Pemeriksaan THT Jawaban P3 Yusuf
Pemeriksaan THT Jawaban P3 Yusuf
PEMERIKSAAN
TELINGA, HIDUNG
DAN TENGGOROK
Aurikulum
Membrana timpani
BAGIAN BERTULANG RAWAN
Heliks dan Anti Heliks
Tragus dan Anti Tragus
Konka
Sulkus Retroaurikuler
Warna
-Putih mengkilat seperti mutiara
Ukuran
-Tinggi 9 - 10 mm, lebar 8 - 9 mm
Bentuk
-Oval yang condong ke anterior
Bagian
-Pars Tensa
-Pars Flaksida
GAMBAR MEMBRANA TIMPANI KANAN
Keterangan:
1.Pars Flaksida
2.Prosesus Brevis
3.Plika Anterior
4.Plika Posterior
5.Pars Tensa
6.Umbo
7.Manubrium Mallei
8.Refleks Cahaya
MEMBRANA TIMPANI NORMAL
KUADRAN MEMBRANA TIMPANI
PATOLOGI MEMBRANA TIMPANI
PERUBAHAN POSISI
PERUBAHAN STRUKTUR
Perforasi Marginal dan Atik
MEMBRANA TIMPANI BOMBANS
CARA MEMERIKSA TELINGA (OTOSKOPIA)
GAMBAR ALAT PEMERIKSAAN TELINGA
PELAKSANAAN
A. Cara Memakai Lampu Kepala:
Pasang lampu kepala, sehingga tabung lampu berada di antara kedua
mata
Letakkan telapak tangan kanan pada jarak 30 cm di depan mata kanan
Mata kiri ditutup
Proyeksi tabung harus tampak terletak medial dari proyeksi cahaya dan
saling bersinggungan
Diameter proyeksi cahaya kurang lebih 1 cm
B. Cara Duduk:
Penderita duduk di depan pemeriksa
Lutut kiri pemeriksa berdempetan dengan lutut kiri
penderita
Kepala dipegang dengan ujung jari
Waktu memriksa telinga yang kontra lateral, hanya
posisi kepala penderita yang diubah
Kaki, lutut pemeriksa dan penderita tetap pada
keadaan semula
C. Cara Memegang Telinga:
Kanan
Aurikulum dipegang dengan jari I dan II, sedangkan jari III, IV, V
pada planum mastoid
Aurikulum ditarik ke arah posterosuperior untuk meluruskan MAE
Kiri
Aurikulum dipegang dengan jari I dan II, sedangkan jari III, IV, V
di depan aurikulum
Aurikulum ditarik ke arah posterosuperior
D. Cara Memegang Otoskop:
Pilih spekulum telinga yang sesuai dengan lumen MAE
Nyalakan lampu otoskop
Masukan spekulum telinga pada MAE
E. Cara Memilin Kapas:
Ambil sedikit kapas, letakkan pada pemilin kapas
dengan ujung pemilin berada di dalam tepi kapas
Pilin perlahan searah jarum jam
Untuk melepasnya, ambil sedikit kapas, putar
berlawanan arah dengan jarum jam
Syarat :
Tempat :
Ruangan sunyi dan tidak ada echo (dinding dibuat tidak rata atau
dilapisi soft board/korden), serta ada jarak sepanjang 6 m.
Penderita (yang diperiksa)
Mata ditutup/dihalangi agar tidak membaca gerak bibir
Mutlak
Untuk percakapan sehari-hari
TES BISIK MODIFIKASI
Cara :
C. Perkusi:
Bila palpasi menimbulkan reaksi yang hebat maka dapat
dilakukan dengan perkusi.
Syarat buat palpasi juga berlaku buat perkusi.
RINOSKOPI ANTERIOR
1. Alat:
a. Spekulum hidung hartman
b. Pinset (angulair)- bayonet (Lucae)
c. Aplikator
d. Pipa penghisap
e. Kaca rinoskopi posterior
Gambar alat pemeriksaan hidung
2. Cara pemakaian spekulum
Memegang spekulum dengan tangan kiri, posisi spekulum
horizontal, tangkai lateral, mulutnya medial(masuk dalam
lubang hidung)
Memasukkan spekulum
Mulut spekulum dalam keadaan tertutup,
masukkan spekulum kedalam kavum nasi dan
mulut spekulum dibuka pelan- pelan
Mengeluarkan spekulum
Mulut spekulum ditutup 90%, baru dikeluarkan.
Jika ditutup 100%, maka mungkin ada bulu rambut
yang terjepit dan ikut tercabut.
3. Tahap- tahap pemeriksaan:
a. Memeriksa Vestibulum Nasi
b. Memeriksa Kavum Nasi Bagian Bawah
c. Memeriksa Fenomena Palatum Mole
d. Memeriksa Kavum Nasi Bagian Atas
e. Memeriksa Septum Nasi ( Seluruhnya )
a. Memeriksa Vestibulum Nasi
Pemeriksaan pendahuluan, yang dilihat :
Bibir atas : maserasi ( terutama anak anak )
Pinggir pinggir lubang hidung : kruste, merah
Posisi septum nasi : dorong ujung hidung ke atas dengan ibu
jari
Pemeriksaan dengan spekulum
Bagian vestibulum sisi lateral dengan mendorong spekulum ke
lateral, medial dengan mendorong ke medial, superior dengan
mendorong ke atas, inferior dengan mendorong ke bawah
Yang di lihat : apakah ada sekret, krusta, bisul bisul,
raghaden
b. Memeriksa Kavum Nasi Bagian Bawah
Arahkan cahaya lampu ke kavum nasi
sehingga sejajar dengan konka inferior,
perhatikan :
warna mukosa dan konka inferior hiperemi, anemi,
biru
besarnya lumen kavum nasi
dasar kavum nasi
septum deviasi, bentuk krista atau spina
c. Memeriksa Fenomena Palatum Mole
Cahaya lampu di arahkan ke dinding belakang
nasofaring.
Normal nasofaring kelihatan sangat terang karena
cahaya lampu tegak lurus pada dinding belakang
nasofaring.
Kemudian penderita disuruh mengucapkan huruf
iiii.
Positif jika, pada saat mengucapkan iiii palatum
mole bergerak keatas, sehingga akan kelihatan benda
gelap yang bergerak ke atas
Benda yang gelap karena cahaya tidak tegak lurus pada
palatum mole.
Selesai mengucapkan huruf iiii palatum mole bergerak
kebawah dan tampak benda gelap menghilang ke arah
bawah atau dinding belakang yang gelap jadi terang
kembali.
Fenomena palatum mole negatif bila waktu mengucapkan
huruf iiii, palatum mole tidak bergerak ke atas,
nasofaring tetap terang.
Nasal
turbinates
Sup. Middle
&Infer
Margo
posterior
Tahap-tahap pemeriksaan:
1. Konka
medius
2. Adenoid
3. Konka
superior
4. Margo
posterior
septum nasi
Tahap 4: Memeriksa kauda
konka inferior
Tangkai cermin direndahkan, atau cermin
dinaikkan. Biasanya kauda konka inferior tak
dapat dilihat. Dapat dilihat bila konka inferior
hipertrofi, bentuk nya seperti murbei
(berdungkul-dungkul), udem.
Perhatikan:
Radang : pus pada meatus medius dan
meatus superior adenoiditis, ulkus pada
dinding-dinding nasofaring (tbc)
Tumor : poliposis, karsinoma.
TRANSLUMINASI ( Diaphanoscopia)
Adalah pemeriksaan penerawangan sinus maksilaris dan
sinus frontalis yang dilakukan dikamar gelap, dengan
memakai lampu bertangkai panjang (Heyman) berkekuatan
6 volt
Cara melakukan:
Sinus Frontalis:
lampu ditekankan pada lantai sinus frontalis
lampu ditekankan ke arah media-superior
cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan tangan
kiri
Hasilnya bila sinus normal, maka di dinding depan akan
kelihatan terang
Transluminasi Sinus
Frontalis
Sinus maksilaris
Cara 1:
mulut dibuka lebar-lebar
lampu ditekankan pada margo inferior orbita kearah
inferior
cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan
tangan kiri
Hasilnya:
bila sinus normal, maka Palatum durum homo lateral
tampak terang.
Transluminasi Sinus Maksilaris
Cara 1
Cara 2:
mulut dibuka
kedalam mulut dimasukkan lampu yang
telah diselubungi tabung gelas
mulut ditutup rapat-rapat
cahaya yang memancar dari mulut dan bibir
atas ditutup dengan tangan kiri
Transluminasi Sinus Maksilaris
Cara 2
Hasilnya:
pada sinus maksilaris normal, pada daerah dinding depan
dibawah orbita terlihat bayangan terang berbentuk seperti
bulan sabit.
Penilaian:
Pemeriksaan hanya mempunyai nilai bila ada perbedaan
antara kiri dan kanan.
Bila kedua sinus terang, kemungkinannya:
pada pria -> sinus normal
pada wanita -> sinus normal/keduanya berisi cairan
(karena tulang tipis)
Bila sama gelap, kemungkinannya:
pada pria - > sinus normal (karena tulang tebal)
PUNGSI PERCOBAAN
Hanya untuk sinus maksilaris, menggunakan alat
pungsi yang disebut troicart dan dilakukan melalui
meatus inferior. Bila keluar nanah atau sekret
mukoid, dilanjutkan dengan tindakan irigasi sinus.
X- FOTO RONTGEN
Posisi untuk menilai sinus maksilaris yang baik ialah posisi
water.
Sinus yang gelap berarti sinus yang patologis. Perhatikan
apakah batas-batas sinus (tulang) masih utuh atau tidak.
BIOPSI
Pada sinus maksilaris dapat dilakukan:
1. melalui lubang pungsi pada meatus inferior
2. memakai cara Caldwell- Luc.
OPERASI CALDWELL-LUC
PEMERIKSAAN MULUT,
FARING DAN TONSIL
Pemeriksaan Mulut
Inspeksi, perhatikan :
Ptialismus, Trismus
Gerakan bibir dan sudut mulut (N. VII)
Mukosa dan gingiva, misalkan ada ulkus
Gigi atau geraham rusak yang dapat
menimbulkan sinusitis maksilaris (caries
gigi P1, P2, M1, M2, M3 atas) atau
trismus yang disebabkan gigi M3 bawah
yang letaknya miring.
Pemeriksaan Mulut
Lidah : Parese N. XII, atrofi, aftae,
tumor malignan
Palatum durum (torus palatinus),
prosesus alveolaris bengkak oleh
karena radang atau tumor sinus
maksilaris
Pemeriksaan Mulut
Palpasi
Jangan dilupakan bila ada ulkus pada
lidah (karsinoma)
Perkusi
Pada gigi dan geraham, terasa sakit
bila ada radang
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
Mulut dibuka lebar-lebar, lidah ditarik
ke dalam, dilunakkan, lidah ditekan
ke bawah, di bagian medial.
Penderita disuruh bernapas :
Tak boleh menahan napas
Tak boleh napas keras-keras
Tak boleh ekspirasi atau mengucap ch
Lidah ditekan anterior dari tonsil,
hingga kelihatan pole bawah tonsil
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
A. Memeriksa besar tonsil
Besar tonsil ditentukan sebagai
berikut :
T0 : Tonsil telah diangkat
T1 : Bila besarnya jarak arkus
anterior dan uvula atau tonsil
masih berada dalam fossa
tonsilaris
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
T2 : Bila besarnya 2/4 jarak arkus
anterior dan uvula
T3 : Bila besarnya jarak arkus
anterior dan uvula
T4 : Bila besarnya mencapai uvula
atau lebih
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
B. Memeriksa mobilitas tonsil
Digunakan 2 spatula
Spatula 1 : diletakkan di atas lidah
(paramedian)
Spatula 2 : posisi ujungnya vertikal
menekan jaringan
peritonsil, sedikit lateral
dari arkus anterior,
digerakkan ke medial dan lateral
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
C. Memeriksa patologi dari tonsil dan
Palatum Mole
Perhatikan anatominya
Perhatikan patologinya
Tonsilitis akut : semua merah,
titik-titik putih pada
tonsil
Tonsilitis Kronik : arkus anterior merah
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
Aftae : Ditekan sakit
Abses peritonsil : * ismus fausium kecil,
* tonsil terdesak ke
medial
* sekitar tonsil
merah
dan oedem
* uvula terdesak
heterolatelal
udematus
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
Difteri : pseudo membran warna
kotor, hemoragis, ada
yang di luar batas
tonsil
Plaut Vincent : ulkus seluruh tonsil,
monolateral, febris,
perlu usap tenggorok
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
Radang spesifik : Tuberkulosa
Tumor benigna : keras, tonsil fiksasi
Sikatrik : akibat tonsilektomi,
insisi abses peritonsil
Korpus alienum : duri ikan, tulang
TONSILITIS
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
D. Memeriksa patologi faring
Faringitis akut --> semua merah
Faringitis Kronik --> hanya granulae
merah
Aftae, difteri, ulkus sifilis, sikatriks,
corpus alienum
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
E. Memeriksa paresis/paralisis palatum
mole
Normal
Waktu istirahat
Uvula menunjuk ke bawah
Konkavitas palatum mole simetris
Ucapkan aa,ee
Bergerak-gerak tetap simetris
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
Paresis bilateral
Waktu istirahat
Seperti normaal
Ucapkan aa,ee
Seperti normal
Mungkin uvula sedikit
bergerak
Pemeriksaan Tonsil dan
Faring
Paresis unilateral
Waktu istirahat
Seperti normal
Ucapkan aa,ee
Palatum mole terangkat ke arah yang sehat,
uvula miring, menunjuk ke arah sehat,
konkavitas, tak simetris
1. Posisi tegak
2. Posisi Killian : lebih jelas untuk
melihat sekitar komisura
posterior
3. Posisi Tuercks : lebih jelas untuk
melihat
sekitar komisura anterior
Tahap 1 : radiks
lingue,epiglotis dan sekitarnya
Tumor :
Benigna (papiloma,polip,nodul,kista)
Maligna karsinoma.
Perhatikan gerakan dari
korda vokalis kiri dan
kanan normal, simetris,
tidak
bergerak(parese)unilateral
atau bilateral.
Kausa paralisa,antara lain:
Fraktur laring
Karsinoma laring:
Untuk melihat pasage yang masih ada
Untuk melihat luasnya tumor
Macam pemeriksaan:
Foto leher PA/lateral soft tissue
Laringogram dengan menggunakan kontras
Tomogram
Terima Kasih