Anda di halaman 1dari 16

ETIKA BERPAKAIAN,

DUDUK DAN BERDIRI

Prepared by:
Fera
Hempri
Mubarak
Endirman
Etika berpakaian
AYAT PILIHAN:
1 KORINTUS 11-16
1 Pet 3:5
1 Timotius 2:9
MANUSIA
DICIPTAKAN
MENURUT
GAMBAR DAN
RUPA ALLAH

MENCERMINKAN
KEMULIAAN
ALLAH DALAM
SEGALA SISI

BERPAKAIAN,
DUDUK, BERDIRI
prinsip yang paling mendasar dalam cara kita berpakaian
adalah sikap penghargaan terhadap tubuh kita, yang
diciptakan Tuhan amat baik adanya (lih. Kej 1:31).
Rasul Paulus mengingatkan bahwa tubuh itu bukan untuk
percabulan, melainkan untuk Tuhan (1 Kor 6:13) oleh
karena itu, kita selayaknya melihat tubuh ini bukan sebagai
obyek kesenangan mata, tetapi sebagai ciptaan Tuhan
yang mulia, sebab tubuh kita adalah bait Allah:
tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh
Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu
peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1
Kor 6:19- 20).
Dengan demikian, tubuh kita merupakan cerminan jiwa:
apa yang kita hayati di dalam jiwa kita, terpancar ke luar
dengan cara bagaimana kita bersikap dengan tubuh kita.
Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia
berdandan dengan pantas, dengan sopan dan
sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang,
jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian
yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan
dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi
perempuan yang beribadah. (1 Tim 2:9-10)
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan
mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas
atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang
tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang
berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang
sangat berharga di mata Allah. Sebab demikianlah
caranya perempuan-perempuan kudus dahulu
berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh
pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada
suaminya (1 Pet 3:5)
1Tim 2:91
Allah menghendaki wanita Kristen berdandan dengan
pantas dan sopan.
1) Kata "pantas" (Yun. _aidos_) mengandung arti
merasa malu bila menampakkan bagian tubuh. Kata ini
meliputi penolakan untuk berdandan sedemikian rupa
sehingga menarik perhatian kepada tubuh dan
melewati batas-batas kesenonohan yang patut. Sumber
kesenonohan seseorang terletak di dalam sifat atau
batin. Dengan kata lain, kesenonohan adalah
manifestasi lahir dari kemurnian batin.
2) Berdandan secara tidak pantas yang mungkin
menggairahkan keinginan yang tidak suci merupakan
kesalahan yang sama besarnya dengan keinginan
mesum yang terangsang. Tidak ada aktivitas atau
keadaan yang membenarkan hal berpakaian secara
tidak pantas yang akan memperlihatkan tubuh
Adalah suatu kesaksian yang menyedihkan jikalau
gereja mengabaikan standar alkitabiah untuk
berdandan dengan pantas dan malah menerima
mode duniawi. Pada dewasa ini yang serba
membolehkan di bidang seksual, gereja harus
bertindak dan berdandan berbeda dari masyarakat
yang bobrok yang mengabaikan dan
mencemoohkan keinginan Roh untuk
kesenonohan, kemurnian, dan pengekangan yang
saleh (bd. Rom 12:1-2).
1Tim 2:9
Frasa ini mungkin berarti mengepang rambut
dengan menggunakan emas atau perhiasan lain
yang mewah.
1. Sopan
2. Kesederhanaan dan kekudusan
3. Perempuan tidak menyerupai laki-laki
4. Laki-laki tidak menyerupai perempuan
5. Berdandan sepantasnya jangan berlebih-
lebihan
6. Tidak mengumbar hawa nafsu lawan jenis
7. Tidak menonjolkan bagian-bagian tertentu
8. Tidak menggunakan benda-benda tiruan
(bulu mata, kuku palsu, hair extension,
cat kuku, dan semua benda tiruan)
9. Tidak mengubah apapun yang telah
diciptakan Tuhan
Kesimpulan Etika
berpakaian
Tuhan ingin kita tetap pada
keadaan kita diciptakan, bangga
bagaimana Tuhan menciptakan
kita, jangan menambah benda
tiruan, mengubah apapun yang
Tuhan telah buat,. Itulah yang
berkenan dimata Tuhan.
ETIKA DUDUK
Mazmur 1:1Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik, yang tidak
berdiri di jalan orang yang
berdosa, dan yang tidak duduk
dalam kumpulan pencemooh.
ETIKA DUDUK
Badan tegak tapi santai
Kaki dibawah tapi rapat
Tidak tumpang kaki
Tidak selonjoran apalagi diatas meja
Tidak naik ke atas seperti
jongkok/bersila
Tidak duduk dimeja
Tidak menggoyang-goyangkan kaki
Tidak berpangku tangan
Tangan diatas paha
Kaki tidak terbuka apalagi wanita
Tidak menyenderkan tangan diatas kursi
Berdiri bila ada yang menyalami
Jika wanita tutup lutut, kaki diserongkan
Mempersilahkan duduk kepada orang tua,
jompo & wanita
Memberikan tempat duduk bagi mereka
yang tidak kebagian
Tidak duduk sebelum wanita, orang yang
dihormati, orang tua duduk terlebih
dahulu
Berdiri jika ada orang yang dihormati
Tambahan
duduk bersila; membuka sepatu
atau alas kaki, kaki dilipat
sedemikian rupa dan bagi wanita
lebih dirapatkan
Saat bertamu: tergantung
situasi, kondisi dan kedekatan
personal.
ETIKA BERDIRI
Berdiri sempurna
1. Berdiri dengan posisi tegak. Jadi kalau dilihat dari samping,
tubuh tampak lurus dari telingga hingga ke matakaki. Tubuh
akan terlihat lebih tinggi.

2. Tarik bahu agar tidak menutup. Kembangkan dada dan


bagian perut tertarik ke dalam. Dengan posisi seperti ini,
bentuk tubuh akan terlihat lebih indah.

3. Atur posisi kedua kaki yang nyaman untuk menopang tubuh.


Untuk wanita, posisi kedua kaki merapat. Rapatkan tumit dan
biarkan kedua telapak kaki sebelah depan terbuka sehingga
seolah-olah membentuk segitiga. Untuk pria, usahakan agar
lebar kedua kaki tidak melebihi bahu.
4. Tidak membelakangi lawan bicara
Berdiri dimuka umum (perbedaan sikap
berdiri)
Upacara (khidmat, berwibawa, meresapkan
suasana),
Berdiri untuk antri
berjajar urut ke belakang dengan baik, tenang
dan sabar, Jangan resah, Jangan pula
berdesak-desakan atau rebut-rebutan atau
main serobot.Tunggulah hingga gilirantiba,
dan jangan coba-coba untuk saling
mendahuluinya. Setiap orang harus datang
dan berdiri menurut kesempatan bagi dirinya

Anda mungkin juga menyukai