan prevalensi sangat tinggi
- banyak kasus datang pada stadium lanjut
- morbiditas dan mortalitas tinggi
- ekonomi : biaya diagnostik dan terapi sangat tinggi
- masalah deteksi dini : pengorganisasian teknis / biaya
sulit, hasil jaringan sedikit
Etiologi
- infeksi HumanPapillomaVirus (HPV), menyebabkan
metaplasi epitel permukaan serviks, berupa proliferasi
permukaan epidermal dan mukosa.
- dulu diperkirakan sperma dan smegma sebagai
penyebab utama, ternyata bukan. Jaringan metaplasi
serviks memang memfagosit sisa-sisa sperma dan
menghubungkannya dengan inti sel, dan kemudian
terjadi mutasi sel karena pengaruh protein dasar arginin
dan histon yang terdapat di kepala sperma seperti pada
permukaan HPV.
Pemeriksaan inspeksi serviks dengan asam asetat 35% : IVA (inspeksi visual asam asetat) atau IVA B
(inspeksi visual asam asetat dengan pembesaran
gineskopi). Dikembangkan dari para ahli di Johns
Hopkins University, Baltimore, USA : Guidelines of
Unaided Cervical Visual Inspection.
Alat sederhana, bisa disediakan di klinik di mana-mana :
spekulum, swab lidi kapas, sarung tangan, asam asetat /
asam cuka 3-5%, kamera foto biasa jika perlu, untuk
mengambil gambar kalau mencurigakan.
Teknik mudah, dapat dilakukan oleh bidan, dokter
umum, perawat, bahkan KO-AS !! (hidup ko-
Pap smear
Diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr.George Papanicolau
dan Dr. Aurel Babel, dan mulai populer tahun 1943.
Pemakaian spatula diperkenalkan pada tahun 1947 oleh
Dr. J.Ernest Ayre.
Prinsip dasar Pap smear :
- epitel permukaan selalu akan mengelupas (eksfoliasi)
dan diganti lapisan epitel di bawahnya.
- epitel permukaan merupakan gambaran keadaan epitel
jaringan di bawahnya juga.
Sel-sel yang berasal dari eksfoliasi serviks diambil dan
diwarnai secara khusus, sel-sel yang abnormal dapat
terlihat di bawah mikroskop.
Seorang ahli sitologi dapat membedakan tingkat
displasia sampai kanker dengan pemeriksaan ini.
KANKER OVARIUM
Urutan ke-14 dunia (negara maju maupun negara berkembang).
Di Indonesia, 1990, urutan ke-6.
Urutan ke-7 di antara kanker yang terdapat pada wanita di dunia. Di
Indonesia ke-3.
Angka kematian karena keganasan pada wanita : kanker ovarium
urutan kedua setelah kanker serviks.
Bila ditemukan stadium I : five-year-survival rate 72.8%. Bila proses
masih terbatas di dalam panggul, 95%. Bila ditemukan pada
stadium lanjut : 8%.
Banyak masalah juga, misalnya di RSCM :
- 85% kasus rujukan
- 36% datang pada stadium III - IV
- 37% penatalaksanaan tidak dapat optimal
- hipergonadotropik-hipogonadisme : gonadotropin
meningkat bila ovarium tidak dapat mengontrol balik
hipofisis (gangguan feedback mechanism). Kegagalan
ovarium ini menyebabkan hipogonadisme. Dapat terjadi
misalnya karena defisiensi oosit secara kongenital,
infeksi virus, galaktosemia, karena radiasi, atau karena
toksin hidrokarbon polisiklik akibat rokok, kafein, dan
oksidan lainnya. Wanita yang infertil karena
hipogonadisme termasuk kelompok risiko tinggi.
Kehamilan dan pemakaian pil-KB mempunyai efek
protektif,karena dapat mengubah sekresi hormon tropik
ini.
- genetik : perubahan / gangguan pada gen yang
diturunkan. Faktor risiko meningkat sampai 11 kali pada
wanita dengan riwayat kanker ovarium dalam keluarga
(sindroma famili).
Sifat ideal tumor marker : spesifik dari tumor ganas, jumlah cukup,
dapat diukur dengan tepat, mudah dideteksi pada kelainan /
pertumbuhan dini.
BRCA : gen prekursor terjadinya kanker ovarium / payudara /
kolorektal / endometrium
Bentuk lesi yang dicurigai sebagai keadaan prakanker yang
terdapat di permukaan ovarium yang menderita kanker, belum
dapat dibuktikan (Plaxale). Sehingga metode skrining yang efektif
pun belum dapat ditemukan. Lesi itu mungkin suatu bentuk
prakanker, tapi mungkin juga merupakan kelainan lanjut akibat
proses kankernya. Jika dapat dibuktikan bahwa lesi tersebut
mendahului kanker dan kemudian berkembang menjadi invasif,
maka hal itu dapat dijadikan dasar untuk deteksi dini kanker
ovarium.
Terapi
- operasi : pengangkatan tumor
- kemoterapi : Taxol (tamoxifen), Cis-platin
- kombinasi operasi dengan kemoterapi pascabedah.
Kontroversi karsinoma ovarium stadium awal : ingin
mempertahankan fertilitas ?
- dilakukan bedah konservatif bila usia muda, borderline,
diferensiasi baik
- bila risiko tinggi, tidak dilakukan bedah konservatif
- anjuran laparoskopi minimal 1 kali tiap tahun
Tujuan pembedahan primer pada stadium lanjut : diagnostik,
surgical staging, maximum cytoreductive surgery. JIKA ada
metastasis hati / efusi pleura, BUKAN kandidat untuk bedah.
Sebaiknya kemoterapi adjuvan saja.
"Cytoreductive surgery" primer : gold standard terapi pada
karsinoma ovarium lanjut.
- residu tumor harus kurang dari 2 cm
KANKER ENDOMETRIUM
Di negara maju semakin meningkat sejak
pertengahan abad 20.
Diduga penyebabnya karena : jumlah wanita
dengan usia lanjut makin meningkat, makanan
tinggi kalori dan lemak, pemakaian estrogen
tanpa kombinasi progesteron untuk kontrasepsi
pada tahun 1960-1970an.
Etiologi kanker endometrium : stimulasi
estrogen dalam jangka lama yang dominan.