0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan11 halaman
Terapi kelasi besi penting untuk pasien thalassemia mayor karena transfusi darah berulang menyebabkan penumpukan besi berbahaya. Kelasi besi seperti deferipron membantu mengeluarkan besi dari jaringan dan diekskresikan, mencegah stress oksidatif dan kerusakan jaringan. Deferipron pilihan utama di Indonesia karena kepatuhannya dan harganya.
Terapi kelasi besi penting untuk pasien thalassemia mayor karena transfusi darah berulang menyebabkan penumpukan besi berbahaya. Kelasi besi seperti deferipron membantu mengeluarkan besi dari jaringan dan diekskresikan, mencegah stress oksidatif dan kerusakan jaringan. Deferipron pilihan utama di Indonesia karena kepatuhannya dan harganya.
Terapi kelasi besi penting untuk pasien thalassemia mayor karena transfusi darah berulang menyebabkan penumpukan besi berbahaya. Kelasi besi seperti deferipron membantu mengeluarkan besi dari jaringan dan diekskresikan, mencegah stress oksidatif dan kerusakan jaringan. Deferipron pilihan utama di Indonesia karena kepatuhannya dan harganya.
BAGIAN/SMF KESEHATAN ANAK RSUD M.YUNUS BENGKULU DAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BENGKULU 2017 Pada thalassemia , terutama pada thalassemia mayor,penumpukan besi yang berbahaya dapat disebabkan dari peningkatan absorbsi besi pada pasien- pasien dengan transfusi darah berulang. Jika transfusi darah sebanyak 420 ml, akan menghasilkan 200 mg besi di dalam darah. Senyawa besi berperan sebagai kofaktor dari enzim pada jalur biokimia dan juga sebagai katalisator pada reaksi kimia dengan aktifitas redoks yang unik. Senyawa besi ini dapat bereaksi di antara dua tempat oksidasi, yaitu senyawa Ferri (Fe3+) dan senyawa Ferro (Fe2+), di mana nantinya akan berperan sebagai pendonor dan juga sebagai aseptor elektron. Senyawa besi berperan penting dalam metabolisme energi yang mana bekerja dalam organel sel yaitu mitokondria yang mana sangat sensitif terhadap kerusakan oksidatif. Adanya reaksi yang terjadi pada penumpukan besi di sel-sel mitokondria akan menyebabkan terjadinya stress oksidatif pada mitokondria yang berujung kepada kerusakan sel Zat besi yang telah terikat oleh binder/kelasi, akan dikeluarkan dari dalam sel dan jaringan, sehingga zat besi tersebut nantinya dapat diekskresikan melalui urin atau feses. Penggunaan obat kelasi besi ini jika dilihat dari segi kepatuhan obat yaitu penggunaan secara oral, yaitu deferipron atau deferasirox. Namun, jika dilihat dari keuntungan yang lebih baik dalam menurunkan mortalitas thalassemia ini dan juga dilihat dari segi keterjangkauan harga, di Indonesia yang menjadi pilihan utama obat yaitu obat kelasi besi golongan deferipron Djajadiman Gatot, Pustika Amalia, Teny Tjitra Sari, Novie Amelia Chozie. 2007. Pendekatan Mutakhir Kelasi Besi pada Thalasemia. Sari Pediatri, Vol.8, No. l4. Pp 78-79. Somdet Srichairatanakool and Suthat Fucharoen. 2014. Medication in thalassemia in Pharmacology and Nutritional Intervention in the Treatment of Disease.. Jermany : Intech truste. Galanello, Renzo dan origa, Rafaella. 2010. Betha Thalassemia. US National Library of Medicine National Institutes of Health. Pp 8-10 John Porter, Vip Viprakasit, and Antonis Kattamis. 2014. Guidelines for the Management of Transfusion Dependent Thalassaemia (TDT), 3rd edition.