Anda di halaman 1dari 58

TATA GRAHA 5R

ringkas, rapih, resik, rawat, rajin

Tata Graha 1
Dasar
Pemeliharaan
2.1.4.Prasarana Puskesmas tersedia, terpelihara, dan berfungsi
dengan baik untuk menunjang akses, keamanan, kelancaran dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan yang disediakan.
2.1.5. Peralatan medis dan non medis tersedia, terpelihara, dan
berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan,
kelancaran dalam memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan
yang disediakan.
2.6.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas dilaksanakan dan
didokumentasikan secara jelas dan akurat.,
8.3.5. Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan
diagnostik imajing diperiksa, dirawat dan dikalibrasi secara
teratur, dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
8.5.1. Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan
sistem lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara,
dan diperbaiki bila perlu,
8.6.1. Peralatan ditempatkan di lingkungan pelayanan dengan tepat,
Tata Graha 2
TATA
GRAHA
5.
5. S.
R.
Tata Graha 3
5 9/20/17

5R=5S
RINGKAS SEIRI PEMILAHAN
RAPIH SEITON PENATAAN
RESIK SEISO PEMBERSIHAN
RAWAT SEIKETSU PEMELIHARAAN
RAJIN SHITSUKE PEMBIASAAN
Tata Graha
Latar belakang
Karyawan tau apa yang dilakukan
efisiensi mutu kinerja & perilaku
Sinergi dan kerjasama
Terapkan 5R Prosedur optimal
Tindakan pencegahan mengurangi
resiko kerja
Dapat diterapkan di perusahaan dan
rumah tangga
MANFAAT 5R
LANGKAH AWAL PENYEMPURNAAN (KAIZEN)

DIJADIKAN BAROMETER MANAJEMEN

PRINSIP PERBUATAN LEBIH MENYAKINKAN DARI

PADA KATA KATA


MENGUBAH CARA BERPIKIR DAN PERILAKU

SISTEM BAIK SAJA TIDAK CUKUP HRS BS UBAH

PERILAKU BERTANGGUNG JAWAB


5 R sebagai prinsip manajemen
Tempat kerja yang bersih, tertata, teratur dan

rapih merupakan tempat yang nyaman dan


menyenangkan
5 R merupakan tehnik manajemen yang wajib

diterapkan untuk mencapai produktivitas dan


keamanan
Tujuan 5 R
Keamanan (memperhatikan hal-hal kecil

membuat kerja lebih aman)


Efisiensi (tiga menit dapat membuat perbedaan)

Mutu

Mencegah kemacetan
1. RINGKAS = SEIRI
Ringkas atau pemilahan adalah menyimpan barang di

tempat masing-masing secara benar

Kegiatan pemilahan meliputi:

Memilahkan barang sesuai dengan kebutuhan

Membuang barang yang tidak diperlukan

Melaksanakan pembersihan besar

Membuang barang yang rusak

Meneliti penyebab terjadinya kotoran (karat, goresan, kontaminasi)

yang menyebabkan kerusakan dan melacak sampai ke sumbernya


Azas pemilahan
Frekuensi pemakaian Metoda penyimpanan
(stratifikasi)
Barang yang tidak digunakan Buang
Rendah tahun lalu
Barang yang hanya Simpan jauh jaun
digunakan dalam waktu 6-12
bulan terakhir
Barang yang hanya Simpan di bagian tengah
Rata-rata digunakan dalam 2-6 bulan tempat kerja
terakhir
Barang yang digunakan lebih
dari sekali dalam sebulan
Barang yang digunakan Simpan dekat orang yang
Tinggi sekali dalam seminggu menggunakan atau simpan
Barang yang digunakan di kantong baju/celana orang
setiap hari itu
Barang yang digunakan
setiap jam
Ringkas/Pemilahan

Atur
Perhatikan di mana biasanya barang
tidak terpakai diletakkan

Rak dan laci


Lorong dan sudut
Barang-barang yang tercecer disekitar tempat
mengerjakan
Tiang penopang samping dan bawah tangga
Mesin, tempat gantungan, gerobak
Lantai, lubang, lorong pemisah
Gudang penyimpanan, dan gudang barang
Tembok dan papan pengumuman
Di luar
RUANG TUNGGU PASIEN SEBELUM dan
SESUDAH IMPLEMENTASI AKREDITASI
SEBELUM SESUDAH

14
2. RAPIH = SEITON
Tehnologi penataan:

Tentukan tempat barang yang tepat

Tentukan bagaimana cara menyimpan

barang sehingga mudah ditemukan dan


mudah diambil ketika diperlukan
Taati aturan penyimpanan
Bagaimana menyimpan barang yang
diperlukan
Barang Penyimpanan

Barang yang sering Simpan di tempat yang mudah


digunakan terjangkau

Barang yang selalu Simpan supaya mudah diambil,


digunakan mudah disimpan, dan mudah
dipahami dimana harus disimpan
Barang yang kadang-kadang Pastikan untuk menyimpan
digunakan kembali di tempat semula, yang
berarti harus ada sebuah papan
bergambar, kode warna, dsb
Arsip Beri nomor dan kode warna baik
pada rak maupun pada penjilid
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
penyimpanan
Pertimbangkan mutu, keamanan, efisiensi, dan konservasi
Jangan keliru menafsirkan barang-barang (serupa) dengan
nama berbeda
Barang dengan nama, nomor, dan tampak serupa harus
disimpan berjauhan
Gunakan gambar pada papan kalau perlu
Bedakan dengan warna
Perhatikan nama barang dan di mana lokasi tempat
menyimpan (kalau perlu alat diberi tulisan lokasi
penyimpanan, dan tempat menyimpan ditulis alat apa yang
harus disimpan di tempat tersebut)
FIFO, FEFO
Lakukan kontrol tiap hari dan jaga agar persediaan tidak
habis
Rapih/Seiton
20 9/20/17

POSISI MOBIL AMBULANCE DI TEMPAT PARKIR

SEBELUM SESUDAH

Tata Graha
KONDISI LOKET SEBELUM dan SESUDAH
IMPLEMENTASI AKREDITASI
SEBELUM SESUDAH

21
3. RESIK = SEISO
Ancangan tiga langkah pembersihan

MAKRO: membersihkan segala sesuatu dan

menangani penyebab keseluruhan


INDIVIDUAL : membersihkan tempat kerja khusus

dan bagian mesin khusus


MIKRO: membersihkan bagian dan alat khusus

serta penyebab kotoran diidentifikasi dan diperbaiki


23 9/20/17

Tata Graha
4 Langkah Pembersihan Tempat
Kerja Dan Peralatan
Bagi daerah kerja menjadi beberapa bagian,

alokasikan tanggung jawab untuk tiap bagian


Tentukan apa yang harus dibersihkan,

urutannya, dan kemudian kerjakan.


Perbaiki cara melakukan pembersihan dan

alat yang digunakan


Tentukan aturan yang harus ditaati
4. RAWAT = SEIKETSU
Merawat pemantauan (manajemen visual):
Apa saja yang harus dipantau
Apakah terjadi penyimpangan/ketidak normalan
Apa yang menjadi penyebab ketidak normalan
Lakukan pemeriksaan
Tentukan prosedur daruratnya
Tentukan perbaikan jangka panjang
Lakukan perawatan sesuai dengan prosedur perawatan
Pastikan alat selalu dalam keadaan siap pakai bila
dibutuhkan
Perhatikan kapan dan bagaimana alat harus diperiksa,
dibersihkan, dan dilakukan service, laksanakan tepat
waktu
5. RAJIN = SHITSUKE
Melakukan yang benar Kebiasaan Budaya

Gunakan chek list

Tanggung jawab pribadi

Praktekkan disiplin memperkecil kesalahan

Taati peraturan, prosedur, dan instruksi kerja


29 9/20/17
SEBELUM SESUDAH

Tata Graha
PERAWATAN SECARA TERATUR
TATA GRAHA SESUAI
STANDAR PERMENKES 75
TAHUN 2014

Tata Graha 31
PERYARATAN LOKASI PUSKESMAS
NO Kriteria Persyaratan

1. Geografis Lokasi tdk di tempat berbahaya (?)

2. Akses transportasi Jalur kendaraan umum, pribadi, pejalan kaki


dan akses penyandang cacat (+)
3. Kontur tanah Sistem drainase, kondisi jalan thd bangunan
baik
4. Fasilitas parkir Memadai sesuai dg lokasi & sosek setempat

5. Fasilitas keamanan Pagar, sekuriti ?

6. Ketersediaan utilitas Air bersih, pembuangan limbah, jalur telepon,


publik listrik (+)
7. Pengelolaan Kesh Pengelolaan limbah infeksius & non infx
Lingk (padat_cair), pemantauan limbah gas /udara dr
emisi incinerator & genset (+)
8. Kondisi lain Tdk berada di lokasi SUTT & SUTET

Tata Graha 32
PERYARATAN BANGUNAN PUSKESMAS
NO ARSITEKTUR Kriteria Persyaratan

1. Tata ruang a. Nilai Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : max 60 %


bangunan b. Nilai Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : max 1,8
c. Koefisien Daerah Hijau (KDH) : min 15%
d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis
Sempadan Pagar (GSP).
2. Desain a. zona infeksius & non infeksius
b. Zona bdsr privasi kegiatan : area publik, semi publik,
privat
c. Zona bdsr pelayanan : rawat inap _nifas
d. Pencahayaan & penghawaan (+)
e. Pendingin utk penyimpanan obat & vaksin, suplai
listrik cukup
f. Lebar koridor disarankan 2,40 m dg tinggi langit-
langit minimal 2,80 m. Koridor lurus / menggunakan
ram dg kemiringan tidak >7.

Tata Graha 33
Gambar 1 Gambar 2
Puskesmas Non Rawat Inap Puskesmas Rawat Inap

Tata Graha 34
Gambar 3
Puskesmas Pembantu
Lambang Puskesmas

Tata Graha 35
Nama Ruang Puskesmas Non Rawat Inap
No. Nama Ruang Keterangan
Ruang Kantor
1. Ruangan administrasi kantor
2. Ruangan Kepala Puskesmas
Dapat digunakan untuk kegiatan lain No. Nama Ruang Keterangan
3. Ruangan rapat dalam mendukung pelayanan kesehatan Kamar mandi/WC
Dikondisikan untuk dapat
(ruang multifungsi). pasien (laki-laki
18. digunakan oleh penyandang
dan perempuan
Ruang Pelayanan disabilitas.
terpisah)
4. Ruangan pendaftaran dan rekam medik Dikondisikan untuk dapat
5. Ruangan tunggu KM/WC untuk digunakan oleh penyandang
19.
persalinan disabilitas
6. Ruangan pemeriksaan umum
Ruang tindakan juga digunakan untuk Dikondisikan untuk dapat
7. Ruangan tindakan pelayanan gawat darurat. digunakan oleh penyandang
20. KM/WC petugas
disabilitas
8. Ruangan KIA, KB dan imunisasi
21. Gudang umum
9. Ruangan kesehatan gigi dan mulut
10. Ruangan ASI Pendukung
Dapat dipergunakan untuk konsultasi dan Merupakan rumah jabatan
11. Ruangan promosi kesehatan tenaga kesehatan dan berjumlah
konseling.
Sesuai dengan Standar Pelayanan Rumah dinas paling sedikit 2 (dua) unit.
Kefarmasian di Puskesmas. 22.
tenaga kesehatan
Ruang penerimaan resep dapat
12. Ruang farmasi digabungkan dengan ruang
penyerahan obat dan dirancang Parkir kendaraan
agar tenaga kefarmasian dapat roda 2 dan 4 serta
bertatap muka dengan pasien. 23. garasi untuk
ambulans dan
13. Ruangan persalinan Puskesmas keliling
14. Ruangan rawat pasca persalinan Hanya 1 tempat tidur
Sesuai dengan Standar Pelayanan
15. Laboratorium
Laboratorium di Puskesmas.
16. Ruangan sterilisasi
Dapat memiliki fungsi hanya sebagai
17. Ruangan Penyelenggaraan Makanan
tempat penyajian makanan.

36
Tata Graha
Nama Ruang Puskesmas Rawat Inap
No. Nama Ruang Keterangan
Ruang Kantor Kamar Mandi/ WC Pasien Dikondisikan untuk dapat
1. Ruangan administrasi kantor 18. (laki-laki dan perempuan digunakan oleh
2. Ruangan Kepala Puskesmas terpisah) penyandang disabilitas
Dapat digunakan untuk kegiatan lain dalam Sesuai dengan Standar
3. Ruangan rapat mendukung pelayanan kesehatan (ruang 19. Laboratorium Pelayanan Laboratorium di
multifungsi). Puskesmas

20. Ruangan cuci linen


21. Ruangan Sterilisasi
Ruang Pelayanan Memiliki fungsi sebagai
Ruangan pendaftaran dan rekam Ruangan Penyelenggaraan tempat pengolahan dan
4. 22.
medik Makanan penyajian makanan.
5. Ruangan tunggu
6. Ruangan pemeriksaan umum Dikondisikan untuk dapat
7. Ruangan gawat darurat 23. KM/WC untuk rawat inap digunakan oleh penyandang
Ruangan kesehatan anak dan disabilitas
8.
imunisasi
Dikondisikan untuk dapat
9. Ruangan kesehatan ibu dan KB
24. KM/WC Petugas digunakan oleh penyandang
10. Ruangan kesehatan gigi dan mulut disabilitas
11. Ruangan ASI
Dapat dipergunakan untuk konsultasi dan 25. Ruangan jaga petugas
12. Ruangan promosi kesehatan konseling. 26. Gudang umum
Sesuai dengan Standar Pelayanan
Pendukung
Kefarmasian di Puskesmas
Rumah dinas merupakan
13. Ruang farmasi Ruang penerimaan resep dapat rumah jabatan tenaga
Rumah dinas tenaga
digabungkan dengan ruang penyerahan 27. kesehatan dan berjumlah
kesehatan
obat dan dirancang agar tenaga kefarmasian paling sedikit 2 (dua) unit.
dapat bertatap muka dengan pasien
14. Ruangan Persalinan Letak ruang bergabung di area rawat inap
Parkir kendaraan roda 2
Hanya 1 tempat tidur, letak ruang bergabung di
15. Ruangan rawat pasca persalinan dan 4 serta garasi untuk
area rawat inap 28.
ambulans dan Puskesmas
16. Ruangan tindakan keliling
Dibedakan antara laki-laki, perempuan dan anak
17. Ruangan rawat inap

37
Tata Graha
Nama Ruang Puskesmas Pembantu
No. Nama Ruang Keterangan
Ruang Pelayanan

Ruangan pendaftaran dan


1.
administrasi

2. Ruangan tunggu

Ruangan pemeriksaan
3.
umum
Dapat digunakan untuk
melakukan promosi
4. Ruangan KIA dan KB kesehatan

Dikondisikan untuk dapat


digunakan oleh
5. KM/WC Petugas & Pasien penyandang disabilitas

Pendukung
Rumah dinas merupakan
rumah jabatan tenaga
kesehatan dan berjumlah
Rumah dinas tenaga paling sedikit 1 (satu) unit.
6.
kesehatan

7. Parkir
38
Tata Graha
PERYARATAN KOMPONEN BANGUNAN & MATERIAL
NO Kriteria Persyaratan
1. Atap 1) Atap harus kuat thd kemungkinan bencana, tidak
bocor, tahan lama & tdk mjd tempat perindukan
vektor.
2) Material atap tdk korosif, tdk mudah terbakar.
2. Langit-langit 1) Langit-langit harus kuat, berwarna terang, dan
mudah dibersihkan, tanpa profil dan terlihat
tanpa sambungan (seamless).
2) Ketinggian langit-langit dari lantai minimal 2,8 m.

3. Dinding 1) Material keras, rata, tdk berpori/menyebabkan


silau, kedap air, mudah dibersihkan, dan tdk ada
sambungan agar mudah dibersihkan.
2) Dinding KM/WC harus kedap air, dilapisi keramik
setinggi 150 cm.
3) Dinding laboratorium harus tahan bahan kimia,
mudah dibersihkan, tidak berpori.
39
Tata Graha
PERYARATAN KOMPONEN BANGUNAN & MATERIAL

NO Kriteria Persyaratan
4. Lantai Material lantai harus kuat, kedap air, permukaan
rata, tidak licin, warna terang, mudah dibersihkan,
dan dg sambungan seminimal mungkin.

5. Pintu & jendela 1) Lebar bukaan pintu utama & ruang gawat
darurat min. 120 cm / dapat dilalui brankar &
pintu2 yg bukan akses brankar memiliki lebar
bukaan minimal 90 cm. Pintu harus terbuka ke
luar.
2) Pintu khusus untuk KM/WC di ruang perawatan
dan pintu KM/WC penyandang disabilitas, harus
terbuka ke luar & lebar daun pintu min. 90 cm.
3) Material pintu untuk KM/WC harus kedap air.

40
Tata Graha
PERYARATAN KOMPONEN BANGUNAN & MATERIAL
N Kriteria Persyaratan
O Gambar 5
6 KM & 1) Memiliki ruang gerak yg cukup utk Ruang gerak dalam KM/WC
masuk dan keluar oleh pengguna.
. WC 2) Lantai terbuat dari bahan yg tidak licin &
pasien dan penyandang disabilitas
air buangan tidak boleh tergenang.
3) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup.
4) Kunci-kunci dipilih sedemikian shg bisa
dibuka dari luar jika terjadi kondisi
darurat.
5) Pemilihan tipe kloset disesuaikan dg
kebutuhan dan kebiasaan pengguna pd
daerah setempat.
6) Sebaiknya disediakan minimal 1
KM/WC umum utk penyandang
disabilitas, dilengkapi dg tampilan
rambu/simbol penyandang disabilitas
pada bagian luarnya dan dilengkapi dg
pegangan rambat (handrail) yg memiliki
posisi dan ketinggian disesuaikan dg
pengguna kursi roda dan penyandang
disabilitas lainnya. Pegangan
disarankan memiliki bentuk siku-siku
mengarah ke atas untuk membantu
pergerakan pengguna kursi roda
(contoh gambar 5).

41
Tata Graha
PERYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Sistem Penghawaan Keterangan
(Ventilasi)
1. Tujuan menghilangkan gas-gas yang tidak
menyenangkan, menghilangkan uap air yang
berlebih dan membantu mendapatkan
kenyamanan termal
2. Jenis Ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanis.
Jumlah bukaan ventilasi alami 15% terhadap
luas lantai ruangan yg membutuhkan ventilasi.
Sistem ventilasi mekanis diberikan jika ventilasi
alami yg memenuhi syarat (-)
3. Pertukaran udara Besarnya pertukaran udara yg disarankan utk
berbagai fungsi ruangan di bangunan
Puskesmas minimal 12x pertukaran udara per
jam.
untuk KM/WC 10x pertukaran udara per jam.

Tata Graha 42
PERYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Sistem Penghawaan Keterangan
(Ventilasi)
4. Yg perlu diperhatikan (1). jumlah udara luar berkualitas baik yg
masuk dlm ruang pd waktu tertentu;
(2). arah umum aliran udara dlm gedung yg
seharusnya dari area bersih ke area
terkontaminasi serta distribusi udara luar ke
setiap bagian dari ruangan dg cara yg efisien
dan kontaminan airborne yg ada dalam
ruangan dialirkan ke luar dg cara yg efisien;
(3). setiap ruang diupayakan proses udara
didalam ruangan bergerak dan terjadi
pertukaran antara udara didalam ruang dg
udara dari luar.
5. Pemilihan sistem Pemilihan sistem ventilasi perlu memperhatikan
ventilasi kondisi lokal, seperti struktur bangunan, cuaca,
biaya dan kualitas udara luar.

Tata Graha 43
ventilasi alami
baik -- > pada kondisi yang tepat
menghasilkan pertukaran yang adekuat
kendala : sulit mengatur jumlah dan
arah ( tergantung angin dan suhu ),
tergantung lokasi ( cuaca panas )

ventilasi mekanik
dapat mengendalikan arah
dan menambah air mixing

ISTC Training Modules


2009
PERYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Sistem Pencahayaan Keterangan

1. Yg perlu diperhatikan 1. Bangunan Puskesmas harus mempunyai pencahayaan alami


dan/atau pencahayaan buatan.
2. Pencahayaan harus terdistribusikan rata dalam ruangan.
3. Lampu-lampu yang digunakan diusahakan dari jenis hemat energi.

45
Tata Graha
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Sistem Kriteria Persyaratan
SANITASI
1. Sistem air a. Rencanakan sbr air bersih & sistem pengalirannya
bersih
b. Sumber air bersih diperoleh langsung dari sumber
air berlangganan dan/atau sumber air lainnya dg
baku mutu yg memenuhi dan sesuai dg ketentuan
yg berlaku.
2. Sistem a. Tersedia sistem pengolahan air limbah yg
penyaluran air memenuhi persyaratan kesehatan.
kotor dan/atau
air limbah b. Saluran air limbah harus kedap air, bersih dari
sampah dan dilengkapi penutup dg bak kontrol
utk menjaga kemiringan saluran minimal 1%.
c. Di dalam sistem penyaluran air kotor dan/atau air
limbah dari ruang penyelenggaraan makanan
disediakan perangkap lemak utk memisahkan
dan/atau menyaring kotoran/lemak.

46
Tata Graha
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Sistem Kriteria Persyaratan
SANITASI

3. Sistem a. Sistem pembuangan limbah infeksius dan non infeksius


pembuangan harus direncanakan dan dipasang dg
limbah mempertimbangkan fasilitas pewadahan, Tempat
infeksius dan
Penampungan Sementara (TPS), dan pengolahannya.
non infeksius
b. Pertimbangan jenis pewadahan dan pengolahan limbah
infeksius dan non infeksius diwujudkan dlm bentuk
penempatan pewadahan dan/atau pengolahannya yg tdk
mengganggu kesehatan penghuni, masyarakat dan
lingkungannya serta tdk mengundang datangnya
vektor/binatang penyebar penyakit.
c. Pertimbangan fasilitas Tempat Penampungan Sementara
(TPS) yg terpisah diwujudkan dlm bentuk penyediaan
Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah infeksius
dan non infeksius, yg diperhitungkan berdasarkan fungsi
bangunan, jumlah penghuni, dan volume limbah.

47
Tata Graha
Contoh IPAL di Puskesmas

Tata Graha 48
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
N Sistem Kriteria Persyaratan
O KELISTRIKAN
1. Umum a. Sistem kelistrikan dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati,
dipelihara, tidak membahayakan, tidak mengganggu lingkungan, bagian bangunan
dan instalasi lain.
b. Perancangan dan pelaksanaannya harus memenuhi SNI 0225-2011, tentang
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) atau edisi yg terbaru.
2. Sumber Daya a. Sumber daya listrik yang dibutuhkan, terdiri dari:
Listrik 1) Sumber daya listrik normal dengan daya paling rendah 2200VA; dan
2) Sumber daya listrik darurat 75% dari sumber daya listrik normal.
b. Sumber daya listrik normal, diperoleh dari:
1) Sumber daya listrik berlangganan seperti PLN;
2) Sumber daya listrik dari pembangkit listrik sendiri, diperoleh dari:
a) Generator listrik dengan bahan bakar cair atau gas elpiji.
b) Sumber listrik tenaga surya.
c) Sumber listrik tenaga angin.
d) Sumber listrik tenaga mikro hidro.
e) Sumber listrik tenaga air.
c. Sumber daya listrik darurat, diperoleh dari :
1) Generator listrik.
2) Uninterruptible Power Supply (UPS)

49
Tata Graha
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Sistem Kriteria Persyaratan
KELISTRIKAN
3. Sistem Sistem distribusi terdiri dari :
Distribusi a. Panel-panel listrik.
b.Instalasi pengkabelan.
c. Instalasi kotak kontak dan sakelar.

4. Sistem Nilai pembumian (grounding) bangunan tidak boleh


Pembumian kurang impedansinya dari 0.5 . Nilai pembumian
(grounding) alat kesehatan tidak boleh kurang
impedansinya dari 0.1 .

50
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Kriteria Persyaratan
1. Sistem Alat komunikasi diperlukan untuk
KOMUNIKASI hubungan/komunikasi di lingkup dan keluar
Puskesmas, dalam upaya mendukung pelayanan di
Puskesmas. Alat komunikasi dapat berupa telepon
kabel, seluler, radio komunikasi, ataupun alat
komunikasi lainnya.
2. Sistem Sistem proteksi petir harus dapat melindungi semua
Proteksi bagian dari bangunan Puskesmas, termasuk
Petir manusia yang ada di dalamnya, dan instalasi serta
peralatan lainnya terhadap kemungkinan bahaya
sambaran petir.

Tata Graha 51
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Sistem Gas Kriteria Persyaratan
Medik
1. Sistem Gas Gas medik yang digunakan di Puskesmas adalah Oksigen (O 2). Sistem gas medik harus
Medik direncanakan dan diletakkan dengan mempertimbangkan tingkat keselamatan bagi
penggunanya.
2. Persyaratan 1. Pengolahan, penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan gas medik harus sesuai
teknis ketentuan berlaku.
2. Tabung/silinder yang digunakan harus yang telah dibuat, diuji, dan dipelihara
sesuai spesifikasi dan ketentuan dari pihak yang berwenang.
3. Tabung/silinder O2 harus di cat warna putih untuk membedakan dengan
tabung/silinder gas medik lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Tabung/silinder O2 pada saat digunakan, diletakkan di samping tempat tidur
pasien, dan harus menggunakan alat pengaman seperti troli tabung atau dirantai.
5. Tutup pelindung katup harus dipasang erat pada tempatnya bila tabung/silinder
sedang tidak digunakan.
6. Apabila diperlukan, disediakan ruangan khusus penyimpanan silinder gas medik.
Tabung/silinder dipasang/diikat erat dengan pengaman/rantai.
7. Hanya tabung/silinder gas medik dan perlengkapannya yang boleh disimpan
dalam ruangan penyimpanan gas medik.
8. Tidak boleh menyimpan bahan mudah terbakar berdekatan dengan ruang
penyimpanan gas medik.
9. Dilarang melakukan pengisian ulang tabung/silinder O2 dari tabung/silinder gas
medik besar ke tabung/silinder gas medik kecil.

52
Tata Graha
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
N Sistem Proteksi Kebakaran
O
1. Bangunan Puskesmas harus menyiapkan alat
pemadam kebakaran untuk memproteksi
kemungkinan terjadinya kebakaran.
2. Alat pemadam kebakaran kapasitas minimal 2
kg, dan dipasang 1 buah untuk setiap 15 m2.
3. Pemasangan alat pemadam kebakaran
diletakkan pada dinding dengan ketinggian
antara 15 cm 120 cm dari permukaan lantai,
dilindungi sedemikian rupa untuk mencegah
kemungkinan kerusakan atau pencurian.
4. Apabila bangunan Puskesmas menggunakan
generator sebagai sumber daya listrik utama,
maka pada ruangan generator harus
dipasangkan Alat Pemadam Kebakaran jenis
CO2. 53
Tata Graha
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
NO Sistem Pengendalian Kebisingan

1. Intensitas kebisingan equivalent (Leq) diluar bangunan Puskesmas


tidak lebih dari 55 dBA, dan di dalam bangunan Puskesmas tidak
lebih dari 45 dBA.
2. Pengendalian sumber kebisingan disesuaikan dengan sifat sumber.
3. Sumber suara genset dikendalikan dengan meredam dan membuat
sekat yang memadai dan sumber suara dari lalu lintas dikurangi
dengan cara penanaman pohon ataupun cara lainnya.

54
Tata Graha
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
N Sistem Kriteria Persyaratan
O TRANSPOR
TASI
VERTIKAL
1. Tangga Tangga merupakan fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan
lebar yang memadai.
1) Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam,
dengan tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15 17 cm.
2) Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60 0.
3) Lebar tangga minimal 120 cm untuk mempermudah evakuasi dalam
kondisi gawat darurat.
4) Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan
pengguna tangga.
5) Harus dilengkapi dengan rel pegangan tangan (handrail).
6) Rel pegangan tangan harus mudah dipegang dengan ketinggian 65 cm -
80 cm dari lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan
bagian ujungnya harus bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai,
dinding atau tiang.
7) Rel pegangan tangan harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-
ujungnya (puncak dan bagian bawah) sepanjang 30 cm.
8) Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga
tidak ada air hujan yang menggenang pada lantainya.
55
Tata Graha
PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS
N Sistem Kriteria Persyaratan
O TRANSPOR
TASI
VERTIKAL
DALAM
PUSKESMA
S
2. Ram Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan
tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan
tangga.

a) Kemiringan suatu ram di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7 0,


perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan dan akhiran
ram (curb ramps/landing).
b) Panjang mendatar dari satu ram (dengan kemiringan 7 0) tidak boleh
lebih dari 9 m.
c) Lebar minimum dari ram adalah 120 cm dengan tepi pengaman.
d) Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ram harus
bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk
memutar kursi roda dan stretcher, dengan ukuran minimum 180 cm.

56

Tata Graha
Gambar Ram Puskesmas

57
Tata Graha
T
E
R
I
M
A

K
A
S
I
H
Tata Graha 58

Anda mungkin juga menyukai