Anda di halaman 1dari 31

HIPERTENSI

Pembimbing
dr. Reddy Ramundita, Sp. JP

Oleh
Seisa Gumelar Nastity
201510401011055
DM UMM/A-24

SMF JANTUNG
RSU HAJI SURABAYA
CLASSIFICATION
EPIDEMIOLOGY
Sepertiga orang dewasa pada kebanyakan
komunitas di negara maju maupun berkembang
mengalami hipertensi
Hipertensi adalah penyakit kronis yang paling sering
ditemui oleh pelayanan primer dan praktisi
kesehatan lainnya
Peningkatan tekanan darah berkaitan dengan
meningkatnya risiko kejadian kardiovaskuler, stroke
dan kelinan ginjal
Diatas tekanan darah 115/75 mmHg, tiap kenaikan
TDS 20 mmHg atau TDD 10 mm Hg, risiko meningkat
dua kali lipat.
ETIOLOGY
Hipertensi Primer Hipertensi Sekunder

95% hipertensi 5% hipertensi


Penyebab dapat
Idiopatik
diidentifikasi dan
Genetik (pe RAAS diterapi:
dan saraf simpatis) Penyakit ginjal kronis
Lingkungan (intake Stenosis a.renalis
garam, obesitas, Aldesteronism primer
lifestyle) Pheochromocytoma
Usia (predominant Sleep apnea
systolic Drug-induced
hypertension) hypertension
Cushings syndrome
Koarktasio aorta

CLINICAL
MANIFESTATION
Menurut Elizabeth J. Corwin, sebagian besar tanpa disertai
gejala yang mencolok dan manifestasi klinis timbul
setelah mengetahui hipertensi bertahun-tahun berupa:
Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual

dan muntah, akibat tekanan darah intrakranium.


Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena

hipertensi.
Ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan

syaraf.
Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan

filtrasi glomerolus.
Edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler
DIAGNOSIS
Data didapatkan dari riwayat anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium rutin, dan prosedur
diagnosis lainnya.
Tujuannya adalah untuk mengevaluasi:
1. Merubah lifestyle dan identifikasi risiko
kardiovaskular yang dapat mempengaruhi
terapi dan prognosis
2. Identifikasi penyebab tingginya tekanan

darah
3. Menilai ada tidaknya kerusakan target
organ
1. ANAMNESIS
Durasi kenaikan tekanan darah dan tekanan darah sebelumnya
Riwayat terapi antihipertensi, efikasi dan efek samping
Riwayat penyakit jantung koroner, gagal jantung, penyakit
serebrovaskuler, penyakit arteri perifer, penyakit ginjal kronis,
phaeochromocytoma (paroxysmal headache, sweating,
palpitations), sleep apnoea (obesity, snoring)
Riwayat asthma, PPOK, diabetes, dislipidemia, gout, disfungsi
ereksi,
Riwayat hipertensi, dislipidemia, diabetes, stroke penyakit
ginjal kronis, dan PJK pada keluarga
Fktor risiko lifestyle: obesitas, physical inactivity, merokok,
alkohol, garam dan lemak, obat-obatan yang dapat
meningkatkan tekanan darah
Faktor personal, psikososial dan lingkungan
2. PHYSICAL DIAGNOSIS
Pemeriksaan tekanan darah
Pulse rate, rhythm and character
Pemeriksaan fundus optikus
Pengukuran BMI
Auskultasi karotis, abdominal, femoral
Palpasi kelenjar tiroid
Pemeriksaan jantung dan pari keseluruhan
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan ekstremiytas inferior
Pemeriksaan neurologis
3. DIAGNOSTIC
PROCEDURES
Electrocardiogram
Urinalysis
Gula darah dan hematokrit
Serum kalium, creatinine dan kalsium
Profil lipid
Ekskresi albumin atau rasio alb/cr
TREATMENT
Terapi anti hipertensi menurunkan insidens:
Stroke 35-40%
Infark myokard 20-25%
Gagal jantung > 50%
Diperkirakan pasien dengan hipertensi stadium 1
dengan faktor risiko kardiovaskular yang mengalami
penurunan TDS 12 mmHg dalam 10 tahun akan
mencegah kematian
Tujuan terapi:
Menurunkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular
dan renal
Untuk menurunkan komplikasi CVD target tek darah
<140/90 mmHg
Pada pasien dengan diabetes atau ggn ginjal <130/80
1. LIFESTYLE
MODIFICATIONS
Tambahan...
Smoking cessation.
Dapat diberikan terapi replacement nikotik
(bupropion atau varenicline) pada pasien
yang merokok lebih dari 10 rokok sehari
tanpa kontraindikasi
Pengukuran lingkar pinggang
< 94 cm untuk pria
< 80 cm untuk wanita
2. ANTI HYPERTENSION
DRUGS
2. ANTI HYPERTENSION
DRUGS
3. COMBINATION THERAPY
THERAPY ALGORITHM
(JNC VII)
(JNC VII)
LONG TERM MANAGEMENT
Menjelaskan pada pasien bahwa, sekali terapi anti
hipertensi dimulai, pemakaian obat dalam jangka waktu
panjang. Terapi dapat dimulai kembali bila tek darah
kembali naik.
Withdrawal obat-obatan anti hipertensi tidak dilakukan
pada pasien dengan risiko kardiovaskular absolut
Menyarankan pasien untuk meneruskan modifikasi gaya
hidup
Monitor tek darah secara berkala
Faktor keberhasilan pemeliharaan tek darah:
Usia muda
Monoterapi
Tek darah yang lebih rendah sebelum diobati
Bersedia mempertahankan modifikasi lifestyle
COMPELLING
INDICATIONS
Peripheral
Obesitas LVH arterial
disease

Hipertensi
Hipotensi
pada Dementia
Postural
wanita

Hipertensi
pada
anak-anak
FOLLOW UP AND
MONITORING
Monitor tekanan darah setiap bulan hingga
target tek darah dicapai
Monitor serum kalium dan kreatinin
setidaknya 12 kali pertahun
Setelah target tek darah dicapai dan stabil,
pasien dapat kembali tiap 3-6 bulan
Risiko kardiovaskular lainnya harus diterapi
hingga mencapai masing-masing targetnya
Menyarankan pasien untuk berhenti merokok
Kegagalan terapi:
Ketidakpatuhan berobat
Hipertensi sekunder yang tidak terdiagnosis
Drug-induced hypertension
Pengobatan resisten thd sleep apnea
Pasien belum memaksimalkan modifikasi
lifestyle
White coat hypertension
Volume overload pada pasien kelainan ginjal
kronis
DAFTAR PUSTAKA
James PA, Oparil S, Carter BL, et al. (2013). 2014 Evidence-Based Guideline for
the Management of High Blood Pressure in Adults Report From the Panel
Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA.
doi:10.1001/jama.2013.284427.pp: E2-E15.
Kasper, Braunwald, Fauci, et al. Harrisons principles of internal medicine 17 th
edition. New York: McGrawHill:2008
Masuyer G, S. S. (2012). Molecular recognition and regulation of human
angiotensin-I converting enzyme (ACE) activity by natural inhibitory peptides.
Europe PubMed Central, 2:717.
National Heart Foundation of Australia (National Blood Pressure and Vascular
Disease Advisory Committee).Guide to management of hypertension 2008.
Updated December 2010.
National Institute of Health. (2003). The seventh report of the JointNational
Commitee on: Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure. NIH Publication. Pp:3-20.
Weber, MA, Schiffrin, EL, White, WB, et al. (2011). Clinical Practice Guidelines
for the Management of Hypertension in the Community: A Statement by the
American Society of Hypertension and the International Society of
Hypertension. The journal of Clinical Hypertension. Pp: 1-6

Anda mungkin juga menyukai