Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Undang Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran mewajibkan setiap dokter yang
menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti
standar pelayanan.
Panduan Praktik Klinis merupakan bagian dari
standar pelayanan kedokteran .
PERMENKES no 5 tahun 2014 tentang PPK bagi dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer memberlakukan
PPK revisi 2014 sebagai acuan bagi Dokter dalam
memberikan pelayanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer baik milik pemerintah maupun swasta dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan sekaligus
menurunkan angka rujukan.
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
meliputi pedoman penatalaksanaan
terhadap penyakit yang dijumpai di
layanan primer berdasarkan kriteria:
a. penyakit yang prevalensinya cukup tinggi;
b. penyakit dengan risiko tinggi; dan
c. penyakit yang membutuhkan pembiayaan
tinggi.
Jenis penyakit mengacu pada Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia No. 11 Tahun 2012
tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI).
Penyakit dalam Pedoman ini adalah
penyakit dengan tingkat kemampuan dokter
4A, 3B dan 3A terpilih.
Beberapa penyakit yang merupakan
kemampuan 2, dimasukkan dalam pedoman
ini dengan pertimbangan prevalensinya yang
cukup tinggi di Indonesia.
Tingkat kemampuan dokter dalam
pengelolaan penyakit di dalam
SKDI dikelompokan menjadi 4
tingkatan :
tingkat kemampuan 1,
tingkat kemampuan 2,
tingkat kemampuan 3A dan 3B
tingkat kemampuan 4A dan 4B.
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut
menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasienselanjutnya.
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat.
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya.
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

3B. Gawat darurat


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa
atau
mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis,
melakukan penatalaksanaan secara
mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat
diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara
m mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus
dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah
selesai internsip dan/atau Pendidikan
CATATAN PENTING
1. Panduan Praktik Klinis (PPK) Dokter Pelayanan Primer ini memuat
penatalaksanaan untuk dilaksanakan oleh seluruh dokter
pelayanan primer serta pemberian pelayanan kesehatan dengan
upaya terbaik di fasilitas pelayanan kesehatan primer tetapi
tidak menjamin keberhasilan upaya atau kesembuhan pasien.
2. Panduan ini disusun berdasarkan data klinis untuk kasus
individu berdasarkan referensi terbaru yang ditemukan tim
penyusun, dan dapat berubah seiring kemajuan pengetahuan
ilmiah.
3. Kepatuhan terhadap panduan ini tidak menjamin kesembuhan
dalam setiap kasus. Setiap dokter bertanggung jawab
terhadap pengelolaan pasiennya, berdasarkan data klinis
pasien, pilihan diagnostik, dan pengobatan yang tersedia.
4. Modifikasi terhadap panduan ini hanya dapat dilakukan oleh dokter
atas dasar keadaan yang memaksa untuk kepentingan pasien,
antara lain keadaaan khusus pasien, kedaruratan, dan keterbatasan
sumber daya. Modifikasi tersebut harus tercantum dalam rekam
medis.
5. Dokter pelayanan primer wajib merujuk pasien ke fasilitas
pelayanan lain yang memiliki sarana prasarana yang dibutuhkan bila
sarana prasarana yang dibutuhkan tidak tersedia, meskipun
penyakit yang ditangani masuk dalam kategori penyakit tingkat
kemampuan 4.
6. PPK Dokter Pelayanan Primer tidak memuat seluruh teori
tentang penyakit, sehingga sangat disarankan setiap dokter
untuk mempelajari penyakit tersebut dengan menggunakan referensi
yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Walaupun tidak menjadi standar pelayanan, skrining terhadap risiko
penyakit merupakan tugas dokter pelayanan primer.

Anda mungkin juga menyukai