Anda di halaman 1dari 35

TATACARA PENYERTAAN MODAL PADA

BUMD PEMERINTAH PROVINSI DKI


JAKARTA

Hidayat Nurahmadi, SH. MH.


22/09/2011
BPMP PROVINSI DKI JAKARTA

Badan yang memiliki Tugas dan Fungsi


Pembinaan Penaman Modal, Promosi
dan Pembinaan BUMD di Provinsi DKI
Jakarta.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi


sebagaimana tersebut diatas, telah
dilengkapi perangkat perangkat
hukum, baik dari Pemerintah maupun
Pemprov DKI Jakarta.
DASAR HUKUM

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang


Perusahaan Daerah.
Undang-Undang Nomor 34 tahun 1999 tentang
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Republik Indonesia Jakarta.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
2
LANDASAN OPERASIONAL

Kep.Gub Nomor 71 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan


BUMD di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kep.Gub Nomor 88 tentang Kepengurusan BUMD di
Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kep.Gub Nomor 102 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Jangka Panjang (RJP).
Kep.Gub Nomor 105 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyusunan RKAP dan Laporan Keuangan
Kep.Gub Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pedoman
Penilaian Tingkat Kesehatan BUMD di Lingkungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kep.Gub Nomor 96 Tahun 2004 tentang Penerapan
Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada
BUMD di Lingkungan Pemprov. DKI Jakarta.
Kep.Gub. Nomor 100 Tahun 2006 tentang Gaji
Direksi BUMD di Lingkungan Pemprov. DKI Jakarta.
3
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN BUMD
Maksud :

Untuk memberikan pedoman dalam pengelolaan BUMD


untuk melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional,
berdaya guna dan berhasil guna serta dapat berkembang
dengan baik ;

Tujuan :

Untuk menciptakan BUMD yang sehat dan dapat


memberikan PAD serta dapat menunjang perekonomian
daerah ;

4
UNSUR PEMBINA BUMD

1. GUBERNUR :
Menetapkan Kebijakan Umum dalam
Pembinaan BUMD ;

2. SEKRETARIS DAERAH ;

3. ASISTEN PEREKONOMIAN ;
4. KEPALA BPMP ;
Merumuskan Kebijakan Teknis
Pembinaan dan Pengembangan BUMD ;
5
KEBIJAKAN UMUM PEMBINAAN BUMD

1. Menjadikan BUMD yang profesional dan mampu tumbuh,


berkembang, bersaing secara sehat di Era Globalisasi ;

2. Menjadikan sumber Pendapatan Asli


Daerah ;

3. Memberikan iklim yang kondusif bagi


berkembangnya usaha-usaha swasta
secara lebih efektif, efisien dan produktif ;

6
KEBIJAKAN TEKNIS DALAM PEMBINAAN BUMD

dilaksanakan oleh KEPALA BPMP


A. PEMBINAAN ORGANISASI,
MANAJEMEN DAN KEUANGAN
BUMD ;
B. PEMBINAAN TERHADAP DIREKSI, BADAN
PENGAWAS DAN KOMISARIS BUMD ;

C. PEMBINAAN TERHADAP
PENDAYAGUNAAN ASET BUMD ;

D. PEMBINAAN TERHADAP
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
7
BUMD ;
KEBIJAKAN TEKNIS DALAM PEMBINAAN BUMD
A. PEMBINAAN ORGANISASI, MANAJEMEN DAN KEUANGAN BUMD ;

1. PEMBINAAN ORGANISASI :
Mencakup pembinaan dalam rangka melakukan
penataan dan pengembangan organisasi BUMD :
a. Membuat suatu pedoman pendirian BUMD :
- Perusahaan Daerah berupa Keputusan Gubernur
- Perseroan Terbatas berupa Akte Pendirian
b. Membuat kajian / evaluasi dalam rangka pengembangan BUMD :
BPMP mengadakan pertemuan periodik dengan Direksi, Badan Pengawas,
Komisaris dan Pejabat yang berwenang guna membahas perkembangan
perusahaan.
c. Mewujudkan organisasi yang efisien dan efektif :
BPMP melaksanakan monitoring pembinaan dan pengendalian kepada
seluruh BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
d. Mewujudkan SDM yang profesional :
BPMP mengadakan pelatihan kepada SDM BUMD di lingkungan Pemprov
DKI Jakarta. 8
KEBIJAKAN TEKNIS DALAM PEMBINAAN BUMD
A. PEMBINAAN ORGANISASI, MANAJEMEN DAN KEUANGAN BUMD ;

2. PEMBINAAN MANAJEMEN :
Mencakup pembinaan dalam rangka mewujudkan
pengelolaan manajemen yang mampu tumbuh,
berkembang dan bersaing secara sehat :
a. Menerapkan prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik
(GCG) :
BPMP mengadakan lokakarya penerapan GCG di
lingkungan BUMD DKI Jakarta.
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya pengelola :
BPMP mengadakan pelatihan kepada Direksi BUMD
di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
c. Menerapkan efisiensi, transparansi, kemandirian dan akuntabilitas :
Pada saat pembahasan RKAP Tahunan, BPMP
menyarankan BUMD di lingkungan Pemprov DKI
Jakarta untuk menerapkan efisiensi, transparansi,
kemandirian dan akuntabilitas. 9
KEBIJAKAN TEKNIS DALAM PEMBINAAN BUMD
A. PEMBINAAN ORGANISASI, MANAJEMEN DAN KEUANGAN BUMD ;

3. PEMBINAAN PENGELOLAAN KEUANGAN :


Mencakup pembinaan dalam rangka mewujudkan pengelolaan
keuangan yang tertib, transparan dan mampu memberikan
kontribusi kepada Pemerintah Daerah :
a. Menyusun Rencana Jangka Panjang (RJP) :
BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta wajib menyusun Rencana Jangka
Panjang (5 tahunan).
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) :
BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan RKAP setiap tahunan dan triwulanan.
c. Menyusun Laporan Keuangan Tahunan :
BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta wajib menyusun dan melaporkan
Laporan Keuangan Tahunan.
d. Menyusun Penilaian Tingkat Kesehatan BUMD :
Penilaian tingkat kesehatan BUMD ditetapkan atas hasil pemeriksaan laporan
keuangan dan kinerja tahunan perusahaan yang telah diaudit, meliputi : Aspek
Keuangan, Operasional dan Administrasi. 10
KEBIJAKAN TEKNIS DALAM PEMBINAAN BUMD
B. PEMBINAAN TERHADAP DIREKSI, BADAN
PENGAWAS DAN KOMISARIS BUMD ;
Mencakup pembinaan dalam rangka mewujudkan
kepengurusan yang profesional :
a. Memberikan Arahan Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja BUMD :
BPMP memberikan arahan kepada BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta
pada saat penyampaikan laporan pelaksanaan RKAP triwulanan.

b. Membuat Suatu Pedoman Pelaksanaan Operasional BUMD :


Keputusan Gubernur No 96 Tahun 2004 merupakan pedoman penerapan Good
Corporate Governance bagi BUMD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

c. Menerapkan Persyaratan Pengangkatan Direksi, Badan Pengawas Dan


Komisaris :
Persyaratan Pengangkatan Direksi, Badan Pengawas dan Komisaris BUMD di
lingkungan Pemprov DKI Jakarta diatur dalam Keputusan Gubernur No 88 Tahun
2003.

11
KEBIJAKAN TEKNIS DALAM PEMBINAAN BUMD
B. PEMBINAAN TERHADAP DIREKSI, BADAN
PENGAWAS DAN KOMISARIS BUMD ;
Mencakup pembinaan dalam rangka mewujudkan
kepengurusan yang profesional :
c. Menerapkan Persyaratan Pengangkatan Direksi, Badan Pengawas Dan
Komisaris :
Calon Direksi, Badan Pengawas dan Komisaris BUMD wajib mengikuti dan lulus uji
kelayakan dan kepatuhan (Fit and Proper Test)
Persyaratan Calon Direksi meliputi :
- Masa jabatan Direksi ditetapkan selama 4 tahun
- Seseorang dapat menduduki jabatan Direksi maksimum 2 kali masa jabatan dalam
kedudukan yang sama.
- Pendidikan sekurang-kurangnya Sarjana.
- Berusia setinggi-tingginya 56 tahun.
Persyaratan Calon Badan Pengawas/Komisaris meliputi :
- Masa jabatan Badan Pengawas ditetapkan selama 3 tahun
- Badan Pengawas diangkat maksimum 2 kali masa jabatan.
- Pendidikan sekurang-kurangnya Sarjana.
- Berusia setinggi-tingginya 60 tahun. 12
KEBIJAKAN TEKNIS DALAM PEMBINAAN BUMD
C. PEMBINAAN TERHADAP PENDAYAGUNAAN ASET BUMD ;

Mencakup pembinaan dalam rangka optimalisasi


aset BUMD :
a. Melakukan inventarisasi aset BUMD :

b. Mendayagunakan aset yang belum optimal :


Pada saat pembahasan RKAP Tahunan, BPMP
melakukan pembinaan terhadap pendayagunaan aset
BUMD kepada seluruh BUMD di lingkungan Pemprov DKI
Jakarta.

c. Membuat suatu pedoman pendayagunaan aset BUMD :

13
KEBIJAKAN TEKNIS DALAM PEMBINAAN BUMD
D. PEMBINAAN TERHADAP PENGENDALIAN DAN
PENGAWASAN BUMD ;

Pengendalian dilakukan terhadap pelaksanaan


operasional BUMD.
Pengendalian terhadap pelaksanaan operasional BUMD
dilakukan oleh BPMP Provinsi DKI Jakarta dan instansi
terkait.

Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan


operasional BUMD.
Pengawasan terhadap pelaksanaan operasional BUMD
dilakukan instansi berwenang Provinsi DKI Jakarta.

14
BUMD PROVINSI DKI JAKARTA
Kelompok Bidang Properti : Kelompok Bidang Hotel dan
Wisata :
1. PT. JIEP (Persero)
2. PT. KBN (Persero) 1. PT. Jakarta Tourisindo
3. PT. Jakarta Propertindo 2. PT. Pembangunan Jaya
4. PD Pembangunan Sarana Ancol, Tbk.
Jaya 3. PT. Pakuan International
5. PT Pembangunan Jaya 4. PT. Grahasari Suryajaya
6. BP. THR Lokasari 5. PT JIExpo (Jakarta Int.
Expo)
BUMD PROVINSI DKI JAKARTA (LANJ.)
Kelompok bidang Perdagangan Kelompok bidang Perbankan /
Dan Industri : Keuangan :
1. PD. Pasar Jaya 1. PT. Bank DKI
2. PD. Dharma Jaya 2. PT. Asuransi Bangun Askrida
3. PT. Food Station Tjipinang
Jaya
4. PT. Cemani Toka
5. PT. Rheem Indonesia
6. PT. Delta Djakarta, Tbk
7. PT. Bumi Grafika Jaya
8. PT. Alakasa Industrindo, Tbk
9. PT. Determinan Indah
Kelompok bidang Jasa /Utilitas : Kelompok bidang Transportasi :
1. PD. AM Jaya 1. PT. Ratax Armada
DASAR HUKUM PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH

Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi
Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2007 tentang
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri dalam Negeri No. 59 Tahun
2007
Peraturan Menteri Keuangan No. 96 Tahun 2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan,
dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara
BUMD PROVINSI DKI JAKARTA YANG MENERIMA PMP

No. Nama Besarnya PMP sd Des


10
1 PD AM Jaya -
2 PD Dharma Jaya 41,986,097,857.00
3 PD Pembangunan Sarana Jaya 85,444,003,305.00
4 PD Pasar Jaya 455,699,334,613.09
5 PD PAL Jaya 114,750,546,593.00
6 PT Pembangunan Jaya (konsolidasi) 609,828,914,716.00
7 PT Food Station Tjipinang 10,852,457,711.20
8 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung 87,136,122,729.00
9 PT Delta Djakarta, Tbk 151,637,827,425.00
10 PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk 752,480,163,615.60
11 PT Determinan Indah 2,175,120,000.00
12 PT Ratax Armada 2,602,781,067.00
13 PT Kawasan Berikat Nusantara 209,692,695,000.00
BUMD PROVINSI DKI JAKARTA YANG MENERIMA PMP
(LANJ.)

No. Nama Besarnya PMP sd Des


10
14 PT Alakasa Industrindo, Tbk. 4,885,650,000.00
15 PT Cemani Toka 27,059,360,000.00
16 PT Pakuan 1,345,900,000.00
17 PT Grahasahari Suryajaya 3,951,000,000.00
18 PT Asuransi Bangun Askrida 8,680,000,000.00
19 PT Jakarta Propertindo 563,971,058,930.39
20 PT Bank DKI Jakarta 1,215,834,769,146.40
21 PT Jakarta International Expo (JIExpo) 39,375,000,000.00
22 PT Jakarta Tourisindo 470,715,365,280.95
23 PT Mass Rapid Transit Jakarta 96,883,698,014.73
INVESTASI PEMERINTAH
Investasi Surat Berharga; dan/atau
Investasi Langsung :
Penyertaan Modal; dan/atau
Pemberian Pinjaman
INVESTASI PEMERINTAH (LANJ.)
Investasi Pemerintah dengan cara
pembelian Surat Berharga dapat
dilaksanakan atas inisiatif dari Badan
Investasi Pemerintah.
Investasi Langsung dapat dilaksanakan atas
inisiatif Badan Investasi Pemerintah
dan/atau permohonan investasi yang
diajukan oleh Badan Usaha, BLU,
Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota, BLVD,
dan/atau badan hukum asing.
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH
Pengalihan kepemilikan barang milik
negara/daerah yang semula
merupakan kekayaan yang tidak
dipisahkan menjadi kekayaan yang
dipisahkan untuk diperhitungkan
sebagai modal/saham negara atau
daerah pada badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, atau badan
hukum lainnya yang dimiliki negara.
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH (LANJ.)

Penyertaan modal pemerintah pusat/daerah atas barang milik


negara/daerah dilakukan dalam rangka pendirian,
pengembangan, dan peningkatan kinerja badan usaha milik
negara/daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki
negara/daerah;
Penyertaan modal pemerintah pusat/daerah dilakukan
dengan pertimbangan sebagai berikut:
barang milik negara/daerah yang dari awal pengadaaannya sesuai
dokumen penganggaran diperuntukkan bagi badan usaha milik
negara/daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki
negara/daerah dalam rangka penugasan pemerintah; atau
barang milik negara/daerah lebih optimal apabila dikelola oleh badan
usaha milik Negara/daerah atau badan hukum lainnya yang dimiliki
negara/daerah baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk.
PROSEDUR
Permohonan investasi dituangkan dalam bentuk
proposal investasi dan disampaikan kepada Badan
Investasi Pemerintah dengan dilampiri dokumen yang
diperlukan.
Proposal investasi paling kurang memuat:
Latar Belakang
Studi Kelayakan
Skema pembiayaan
Skema pembagian resiko
Skema hak kepemilikan, untuk investasi penyertaan modal
Skema pengembalian dana, untuk investasi pemberian
pinjaman
PROSEDUR (LANJ.)
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN

a. Bagi Badan Usaha/badan hukum paling kurang meliputi:


1) anggaran dasar;

2) perizinan;

3) laporan keuangan; dan

4) proyeksi arus kas.

b. Bagi BLU/BLVD paling kurang meliputi:


1) keputusan pembentukan/anggaran dasar;

2) perijinan;

3) laporan keuangan; dan

4) proyeksi arus kas.

c. Bagi Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota paling kurang


meliputi:

1) persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan

2) laporan keuangan.
PROSEDUR (LANJ.)
Analisis kelayakan dan analisis risiko investasi terhadap setiap
permohonan investasi oleh Kepala/Direktur Badan Investasi
Pemerintah dengan mengacu pada portofolio Badan Investasi
Pemerintah
Permohonan Permohonan
diterima
(1)Kepala/Direktur Badan Investasi ditolak
Kepala/Direktur Badan
Pemerintah menyampaikan secara
Investasi Pemerintah
tertulis kepada Ketua Komite Investasi
menyampaikan
Pemerintah untuk diproses lebih
pemberitahuan secara tertulis
lanjut
disertai alasan penolakan
(2) Ketua Komite Investasi Pemerintah
dengan
memberikan rekomendasi
dilampiri berkas; Tembusan
persetujuan atau penolakan atas
Surat pemberitahuan
permohonan
disampaikan kepada Ketua
(3) Rekomendasi disampaikan kepada
Komite
Kepala/Direktur Badan Investasi
Investasi Pemerintah dan
Pemerintah dan Direktur Jenderal
Direktur Jenderal
RENCANA AKSI TRANSFORMASI DAN RESTRUKTURISASI KELEMBAGAAN BLUD TRANS
JAKARTA MENJADI PERSEROAN TERBATAS

Sesuai hasil rapat tanggal 21 Januari 2011 di Biro


Perekonomian Provinsi DKI Jakarta
1. Instansi yang dilibatkan dalam rangka merubah
bentuk BLUD Transjakarta menjadi PT (perseroan
terbatas) terdiri dari :
a. Biro Perekonomian Provinsi DKI Jakarta
b. BPMP,
c. Dinas Perindustria dan Energi,
d. Dinas Perhubungan,
e. Biro Ortala,
f. Biro Hukum dan Pimpinan ITDP.
2. Action Plan (Rencana Aksi) Transformasi dan Restrukturisasi
Kelembagaan Transjakarta sebagai berikut :

A. Proses persiapan meliputi :


1) Persetujuan Gubernur direncanakan 2 bulan (Januari - Pebruari) dengan
instansi penanggung jawab Biro Perekonomian.
2) Due Diligence(Uji Tuntas) UPT Blud Transjakarta direncanakan 2 bulan
(Pebruari-Maret) dengan instansi penanggung jawab Dinas
Perhubungan.
B. Peraturan Daerah meliputi :
1) Pembuatan Naskah akademik selama 1 bulan dengan instansi
penanggung jawab Dishub, Biro Perekonomian dan ITDP.
2) Raperda persetujuan pengelolaan Transjakarta dengan instansi
penanggung jawab Biro Hukum dan Biro Perekonomian.
3) Raperda persetujuan pembentukan BUMD-PT dan Penyertaan Modal
Pemerintah dengan penanggung jawab Biro Hukum dan Biro
Perekonomian.
C. Pembentukan dan Kerjasama BUMD-PT
meliputi :
1) Penetapan Akta Notaris selama 1 bulan (Mei)
dengan Instansi penanggung jawab BPMP, Biro
Perekonomian.
2) Kontrak Kerjasama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dengan BUMD-PT selama 1 bulan (Mei) Instansi
penanggung jawab BPMP dan Biro Hukum.
3) Perubahan kontrak Kerjasama pihak ketiga dengan
BLU Transjakarta kepada BUMD selama 1 bulan
(Mei) dengan Instansi penanggung jawab BPMP
dan Biro Hukum.
D. Persiapan Organisasi meliputi :
1) Fit and Proper Test Board of Direktor (BOD) dan Bord of Commissioner
(COD) selama 2 bulan (Mei dan Juni) dengan instansi penanggung jawab
BPMP.
2) Penetapan Board of Direktor (BOD) dan Bord of Commissioner (COD)
selama 1 bulan (Juni) dengan instansi penanggung jawab BPMP.
3) Penyiapan dokumen kontrol organisasi selama 2 bulan (Maret dan April)
dengan instansi penanggung jawab BPMP, Biro Perekonomian, Dishub, ITDP.
4) Persetujuan struktur organisasi selama 2 bulan (Januari dan Pebruari)
dengan instansi penanggung jawab Biro Perekonomian, BPMP dan Dishub.
5) Assesment staf Transjakarta selama 1 bulan (Maret) dengan instansi
pembina BPMP, Dishub dan Transjakarta.
6) Lay-off plan dan pelaksanaan selama 4 bulan (Martet, April, Mei dan Juni)
dengan instansi penanggung jawab BPMP dan Disnaker.
7) Penempatan SDM pada struktur baru dan penyesuaian 1 bulan (Juni)
8) Change management plan dan pelaksanaan selama 7 bulan (Januari s/d
Juli ) dengan instansi penanggung jawab BPMP, Dishub dan BPKD.
E. Optimalisasi Kinerja Operasional Busway meliputi :
1) Fleet Management (control) and Bus Information system
dengan instansi penanggung jawab Dishub dan BLU
Transjakarta.
2) Integrated e-ticketing and clearing house selama 7
bulan (Januari s/d Juli) dengan instansi penanggung
jawab Dishub dan BPKD.
3) Perbaikan halte dan JPO selama 7 bulan (Januari s/d Juli)
dengan instansi penanggung jawab Dishub dan BPKD.

F. Sosialisai Perubahan Kelembagaan selama 7 bulan


(Januari s/d Juli) oleh dishub dan ITDP.
PADA TAHUN 2010 PEMPROP DKI
JAKARTA MENAMBAH MODAL KEPADA
3(TIGA) PERUSAHAN :

1. PD. Dharma Jaya Sebesar Rp. 15


milyar
2. PD. PAL JAYA, sebesar Rp. 20 milyar
3. PT. Kawasan Berikat Nusantara Rp.
175
milyar
PENGAWASAN
Dalam rangka pengawasan
pelaksanaan Perjanjian Investasi,
Kepala/Direktur Badan Investasi
Pemerintah melakukan pemantauan/
monitoring, evaluasi, dan
pengendalian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai