Anda di halaman 1dari 17

KEKUATAN DAN

TEGANGAN - TEGANGAN
YANG DIIZINKAN
Abi Rafdi M. R. T
ME 2C
3.21.15.2.01
Politeknik Negeri Semarang

Pendahuluan
Bila suatu batang mengalami pembebanan dari luar yg bekerja
Sejajar sumbu batang tersebut, maka didalam batang tsb akan
timbul gaya-gaya lawan yg dihasilkan oleh gaya antar molekul
Itu sendiri.

Gaya Normal
Gaya Tangensial

Gaya-gaya yg timbul, didalam batang secara umum:


Gaya Normal , dengan arah tegak lurus penampang batang
Gaya Tangensial, dengan arah sejajar pada penampang

Gaya Normal
Gaya Tangensial

Dari Gaya-gaya yg timbul, maka tegangan yang timbul adalah :

Tegangan Normal ()
Penampang

Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt


ditulis:
= F/A (N/mm2)

Tegangan Tangensial ( )

Gaya Tangensial

Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt


ditulis:
= F/A (N/mm2)

Pengertian Tegangan
F

Fr
(a
)
Tegangan.

F
a

Fr
(b
)
didefinisikan

Fr
(c
) bagi
hasil

Tegangan
sebagai
antara gaya tarik F yang dialami benda dengan luas
penampang (A). Tegangan biasanya dinyatakan dengan huruf
Yunani (thau).

Jadi: = F/A
Gaya (F)
= Newton.
Luas Penampang (A) = cm2 atau mm2.
Tegangan ()
= N/ cm2 atau N/mm2.

TEGANGAN TEGANGAN DASAR


Tegangan Normal.
a. Tegangan Tarik (t)

F
A

t = F/A

b. Tegangan Tekan (tk)

F
tk= F/A

3. Tegangan Lengkung

Dimana:
Mb= Momen lengkung
Wb= Momen tahanan
Lengkung

Contoh tegangan lengkung pada


batang roker arm

TEGANGAN TANGENSIAL.
a.Tegangan Geser (g)

g = F/A (N/mm2)

b.Tegangan Puntir (pt)

pt =

Momen Puntir/Torsi
(T)
Momen Tahanan Puntir(Wpt)

Macam-macam Pembebanan

Pembebanan Statis, yaitu beban


yang besar dan arahnya sepanjang
waktu pembebanan,konstan
Pembebanan Dinamis, yaitu
Pembebanan Statis yang berulangulang.

Pembebanan
Statis
Beban statis
Beban

X= waktu y dibutuhkan

waktu

Keadaan yg dijumpai pada konstruksi-konstruksi, pengaruhpengaruh dari luar selalu menyebabkan pembebanan tidak
statis. Apabila pengaruh luar ini sangat kecil serta tidak
membahayakan, maka anggapan hanya beban inilah yang
bekerja, sehingga dinamakan pembebanan statis

Percobaan tarik
Tegangan
Tarik
Maksimu
m

t
maks

Tegangan
tarik tarik
yg
diizinkan

Necking

Strain
Hardening

Tegangan/ Stress (F/A)

(t)

Patah (Fracture)
5

Daerah Elastis.
Berlaku Hukum Hooke.
Daerah Berlakunya
Modulus
Elastisitas (E)

Daerah plastis

Daerah Plastis

Daerah Elastis

Kekuatan tarik Maksimum


Strain hardening
Daerah Patah (fracture)

Strain (

) (L/L)

Menentukan besarnya Regangan ().


= L/ L, dimana L = Pertambahan
Panjang (mm).
L = Panjang mula-mula
(mm) ().
Menentukan besarnya Tegangan
= F/A,

dimana F = Gaya (N)


A = Luas penampang (mm2)

Menentukan besarnya modulus elastis (E).


E= /

Persentase
perpanjangan :
= 100. ( -/
= 100. ( -/

KEKERASAN
Kekerasan Brinnel
= F/A

Vickers : dengan piramid intan yang bersudut 136,


dan yang diukur adalah diagonal nekas penusukan
Rockwell dengan kerucut intan dengan sudut puncak
120, dan yang diukur adalah beda kedalaman antara
beban awal 100[N] dengan beban percobaan 1500[N]

Pembebanan Dinamis
tegangan

max

Pembebanan Berulang.
0 - max- 0 max 0 max - dst.
0

waktu

Pembebanan Berganti
0 max 0 min 0 max dst.
tegangan

max

waktu

mi
n

Tegang
an

Pembebanan kejut
0 max - berhenti

waktu

Tegangan yang di izinkan


=

keterangan:

= Tegangan izin [N/]


tmak = Tegangan tarik maksimum .
= Faktor keamanan.

Besarnya Faktor Keamanan untuk berbagai Material &Jenis Pembebanan.


MATERIAL

Pembebanan
Statis

Dinamis

Kejut

Berulang

Berganti

Metal yang rapuh

10

15

Metal yang lunak

15

Baja Kenyal ( Mild


Steel )

13

Baja Tuang

15

Anda mungkin juga menyukai