Anda di halaman 1dari 8

Delik Korupsi dalam Rumusan Undang-undang

1. Rumusan delik yang berasal dari


pembuat undang-undang
2. Rumusan delik yang berasal dari
KUHP;
a. Delik korupsi yang ditarik
secara mutlak dari KUHP, yaitu
menyangkut delik korupsi dalam arti
materil dan keuangan. Contoh:
Pasal 209, 210, dan 387 KUHP.
b. Delik korupsi yang ditarik tidak
secara mutlak dari KUHP, yaitu
yang menjadi delik korupsi dalam
kaitan dengan pemeriksaan
Delik Korupsi yang Dirumuskan oleh
pembuat Undang-undang

UU No. 3/1971 UU No. 31/1999


1. Pasal 1 ayat (1) 1. Pasal 2
huruf a, b, dan d 2. Pasal 3
3. Pasal 13
2. Pasal 1 ayat (2) 4. Pasal 15
Perumusan Delik yang Berasal dari Pembuat
Undang-undang
UU No. 3/1971 UU No. 31/1999
Pasal 1 ayat (1) huruf a: Pasal 2 ayat (1):
-Barangsiapa -Setiap orang

-Melawan hukum -Secara melawan hukum

-Memperkaya diri -Memperkaya diri


sendiri/orang lain sendiri/orang lain/suatu
-Secara langsung/tidak korporasi
langsung merugikan
keuangan negara dan atau
perekonomian negara, Ayat (2):
atau diketahui/patut
disangka olehnya bahwa
perbuatan tersebut Dilakukan dalam keadaan
merugikan keuangan tertentu
negara/perekonomian
UU No. 31/1999
dilakukan dalam keadaan tertentu
Penjelasan:
sebagai pemberatan bagi pelaku tindak
pidana korupsi apabila tindak pidana
tersebut dilakukan:
- Pada waktu negara dalam keadaan bahaya
sesuai UU yang berlaku
- Pada waktu terjadi bencana alam nasional

- Pada waktu negara dalam keadaan krisis


emonomi/moneter
- Sebagai pengulangan tindak pidana
korupsi
UU No. 20/2001
Pasal 1 angka 1:
Pasal 2 ayat (2) substansi tetap, penjelasan
pasal diubah sehingga

Penjelasan Pasal 1 angka 1:


Pasal 2 ayat (2)
adalah keadaan yang dapat dijadikan alasan
pemberatan pidana bagi pelaku tindak pidana
korupsi yaitu apabila tindak pidana tersebut
dilakukan,
- terhadap dana-dana yang diperuntukkan
bagi penanggulangan: keadaan bahaya,
bencana alam nasional, akibat kerusuhan
sosial yang meluas, krisis ekonomi/moneter;
dan
- pengulangan tindak pidana korupsi
UU No. 3/1971 UU No. 31/1999
Pasal 1 ayat (1) huruf b: Pasal 3:
-Barangsiapa -Setiap orang
-Dengan tujuan -Dengan tujuan
menguntungkan diri menguntungkan diri
sendiri/orang lain/suatu sendiri/orang
badan
lain/korporasi
-Menyalahgunakan
-Menyalahgunakan
kewenangan,
kesempatan, atau kewenangan,
sarana yang ada kesempatan, atau
padanya karena sarana yang ada
jabatan/kedudukan padanya karena
-Secara langsung/tidak jabatan.kedudukan
langsung dapat -Dapat merugikan
UU No. 3/1971 UU No. 31/1999
Pasal 1 ayat (1) huruf Pasal 13:
d: -Setiap orang
-Barangsiapa
-Memberi hadiah/janji
-Memberi hadiah/janji
-Kepada pegawai
-Kepada pegawai
negeri
negeri seperti -Dengan mengingat
dimaksud Pasal 2
kekuasaan/wewenang
-Dengan mengingat
yang melekat pada
sesuatu kekuasaan dan jabatan/kedudukanny
atau sesuatu a, atau oleh pemberi
wewenang yang hadiah/janji dianggap
melekat pada
melekat pada
jabatannya/kedudukan
jabatan/kedudukan
nya atau oleh si
UU No. 3/1971 UU No. 31/1999
Pasal 1 ayat (2): Pasal 15:

-Barangsiapa - Setiap orang yang


-Melakukan melakukan
percobaan/permufa percobaan/
katan untuk pembantuan/permu
melakukan tindak fakatan jahat untuk
pidana-tindak melakukan tindak
pidana tersebut pidana korupsi
dalam ayat (1) a, b,
c, d, e Pasal ini

Anda mungkin juga menyukai