Manajemen Perpajakan 03062015
Manajemen Perpajakan 03062015
MANAJEMEN PERPAJAKAN
EMOTIONAL PERPAJAKAN
Umum:
Menerapkan peraturan perpajakan secara benar
Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas
yang seharusnya.
Termasuk..
KATEGORI TAX EVASION...
IGNORANCE ( KETIDAKTAHUAN )
ERROR ( KESALAHAN )
NEGLIGENCE ( KEALPAAN )
MISSUNDERSTANDING ( KESALAHPAHAMAN
TAX PLANNING
TINDAKAN LEGAL PENGENDALIAN TRANSAKSI
TERKAIT DENGAN KONSEKUENSI POTENSI PAJAK
PAJAK YANG DAPAT MENGEFISIENSIKAN JUMLAH
PAJAK YANG DITRANSFER KE PEMERINTAH.
TRANSAKSI TERKENA PAJAK DIUPAYAKAN DIKURANGI
JUMLAH PAJAK ATAU DITUNDA SECARA LEGAL
ASPEK FORMAL DAN ADMININISTRATIF
HUKUM PAJAK FORMIL
NPWP DAN NPKP, PEMBUKUAN, MEMBAYAR PAJAK
SELF ASSESMENT SYSTEM
PAYMENT SYSTEM
ASPEK MATERIIL : OPTIMALISASI ALOKASI SUMBER DANA
MANAJEMEN AGAR PEMBAYARAN PAJAK EFEKTIF
TAX PLANNING
ENTITAS BISNIS
TAX PLANNING
SISTIM PERPAJAKAN
Motivasi Perencanaan Pajak
1. Kebijaksanaan Perpajakan (Tax Policy)
Kebijaksanaan perpajakan merupakan alternatif dari berbagai sasaran yang
hendak dituju dalam sistem perpajakan.
Faktor yang mendorong dilakukannya suatu perencanaan pajak, yaitu:
Pajak yang akan dipungut
Siapa yang akan dijadikan subjek pajak
Apa saja yang merupakan objek pajak
Berapa besarnya tarif pajak
Bagaimana prosedurnya
2. Undang-undang Perpajakan (Tax Law) mengatur setiap permasalahan
secara sempurna, maka dalam pelaksanaannya selalu diikuti oleh
ketentuan-ketentuan pelaksana. Tidak jarang ketentuan pelaksanaan
tersebut bertentangan dengan Undang-undang itu karena disesuaikan
dengan kepentingan pembuat kebijaksanaan dalam mencapai tujuan lain
yang ingin dicapainya.
3. Administrasi Perpajakan (Tax Administration)
Motivasi perencanaan pajak adalah memaksimalkan laba setelah pajak
karena pajak itu ikut mempengaruhi dalam pengembalian keputusan atas
suatu tindakan dalam operasi perusahaan untuk melakukan investasi
dengan cara menganalisis secara cermat dan memanfaatkan peluang atau
kesempatan yang ada dalam ketentuan peraturan yang sengaja dibuat oleh
pemerintah untuk memberikan perlakuan yang berbeda atas objek yang
secara ekonomi hakikatnya sama (karena pemerintah mempunyai tujuan
lain tertentu) dengan memanfaatkan:
Perbedaan tarif pajak (Tax Rates)
Tahap-tahap Perencanaan
Pajak
Agar Tax Planning berhasil sesuai dengan yang
diharapkan, maka perencanaan itu seharusnya
dilakukan melalui berbagai urutan tahap-tahap berikut:
Analisis informasi yang ada
Buat satu model atau lebih rencana kemungkinan
besarnya pajak
Evaluasi pelaksanaan rencana pajak
Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki
kembali rencana pajak
Mutakhirkan rencana pajak
16
KARAKTERISTIK PERENCANAAN PAJAK
1. Tahap Pemahaman
a. Memahami Peraturan Perpajakan.
b. Memahami Kondisi Internal.
c. Memahami Kondisi Eksternal.
d. Memahami Variabel-variabel Perencanaan Pajak.
- Variabel Entitas
1) Memindahkan Penghasilan
2) Memindahkan Biaya
3) Melakukan Transfer Pricing
- Variabel Waktu
- Variabel Peraturan Perpajakan
- Variabel Karakteristik (Kekhususan) Peraturan P
18jak
2. Tahap Penentuan Tujuan
3. Tahap Pemilihan Strategi
4. TahapPenentuanTeknik
5. Tahap Implementasi
6. Tahap Evaluasi
ASPEK STRATEGIS PERENCANAAN PAJAK
EQUITY
CERTAINTY
HORIZONTAL
CONVENIENCE DAN
ECONOMY VERTICAL
SISTIM
PERPAJAKAN TERITORIAL INCOME TAXES
PAJAK
PPN & PPnBM PBB BEA MATERAI
PENGHASILAN
ENTITAS
BISNIS
PAJAK
RETRIBUSI
DAERAH
PAJAK DAERAH
RETRIBUSI DAERAH
RETRIBUSI DAERAH..
RETRIBUSI DAERAH
SELF-ASSESMENT SYSTEM
Menghitung Tarip x DPP Pajak Terutang
WP PT - KP
Melaporkan
SKPKB SKPN SKPLB
SPT SKPKBT
HUKUM PAJAK
ENTITAS
BISNIS
ENTITAS B
42
Penghasilan
1. Foreign exchange loss.
2. Capital expenditure versus revenue
expenditure.
3. Pemilihan metode persediaan.
4. Pemilihan metode penyusutan.
5. Menyiasati SE-46/PJ.4/1995
6. Cadangan kerugian piutang tak tertagih.
7. Biaya entertainment.
8. Persyaratan-persyaratan beban promosi
sesuai peraturan perpajakan.
9. Berbagai pengujian untuk menguji
kebenaran beban pokok penjualan.
10. Ekualisasi beban pokok penjualan dan
beban operasional dengan DPP PPN 43
Unsur Beban
1. Tax planning pengelompokkan jenis
penghasilan untuk menghitung angsuran
masa PPh Pasal 25.
2. Foreign exchange revenue.
3. Rekonsiliasi peredaran usaha dan
penghasilan lainnya dengan DPP PPN
Keluaran dan DPP PPh yang
dipotong/dipungut.
4. Berbagai pengujian untuk menguji
kebenaran perhitungan peredaran usaha.
5. Pengendalian atas bea keluar (pajak ekspor)
atas penjualan ekspor yang terutang bea
keluar.
Beda waktu. 44
PPh 21 & withholding lain
1. Kompensasi karyawan: tunai versus
natura.
2. Gross method, net method, dan gross-up
method.
3. Konsep taxable dan deductible terkait
dengan unsur-unsur biaya karyawan.
4. Rekonsiliasi objek pph pasal 21 dengan
unsur-unsur biaya karyawan:
5. Identifikasi atas objek-objek withholding
tax.
6. Rekonsiliasi SPT masing-masing
withholding tax dengan biaya-biaya yang
terkait dengan objek withholding tax.
45
PPN
1. Kapan seharusnya mendaftar sebagai
PKP?
2. Pengendalian atas faktur pajak keluaran
maupun faktur pajak masukan agar
memenuhi syarat formil dan materil.
3. Tax planning pemilihan tempat pajak
terutang.
4. Strategi menghadapi temuan pemeriksa
tentang konfirmasi PPN yang dinyatakan
tidak ada.
5. Rekonsiliasi DPP PPN dengan peredaran
usaha dalam SPT PPh Badan.
46
Pajak Internasional
47
Soal 1
Profesi untuk
TERIMA Mengabdi pada
Negeri
KASIH Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/