Blefaritis Anterior
Pembimbing:
dr. Yulia Fitriani, Sp. M
Oleh:
Davira Azzahra Firjananti
G4A015102
SMF MATA
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016
Latar Belakang
Yunani : Blepharos
(kelopak), itis
(peradangan
Anatomis :
blefaritis anterior (kulit pd
kelopak, dasar dari bulu mata &
folikel bulu mata)
Blefaritis posterior (dpt berdampak
pada kelenjar kelopak mata
utamanya meibom)
Bentuk :
Blefaritis skuamosa
Blefaritis ulseratif
Tujuan Umum:
Mengetahui tentang blefaritis anterior
Tujuan Khusus:
Mengetahui anatomi dan fisiologi kelopak mata
Mengetahui definisi dan klasifikasi blefaritis
Mengetahui epidemiologi dan etiologi blefaritis anterior
Mengetahui penegakan diagnosis, patofisiologi dan
diagnosis
banding blefaritis anterior
Mengetahui penatalaksanaan blefaritis anterior
Mengetahui komplikasi blefaritis anterior
Mengetahui prognosis blefaritis anterior
Menyelesaikan tugas referat dari kepaniteraan klinik di
SMF
Mata RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.
BAB II
Anatomi dan fisiologi
Kelopak Mata:
Memberikan proteksi mekanis pada bola mata anterior;
Mensekresi bagian berminyak dari lapisan film air
mata;
Menyebarkan film air mata ke konjungtiva dan kornea;
Mencegah mata menjadi kering;
Memiliki pungta tempat air mata mengalir ke sistem
drainase lakrimal.
Definisi, klasifikasi dan etiologi
BLEFARITIS
SEBOROIK
STAFILOKOK
(pityrosporum
(staphylococcus DISFUNGSI GLAND
ovale)
aureus) MEIBOM
Sisiknya kering, palpebra
merah, terdpat ulkus2 kecil di Sisik berminyak, tidak terjadi
sepanjang tepi palpebra, dan ulserasi, dan tepian palpebra
bulu mata cenderung rontok tidak begitu merah
(vaughan, 2009) (vaughan, 2009)
Stafilok disertai komplikasi
hordeolum, kalazion, keratitis Kedua belfaritis anterior
epitel 1/3bawah kornea, dan Predisposisi terjadinya
infiltrat kornea marginal konjungtivitis berulang
(vaughan, 2009) (vaughan, 2009)
Umumnya keduanya
bercampur dan menjadi kronik
selang beberapa bulan atau
tahun jika tidak diobati
faktor risiko
Kondisi dermatologis
Demodicosis
Demodex folliculorum ditemukan pada 30% kasus pasien dengan blefaritis
kronik. Demodex folliculorum adalah tungau yang diduga menjadi
penyebab langsung blefaritis dan merupakan vektor dari infeksi
penegakan diagnosis
ANAMNESIS
Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka
(Permenkes, 2014).
konjungtivitis bakterial,
konjungtivitis viral,
keratitis bakterial,
dry eye syndrome,
karsinoma sel sebasea pada mata, dan
impetigo krustosa pada kelopak mata
(Osaiyuwu dan Ebeigbe, 2010).
Penatalaksanaan
1. Deteksi dini
2. Kompres hangat
3. Higienitas (kulit kepala, alis mata dan tepi palpebra harus
sering dibersihkan terutama pd blefaritis seboroik pake
sabun atau shampo). Sisik2 segera bersihkan dgn kain
basah & shampoo bayi tiap hari
4. Antibiotik
(co antibiotik antistafilokok atau salep mata sulfonamide
dengan aplikator kapas 1x1 pada tepian palpeb)
TERIMAKASIH