A. Subyek PBB
yang termasuk kedalam Subyek PBB adalah :
Orang Pribadi atau Badan Apabila suatu bidang dan
yang : bangunan tidak diketahui secara
Mempunyai hak atas jelas siapa yang akan menanggung
bumi/tanah, dan/atau; pajaknya maka yang menetapkan
Memperoleh manfaat adalah Direktorat Jenderal Pajak.
atas bumi/tanah Penetapan ini ditentukan
dan/atau; berdasarkan bukti-bukti; Apakah
Memiliki, menguasai ada perjanjian antara pemilik dan
atas bangunan, penyewa yang mengatur, siapa
dan/atau; yang menanggung kewajiban
Memperoleh manfaat pajaknya dan siapa yang
atas bangunan secara nyata mendapat manfaat
atas bidang tanah dan bangunan
tersebut.
Lanj
B. Obyek PBB
yang menjadi Obyek PBB adalah Bumi
dan Bangunan.
Bangunan adalah
Bumi adalah permukaan konstruksi teknik yang
bumi atau tanah dan isi ditanam atau dilekatkan
yang ada di bawahnya, secara tetap pada bumi,
termasuk tanah, tanah atau perairan untuk
pekarangan, sawah, tempat tinggal, tempat
empang dan perairan usaha maupun tempat
pedalaman (Pasal 1 yang diusahakan
Undang-Undang Nomor 12 (Pasal 1 Undang-Undang
Tahun 1985 JO Undang- Nomor 12 Tahun 1985 JO
Undang Nomor 12 Tahun Undang-Undang Nomor 12
1994 ). Tahun 1994).
Lanj
Yang termasuk ke Bangunan :
Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks
bangunan, seperti hotel, pabrik dan emplasemennya, yang
merupakan satu kesatuan dengan komplek bangunan tersebut;
Jalan tol;
Kolam renang;
Pagar mewah;
Tempat olahraga;
Galangan kapal, dermaga;
Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak;
Fasilitas lain yang memberikan manfaat (Penjelasan Pasal 1
angka 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985
JO Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 ).
Lanj
Dikecualikan dari pengenaan PBB :
(Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1985 JO Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 )
SSB 5 lbr
SSB 2
SS
SS
B
3
U
SK
KPP KPPN
Dokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak. Saat terutangnya
bea meterai adalah pada saat dokumen tersebut selesai
dibuat, yang ditutup dengan tandatangan dari pihak-pihak
yang bersangkutan.