TIM ADALAH SUATU UNIT YANG TERDIRI ATAS DUA ORANG ATAU LEBIH YANG BERINTERAKSI DAN
MENGOORDINASI KERJA MEREKA UNTUK TUJUAN TERTENTU. DEFINISI INI MEMILIKI TIGA
KOMPONEN. PERTAMA, DIBUTUHKAN DUA ORANG ATAU LEBIH. KEDUA, ORANG ORANG DALAM
SEBUAH TIM MEMILIKI INTERAKSI REGULAR. KETIGA, ORANG ORANG DALAM SEBUAH TIM
MEMILIKI TUJUAN KINERJA YANG SAMA.
Pendekatan tim dalam menangani organisasi memiliki perbedaan dan
dampal yang besar bagi organisasi dan invidu. Tim menjanjikan dasar
bagi manajemen masa depan yang dapat diramalkan.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker, organisasi hari esok akan
menjadi lebih dtar, berbasis informasi, dan diorganisasikan di seputar
tim. Ini berarti bahwa karyawan dituntut untuk mengasah ketrampilan
tim mereka.
Southwest Airlines, sebuah perusahaan yang menghargai semangat tim
yang kuat bagi keberhasilannya, menempatkan ketrampilan tim di atas
segalanya.
Contoh-contoh tren menuju tim dan kerja tim saling
terkait. Perhatikan contoh global dari publikasi bisnis
berikut :
siemens, perusahaan manufaktur Jerman dengan pendapatan $63 miliar per tahun.
Sebuah generasi baru dari manajer sedang membangun kerja sama di seluruh
perusahaan. Mereka sedang mengatur tim untuk mengembangkan produk dan
menyerbu pasar-pasar baru. Mereka mencoba melakukan kegiatan lintas alam dan
lokakarya-lokakarya akhir pecan untuk mendorong ide-ide dan metode-metode
kerja yang baru.
Pabrik walkie-talkie Motorola di Penang, Malaysia, dan Plantation, Florida.
Sasaran yang ingin diraih Motorola di seluruh dunia yang sempit dan bekerja
bersama di dalam tim untuk mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah
yang menghambat kualitas dan produktivitas. Para pelamar baru disaring atas
dasar sikap mereka terhadap tim.
Sebuah kelompok kerja menjadi sebuah
tim ketika
1. Kepemimpinan menjadi sebuah kegiatan yang dibagi bersama.
2. Pertanggungjawaban bergeser dari sangat individual menjadi individual dan
kolektif.
3. Kelompok mengembangkan tujuan atau misinya sendiri.
4. Penyelesaian masalah menjadi sebuah cara menjalani hidup, bukan hanya
kegiatan paruh waktu.
5. Efektivitas diukur dari hasil-hasil dan produk-produk kolektif kelompok.
Tipologi umum tim kerja
2. Tidak formal Iklim cenderung menjadi nonformal, nyaman, dan santai. Tak ada ketegangan-
ketegangan yang nyata atau tanda-tanda kebosanan.
3. Partisipasi Terdapat banyak diskusi dan setiap orang didorong untuk berpartisipasi.
5. Ketidaksetujuan Ada ketidaksetujuan, namun tim merasa nyaman dengan hal tersebut dan tidak
yang beradap memperlihatkan tanda-tanda menghindar , mempermulus, atau menekan konflik.
6. Keputusan Untuk keputusan-keputusan penting, sasarannya adalah substansial namum tak perlu
kesepakatan persetujuan dengan suara bulat melalui diskusi terbuka dari ide-ide semua orang,
menghindari pemungutan suara formal, atau kompromi yang mudah.
7. Komunikasi terbuka Anggota tim merasa bebas untuk menyatakan perasaan mereka atas tugas-tugas dan
juga kegiatan kelompok. Terdapat beberapa agenda tersembunyi. Komunikasi terjadi
diluar pertemuan.
8. Peran dan penugasan Ada harapan yang jelas tentang peran yang dimainkan oleh setiap anggota tim.
kerja jelas Ketika tindakan diambil, penugasan yang jelas dibuat, diterima, dan
dijalankan. Pekerjaan didistribusikan secara adil di antara para anggota tim.
9. Berbagi Sementara tim memliki pemimpinan formal, fungsi kepemimpinan berubah dari
kepemimpinan waktu ke waktu yang bergantung pada situasi, kebutuhan kelompok, dan
keterampilan para anggota. Pemimpin formal memodelkan perilaku yang benar dan
membantu menetapkan norma-norma positif.
10. Hubungan luar Tim menggunakan waktu untuk mengembangkan hubungan-hubungan kunci di luar,
memobilisasi sumber-sumber daya, dan membangun kredibilits dengan para pemain
penting di bagian-bagian lain dari organisasi.
11. Keberagaman gaya Tim memiliki spectrum luas dar jenis-jenis pemain dalam tim termasuk para anggota
yang menekankan perhatian terhadap tugas, penetapan sasaran , focus atas proses,
dan pertanyaan tentang bagaimana tim berfungsi.
12. Penilaian diri Secara berkala, tim berhenti untuk memeriksa seberapa baik ia berfungsi dan apa
yang dapat mengganggu efektivitasnya.
Mengapa tim kerja gagal ?
Tim tak dapat mengatasi strategi-strategi yang lemah dan praktik-praktik bisnis yang buruk.
Lingkungan yang tidak bersahabat bagi tim.
Tim digunakan hanya sebagai mode sesaat, penyelesaian cepat; tak ada komitmen jangka panjang.
Hal hal yang dipelajari satu tim tidak ditransfer ke tim lain.
Penugasan tim saling bertentangan atau tidak jelas.
Pelatihan kertrampilan tim yang tidak cukup.
Pemilihan staf tim yang buruk.
Kurangnya kepercayaan.
a. Tim Problem-Solving
d. Tim Virtual
Terdapat 3 faktor utama yang membedakan Tim Virtual dengan
tim-tim lain yang face-to-face, yaitu:
a. Kepemimpinan partisipatif.
b. Berbagi tanggung jawab
c. Menjajarkan tujuan.
d. Komunikasi yang tinggi.
e. Fokus pada masa depan.
f. Fokus pada tugas.
g. Bakat kreaktif.
h. Respons cepat.
Beda Kelompok dan Tim dalam
Konteks Kerja :
Stephen Robbin melakukan pembedaan antara Kelompok Kerja dan Tim
Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu : Sasaran, Sinergi, Akuntabilitas, dan
Keahlian. Perbedaannya sebagai berikut:
Sementara itu, penulis lain seperti Laurie J. Mullins membedakan
Kelompok dan Tim berdasarkan 6 variabel yaitu : Ukuran, Seleksi,
Kepemimpinan, Persepsi, Gaya, dan Semangat. Taksonomi beda
lengkapnya sebagai berikut :
KELOMPOK
Klasifikasi Kelompok