Anda di halaman 1dari 73

dr.

juriadi
DASAR HUKUM
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

haji
UU
. No.
Tahun
13
2008

Bab III
Pasal 6
Bab Pembin
aan
dimaksud
yan
g
Pasal
VIII dalam UU
tersebut
31 adalah
serangkaian
kegiatan
yang meliputi
penyuluhan
dan
pembimbinga
n bagi
DASAR
HUKUM
UU No 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji,
Pemerintah wajib menyelenggarakan Pelayanan
kesehatan
haji agar jemaah dapat menunaikan ibadah haji dengan baik
sesuai ketentuan ajaran Islam.

UU No. 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan

PP no 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU no 13 tahun


2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Pasal 6 point i : Menteri menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan kesehatan jemaah
haji

Permenkes no. 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatabn Jemaah


Haji
TUJUAN UMUM
PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI
Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji
sebelum keberangkatan (peran
Puskesmas, Din Kes Kab/Kota dan Provinsi)

Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat


selama menunaikan ibadah, sampai tiba
kembali di tanah air (peran TKHI/PPIH)

Mencegah terjadinya transmisi penyakit


menular yang mungkin terbawa keluar / masuk
oleh jemaah haji (peran
TKHI, PPIH, Embarkasi/Debarkasi)
IBADAH HAJI & AKTIVITAS
FISIK
Perjalanan
Umroh Haji
Prosesi Ibadah Haji : Tawaf, Sai,
ARMINA, lemTar Jumrah
Arbain
Dll
Ibadah Haji dan Kesehatan

PENYIAPAN
KESEHATAN
FAKTOR RISIKO LAIN YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN JEMAAH HAJI
Penyelenggaraan
kesehatan haji
mencapai kondisi Istithaah Kesehatan Jemaah
Haji;
mengendalikan faktor risiko kesehatan haji;
menjaga agar Jemaah Haji dalam kondisi sehat
selama di Indonesia, selama perjalanan, dan Arab
Saudi;
mencegah terjadinya transmisi penyakit menular
yang mungkin terbawa keluar dan/atau masuk
oleh Jemaah Haji; dan
memaksimalkan peran serta masyarakat dalam
Penyelenggaraan Kesehatan Haji.
PEMERIKSAAN DAN PEMBINAAN KESEHATAN
HAJI
A. Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji
Pemeriksaan kesehatan jemaah haji
Penilaian status kesehatan jemaah haji
sebagai upaya penyiapan kesanggupan ber-
haji melalui mekanisme baku pada sarana
pelayanan kesehatan terstandar yang
diselenggarakan secara kontinum
(berkesinambungan) dan komprehensif
(menyeluruh).

Pemeriksaan merupakan bagian


Dari pembinaan kesehatan haji
PEMERIKSAAN DAN PEMBINAAN KESEHATAN
HAJI (2)
B. Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji
Pembinaan Istithaah kesehatan
Serangkaian kegiatan terpadu, terencana,
terstruktur dan terukur, diawali dengan
pemeriksaan kesehatan pada saat mendaftar
menjadi Jemaah haji sampai masa
keberangkatan ke Arab Saudi, dengan tujuan
untuk mempertahankan istithaah
kesehatannya dan/atau meningkatkan status
istithaah kesehatannya.
Tahapan
Pemeriksaan
dan
Pembinaan
di Masa Yang
akan datang
a. Pembinaan Kesehatan haji;
b. Pelayanan Kesehatan haji;
c. Perlindungan Kesehatan haji
Pemeriksaan Kesehatan
Dalam Rangka Istithaah Kesehatan
Jemaah Haji
I.Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama
Pemeriksaan Kesehatan tahap pertama
dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara
Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di
puskesmas dan/atau rumah sakit pada
saat jemaah Haji melakukan pendaftaran
untuk mendapatkan nomor porsi.
Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan
tahap pertama ditetapkan status
kesehatan Jemaah Haji Risiko Tinggi atau
tidak Risiko Tinggi.
Formulir I

SURAT
KETERAN
GAN
HASIL
PEMERIK
SAAN
KESEHAT
AN
JEMAAH
HAJI
Nomor:.....
................
.........

Nama : Yang

bertanda
Bin/Binti :
tangan
Umur :
dibawah
Nomor Porsi : ini: Nama

Pekerjaan : :

Alamat : Jabatan
:

Menyatakan bahwa Jemaah tersebut di atas didiagnosis sebagai:


1. ....................................... Telah
2. ....................................... melakuka
3. ....................................... n
4. ....................................... Pemeriksa
5. ....................................... an
Kesehatan
kepada
Sehingga, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 Tentang
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji Jemaah
Haji di
bawah ini:
Menyatakan bahwa Status Kesehatan Jemaah Haji tersebut (Risiko Tinggi/Tidak
Risiko Tinggi)* untuk ditindaklanjuti dengan Pembinaan Kesehatan Haji.

............................20........

Stempel/Cap

Puskesmas/RS

Dokter Pemeriksa Tahap Pertama


*) Coret yang tidak perlu
Pemeriksaan Kesehatan
Dalam Rangka Istithaah Kesehatan
Jemaah Haji
II.Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua
Pemeriksaan Kesehatan tahap kedua
dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara
Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di
puskesmas dan/atau rumah sakit pada saat
pemerintah telah menentukan kepastian
keberangkatan Jemaah Haji pada tahun
berjalan.
Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan tahap
kedua ditetapkan Istithaah Kesehatan
Jemaah Haji.
1.Memenuhi Syarat Istithaah
Kesehatan
Haji
2.Memenuhi Syarat Istithaah
Kesehatan
Haji dengan Pendampingan.
3.Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
Kesehatan Haji untuk Sementara
4.Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
Kesehatan Haji
1. Memenuhi Syarat
Kesehatan Haji
Istithaah
a.Merupakan Jemaah Haji yang
memiliki kemampuan mengikuti
proses ibadah haji tanpa bantuan
obat, alat, dan/atau orang lain dengan
tingkat kebugaran jasmani setidaknya
dengan kategori cukup.
b.Penentuan tingkat kebugaran
dilakukan melalui pemeriksaan
kebugaran yang disesuaikan dengan
karakteristik individu Jemaah Haji.
2. Memenuhi Syarat Istithaah
Kesehatan Haji dengan
Jemaah Pendampingan
Haji yang ditetapkan
memenuhi syarat Istithaah
Kesehatan Haji dengan
pendampingan merupakan Jemaah
Haji dengan kriteria:
a.Berusia 60 tahun atau lebih.
b.Menderita penyakit tertentu yang
tidak masuk dalam kriteria Tidak
memenuhi syarat Istithaah
sementara dan/atau tidak
3. Tidak Memenuhi Syarat
Istithaah Kesehatan Haji
untuk
Jemaah Haji dengan kriteria: Sementara
a.Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang
sah.
b.Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh,
antara lain Tuberkulosis sputum BTA Positif, Tuberculosis
Multi Drug Resistance, Diabetes Melitus Tidak Terkontrol,
Hipertiroid, HIV-AIDS dengan Diare Kronik, Stroke Akut,
Perdarahan Saluran Cerna, Anemia Gravis.
c.Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang berpotensi
wabah.
d.Psikosis Akut.
e.Fraktur tungkai yang membutuhkan Immobilisasi.
f.Fraktur tulang belakang tanpa komplikasi neurologis.
g.Hamil yang diprediksi usia kehamilannya pada saat
keberangkatan
kurang dari 14 minggu atau lebih dari 26 minggu.
4. Tidak Memenuhi
Syarat Istithaah
Kesehatan
Jemaah Haji
Haji dengan kriteria:
a.Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa,
antara lain Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
derajat IV, Gagal Jantung Stadium IV, Chronic
Kidney Disease Stadium IV dengan peritoneal
dialysis/hemodialisis reguler, AIDS stadium IV
dengan infeksi oportunistik, Stroke Haemorhagic
luas.
b.Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia
berat, dimensia berat, dan retardasi mental
berat.
c.Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan
kesembuhannya, antara lain keganasan stadium
akhir, Tuberculosis Totaly Drugs Resistance
Formulir
II

BERITA
ACARA
PENETAP
AN
ISTITHAA
H
KESEHA
TAN
JEMAAH
HAJI
Nomor:....
...............
...........

Nam :
a Yang
Bin/Bin :
ti bertanda
Umu :
r tangan
Nomor :
Porsi dibawah
Pekerjaa :
n ini:
Alama :
t Nama :

Menyatakan bahwa Jemaah tersebut di atas didiagnosis sebagaiJabatan


: :
1. .......................................
2. .......................................
3. ....................................... Telah
4. ....................................... melakuk
5. ....................................... an
Pemeriks
Sehingga, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahunaan
2016
Tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji Kesehata
n kepada
Menyatakan bahwa Jemaah Haji tersebut (MEMENUHI Jamaah
SYARAT/MEMENUHI SYARAT DENGAN PENDAMPINGAN/TIDAK Haji di
MEMENUHI SYARAT SEMENTARA/ bawah
TIDAK MEMENUHI SYARAT)* untuk pelaksanaan ibadah haji.
ini:
............................20........
Stempel/Cap

Dinas Kesehatan Kabupaten/


Kota

Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji


Kab/Kota.
*) Coret yang tidak perlu
Pemeriksaan Kesehatan
Dalam Rangka Istithaah Kesehatan
Jemaah Haji
III. Pemeriksaan Kesehatan Tahap Ketiga
Pemeriksaan Kesehatan tahap ketiga
dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Bidang
Kesehatan di embarkasi pada saat Jemaah
Haji menjelang pemberangkatan.
Dilakukan untuk menetapkan status
kesehatan Jemaah
Haji laik atau tidak laik terbang.
Formulir
III

BERITA
ACARA
KELAIKAN
TERBANG
JEMAAH
HAJI
Nomor:......
.................
.......

Yang

bertanda

tangan

dibawah

ini: Nama

Jabatan

Setelah
memperole
h hasil
pemeriksa
an yang
telah kami
terima dari
Tim
Penyelengg
ara
Kesehatan
............................20...... Stempel/Cap Haji
.. kabupaten
PPIH Embarkasi /Kota,
dengan ini
menyataka
Ketua PPIH n bahwa
Embarkasi
Bidang Jamaah
Kesehatan Haji
dibawah
ini :
Anggota Tim Penyelenggara
Kesehatan Haji: 1. Nama
2.
3. :

Bin/Binti
*) Coret yang tidak perlu
:
Pembinaan Kesehatan
Dalam Rangka Istithaah Kesehatan
Jemaah Haji
I.Pembinaan Istithaah Kesehatan Jemaah
haji masa tunggu
Dilakukan terhadap seluruh Jemaah Haji setelah
memperoleh nomor porsi.
II.Pembinaan Istithaah Kesehatan Jemaah
haji masa
keberangkatan
Dilakukan kepada Jemaah Haji yang akan
berangkat pada tahun berjalan.
Jemaah Haji yang telah dilakukan
pembinaan
merupakan Jemaah Haji dengan
penetapan :
1.Memenuhi syarat Istithaah
Kesehatan Haji;
2.Memenuhi syarat Istithaah
Kesehatan Haji dengan
pendampingan; atau
3.Tidak memenuhi syarat
PEMBINAAN
KESEHATAN HAJI
DI PUSKESMAS
FUNGSI :
1.Melaksanakan pemeriksaan
kesehatan haji
2.Melaksanakan pembinaan
kesehatan haji
3.Melaksanakan pengamatan
kesehatan haji
4.Melaksanakan pencatatan
2
6
dan pelaporan ERT
160407
Tujuan Pembinaan Kesehatan

Status
kesehatan
optimal
Haji mabrur

Ibadah haji lancar


HUBUNGAN
OPERASIONAL DAN PEMBINAAN

Operasional
Masa Masa Haji
Tunggu Keberangkatan di Arab Saudi
1. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan Pelayanan
Kesehatan Kesehatan Kesehatan
Pertama Kedua
2. Pembinaan 2. Pembinaan Kesehatan
Kesehatan 3. Pemeriksaan
Kesehatan Tiga /
Embarkasi
Jemaah Haji
MENU ISTITHA KESEHAT Sehat &
JU AH AN Terlayani
Dilakukan secara terintegrasi /lintas program
dengan program promosi kesehatan,
pengendalian penyakit tidak menular,
pengendalian penyakit menular, kesehatan
keluarga, kesehatan lingkungan, gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, kesehatan
tradisional, dan kesehatan olahraga.
Melibatkan lintas program, lintas sektor, dan
masyarakat
Dilakuakn pad Masa Tunggu, Masa
Keberangkatan, dan Kepulangan
penyuluhan,
konseling,
peningkatan kebugaran,
pemanfaatan UKBM,
pemanfaatan media massa,
penyebarluasan informasi,
kunjungan rumah,
Manasik Kesehatan.
a. puskesmas/klinik;
b. rumah sakit
c. perjalanan;
d. Embarkasi/Debarkasi;
e. rumah sakit rujukan.
Perlindungan spesifik;
penyelenggaraan kesehatan lingkungan;
penyelenggaraan gizi;
Visitasi Jemaah Haji sakit;
penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini
dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
yang meresahkan Dunia /KKMD; dan
penanggulangan krisis kesehatan
1. Pembinaan Kesehatan Haji di Institusi
Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
2. Pembinaan melalui kunjungan rumah
3. Pembinaan Kesehatan Melalui
Bimbingan Manasik
HajiPenyelenggaraan Kesehatan Haji.
4. Pembinaan melalui Posbindu
INDIKATOR PEMBINAAN

Personal Kelompok Massal

10 5 th 3 bln sekali

10 Th 2 th 3 bln sekali 3 bln sekali

5 Th 6 bln 1 bln sekali

2 th - berangkat 1 bln sekali 1 bln sekali

6 bln berangkat 2 mgg sekali

Jml peserta 10 org 20 30 org 50 org


PROSEDUR UMUM
PERAWATAN DAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN
JAMAAH HAJI
Pemeliharaan
Jamaah Kesehatan :
tanpa
Peningkatan
Gangguan
Pemeriksa
kebugaran,
Kes.
an peningkatan status
SEMUA kes.dasar gizi
JAMAA dan
H pemeriksa
an awal di Perawatan
PKM Jamaah kesehatan :
dengan Perawatan mandiri
Gangguan Perawatan dgn
Kes pengobatan
Perawatan dgn
pemulihan
Perawatan dgn
pendampingan
Kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam
rangka koreksi
disorder/disfungsi/disabilitas jemaah haji
untuk memperoleh penyembuhan dan
pemulihan kesehatan agar dapat memenuhi
kriteria isthithoah kesehatan dengan
tatalaksana baku berdasarkan keilmuan atau
cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatan dan keamanannya.
Pemeliharaan Kesehatan Haji adalah
kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam
rangka memelihara kondisi kesehatan
jemaah haji agar tetap dapat memenuhi
kriteria istithoah kesehatan dengan
menjaga tetap hidup sehat dan produktif
secara sosial maupun ekonomis sesuai
dengan martabat kemanusiaan.
Jamal-Project
PEMELIHARAAN
KESEHATAN HAJI

a. Pembinaan Kesehatan Umum


1) Peningkatan Kebugaran
Jalan cepat Bersepeda
Senam aerobic Joging
Berenang
2) Peningkatan Kualitas Gizi
a)Kebutuhan tubuh terhadap kalori dan
protein selama musim dingin
b) Pola makan sehat bagi jemaah haji

c) Kecukupan gizi bagi jamaah haji

d) Pola makan bagi jamaah haji yang memiliki


penyakit atau resiko tinggi tertentu
INDIKATOR PEMBINAAN
PEMBINAAN PEMBINAAN
PERSONAL KELOMPOK
(Frekuensi kunjungan) (Frkuensi kunjungan)
1.10 sd 5 th minimal 3 bln
1.10 sd 2 tahun 3 bln
2.5 Th sd 6 bln 1 bln sekali
sekali
3.6 bln sampai sebelum
berangkat minimal 2 2.2 tahun sd sebelum
minggu sekali berangkat Minimal 1
kali sebulan
PEMBINAAN MASSAL
(Frkuensi kunjungan)
1.10 sd 2 tahun 3 bln sekali
2.2 tahun sd sebelum berangkat Minimal 1 kali
sebulan
SASARAN
(Calon Jamaah Haji)
Pembinaan Individu Perorangan
Pembinaan Kelompok 20 sd 30 Orang
Pembinaan Massal 50 sd 200
orang atau lebih
Metode Pembinaan
@ Kesamaptaan / kebugaran
Dengan senam.
Dengan jogging.
Dengan jenis olah raga yang sesuai.

@ Penyuluhan (Penyakit2, Gizi, PHBS dll)


@ Tes Kebugaran (Tes Harvard, Tes
Rocport dll)

@ Praktek Manasik (Kerjasama dengan


Kemenag)
TUJUAN :
MEWUJUDKAN JAMAAH HAJI YANG
SEHAT DAN BUGAR SEHINGGA
DAPAT MENJALANKAN IBADAH
DENGAN SEMPURNA
Manfaat Pembinaan
Kebugaran jasmani
melalui
Meningkatkan Olah
daya tahan tubuh Raga
Mempercepat adaptasi terhadap lingkungan
Menurunkan risiko stroke
Menurunkan risiko penyakit jantung koroner
Menurunkan tekanan darah
Mencegah obesitas
Menurunkan stress dan depresi (efek hormon
endorfin)
Meningkatkan fungsi jantung dan otot
Menurunkan risiko fraktur tulang
Mengurangi keluhan selama perjalanan (mabuk udara,
pusing, kelelahan)
Meningkatkan kualitas tidur
dll
Upaya Kesehatan Olah Raga di
puskesmas
Puskesmas yg menyelenggarakan Upaya Kes. Olah
raga :
Puskesmas yang melakukan pembinaan kelompok OR di
wilayah kerjanya

Pembinaan kesehatan OR :
Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas, meliputi :
pendataan kelompok/klub olahraga, pemeriksaan kesehatan,
penyuluhan kesehatan olahraga dan pelayanan kesehatan
olahraga

Kelompok/klub olahraga adalah :


kelompok olahraga di sekolah, klub jantung sehat, klub senam asma,
kelompok senam usila, kelompok senam ibu hamil, kelompok senam
diabetes, kelompok senam osteoporosis, kelompok kebugaran
jemaah haji, klub fitness dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya.
PEMBINAAN KEBUGARAN JEMAAH HAJI

Tingkat Kegiatan
Administrasi Pedoman, Sosialisasi ,
Kemenkes RI TOT Pembinaan
kebugaran,
Pendampingan, Monev
Dinkes Provinsi (Dekon) Sosialisasi, Pelatihan
Pembinaan kebugaran,
Pendampingan, Monev
Dinkes Kab / Kota Pelatihan Pembinaan
kebugaran bagi
Puskesmas
Pendampingan, Monev
Puskesmas
Pembinaan kebugaran
PEMBINAAN KESEHATAN
HAJI
DI PUSKESMAS
FUNGSI :
1. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan haji
2. Melaksanakan pembinaan kesehatan haji
(termasuk pembinaan kebugaran jasmani)
3. Melaksanakan pengamatan kesehatan haji
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

ERT2012 55
PEMBINAAN KEBUGARAN
JASMANI CALON JEMAAH HAJI
di Puskesmas

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
PERENCANAAN
Terpadu dan terintegrasi dengan kegiatan pembinaan
kesehatan haji di Puskesmas (Manasik kesehatan haji) dan
pembinaan ibadah haji oleh KBIH (Manasik Haji)

Tim Pembina Kebugaran jasmani jemaah haji di Puskesmas


sebagai bagian dari Tim Pemeriksaan Kesehatan sesuai SK
Walikota/Bupati /Kepala Dinkes Kab/Kota

Pembinaan kebugaran dilakukan minimal 6 bulan sebelum


keberangkatan

Dapat memanfaatkan dana BOK untuk kegiatan pembinaan


kelompok Calon Jemaah Haji yang bersifat promotif dan
preventif selain dana APBD
PELAKSANAAN
Pendataan karakterstik Calon Jemaah Haji oleh Puskesmas pada
saat pemeriksaan kesehatan haji

Pengelompokan Calon Jemaah Haji sesuai dengan faktor risiko


untuk melakukan tes kebugaran jasmani dan latihan fisik
terprogram

Calon Jemaah Haji mendapatkan Kartu Menuju Bugar (KMB)


untuk pemantauan kebugaran dan latihan fisiknya secara
individual

Tes kebugaran dilakukan sebaiknya setiap 3 bulan

Latihan fisik terprogram dibimbing oleh Petugas Puskesmas,


berupa 1 kali seminggu senam aerobik secara kelompok dan 2
kali seminggu jalan kaki 1,6 Km secara kelompok/ mandiri
LATIHAN FISIK TERPROGRAM
1. Pilih jenis latihan fisik yang cocok/sesuai
kemampuan:
Jalan kaki
Jogging
Bersepeda
Kombinasi dengan Senam aerobik
2. Lakukan latihan fisik secara teratur 3 - 5
kali/minggu, selang istirahat sehari.
3. Latihan fisik dilakukan selama 20 - 60 menit,
diawali dengan latihan pemanasan
(+peregangan), dilanjutkan dengan jalan kaki,
diakhiri dengan latihan pendinginan
(+peregangan)
4. Lakukan secara mandiri di sekitar tempat tinggal
atau dapat secara berkelompok ditempat yang
ditentukan 61
PEMANASAN - STRETCHING
LATIHAN INTI

SENAM AEROBIK
1 X / MINGGU -
KELOMPOK
JALAN CEPAT 1,6 km ALTERNATIF LATIHAN
2 X / MINGGU - MANDIRI FISIK LAIN (mandiri) :
SEPEDA STATIS
BERENANG
TREADMILL
LATIHAN
KESEIMBANGAN
STRETCHING SELAMA
DI PESAWAT
PERSIAPAN
PENGUKURAN
KEBUGARAN
JASMANI
RINGKASAN KEGIATAN LATIHAN FISIK
BAGI JEMAAH HAJI
KEGIATAN LATIHAN FISIK

TEMPAT STRETCHING / LATIHAN PENDINGINAN Latihan Kekuatan


PEMANASAN Inti otot dan
(Aerobik) Kesimbangan

TANAH AIR + + + +

PESAWAT +
DI ARAB SAUDI +
KEPULANGAN + + + +
(TANAH AIR)
(PERILAKU)
1. Formulir Bantu
2. Buku Register
3. Family Folder/ Kartu Rawat Jalan
4. BKJH
5. Pengimputan Data
6. Analisa Data
SISKOHATKES WEB
(ONLINE)
E-BKJH

METODE ENTRY DATA


KE DALAM
SISKOHATKES
1. Data Pemeriksaan Awal
2. Data Pemeriksaan Lanjutan
3. Data Pembinaan dan Perawatan
4. Vaksinasi
5. Pemantauan K3JH
6. Analisa Data
1. Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK)
2. APBD
3. Jaminan Kesehatan nasional
4. Lain-Lain

Anda mungkin juga menyukai