BAHAN
GENETIK
DNA SEBAGAI BAHAN GENETIKA
SEJARAH PENEMUAN BAHAN GENETIKA
Basa
N
Gula
ribosa
1882, Walther Flemming menemukan kromosom
adalah bagian dari sel yang ditemukan Mendel
1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie van Beneden
menemukan bahwa suatu jasad memiliki jumlah
kromosom tertentu
1902, Walter Stanborough Sutton menyatakan
bahwa kromosom berpasangan
1910, Thomas Hunt Morgan menemukan bahwa
bahan pembawa sifat adalah gen yang berada di
dalam kromosom
1926, Hermann Muller menemukan bahwa sinar X
dapat menginduksi mutasi
1928, Fred Griffith menemukan perubahan bentuk
dinding sel Streptococcus pneumoniae
Perubahan bentuk dinding sel
Streptococcus pneumonia
Penelitian Fred Griffith
Dua galur:
Smooth (S) Virulent (gel coat)
Rough (R) Kurang Virulen
KOMPOSISI BASA
PENYUSUN DNA
Hasil Penelitian
1. DNA yang Chargaff
diisolasi dari berbagai
jaringan organisme yang sama
memiliki komposisi basa yang sama
2. Komposisi basa DNA beragam pada
organisme yang berbeda
3. Komposisi basa DNA suatu spesies
tidak berubah oleh umur, nutrisi,
dan lingkungan
4. Jumlah residu adenin selalu setara
dengan jumlah residu timin,
sedangkan jumlah residu guaninn
selalu setara dengan jumlah residu
Penelitian Avery, MacLeod, dan McCarty
1952, Alfred Hershey dan Martha Chase
melalui penelitian menggunakan P dan S
radioisotop membuktikan DNA sebagai
bahan pembawa informasi genetika
1953, James Watson and Francis Crick
menyatakan bahwa DNA adalah benang
ganda anti paralel, berbentuk heliks yang
saling berkomplemen
Penelitian Alfred Hershey dan Martha Chase
Penelitian
Watson dan Crick
Dengan dukungan data difraksi
sinar-X dari Rosalind Franklin dan
Maurice Wilkins
Dengan dukungan data analisis
kimia basa nitrogen dari Erwin
Chargaff
Memformulasikan struktur DNA
Mengelompokkan basa DNA
menjadi purin dan pirimidin
Memformulasikan model replikasi
DNA
STRUKTUR
NUKLEOTIDA
Tiga komponen pembentuk
nukleotida:
Basa
Gugus nitrogen
fosfat (pirimidin atau
purin)
Gula pentosa
PIRIMIDIN & PURIN
Diekspresikan
dengan huruf
pertamanya (A, G,
C, T, U).
Purin (A, G)
Pirimidin, C dimiliki
oleh RNA dan DNA,
tetapi
T terdapat di DNA, dan
U terdapat di RNA
STRUKTUR BASA NUKLEOTIDA
Purin Pirimidin
STRUKTUR ASAM NUKLEAT
PASANGAN BASA NUKLEOTIDA
1957, Francis Crick dan George Gamov
merumuskan "central dogma" yang
menjelaskan cara kerja DNA
mengendalikan sintesis protein. DNA
mengendalikan messenger RNA yang
kemudian mengendalikan sintesis protein
1957, Matthew Meselson dan Frank Stahl
mendemonstrasikan mekanisme replikasi
DNA
REPLIKASI DNA
REPLIKASI DNA
PEMANJANGAN ASAM NUKLEAT
DNA
Monomer nukleotida dapat
berikatan satu sama lain
melalui ikatan fosfodiester
antara -OH di atom C
nomor 3nya dengan gugus
fosfat dari nukleotida
berikutnya.
Kedua ujung poli- atau
oligonukleotida yang
dihasilkan menyisakan
gugus fosfat di atom
karbon nomor 5' nukleotida
pertama dan gugus
STRUKTUR DNA
DNA terdiri atas dua
rangkaian heliks anti-
paralel (paralel berlawanan
arah) yang melilit ke kanan
suatu poros.
Ukuran lilitan adalah 36 ,
oligonukleotida yang
dihasilkan menyisakan
gugus fosfat di atom
karbon nomor 5'
nukleotida pertama dan
gugus hidroksil di atom
karbon nomor 3'
RIBONUKLEOTI
DA
Gula ribosa yang
Perhatikan pasangan
A-U di RNA
M1 RNA yang
panjangnya 337 RNA
nukleotida sebagai
bagian dari enzim
RNase P (memproses
berukuran
tRNA) yang dimiliki oleh
E. coli memiliki banyak
besar
struktur hairpin loops
Rangkaian RNA
membentuk
acakpun dapat
membentuk struktur
struktur
(60-70%) kompleks
G-U pairs
RNA untai
tunggal
dalam
heliks
memilin ke
Bentuk kepala palu
kanan
dari ribozim (1MME)
Hijau =
Struktur
utama