di alam berasal dari: air laut dan air danau asin, larutan garam alamiah, batuan garam, dan sumber air dalam tanah. Air Laut dan Danau Asin (Produksi garamnya mencapai 40%) Air lautadalah air dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCl) Air laut berbeda-beda kandungan garamnya. Laut yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik, yang paling asin adalah di Laut Merah. Airlaut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama- kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung Danau air asin bisa terbentuk melalui banyak sebab: Danau yang terdapat di wilayah dengan tingkat penguapan yang sangat tinggi sehingga kandungan garamnya meningkat, misalnya danau Laut Mati
Teluk diantara dua bukit yang
kemudian pada bagian mulut teluk tersebut tertutup sedimen pantai sehingga terpisah dari ekosistem laut menjadi ekosistem tersendiri berupa danau air asin Terbentuk pada laguna akibat pertumbuhan terumbu karang yang kemudian diikuti dengan proses pengangkatan sehingga laguna tersebut betul betul tertutup dan terpisah dari ekosistem laut bebas.
Danau yang di dasarnya terdapat
semburan lumpur dan air garam Negara-negara yang memproduksi garam dengan sumber air laut antara lain: Mexico, Brazilia, RRC, Australia, Indonesia, dan negara-negara tropis lainnya. Larutan Garam Alamiah (natural brine solution) Larutan garam alamiah berasal dari perairan dengan konsentrasi konstituen terlarut (unsur, ion, dan molekul) yang sangat tinggi. Larutan garam alamiah dapat mengandung konsentrasi garam lebih dari lima kali dari kandungan garam dari air laut rata-rata. Karena konsentrasi komponen terlarut tinggi seperti natrium dan magnesium, larutan garam alamiah dikomersialkan, terutama dalam produksi garam meja. Di laut, brine dibentuk oleh beberapa proses: Penguapan Pembentukan es laut Pelarutan dari kubah garam Penguapan. Penguapan yang terbesar di daerah dangkal, dimana energi matahari menguapkan air menyebabkan laut berkonsentrasi garam tinggi. Proses pelepasan pelarut (air) dari sistem dikenal dengan istilah penguapan, dan padatan yang tertinggal disebut dengan evaporate.
Brine adalah larutan yang mengandung zat
terlarut dengan konsentrasi tinggi, termasuk garam. Pada konsentrasi yang ekstrim ini, natrium dan klorida jenuh, sehingga mulai mengendap sebagai kristal garam. Proses pemekatan dalam pori-pori es dapat terus berlangsung, menyebabkan terbentuknya larutan pekat (slurry). Pada konsentrasi garam yang sangat tinggi, kristal natrium klorida (halite) terbentuk, terbentuk juga kristal yang mengandung klorida dari garam-garam lainnya seperti kalsium dan magnesium. Es Laut (Sea Ice) Pada saat air laut mulai memadat, sebagian air yang lebih asin dan pekat mengalir ke bagian bawah padatan. Pada saat es semakin tebal, brine tersebut dapat terjebak di dalam pori-pori yang dikenal sebagai kantong-kantong brine. Pada saat struktur es berubah, lebih banyak air keluar dari pori-pori, meningkatan konsentrasi garam dari brine dalam ruang pori hingga delapan kali lipat dari air laut. Kubah Garam (Salt Domes). Brine dapat terbentuk dari proses pelarutan padatan (evaporite) seperti yang tedapat pada kubah garam. Dalam skala waktu geologi (jutaan tahun yang lalu), batu garam yang terbentuk akan tertutupi oleh sedimen di atasnya dan terkubur dalam bumi. Pada saat mineral-mineral garam tersebut mencoba menerobos batuan di atasnya, batuan-batuan di atasnya akan sedikit terlipat dan akan membentuk jebakan dimana minyak bumi dan gas akan berakumulasi. Bahkan tidak jarang pula mineral garam tersebut mampu menerobos sampai ke permukaan atau menerobos lantai samudera jika mineral garam tersebut ditemukan di lautan (offshore). berat jenis garam yang relatif lebih kecil (2.16 gr/cc) dibandingkan material di sekelilingnya termasuk sedimen di atasnya (biasanya lebih besar dari 2.4 gr/cc) maka mineral garam tersebut mempunyai kecenderungan untuk menerobos batuan di atasnya, yang kemudian muncul berbentuk seperti kubah, sehingga disebut Fenomena seperti ini banyak dijumpai di Teluk Meksiko dan Timur Tengah dimana pembentukan salt dome ini sangat menguntungkan untuk minyak bumi dan gas dapat berakumulasi. Batuan Garam (Rock Salt) Batu garam atau yang sering dikenal sebagairock saltdan termasuk ke dalam batuan sediment. Batu garamini terbentuk dari kumpulan mineral yang sering disebuthalite. Mineral halite mempunyai rumus kimia NaCl, akan tetapi batu garam bisa juga mengandung pengotor-pengotor dan umumnya yang berasosiasi dengan batu garam tersebut adalah anhydrite (CaSO4), gypsum (CaSO4.2H2O), dan juga sylvite (KCl). Pembentukan batu garam Terbentuknya batu garam ini umumnya akibat dari penguapan air yang mengandung garam seperti air laut yang banyak mengandung ion-ion Na+(Sodium) dan Cl-(Cloride). Batu garam ini umumnya terbentuk di daerah danau yang mengering akibat penguapan, teluk-teluk yang relative tertutup, daerah estuarine yang ada di daerah arid, daerah-daerah di dekat laut seperti lagoon dan lain-lain. Beberapa teori menjelaskan terbentuknya batu garam yang ada di cekungan Michigan, salah satunya adalah siklus garam dimana banyak dipengaruhi oleh proses penguapan dan pengendapan garam akibat hilangnya sejumlah air laut yang tidak dapat menahan ion-ion garam yang ada dalam larutan