Anda di halaman 1dari 23

Tinjauan Pustaka

Definisi
Penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Ae. albopictus, ditandai dengan
demam 2 7 hari disertai dengan :
manifestasi perdarahan
penurunan jumlah trombosit < 100.000 /
mm3,
adanya kebocoran plasma ditandai
peningkatan hematokrit 20 % dari nilai
normal
Demam Dengue
Dua atau lebih manifestasi gejala:
nyeri kepala,
nyeri retro-orbital,
mialgia,
ruam pada kulit,
manifestasi perdarahan, dan
Leukopenia
di tunjang dengan pemeriksaan
laboratorium serologis IgM dan IgG.
Demam Berdarah Dengue
demam yang tinggi (38C 40C),
manifestasi perdarahan,
Hepatomegali,
Trombositopenia
Peningkatan hematokrit
Dengue Shock Syndrome

kulit menjadi dingin,


kongesti,
sianosis,
nadi cepat,
letargi kemudian menjadi gelisah dan
dengan cepat memasuki tahap kritis
dari shock.
Etiologi
Virus Dengue DEN-1, DEN-2, DEN-3,
DEN-4
RNA (Ribo Nucleic Acid)
Dikelilingi oleh nukleokapsid ikohedral
terbungkus oleh selaput lipid
Virion berdiameter 50 nm.
Vektor Penularan
Siklus Hidup nyamuk Aedes
Pertumbuhan dan perkembangan telur sampai nyamuk dewasa
memerlukan waktu kurang lebih 7-14 hari.
Cara Penularan
Virus Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang mengandung virus
Dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami Viremi.
Virus yang berada di kelenjer liur akan berkembang biak dalam waktu 8-10 hari
(extrinsic incubation period).
Di tubuh manusia, virus membutuhkan waktu masa tunas 4-6 hari (intrinsic
incubation period) sebelum menimbulkan penyakit.
Patogenesis
1. Teori Virulensi Virus
2. Teori Imunopatologi
3. Teori Endotoksin
4. Teori Mediator
5. Teori Apoptosis
6. Teori Endotel
Patofisiologi
virus Dengue masuk dalam tubuh
manusiaberkembang biak didalam sel
retikuloendotelial diikuti dengan viremia
yang berlangsung 5-7 hari.
Respon imun humoral atau seluler muncul
akibat dari infeksi virus ini. Antibodi yang
muncul pada umumnya adalah IgG dan
IgM,
pada infeksi Dengue primer antibodi mulai
terbentuk
pada infeksi sekunder kadar antibodi yang
ada telah meningkat.
Antibodi terhadap virus Dengue dapat ditemukan
di dalam darah sekitar demam pada hari ke 5,
meningkat pada minggu pertama sampai minggu
ketiga dan menghilang setelah 60-90 hari.
Pada infeksi primer antibodi IgG meningkat pada
demam hari ke-14
Pada infeksi sekunder antibodi IgG meningkat
pada hari kedua.
Diagnosis dini pada infeksi primer hanya dapat
ditegakkan dengan mendeteksi antibodi IgM
setelah hari kelima, sedangkan pada infeksi
sekunder dapat ditegakkan lebih dini dengan
adanya peningkatan antibodi IgG dan IgM yang
cepat
Trombosit mulai menurun pada masa demam
dan mencapai nilai terendah pada masa syok.
Jumlah trombosit secara cepat meningkat pada
masa konvalesen dan nilai normal biasanya
tercapai pada 7-10 hari sejak permulaan sakit.
Trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit
dianggap sebagai penyebab utama terjadinya
perdarahan pada DBD.
Gangguan hemostasis melibatkan perubahan
vaskuler, pemeriksaan tourniquet positif, mudah
mengalami memar, trombositopenia dan
koagulopati.
fase demam selama 2-7 hari, diikuti fase kritis
selama 2-3 hari. Pada waktu fase ini pasien
sudah tidak demam, akan tetapi mempunyai
risiko untuk terjadi renjatan jika tidak
mendapatkan pengobatan yang adekuat.
hari sakit ke 3 5, merupakan saatsaat yang
berbahaya yaitu suhu badan akan turun, jadi
seolaholah anak sembuh karena tidak demam
lagi
Hari ke 6 demam dan seterusnya, merupakan
saat penyembuhan; demam telah menghilang
dan suhu menjadi normal kembali, tidak dijumpai
lagi perdarahan baru, dan nafsu makan timbul
kembali.
Diagnosis
1) Kriteria Klinis
a. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas,
berlangsung terus menerus selama 2-7 hari.
b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan uji
tourniquet positif, petekie, ekimosis, perdarahan
mukosa, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
dan melena
c. Pembesaran hati
d. Shock ditandai dengan nadi cepat dan lemah serta
penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan
dingin, kulit lembab, dan pasien tampak gelisah.
2) Laboratorium
a. Trombositopenia (< 100.000/mm3 )
b. Hemokonsentrasi (kadar Ht > 20% dari normal)
Derajat penyakit DBD (WHO)
Berdasarkan berat ringan
penyakitnya
Kasus DBD yang diperbolehkan
berobat jalan:
jika hanya mengeluh panas, tetapi
keinginan makan dan minum masih
baik.
untuk mengatasi panas
diperbolehkan memberikan obat
panas paracetamol.
Kasus DBD derajat I dan II
Pada hari ke-3, 4, dan 5 panas
dianjurkan rawat inap.
Kasus DBD derajat III dan IV
termasuk kasus kegawatan. Biasanya
di jumpai kelainan asam basa dan
elektrolit
Kriteria memulangkan
pasien
tidak demam selama 24 jam tanpa
pemberian antipiretik
Nafsu makan membaik,
Tampak terdapat perbaikan secara klinis:
Ht stabil tiga hari setelah syok teratasi,
Jumlah trombosit >50.000/ul dan cenderung
meningkat,
Tidak dijumpai distress pernafasan yang
biasanya disebabkan oleh efusi pleura atau
asidosis.

Anda mungkin juga menyukai