Anda di halaman 1dari 94

Ekonomi

transportasi laut
Firmanto Hadi

PENDAHULUAN

Pengertian Ekonomi Transportasi Laut

Ekonomi scarcity and efficiency


Adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
menggunakan sumberdaya yang terbatas
untuk menghasilkan barang/jasa yang
berguna dan mendistribusikannya secara
effisien.
Ekonomi dikatakan efisien jika tidak dapat
membuat seseorang lebih baik secara
ekonomi tanpa mengorbankan orang lain

Transportasi Laut

12/19/16

Proses pemindahan barang/orang dari satu


tempat ke tempat lain melalui laut
2

PENDAHULUAN

Pengertian Ekonomi Managerial

12/19/16

PENDAHULUAN

Tahapan Pengambilan Keputusan

12/19/16

PENDAHULUAN

Pengertian-pengertian dasar

Profit seringkali dijadikan bottom line


(garis dasar) bagi perusahaan dalam
mengambil keputusan
Peranan profit:
Reward bagi investor yang telah
menanamkan capital-nya atas risiko yang
ditanggung
Untuk penelitian dan pengembangan
produk atau jasa baru
Reward bagi karyawan
Sebagai kriteria untuk mengukur kinerja
perusahaan

12/19/16

PENDAHULUAN

Jenis profit:

Accounting profit
o Biasa disebut juga dg business profit yaitu
perbedaan antara total revenue dengan total
costs
o Accounting profit ini yang dijadikan bottom line
perusahaan

Economic profit
o Perbedaan antara total revenue dengan total
opportunity costs
o Mencakup cost yang eksplisit dan implisit

12/19/16

Selanjutnya dalam pembahasan kita, yang


disebut costs adalah economic costs dan
profit adalah economic profit
6

TEORI SUPPLY/DEMAND

Contoh Model Sederhana

12/19/16

Hanya memproduksi produk tunggal


dengan pasar tunggal dengan tujuan
maksimal profit
Menentukan jumlah yang harus diproduksi
dan harga jual produk
Perusahaan dapat memprediksi revenue
dan cost secara pasti/tertentu (untuk
uncertainty kita bahas tersendiri)

TEORI SUPPLY/DEMAND

Contoh

Perusahaan memproduksi chip


Persoalan utama perusahaan:

12/19/16

Menentukan jumlah chip yang harus diproduksi dan dijual


Menentukan harga jual chip
Tujuan memaksimalkan profit

Profit selisih antara revenue dengan


cost
R C
Ingat hukum demand All other factors held
constant, the higher the unit price of a good, the
fewer the number of unit demanded by consumer
and, consequently, sold by firms

TEORI SUPPLY/DEMAND

Contoh

Demand Equation
Q 8,5 0,05P
Price Equation
Inverse Demand Equation
P 170 20Q

12/19/16

Kondisi:
1. Current demand
2. Deterministic
9

TEORI SUPPLY/DEMAND

Revenue R = P.Q

Trade-off antara Q dan P


Revenue jg dapat diperoleh secara langsung secara aljabar
R = P.Q = (170 20Q)Q = 170Q 20Q2

12/19/16

10

TEORI SUPPLY/DEMAND

Cost

12/19/16

Misal, untuk memproduksi per Box chip


dibutuhkan biaya (material, buruh, peralatan)
sebesar $38.000/box.
Biaya tetap (fixed costs) sebesar $100.000/minggu
Maka fungsi cost C = 100 + 38Q

11

TEORI SUPPLY/DEMAND

Marginal Analisis

12/19/16

Looks at the change in profit that results from


making a small change in a decision variable.
Misal, perusahaan memproduksi 3 box,
berdasarkan gambar sebelumnya diketahui bahwa
profit adalah $116.000. Apakah profit bisa lebih
besar dari ini?
Untuk menjawab pertanyaan tsb, kita lakukan
sedikit perubahan terhadap rencana produksi,
misalnya 3,1 box. Dg mensubstitusikan angka ini
pada persamaan profit, maka diketahui bahwa
profit adalah $117.000 profit meningkat $1.000
per 0,1 box atau $10.000 per box
Marginal profit the change in profit resulting
12 decision
from a small increase in any managerial

TEORI SUPPLY/DEMAND

Marginal Profit

Secara matematis, marginal profit didefinisikan


Change in profit
sbb:
Marginal Profit
Change in output
0

M
1
Q Q 1 Q 0

Marginal profit digambarkan sebagai slope dari persamaan profit


12/19/16

13

TEORI SUPPLY/DEMAND

Marginal Profit

Maksimum profit terjadi pada saat Marginal Profit


= 0
100 132Q 20Q 2

d
132 40Q
dQ
132 40Q 0
Q 3,3
M

12/19/16

14

TEORI SUPPLY/DEMAND

Marginal Revenue

Dengan analogi yang sama dengan Marginal Profit


Marginal Revenue is the amount of additional
revenue that comes with a unit increase in output
and sales.
Secara matematis
dituliskan:
Change
in revenue
Marginal Revenue

Change in output
R R0
R

1
Q Q 1 Q 0

R 170Q 20Q 2
dR
MR
170 40Q
dQ
12/19/16

15

TEORI SUPPLY/DEMAND

Marginal Cost

Dengan analogi yang sama Marginal Cost is the


additional cost of producing an extra unit of output
Secara matematis dituliskan:
Change in cost
Change in output
C C0
C

1
Q Q 1 Q 0
C 100 38Q

Marginal Cost

MC

12/19/16

dC
38 (constant)
dQ

16

TEORI SUPPLY/DEMAND

Profit Maximization

Profit = R C dengan anlogi yang sama maka:


M = MR MC
Oleh karena profit akan maksimum jika M = 0,
maka profit akan maksimum jika MR = MC

MR 170 40Q
MC 38
170 40Q 38
Q 3,3 box
12/19/16

17

TEORI SUPPLY/DEMAND

12/19/16

18

TEORI SUPPLY/DEMAND

Faktor yang mempengaruhi demand

Dalam pembahasan sebelumnya, faktor yang


mempengarhui demand hanya satu price
Q=f(P)
Pada kenyataannya, terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi demand suatu produk P (price),
Pc (price competitor), Y (income dari konsumen),
A (biaya promosi) dll Q = f(P, Pc, Y, A, )
Misal Q = 25 + 3Y + Pc 2P:

12/19/16

Untuk setiap peningkatkan income index, terdapata


3 tambahan produk yang terjual
Untuk setiap peningkatan $10 price, akan
mengurangi produk sejumlah 20 unit
Untuk setiap peningkatan $10 price competitor, akan
meningkatkan penualan 10 unit produk

Dengan kata lain Q = 3Y + Pc 2P

19

TEORI SUPPLY/DEMAND

Pergerseran kurva demand

12/19/16

Misal, persamaan demand kita seperti


pada persamaan sebelumnya Q = 25 + 3Y
+ Pc 2P, dimana P = Pc = $240 dan Y =
105, maka dengan memasukkan nilai-nilai
ini kedalam persamaan demand didapat Q
= 100 unit
Jika Pc dan Y bernilai sama seperti di atas,
maka persamaan demand kita Q = 580
2P P = 290 Q/2
Sekarang jika Pc tetap = 240 dan Y
berubah menjadi 119, maka Q = 622 2P
P = 311 Q/2
20

TEORI SUPPLY/DEMAND

Pergerseran kurva demand

12/19/16

21

TEORI SUPPLY/DEMAND

Faktor yang mempengaruhi demand

Customer income

Harga barang substitusi dan komplementer

12/19/16

Normal goods meningkatnya income akan


meningkatkan sales income memiliki koefisien
yang positif
Inferior goods meningkatnya income akan
mengurangi sales income memiliki koefisien yang
negatif
Barang substitusi meningkatnya harga barang
substitusi akan meningkatkan sales
Barang komplementer meningkatnya harga
barang komplementer akan mengurangi sales

Jumlah Penduduk

22

Contoh Soal Profit Maximization

Dalam sebuah pasar air mineral, hanya terdapat dua PT yang


bermain dalam bisnis ini.
Saat ini, keduanya memasang harga jual air mineral yang sama,
sebesar $5 per galon.
Diketahui bahwa fungsi biaya untuk memproduksi air mineral
tersebut adalah C = 500.000 + 2,50Q
persamaan permintaan dapat diekspresikan dalam persamaan
sebagai berikut:
Q 1.200.000 160
.000Po 200
.000P
P adalah harga untuk PT yang kita tinjau, sedangkan Po adalah
harga pesaing
Pada kondisi saat ini, PT yang kita tinjau mampu menjual 1 juta
galon per tahun.
Bagaimana PT yang kita tinjau ini dapat menentukan kapasitas
produksi dan harga jual sedemikian sehingga profit maksimum?

12/19/16

23

Contoh Soal Profit Maximization


Penyelesaian
Profit maksimum MR = MC

Q
MR 6 0,8P
100.000
o

MC = 2,5

Q 350
.000 80.000P atau
o

P 4,25 0,4Po
12/19/16

24

Elastisitas Permintaan

Digunakan untuk mengukur derajat responsifnes


permintaan akibat perubahan dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Macam-macam elastisitas

Price Elasticity responsifnes permintaan akibat


perubahan harga
Income Elasticity responsifnes permintaan
akibat perubahan income
Cross Elasticity responsifnes permintaan akibat
perubahan harga barang pesaing

Jika disebut elastisitas saja price elasticity

12/19/16

25

Price Elasticity

Rasio antara persentase perubahan jumlah permintaan


dengan presentase perubahan harga, dimana faktor yang
lain dianggap konstan.

Contoh: kasus airline, pada harga tiket $240, jumlah tiket


terjual adalah 100 dan pada harga $235, jumlah tiket
terjual menjadi 110 tiket, maka elastisitas adalah sebagai
berikut:
EP

12/19/16

110 100 / 100


235 240 / 240
10%
4,8
2,1%

26

Price Elasticity

Karena elastisitas berkaitan dengan perubahan kecil


dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat
permintaan, maka elastisitas biasa dituliskan sebagai
berikut:
elastisitas harga berbanding lurus terhadap
turunan fungsi permintaan terhadap harga
(dQ/dP) dan rasio antara P dengan Q.

Persamaan di atas disebut juga dengan elastisitas titik


(point elasticity) karena persamaan tersebut mengacu
kepada titik tertentu pada persamaan permintaan.
Arc Ealsticity

12/19/16

27

Kelompok Elastisitas
Elastisitas dikelompokkan menjadi:
Elastisitas satuan (unitary elasticity) jika E p = -1
persentase perubahan harga mengakibatkan persentase
perubahan permintaan yang sama persis tetapi dengan
arah yang berlawanan.
Inelastis jika -1 < Ep < 0 yang menunjukkan bahwa
permintaan kurang responsif terhadap perubahaan harga.
Dengan kata lain, persentase perubahan permintaan lebih
kecil dari pada persentase perubahan harga.
Elastis jika Ep < -1 yang menunjukkan bahwa permintaan
sangat responsif terhadap perubah harga. Dengan kata
lain, persentase perubahan harga yang kecil menyebabkan
perubahan permintaan yang sangat besar.
12/19/16

28

Kelompok Ekstrim Elastisitas


Disamping 3 kelompok di atas, terdapat 2 ekstrim:
In-elastis sempurna, terjadi jika E p = 0

Elastis sempurna, terjadi jika Ep = (tak


terhingga)

In-elastis
sempurna

12/19/16

Elastis
sempurna

29

Faktor yang mempengaruhi Elastisitas

Derajat kebutuhan. Jika barang/jasa yang ditawarkan adalah


bukan merupakan barang yang esensial bagi calon pembeli (calon
pembeli dapat dengan mudah meninggalkan barang/jasa tersebut
pada saat harga mengalami kenaikan, atau terdapat barang
pengganti yang dengan mudah dapat ditemukan oleh calon
pembeli), maka barang/jasa tersebut memiliki tingkat permintaan
yang elastis. Sebaliknya, jika barang/jasa yang ditawarkan adalah
barang yang esensial bagi calon pembeli (sulit bagi pembeli untuk
mendapatkan penggantinya), maka barang/jasa tersebut memiliki
tingkat permintaan yang in-elastis.

Ada tidaknya barang substitusi (pengganti). Semakin banyak


barang pengganti (calon pembeli dapat dengan mudah pindah ke
alternatif lain jika barang/jasa yang kita tinjau mengalami
kenaikan), maka barang/jasa tersebut memiliki tingkat
permintaan yang elastis. Sebaliknya, jika barang pengganti jarang
atau tidak ada, maka disebut kondisi in-elastis.

12/19/16

30

Faktor yang mempengaruhi Elastisitas

Proporsi income dari calon pembeli yang digunakan untuk


membeli barang/jasa yang ditawarkan. Jika uang yang
dikeluarkan oleh calon pembeli untuk membeli barang/jasa
yang ditawarkan memiliki proporsi yang cukup signifikan
terhadap income-nya, maka dia akan cenderung untuk
mencari alternatif pengganti. Dengan demikian calon
pembeli ini disebut sensitif terhadap harga (price sensitive),
pada kondisi ini tingkat permintaan barang/jasa yang
ditawarkan adalah elastis. Sebaliknya jika pengeluaran
calon pembeli tersebut tidak cukup signifikan dibandingkan
terhadap income-nya, maka orang tersebut cenderung untuk
tidak mencari alternatif lainnya, dengan demikian pada
kondisi ini tingkat permintaan barang/jasa yang ditawarkan
relatif in-elastis.

12/19/16

31

Faktor yang mempengaruhi Elastisitas

Penyesuaian karena waktu. Contoh riil untuk kasus ini adalah


kenaikan harga BBM. Ketika kenaikan harga BBM sudah tidak dapat
dielakkan lagi, maka para konsumen harus membayar mahal untuk
itu baik untuk kebutuhan transportasi maupun untuk kebutuhan
lainnya. Namun karena kebutuhan tersebut adalah sesuatu yang
sangat esensial, maka harga BBM yang mahal terpaksa harus dibeli
juga. Seiring dengan berjalannya waktu, konsumen dapat
melakukan penyesuaian diri dengan sedikit demi sedikit mengubah
perilakunya sedemikian sehingga kebutuhan akan BBM tidak tinggi
lagi. Misalnya, orang yang biasanya menggunakan kendaraan
sendiri ke tempat kerja, beralih menggunakan kendaraan umum.
Orang jarak antara tempat tinggal dengan tempat kerja
berjauhan, berusaha untuk indekost ditempat yang lebih dekat
dengan tempat kerja dan seterusnya. Dengan demikian
permintaan akan BBM tersebut untuk jangka pendek relatif inelastis, namun pada jangka panjang relatif lebih elastis.

12/19/16

32

Elastisitas Lainnya

Income Elasticity Elastisitas


yang mengukur responsifnes
permintaan akibat perubahan
income dari calon pembeli
Cross-Price Elasticity
responsifnes permintaan
barang/jaya yang kita tinjau
akibat perubahan harga dari
barang/jasa yang berkaitan.

12/19/16

% perubahan Q
% perubahan Y
Q / Q

Y / Y

EY

Po adalah harga
barang/jasa terkait

33

Cross-price Elasticity

Jika barang/jasa yang kita tinjau adalah barang substitusi, maka


elastisitas lintas harga ini akan bernilai positif. Misal, jika harga
barang/jasa substitusi mengalami penurunan 5% dan hal tersebut
berdampak pada pengurangan permintaan barang/jasa yang kita
tinjau sebesar 12%, maka nilai elastisinyanya adalah Epo = -12%/(5%) = 2,4.
Nilai EPo memberikan informasi yang cukup penting tentang
derajat substabilitas antar kedua jenis barang/jasa. Jika EPo =
0,05 (sangat kecil) maka dapat dikatakan bahwa kedua
barang/jasa tersebut hampir tidak berhubungan (bukan barang
substitusi). Sebaliknya jika EPo berharga sangat besar, maka kedua
barang/jasa tersebut adalah merupakan barang/jasa substitusi.
Jika barang/jasa yang kita tinjau adalah barang komplemen
(saling melengkapi) maka nilai elastisitas lintas harga ini bernilai
negatif. Peningkatan harga barang/jasa komplemen akan
menurunkan tingkat permintaan barang/jasa yang kita tinjau.

12/19/16

34

Manfaat Elastisitas

Salah satu manfaat dari elastisitas harga adalah untuk


memprediksi respon permintaan (penjualan) akibat kemungkinan
perubahan harga. Contoh, jika elastisitas sebuah produk adalah
-0,3 maka kenaikan harga produk sebesar 20% akan
mengakibatkan penurunan permintaan (penjualan) sebesar 6%
(yaitu dari 20% * -0,3). Hal ini dapat dibuktikas secara matematis
yaitu dengan jalan melakukan modifikasi elastisitas

Dengan analogi yang sama, maka untuk memprediksi respon


permintaan (penjualan) akibat perubahan dua atau lebih variabel
sekaligus (misal harga dan income) adalah

12/19/16

35

Analisis Permintaan dan Harga Optimal

Ep = (dQ/dP)(P/Q), slope kurva permintaan


dP/dQ komponen pertama persamaan
elastisitas tersebut adalah merupakan
kebalikan dari slope kurva permintaan, dan
memiliki harga yang konstan di sepanjang kurva.
Sedangkan komponen kedua (P/Q) memiliki
harga yang terus mengecil jika kita bergerak
kearah Q yang lebih besar.
Sehingga, pergerakan dalam kurva permintaan
linear (penurunan harga dan peningkatan
kuantitas) akan mengurangi nilai elastisitas, atau
dengan kata lain menjadi lebih in-elastis.

12/19/16

36

Analisis Permintaan dan Harga Optimal

Misal, perusahaan software merencanakan


menentukan harga jual produknya sehingga
profit maksimum. Dengan kurva permintaan
adalah Q = 1.600-4P dimana Q = jumlah copy
terjual per minggu dan P = dollar. Dari
persamaan itu, kita ketahui dQ/dP = -4
(konstan). Dengan menggunakan persamaan
permintaan seperti tersebut di atas, maka kita
dapat menggambarkan kurva permintaan, kurva
marginal revenue dan kurva revenue (coba
Saudara lakukan sendiri), seperti terlihat berikut
ini

12/19/16

37

400

Demand is
Price Elastic

300

Elasticity = -1
demand

Price

Marginal Revenue

200

Demand is
Price Inelastic
B
Revenue

100

400

800

1,200

1,600

Quantity Demanded

12/19/16

38

Analisis Permintaan dan Harga Optimal

Dari gambar terlihat bahwa pada titik M terletak


persis ditengah kurva (pada contoh kita pada
saat P = 200 dan Q = 800) memiliki nilai
elastisitas = -1 (unitary elasticity). Hal ini dapat
dibuktikan dari persamaan Ep=(dQ/dP)(P?Q)
dimana dQ/dP = -4, sehingga Ep = (-4)(200/800)
= -1.
Sedangkan pada kiri atas (titik A, pada saat P =
300 dan Q = 400) memiliki nilai yang elastis yaitu
(-4)(300/400) = -3. dan pada kanan bawah (titik
B, pada saat P = 100 dan Q = 1.200) memiliki
nilai inelastis, yaitu (-4)(100/1.200) = -0,33.

12/19/16

39

Analisis Permintaan dan Harga Optimal

Dengan demikian dapat dikatakan, pada kurva


permintaan yang linear, garis disepanjang kurva
dapat dikelompokkan dalam 3 zona, yaitu yang
berada persisi di tengah-tengah kurva memiliki
nilai elastisitas unitary, sedangkan daerah kiri
atas (daerah dengan harga yang semakin besar
dan kuantitas yang mengecil) memiliki nilai yang
elastis, sementara di daerah kanan bawah
(daerah dengan harga yang menurun dan
kuantatias yang meningkat) memilki nilai yang
in-elastis.

12/19/16

40

Analisis Permintaan dan Harga Optimal

Perhatikan gambar revenue (garis kuning)


menunjukkan hubungan antara total revenue
dengan elastisitas.
Pada kondisi permintaan yang elastis,
perusahaan dapat meningkatkan revenue dengan
jalan menurunkan harga dan meningkatkan
jumlah penjualan.
Pada kondisi permintaan yang in-elastis,
perusahaan dapat meningkatkan revenue dengan
jalan menurunkan jumlah penjualan dan
meningkatkan harga jual.

12/19/16

41

Hubungan Marginal Revenue dengan Elastisitas

Karena MR = dR/dQ
sedangkan R = P.Q maka MR =
d(PQ)/dQ yang dengan
menggunakan hukum turunan
(ingat matematika) dapat
dituliskan sebagai berikut:
Jika permintaan elastis MR
positif peningkatkan
penjualan akan meningkatkan
total revenue.
Jika permintaan in-elastis
MR negatif peningkatan
penjualan akan menurunkan
total revenue.
Jika elastisitas = -1 MR = 0
maka revenue maksimum.

12/19/16

42

Revenue Maximization

Maksimum revenue tidak selalu identik


dengan maksimum profit
Pada kasus pure selling problem
Maksimum revenue = maksimum profit
Pure selling problem komponen biaya
variable = 0 atau sangat kecil MC = 0
Karena profit maksimum jika MR = MC = 0,
maka profit maksimum = revenue
maksimum

12/19/16

43

Constant Elasticity Demand Function

Persamaan demand yg tidak linear


persamaan permintaan dengan elastisitas
konstan
Secara matematis biasa ditulis: Q = kP
dimana k dan adalah koefisien.
Pada kasus yang demikian (persamaan
demand dengan elastisitas konstan) maka
nilai elastisitasnya adalah

12/19/16

44

Constant Elasticity Demand Function

12/19/16

45

Teori Produksi (Supply Side)

Demand analysis output dan harga optimum


marketing
Produksi bagaimana memproduksi sejumlah
barang/jasa dengan biaya yang paling minimum
bagian produksi
Secara teoritis Produksi = proses transformasi
dari input menjadi output
Secara umum input dikategorikan :

12/19/16

Material (M) bahan mentah, setengah jadi,


sumber energi dll
Labor (L) pekerja
Capital (K, tidak digunakan C untuk menghindari
kesamaan penulisan dengan cost) gedung,
perlengkapan, inventori dll
46

Teori Produksi (Supply Side)

Fungsi produksi (production function)


menunjukkan batas maksimum output yang
dapat dihasilkan oleh perusahaan dengan
menggunakan kombinasi beberapa input tertentu
(M, L, K)
Asumsi dasar perusahaan telah menggunakan
metode produksi yang paling efisien
Sehingga fungsi produksi bukanlah harga yang
mati

12/19/16

47

Fungsi Produksi dg Satu Variabel Input

Hanya satu input yang dijadikan variabel, input


yg lain dianggap tetap
Perlu pengertian fungsi produksi jangka pendek
dan jangka panjang
Disebut sebagai jangka pendek, jika satu atau
lebih input produksi memiliki harga yang tetap
(fixed) dan tidak dapat divariasikan
Disebut sebagai jangka panjang, jika seluruh
input (faktor produksi) dapat divariasikan

12/19/16

48

Contoh Fungsi Produksi Jangka Pendek

Sebuah perusahaan (pabrik) memiliki fungsi


produksi L, K. Sementara abaikan M
Asumsikan saat ini perusahaan menempati
bangunan pabrik seluas 10.000 m2.
Dalam jangka pendek perluasan pabrik tidak
mungkin dilakukan (fixed input)
Satu2nya input yang dapat divariasikan adalah L
(pekerja)
Jumlah output akan ditentukan oleh jumlah
pekerja yang digunakan

12/19/16

49

Contoh Fungsi Produksi Jangka Pendek

12/19/16

Jumlah produk meningkat seiring


bertambahnya jumlah pekerja
sampai pada titik tertentu, dan
setelah itu maka jumlah produk
mengalami penurunan
Kolom paling kanan disebut dg
Marginal Product
Marginal product meningkat seiring
bertambahnya jumlah pekerja,
kemudian mengalami penurunan
jika jumlah pekerja terus ditambah
50

Contoh Fungsi Produksi Jangka Pendek

Law of diminishing marginal return


penambahan satu input (yang lain diasumsikan
konstan) akan meningkatkan output hingga suatu
titik jumlah tertentu dimana setelah jumlah
tertentu tersebut terlewati, maka penambahan
input justru akan menurunkan output
Trade-off dalam menentukan level produksi,
yaitu dengan menambahkan input, maka
produksi akan bertambah, namun pada saat yang
bersamaan, juga akan menambah biaya
Bagaimana penggunaan input yang paling
optimum?

12/19/16

51

Contoh Fungsi Produksi Jangka Pendek

Solusi mengukur marginal profit


Contoh kita, marginal profit akibat penambahan satu jam
orang dapat diekspresikan sebagai perbedaan antara
marginal revenue per jam dan marginal cost per jam
Perlu pemahamana istilah baru Marginal Revenue
Product
Marginal revenue product adalah marginal revenue yang
berkaitan dengan peningkatan penggunaan suatu input
tertentu
Dengan kata lain, margin revenue product sebuah input
adalah tambahan revenue yang dihasilkan dari
penambahan suatu input sebanyak satu satuan

12/19/16

52

Contoh Fungsi Produksi Jangka Pendek

Dlm contoh kita, menambah pekerja dari 20


menjadi 30 menghasilkan marginal product
sebesar 4,5 unit/pekerja.
Sementara Marginal revenue dianggap konstan
($40/unit)
Labors Marginal Revenue Product = $40 x 4,5 =
$180/pekerja
Secara Matematis:

12/19/16

53

Contoh Fungsi Produksi Jangka Pendek

Marginal cost input jumlah penambahan total cost


akibat penambahan satu unit input
Asumsikan marginal cost of labor (MCL) adalah konstan
sebesar $160
Marginal profit yang kita analisis adalah marginal profit
per pekerja, yang secara matematis dapat dituliskan
sebagai
Tambahan profit akibat penambahan satu pekerja =
tambahan revenue yang dihasilkan akibat penambahan
satu pekerja dikurangi dengan cost yang diakibatkan
penambahan satu pekerja

12/19/16

54

Contoh Fungsi Produksi Jangka Pendek

Profit maksimum marginal profit = 0 MRPL =


MCL

Perusahaan dapat menambah pekerja sepanjang


jumlah penambahan revenue masih lebih besar
dibandingkan dengan jumah penambahan cost.
Analogi yang sama juga berlaku untuk jenis input
yang lain

12/19/16

55

Contoh Perhitungan

Fungsi produksi diketahui : Q = 60L L2, dimana Q =


output per jam, L = jam orang
Diketahui harga jual output = konstant = $2/unit dan
biaya pekerja $16/jam orang.
Berapa jam orang yg harus digunakan spy profit
maksimum?
Solusi, profit maksimum jika MR=MC (MRPL=MCL)
MPL = DQ/DL = 60 2L MRPL = 120 4L
Jml pekerja optimu L = 26 jam orang
Substitusi L ke fungsi produksi Q = 884 unit sehingga
profit = $1.352

12/19/16

56

Return to Scale

Digunakan untuk mengukur persentase


perubahan pada output akibat persentase
perubahan pada input
Terdapat 3 kategori:

Constant Return to Scale


Increasing Return to Scale
Decreasing Return to Scale

Constant returns to scale, terjadi jika persentase


perubahan pada semua input akan menghasilkan
persentase perubahan pada output yang sama
besar

12/19/16

57

Return to Scale

Increasing returns to scale, terjadi jika


persentase perubahan pada semua input akan
menghasilkan persentase perubahan yang lebih
besar pada output sering disebut sebagai
return to scale saja
Decreasing returns to scale, terjadi jika
persentase perubahan pada semua input akan
menghasilkan persentase perubahan yang lebih
kecil pada output

12/19/16

58

Return to Scale

Alat yang digunakan untuk mengukur returns to


scale adalah output elasticity, yaitu persentase
perubahan pada output yang diakibatkan karena
peningkatan semua input sebesar 1%.
Dengan demikian dapat dikatakan, untuk
constant returns to scale terjadi jika output
elasticity-nya adalah 1, increasing returns to
scale terjadi jika output elasticity-nya lebih
besar dari 1 dan decreasing returns to scale
terjadi jika output elasticity-nya kurang dari 1.

12/19/16

59

Produksi dengan Biaya Terendah

Bagaimana perusahaan dapat menentukan


kombinasi input dengan biaya yang paling
minimum untuk memproduksi sejumlah output
pada level tertentu?
Jika hanya satu input yang terlibat, maka
pertanyaan tsb dpt segera dijawab seperti
pembahasan sebelumnya, tetapi jika input lebih
dari satu?
Sementara kita bahan fungsi produksi dengan 2
input K (modal per bulan) dan L (jam orang)
Prusahaan dpt melakukan trade-off antara K & L

12/19/16

60

Produksi dengan Biaya Terendah

Bagaimana kombinasi K dan L yg optimum?


Jawaban akan sangat tergantung pada marginal product
dari input dan cost dari input
Misal biaya per jam orang = (PL) dan biaya modal = PK
maka total cost kedua input = TC=PLL+PKK
Kombinasi input yg optimum berlaku hukum : dalam
jangka panjang, perusahaan dapat memproduksi
sejumlah tertentu output dengan biaya yang paling
minim jika ratio (perbandingan) antara marginal product
dari input dengan biaya (cost) input adalah sama untuk
seluruh input yang ditinjau
Hukum tersebut secara matematis ditulis:

12/19/16

61

Contoh

Sebuah perusahaan dg fungsi produksi Q=40LL2+54K-1,5K2 dan biaya untuk input PL=$10 dan
PK=$15

Marginal product masing-masing input:

Kombinasi input yg menghasilkan biaya terendah:

L K 2
12/19/16

62

Pendekatan Grafis

Untuk menghasilkan
sejumlah produk
tertentu, kita dapat
menggunakan beberapa
kombinasi input.
Isoquant kurva yang
menunjukkan semua
kemungkinan kombinasi
input untuk mengasilkan
produk yang sama
jumlahnya

12/19/16

ISOQUANT

16.0
14.0
Kapital

Q=636

12.0
10.0

8.0

6.0
4.0
4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

Jam Orang

63

14.0

16.0

18.0

Pendekatan Grafis

Isoquant memiliki slope yang negatif dimana hal


ini menunjukkan adanya trade-off antar kedua
jenis input yang kita tinjau. Jika kita mengurangi
salah satu input maka untuk menghasilkan
jumlah produk yang tetap, diperlukan
penambahan pada input yang lainnya
Kemiringan (slope) kurva isoquant berguna untuk
mengukur trade-off antar kedua input

12/19/16

64

Pendekatan Grafis

Contoh: perhatikan perpindahan dari titik B ke A,


penambahan 4 unit kapital (12 8) digunakan untuk
menggantikan 4 unit pengurangan L
Sedangkan perpindahan dari B ke C, diperlukan tambahan
jam orang (L) sebanyak 4,2 unit untuk menggantikan 2
unit pengurangan kapital
Fenomena ini menggambarkan hukum diminishing
marginal productivity
Ketika perusahaan terus-menerus menurunkan salah satu
inputnya, maka penurunan output akan semakin besar,
sehingga untuk menjaga jumlah produk yang konstan
diperlukan penambahan input lainnya (sebagai pengganti)
yang cukup besar pula.

12/19/16

65

Pendekatan Grafis

Dengan menggunakan fungsi produksi, kita dapat


mengukur secara tepat kemiringan (slope) dari kurva
isoquant. Perhatikan titik B, sebelumnya kita ketahui
bahwa MPL = 40 2L = 40 2(10) = 20 dan MP K = 54 3K =
54 3(8) = 30.
Marginal product penambahan jam kerja adalah 2/3 dari
marginal product kapital. Shg dapat dikatakan bahwa
diperlukan 3 penambahan jam orang untuk menggatikan
2 unit pengurangan kapital. Sehingga kemiringan (slope)
dari kurva isoquant (pada titik B) adalah

12/19/16

66

Pendekatan Grafis

Dg cara yg sama, pada titik A, marginal product dari


masing-masing input adalah MPL = 28 dan MPK = 18,
sehingga kemiringan kurva isoquant pada titik ini adalah
-28/18 = -1,55 (lebih tegak dibandingkan dengan
kemiringan pada titik B)
Secara umum dapat dikatakan bahwa kemiringan (slope)
disepanjang kurva isoquant dapat diukur dengan ratio
(perbandingan) antara masing-masing marginal product
dari input, atau secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:

12/19/16

67

Pendekatan Grafis

Perbandingannya adalah MPL/MPK (dan bukan sebaliknya)

Semakin besar marginal product jam orang (L), semakin


besar jumlah kapital yang diperlukan sebagai pengganti
untuk menjaga produk yg konstan, yang berarti semakin
besar pula ratio L/K
Perbandingan L/K penting karena hal ini menyatakan
marginal rate of technical substitution (MRTS), yaitu yang
menyatakan tingkat substitusi suatu input dalam
menggantikan input yang lainnya

12/19/16

68

Estimasi Permintaan

Tujuan estimasi (forecasting) untuk


mendapatkan the best possible forecasts
of economic variable
Output dari sebuah forecasting:

12/19/16

Forecasting itu sendiri


Hubungan antara hasil forecast dg
variabel-variabel yang mempengaruhi
Akurasi forecast

69

Sumber Informasi

Consumer Interviews and surveys

Bertujuan untuk menangkap preferensi


konsumen terhadap produk yang akan
dijual
Beberapa hambatan:
Sample bias
Response bias
Response accuracy
Biaya tinggi

12/19/16

Alternatif lain dapat dilakukan dg


controlled consumer experiments.
70

Sumber Informasi

Controlled Market Studies

12/19/16

Mengidentifikasi beberapa pasar yang


sama (mirip) dan menjual produk pada
pasar tersebut
Untuk mendapatkan kesimpulan yang
valid, maka persyaratan yg harus dipenuhi
adalah faktor-faktor lain yang dpt
mempengaruhi demand harus sama atau
mirip untuk masing-masing pasar.
Dapat dilakukan secara cross-sectional
data atau time-series data
71

Sumber Informasi

Uncontrolled Market Data

12/19/16

72

Analisis Regresi

Adalah teknik statistik yang digunakan untuk


menentukan ketergantungan satu variable
terhadap variabel lainnya.
Dilakukan dg berdasarkan pada hasil observasi
masa lampau
Terdiri atas beberapa elemen

12/19/16

Collecting data dari variabel yang akan dicari


Menentukan bentuk persamaan yang
menghubungkan variabel-variabel yang terlibat
Estimasi koefisien persamaan
Evaluasi akurasi persamaan

73

Optimum Speed of Ships

Umumnya, perencanaan speed dilakukan pada tahap design


meminimumkan RFR
Realisasinya, design speed tidak selalu memberikan hasil
yang optimum
Semakin cepat (high speed vessels) mahal, tidak saja
karena konsumsi yang tinggi, tetapi juga karena ukuran
mesin yang juga lebih besar ruang mesin besar
Ketika kapal dioperasikan, terdapat 3 faktor utama yang
menentukan optimum speed:

12/19/16

Fuel price
Freight rate
Voyage distance

74

Optimum Speed of Ships

Pada kondisi demikian tujuan shipowner


maximise profit per unit of time
Perlu diingat, bahwa minimalisasi biaya
per voyage tidak selalu berdampak pada
maksimalisasi profit per hari

12/19/16

75

Optimum Speed of Ships


Perhitungan sederhana
Asumsi port time diabaikan dan konsumsi BBM/hari mengikuti
rumusan empiris (kubik)
Daily gross profit dpt dirumuskan:

RW
GS
C R pks 3
d
s

Dimana:
GS = gross profit or surplus/day
R
= freight rate per ton of cargo
W = deadweight available for cargo (payload)
C
R = running costs/day
p
= price of bunker fuel per ton
d
= distance steamed, including ballast leg
s
= speed in nautical miles/day
k
= constant of proportionality
12/19/16

76

Optimum Speed of Ships

Oleh karena short run capital costs tidak masuk dalam


rumus dan menjadi sunk cost
Pada nilai freight tertentu dan rute tertentu, maka satu2
variabel adalah s
Untuk menentukan optimum speed maka dilakukan
turunan pertama terhadap s dan di nol kan
d
GS RW 3 pks 2 0
ds
d
RW
3 pks 2
d
RW

s
3 pkd

12/19/16

77

Optimum Speed of Ships

Untuk mencari harga k, maka perlu dicari


konsumsi BBM pada design speed (s0) dg
rumur konsumsi/hari = ks03 atau k =
konsumsi per hari/ ks03

Perlu diingat bahwa memaksimalkan profit


per hari adalah identik dg meminimalkan
kerugian per hari

12/19/16

78

Optimum Speed of Ships


Contoh
Sebuah VLCC 200.000 dwt memiliki konsumsi 120
ton/day pada kecepatan 15 knot. Rata-rata
charter rate dari Kuwait ke Rotterdam adalah
W30. jika round voyage distance adalah 21.000
miles dan harga BBM adalah $180/ton, hitunglah
optimum speed yang dapat menghasilkan
profit/day maksimum. Diketahui running cost per
day adalah $7.000

12/19/16

79

Optimum Speed of Ships


Jawab
(W30 kode world scale untuk tanker market)
Jika W100 = $25 untuk rute ini maka freight rate
25 x (30/100) = $7,5 per ton
Maka:
RW

s
3 pkd

12/19/16

7,5 x 200.000
226.8
120
3 x180 x
x 21.000
3
15 x 24
226.8
9.45 knot
24
80

Cost Analysis

Cost analysis is the bedrock on which


managerial decisions are grounded

What would be the cost of increasing


production by 25 percent?
What is the impact on cost of rising input
prices?
What production changes can be made to
reduce or at least contain costs?

Beberapa istilah dalam cost analysis yang


perlu diketahui:

12/19/16

81

Relevant Costs

Adalah biaya yang relevan terhadap


keputusan yang akan diambil
Jadi dari setiap alternatif keputusan,
hanya dibandingkan biaya-biaya yang
berbeda dari masing-masing alternatif
Contoh: keputusan untuk merubah mesin
menjadi otomatis, semiotomatis, atau
manual

12/19/16

82

Opportunity Costs

The cost associated with choosing a


particular decision is measured by the
benefit forgone in the next best
alternative
An estimate of the opportunity cost in
each case depends on identifying the next
best alternative

12/19/16

83

Fixed Costs and Sunk Costs

Fixed costs Costs that are fixed (do not


vary) with respect to different courses of
action
Termasuk dalam kategori irrelevant cost
karena tidak berubah, apapun keputusan
yang diambil
Sunk Costs expenses that already
incurred and cannot be recovered

12/19/16

84

Profit Maximization with Limited Capacity

Sebuah toko buka harus memutuskan


jumlah buku best seller yg harus diorder.
Jika demand untuk best seller dapat
diprediksi dg tepat P = 24 Q dimana P =
harga buku ($) dan Q = jumlah buku (ratus
buku/bulan). Harga buku dari penerbit
adalah $12/buku

12/19/16

85

Profit Maximization with Limited Capacity

Pertanyaanannya:

12/19/16

Berapa jumlah buku yg harus diorder dan berapa


harga jualnya (jika tersedia rak buku yang cukup)?
Jika rak buku terbatas, dan untuk memajang buku
best seller harus menurunkan buku pajangan yg
lain. Jika diasumsikan ada potensi profit sebesar
$4 untuk buku yang diturunkan, berapa buku
harus diorder dan berapa harga jual buku best
seller?
Jml buku pada pertanyaan sebelumnya, ternyata
demand tidak seperti yg diprediksi sebelumnya,
dimana aktualnya adalah P = 18 2Q, toku buku
berencana untuk mengembalikan beberapa atau
semua buku ke penerbitnya dengan mendapat
refund $6/buku. Berapa buku harus dikembalikan
(jika ada) dan berapa buku yang harus dijual
86
dengan harga berapa?

Profit Maximization with Limited Capacity


Jawab
Gunakan marginal analysis
Pada no 1 MR = MC Q = 600, P = $18
Pada no 2 kunci ada di opportunity cost ($4),
jadi cost = 12 + 4 = $16 dg menghitung MR =
16 Q = 400, P = $20
No 3 Q = 400 tetapi demand berubah P = 182Q, kunci ada di $12 adalah sunk cost
(irrelevant), opportunity cost relevan = $4 + $6
(refund) = $10 MR = 10 Q=200, P = 14

12/19/16

87

Profit Maximization with Limited Capacity

Quantity Price Revenue


(a) Qs 600
18 10,800
(b)Qs 400
20 8,000
Qs 600
18 10,800
(c) Qs 200
14 2,800
Qr 200
6 1,200
Qs 400
10 4,000
Qr 6 Qs 10 Qr 400
6 2,400
12/19/16

one NetProfit
Cost FoPrg
orfit
7,200 - 3,600
4,800 1,600 1,600
7,200 2,400 1,200
4,800 800 (1,600)
1,600 (2,400)
4,800 - (2,400)
88

Cost of Production

Production and cost are very closely


related
The cost function indicates the firms total
cost of producing any given level of output
A key point to remember cost function
presuppose that the firm have determined
the least-cost method of production

12/19/16

89

Persaingan dlm Pasar

Secara garis besar, pasar dibedakan:

12/19/16

Perfect competition
Monopolistic competition
Oligopoly
Pure monopoly

90

Persaingan dlm Pasar

Monopolistic competition tidak terlihat


pada gambar terletak pada posisi sama
dengan perfect competition karena
karakteristik.
Perbedaan utama antara perfect
competition dengan monopolistic
competition:

12/19/16

Perfect competition identical


standardized products
Monopolistic competition product
differentiation
91

Perfect Competition
Ditandai dengan:
Jumlah penjual dan pembeli banyak
Tidak ada entry barrier perusahaan
akan mendapatkan zero economic profit
Produk yang dihasilkan standard
kompetisi murni di harga
Pembeli dan penjual adalah price taker

12/19/16

92

Pengertian Price Taker

Jumlah penjual dan pembeli banyak


proporsinya kecil thd total tidak dapat
mempengaruhi harga
Produk yang dihasilkan merupakan
substitusi sempurna (standard)
Pembeli memiliki informasi yang sempurna
seputar biaya, harga dan kualitas produk
yang dihasilkan dlm pasar ini

12/19/16

93

Sampai ketemu
minggu depan

Anda mungkin juga menyukai