Antibiotik Profilaksis
Antibiotik Profilaksis
PROFILAKSIS
pada PEMBEDAHAN
Farmakoterapi Infeksi & Tumor
Kelompok 4, Gol.I
FA 07735
FA 07736
FA 07737
FA 08228
Pembedahan
Usia pasien
Obesitas
Diabetes mellitus
Penyakit kulit
Imunosupresi
(penggunaan obat imunosupresan)
Merokok
superficial
meliputi kulit dan jaringan subkutan
deep
meliputi fasia dan otot
organ/ space
meliputi organ dan rongga tubuh
Epidemiologi
ETIOLOGI
Organisme patogen
meliputi
- Staphylococcus aureus
- Streptococus
- Enterococci
- Escherichia coli
- Pseudomonas aeruginosa
paling banyak
PATOGENESIS
Bakteri penyebab ILO
Inokulum bakteri melampaui mekanisme pertahanan tubuh
Terjadi pertumbuhan bakteri
Bakteri bertranslokasi ke jaringan yang dibedah
Berproliferasi dan menyerang jaringan tersebut
INFEKSI
DIAGNOSIS
Urinalisis Leukosuria, Hematuria
Antibiotik Profilaksis
antibiotik yang diberikan pada penderita yang
menjalani pembedahan sebelum adanya
infeksi, yang tujuannya ialah untuk mencegah
terjadinya infeksi akibat tindakan
pembedahan
- Antibiotik profilaksis juga diberikan untuk
memperlama fase Golden Period yaitu fase
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Tujuan terapi
Antibiotik Profilaksis
TERAPI
Terapi non-farmakologi
Terapi Farmakologi
Dengan Anbibiotik Profilaksis
Prinsip penggunaan antibiotik profilaksis :
- Tepat indikasi
Untuk bedah bersih kontaminasi, bersih yang memasang
bahan prostesis, operasi bersih yang jika sampai terjadi infeksi
akan menimbulkan dampak yang serius seperti operasi bedah
syaraf, bedah jantung, dan mata.
- Tepat obat
Dengan mempertimbangkan spektrum antibiotik dan potensi
bakteri.
- Tepat dosis
Untuk tujuan profilaksis diperlukan antibiotika dosis tinggi, agar
didalam sirkulasi dan didalam jaringan tubuh dicapai kadar diatas
MIC. Dosis yang kurang adekuat, tidak hanya tidak mampu
menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi justru merangsang
terjadinya resistensi bakteri
Angka kejadian
infeksi (%)
3,8
1,4
3,3
Tepat lama pemberian
Mempertimbangkan proses pembedahan, jika lama dapat
diberikan dosis tambahan dapat diberikan setiap 2 jam untuk
sefoksitin atau setiap 4 jam untuk sefazolin
Jenis pembedahan
Kuman patogen
Antibiotik pilihan
Staphylococci
Sefalotin
iv
Sefazolin iv
Bedah kolorektal
Sefalotin iv/
Sefazolin iv
Penisilin
Cara kerja :
- menghambat pembelahan karena terjadi pertumbuhan
dinding sel abnormal
- menghambat fase 3 sintesis dinding sel
Resistensi :
- mempengaruhi pecillin-binding protein
- tidak mampu menembus dinding sel
- enzim hidrolisa molekul protein
Spektrum :
- Cocci Gram-positif ( Streptococcus A dan B)
- Bacilli Gram-positif ( Corynebacterium diphtheria)
- Cocci Gram negatif (Neisseria meningitidis)
- Bacilli Gram-negatif (Streptobacillus moniliformis)
- Anaerob(Clostridium,Fusobacterium,Peptostreptococcus sp)
- Lain (Treponema pallidum, Leptospira, Enterobacter, Acinebacter sp.)
Efek samping :
- hipersensitivitas (1-5%) ( iritasi yang mengenai sistem saraf perifer)
- nefropati (reaksi alergi berupa nefritis interstisial dan hipokalemia)
Sefalosporin
Cara kerja :
- menghambat fase 3 sintesis dinding sel
- mengikat protein spesifik pada membran sel
- mempengaruhi permeabilitas sel
- melepaskan autolisin
Resistensi :
- menurunkan permeabilitas dinding sel
- membentuk beta-laktamase
Spektrum :
- Generasi I ( mis. Ancef, Keflin, Kefzol) organisme Gram positif
(Staphylococcus, Streptococcus), Gram negatif, Bacilli anaerob dan aerob.
- Generasi II (mis. Ceclor, Zinacef, Mefoxin) Kurang efektif terhadap kuman
Gram positif Hemophilus influenzae, baksil Gram negatif, Proteus, Enterobacter
sp.
- Generasi III (mis. Ceftazidime, Cefotaxim, Cefoperazone) Aerob Gram
negatif, Pseudomonas
Efek samping :
- hipersensitivitas terutama bila alergi penisilin
- hematologi (neutropenia, leukopenia, trombopenia)
- traktus digestivus (mual, muntah, anoreksia, diare)
Eritromisin
Cara kerja :
- menghambat sintesa protein bakteri dengan binding pada 50s
subunit ribosom
Resistensi :
- mempengaruhi komponen protein 50s subunit ribosom melalui
plasmid
Spektrum :
- sama dengan penisilin G
Mycoplasma, Legionella, Actinomyces sp.
Hemophilus influenzae
Efek samping :
- gangguan traktus digestivus
- hipersensitivitas
- Cholestatic hepatitis
Clindamycin
Cara kerja :
- menghambat sintesa protein bakteri dengan binding
pada 50s subunit ribosom
Resistensi :
- mempengaruhi komponen protein 50s subunit ribosom melalui
plasmid
Spektrum :
- aerob dan anaerob Gram positif
- anaerob Gram negatif ( beberapa Staphylococcus resisten)
Efek samping :
- kolitis pseudomembran
- nausea, diare
- hipersensitivitas
- leukopenia
- hepatotoksik transien (jarang)
Metronidazole
Cara kerja :
- menurunkan aktivitas metabolit intraseluler kuman
Spektrum :
- Bakteri anaerob
Efek samping :
- toksis pada SSP
- gangguan traktus digestivus
- neutropenia
- drug fever
Outcome terapi
Diharapkan :
penurunan angka kejadian infeksi pasca bedah
penurunan jumlah flora pathogen penyebab infeksi
penurunan morbiditas baik jangka panjang maupun
jangka pendek
pengurangan biaya dan lamanya rawat inap di
rumah sakit
terhindarinya pembentukan resistensi antibiotik
serta peningkatan kondisi pasien
kualitas hidup pasien pasca operasi.
Monitoring
Continued