Alfiera Nuariani
Amirah Sakinah
Andri Setiawan
Leni Rahayu
RASIO LIKUIDITAS
M Fauzi Meilandi
Nita Novita
Resa Noviani
Tiara Pujia Bangsa
Widya Dwi Puspita
Assalamualaikum
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas sering juga dikenal sebagai rasio modal kerja (rasio aset lancar),
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan.
Rasio modal kerja ini dihitung dengan membandingkan antara total aset lancar
dengan total kewajiban lancar. Pengukuran dan evaluasi terhadap rasio ini
dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga dapat dilihat perkembangan
kondisi tingkat likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Untuk mengilustrasikan penetapan perusahaan pada kategori likuid atau tidak likuid, misalkan
bahwa PT. Cemerlang memiliki kewajiban lancar sebesar Rp 100jt. Total aset lancar dimilikinya
adalah Rp 135jt. Dalam kondisi ini, perusahaan dapat dikatakan likuid, yaitu mampu membayar
kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Sebaliknya, apabila perusahaan
hanya memiliki total aset lancar yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah kewajiban lancarnya
(100jt) maka perusahaan tersebut dikatakan tidak likuid, yaitu tidak akan sanggup membayar
kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo.
Pada saat PT. Cemerlang memiliki total aset lancar sebesar 135jt, meskipun dikatakan likuid
(mampu membayar kewajiban lancar sebesar 100jt), namun posisi keuangan ini tergolong
menghawatirkan karena total aset lancar yang tersisa hanyalah sebesar 35jt. Jumlah ini
tergolong sangat kecil dan beresiko terutama apabila ada kewajiban lainnya (yang tidak
terduga) yang memerlukan pembayaran dalam waktu segera.
Kondisi keuangan yang baik adalah tidak hanya sekedar likuid melainkan juga harus memenuhi
standar likuiditas tertentu, khususnya untuk menghadapi kewajiban keuangan yang tidak
terduga namun memerlukan pembayaran yang segera.
Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan
membandingkannya selama beberapa periode.
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio adalah sebagai
barikut :
Rasio Lancar =
Aset Lancar
Kewajiban lancar
Contoh Soal
PT GALAXY SOLARIA, Tbk :
2014
2013
2.000.000
2.080.000
1.100.000
1.600.000
Rp.2.000.000
Rp.1.100.000
= 1,82
Artinya, perusahaan memiliki asset lancar sebanyak 1,82 kali dari total
kewajiban lancar (1,82:1), atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1
Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,82 asset lancar.
Rp.2.080.000
Rp.1.600.000
= 1,3
Artinya, perusahaan memiliki asset lancar sebanyak 1,3 kali dari total
kewajiban lancar (1,3:1), atau dengan kata lain bahwa setiap Rp.1
Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,3 asset lancar.
Interpretasi:
Rasio lancar tahun 2014 jauh lebih baik jika dibandingkan dengan rasio lancar
tahun 2013. sebagai pembanding lainnya, jika rata-rata industry untuk rasio
lancar adalah 1,7 maka tingkat likuiditas perusahaan di tahun 2013 dapat
disimpulkan cenderung kurang baik jika dibandingkan dengan perusahaan
sejenis lainnya karena besarn rasionya (1,3) masih berada di bawah rata-rata
industry (1,7). Sedangkan tingkat likuiditas perusahaan untuk tahun 2014 dapat
disimpulkan cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis
lainnya karena besaran rasionya (1,82) berada di atas rata-rata industry (1,7).
Rasio sangat lancar atau rasio cepat merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset sangat
lancar (kas+sekuritas jangka pendek+piutang), tidak termasuk persediaan
barang dagang dan aset lancar lainnya. Dengan kata lain, rasio sangat
lancar ini menggambarkan seberapa besar jumlah ketersediaan aset
sangat lancar (di luar persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya)
yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar.
Oleh sebab itu, rasio sangat lancar dihitung sebagai hasil bagi antara aset
sangat lancar (aset yang dapat dengan segera dikonversi menjadi kas
tanpa mengalami kesulitan) dengan total kewajiban lancar.
Rasio Cepat =
2013
kas
700.000
500.000
Piutang usaha
500.000
700.000
Total kewajiban
lancar
1.100.000
1.600.000
Rp.700.000+Rp.500.
000
Rp.1.100.000
Rp. 1.200.000
=
= 1,09
Rp. 1.100.000
artinya, perusahan memiliki asset sangat lancar sebanyak 1,09 x dari total
kewajiban lancar (1,09:1), atau dengan kata lain bahwa setiap Rp. 1
kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 1,09 asset sangat lancar
Rp 500.000+Rp
700.000
Rp. 1.200.000
=
= 0,75
Rp 1.600.000
Rp. 1.600.000
Artinya, perusahaan hanya memiliki aset sangat lancar sebanyak 0,75 kali
dari total kewajiban lancar (0,75:1), atau dengan kata lain bahwa setiap Rp 1
kewajiban lancar hanya dijamin oleh Rp 0,75 aset sangat lancar.
Interpretasi:
Rasio sangat lancar tahun 2014 lebih baik jika dibandingkan dengan rasio sangat
lancar tahun 2013. di tahun 2014, posisi total kewajiban lancar dapat ditutup
sepenuhnya oleh aset sangat lancar, sedangkan di tahun 2013 kemampuan aset
sangat lancar dalam memenuhi total kewajiban lancar hanyalah sebesar
75%nya.
Sebagai pembanding lainnya, jika rata-rata industri untuk rasio sangat lancar
adalah 1,5 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan
menggunakan aset sangat lancar adalah cenderung kurang baik jika
dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena besaran rasionya untuk
tahun 2013 (0,75) maupun untuk tahun 2014 (1,09) masih berada di bawah ratarata industri (1,5).
2013
kas
700.000
500.000
1.100.000
1.600.000
Rp.700.000
Rp.1.100.000
= 0,64
Untuk tahun
2013:
Rasio kas =
Rp.500.000
Rp.1.600.000
= 0,31
Artinya, perusahaan hanya memiliki kas sebanyak 0,31 kali dari total
kewajiban lancar (0,31:1), atau dengan kata lain bahwa setiap Rp1
kewajiban lancar hanya dijamin oleh Rp031 kas.
Interpretasi:
Rasio kas untuk tahun 2014 lebih baik jika dibandingkan dengan rasio kas
tahun 2013. sebagai pembanding lainnya, jika rata-rata industri untuk rasio
kas adalah 0,5 maka kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
lancarnya yang akan segera jatuh tempo dengan menggunakan uang kas
atau setara kas yang tersedia di tahun 2013 dapat disimpulkan cenderung
kurang baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena
besaran rasionya (0,31) masih berada di bawah rata-rata industri (0,5).
Any Question???
wassalMUALAIKUM WR.WB