Anda di halaman 1dari 33

KLASIFIKASI

PELUMASAN
KLASIFIKASI PELUMASAN

Karakterisik Penting untuk Pelumas Cair


1. Low volatility atau tidak mudah menguap,
terutama pada kondisi operasi. Volatilitas
suatu minyak lumas penting sekali dalam
pemilihan jenis pelumas dasar sesuai
dengan pemakaian. Sifat ini tidak dapat
diperbaiki dengan penambahan aditif.
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Fluiditas atau sifat mengalir dalam
daerah suhu operasi. Karakterisitik aliran
dipengaruhi sebagian besar oleh minyak
dasar. Fluiditas dapat diperbaiki dengan
aditif > Pour point depressants untuk
memperbaiki aliran pada suhu, viscosity
modifiers untuk memperbaiki aliran pada
suhu tinggi.
KLASIFIKASI PELUMASAN
3. Stabilitas selama periode pemakaian.
Sebagian sifat ini ditentukan oleh sifat minyak
dasar, namun terutama ditentukan oleh aditif
yang memperbaiki stabilitas. Stabilitas
pelumas sangat ditentukan oleh kondisi
lingkungan seperti temperatur, potensial
oksidasi dan kontaminasi dengan air, fraksi
bahan bahan yang tak terbakar, dan asam-
asam korosif membatasi umur pelumas. Aditif
sangat berperan menaikkan kinerja dan umur
pelumas.
KLASIFIKASI PELUMASAN

4. Kompatibilitas atau kecocokan dengan


bahan lain dalam sistim. Kompatibilitas
pelumas dengan seals, bearings, clutch
plates dll., sebagian ditentukan oleh sifat
minyak dasar. Namun aditif juga dapat
memiliki pengaruh besar memperbaiki
sifat ini.
KLASIFIKASI PELUMASAN
1. Klasifikasi Berdasarkan Kakentalan
Kekentalan adalah besarnya tahanan dalam suatu
pengaliran minyak pelumas, jadi derajat kekentalan
adalah menunjukkan kekentalan minyak pelumas,
oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir
ketika panas dan cenderung menjadi kental saat
kondisi dingin.
Kekentalan dinyatakan dengan angka yang disebut
dengan indeks kekentalan. Apabila indeks
kekentalannya rendah oli cenderung encer, jika
indeks kekentalannya tinggi maka oli cenderung
kental.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Derajat kekentalan minyak pelumas dinyatakan
dengan SAE (Society Automotif Engine), sedang
untuk menentukan derajat kekentalan haruslah
diketahui faktor- faktor sebagai berikut:
1. Besar beban yang harus di dukung oleh
minyak.
2. Temperatur operasi.
3. Luas bidang gesek.
4. Kecepatan gerakan.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Klasifikasi ditunjukan dalam table. Huruf W
artinya winter, kemampuan oli tersebut
dalam beradaptasi pada suhu rendah dan
tinggi.
Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau
kelas-kelas suatu oli mesin berdasarkan
tingkat sifat kekentalannya, jadi SAE rendah
(oli encer) tidak identik dengan mutu yang
lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE
yang tinggi (oli kental).
KLASIFIKASI PELUMASAN
Multigrade oil

SAE 15W-40 SAE 20W-40 SAE 20W-50

SAE 10W-40 SAE 10W-50

SAE 10W-30

SAE 5W-30
Singlegrade oil

SAE 30

SAE 20W SAE 20

0C -29 -18 7 4 16 27 38
0F -20 0 20 40 60 80 100

Hubungan Temperatur dan Indek Kekentalan


KLASIFIKASI PELUMASAN
Maksud dari Kekentalan Indek
Oli dengan kekentalan rendah memberikan
kekentalan indek rendah.
Oli yang indek kekentalannya dinyatakan
dalam range (10W-30, 15W-40, dll) disebut
multigrade.
Kekentalannya tidak terpengaruh oleh adanya
perubahan temperatur dan umumnya
digunakan sepanjang tahun (musim).
KLASIFIKASI PELUMASAN
Maksud dari Kekentalan Indek
Kekentalan diikuti dengan huruf W yang
menunjukan ukuran kekentalan oli pada -200C.
Menggunakan oli dengan kekentalan rendah
memudahkan mesin dihidupkan saat musim
dingin.
Derajat kekentalan tidak termasuk kekentalan
yg ditunjukan W menyatakan kekentalannya
pada 1000C.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Sebagai contoh, oil multigrade SAE 15W-40, oil
ini mempunyai kemampuan pelumasan yang
baik sampai 150C, dan memiliki viscosity sama
seperti SAE 40 pada temperatur 1000C.
SAE 20W-50, suatu oli yg memiliki kemampuan
yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu
(minus) -10 OC dan bisa dialirkan di dalam
mesin sampai suhu -20 OC dan memiliki
minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi
150 OC.
Untuk SAE 10W40 lulus uji sampai 30 .
Semakin kecil angka SAE dengan huruf W
semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya.
KLASIFIKASI PELUMASAN
VISCOSITY INDEX

SAE 20 W SAE 20 W - 30 SAE 20

Numbering indicating Numbering indicating


viscosity at -200C (-40F) viscosity at 1000C (2120F)
KLASIFIKASI PELUMASAN
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Klasifikasi Berdasarkan Kualitas
Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai
dengan standart API (American Petroleum
Institute).
Klasifikasi API biasanya tercantum pada
kemasan oli mesin untuk menambah
tingkatan SAE sehingga pemilihan akan
lebih mudah dilihat dari perbandingan
kondisi pengoperasian kendaraan.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Perlu diingat kekentalan / SAE bukanlah
satu-satunya hal yang mendukung kinerja
dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas
kandungan additif yang pada oli
tersebutlah yang lebih menentukan baik
tidaknya untuk perawatan mesin. Jadi
selain kekentalan, hal yang juga perlu
diperhatikan adalah mutunya.
KLASIFIKASI PELUMASAN

Klasifikasi API terbagi menjadi dua yaitu:


1. Klasifikasi API untuk mesin bensin
2. Klasifikasi API untuk mesin diesel
KLASIFIKASI PELUMASAN
1. Klasifikasi API untuk mesin bensin
Untuk kendaraan yang berbahan bakar
bensin, pelumas bisanya menggunakan
kode yang berawalan huruf S (kependekan
dari kata Spark yang berarti percikan api)
Kode S bermakna Spark atau mesin bensin
dan huruf dibelakangnya menunjukkan
urutan pengembangan pelumas. Artinya,
setiap muncul kategori yang baru, sudah
pasti memenuhi klasifikasi oli sebelumnya.
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN S

NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI


Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive) atau tidak berisi bahan
1 SA tambahan dan dipakai untuk motor atau mesin yang beroperasi di bawah
kondisi ringan dan sudah tidak diproduksi lagi.

Untuk mesin operasi ringan, minyak yang berisi anti oksidasi dan anti
2 SB lecet yang dipakai pada motor atau mesin yang beroperasi dengan
perlindungan yang minimum.

Untuk mesin kendaraan buatan tahun 1964- 1967, minyak ini


memberikan kemampuan dalam mengontrol lapisan temperatur yang
3 SC
rendah dan tinggi, ketahanan, karat dan korosi mengandung ditergent,
dispersant, anti oksidan, dll

Untuk mesin kendaraan buatan tahun 1968- 1990, digunakan untuk mesin
4 SD operasi dengan temperature tinggi atau kondisi lainnya yang mengandung
detergent-dispersent, resisting agent, anti-oksident, dll

Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1971 ke atas, minyak ini
memberikan perlindungan lebih terhadap oksidasi minyak, lapisan mesin
5 SE
temperatur tinggi dan rendah, karat dan korosi mengandung lebih banyak
detergent-dispersent, resisting agent, anti-oksident, dll
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN S

NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI


Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1980 ke atas, minyak ini
memberikan perlindungan pemakaian yang meningkat dan pencegahan
6 SF
terhadap oksidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengn SE tingkat olinya
tinggi dengan pemakaian resistance dan daya tahan paling baik
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1989 ke atas , minyak ini
7 SG memberikan perlindungan yang baik terhadap oksidasi yang tinggi,
putaran mesin yang cepat
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1993 ke atas, memiliki
8 SH kemampuan lebih dari SG dalam mengendalikan deposit, oksidasi
pelumas, keausan mesin, karat dan korusi.
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1997 ke atas, memiliki
9 SJ kemampuan lebih dari SH dalam penguapan pelumas lebih sedikit, dan
ditambahkan 0,1 % berat kandungan fosfor.
Spesifikasi baru yang dikeluarkan pertamina untuk mesin kendaraan
10 SL buatan tahun 2001 ke atas, dan mempunyai kemampuan diatas API
service sebelumnya.
Grade API SM terlampau encer, bila dipaksakan beresiko bisa
11 SM menyebabkan selip pada sistem transmisi. Hal ini di karenakan
kandungan zat anti frictionnya terlampau tinggi
KLASIFIKASI PELUMASAN

1 SAE 5W-30:
Multigrade dengan kekentalan bernilai
5 pada suhu 0C dan bernilai 30 pada
2 suhu mesin stabil

1
2 API SL:

3 Untuk bensin, kualitas lebih tinggi dari


SJ, lebih rendah dari SM

3 Energy Conserving:
Penggunaan pelumas ini dapat
menghemat penggunaan BBM
kendaraan tersebut
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Klasifikasi API untuk mesin diesel
Mesin diesel mempunyai kompresi yang
sangat tinggi dan tekanan di dalamnya
besar serta membutuhkan tenaga yang
besar untuk dipakai menggerakan
komponen-komponennya.
Untuk itu oli mesin untuk diesel lapisan
filmnya harus lebih kuat.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Bahan bakar diesel mengandung sulfur
dan bereaksi menjadi asam belerang
akibat pembakaran.
Oli mesin harus mempunyai kekuatan
untuk menetralisir asam belerang ini
dengan baik
Dengan detergent-dispesent yang baik
akan mencegah timbulnya jelaga di dalam
mesin.
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN C

NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI

Minyak ini mencegah terjadinya korosi serta endapan temperatur tinggi


serta dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi di dalam kondisi beban
ringan dengan bahan bakar yang berkualitas tinggi dan kadang-kadang
1 CA
untuk motor mesin bensin atau gasolin dalam layanan lunak (mild
service), dan mengandung detergent-dispersent, anti-oksident, dll. Untuk
kendaraan tahun 1940 1950 dan sudah tidak terpakai.

Minyak ini memberkan perlindungan atau mencegah terhadinya aus dan


endapan. Dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi dengan beban
2 CB ringan dan berat dengan bahan bakar berkadar belerang tinggi dan
mengandung detergent-dispersent, anti-oksident, dll. Untuk kendaraan
tahun 1949 1960 dan sudah tidak terpakai

Mengandung sejumlah besar detergent-dispersent, resisting agent, anti-


oksident, dll. Dapat digunakan pada mesin diesel turbo charged dan dapat
juga dalam mesin bensin dengan pelayanan kondisi mesin operasi
3 CC
temperature sedang, juga untuk memberikan perlindungan terhadap karat,
korosi serta endapan. Untuk kendaraan yang diproduksi tahun 1961 dan
sudah tidak terpakai
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN C

NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI


Minyak ini diperuntukkan guna melindungi korosi pada bantalan poros
dan dari endapan temperatur pada mesin diesel yang dilengkapi dengan
alat penambah tenaga yang menggunakan bahan bakar berbagai mutu.
4 CD Mesin diesel tersebut adalah mesin yang mempunyai kecepatan tinggi
dan beban tenaga mesin yang tinggi, yang memerlukan kontrol yang
efektif terhadap keausan dan endapan Sedangkan kandungan detergent-
dispersent dalam jumlah besar. Sudah tidak terpakai

Pengganti CC dan CD, Mesin diesel tersebut adalah mesin yang


mempunyai kecepatan tinggi dan beban tenaga mesin yang tinggi, yang
5 CE memerlukan kontrol yang efektif terhadap keausan dan endapan
Sedangkan kandungan detergent-dispersent dalam jumlah besar.
Diperkenalkan tahun 1987, sudah tidak terpakai

Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk off road, indirect injected, dan
6 CF mesin diesel lainnya yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur
dari 0,5 % sebagai pengganti CD

7 CF-2 Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk mesin 2 langkah.


TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN C

NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI


Diperkenalkan pada tahun 1990, untuk mesin kecepatan tinggi dengan
8 CF-4
turbo charged dan sebagai pengganti CD, CE

Diperkenalkan pada tahun 1995, untuk mesin kecepatan tinggi, 4 langkah


yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur kurang dari 0,5 %
9 CG-4
diperuntukan untuk standar emisi 1994, sebagai pengganti CD, CE dan
CF-4

Diperkenalkan pada tahun 1998, untuk mesin kecepatan tinggi, 4 langkah


yang menggunakan bahan baker dengan berat sulfur sampai dengan 0,5
10 CH-4
% diperuntukan untuk standar emisi 1998, sebagai pengganti CD, CE
,CF-4, dan CG-4

Diperkenalkan pada 5 september 2002, untuk mesin kecepatan tinggi, 4


langkah, diperuntukan untuk standar emisi 2004 yang diimplementasikan
sejak 2002, minyak ini diformulasikan untuk mempertahankan daya
11 CI-4
tahan mesin dimana resirkulasi gas buang digunakan dan digunakan
bahan baker dengan berat sulfur sampai dengan 0,5 %, sebagai pengganti
CD, CE , CF-4, CG-4 dan CH-4
KLASIFIKASI PELUMASAN
GEAR OIL ( OLI RODA GIGI)
Gesekan disertai tenaga interaksi fisik antara
obyek, gesekan selalu mengakibatkan keausan.
Permukaan roda gigi merupakan subyek
gesekan akibat slip dan gesekan akibat putaran.
Besarnya beban permukaan gigi, permukaan
yang kasar dan kecepatan meluncur
menghasilkan gesekan yang besar dan akan
bertambah panas.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Syarat-syarat oli roda gigi
1. Kekentalannya sesuai
Kekentalan sangat tinggi
Efektif mencegah keausan, kerusakan pada
roda gigi dan bantalan
Mengurangi bunyi dan kebocoran oli
Kekentalan oli cenderung bertambah saat suhu
turun
Oli yang kekentalannya berubah sedikit bila
terjadi perubahan suhu, itu yang baik.
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Mempunyai kemampuan memikul beban
Saat gigi berhubungan antara satu dengan yang
lain, tekanan dan beban sangat besar
Fungsi utamanya adalah menggantikan beban
tersebut saat roda gigi bersinggungan dan
mengurangi panas yang ditimbulkan.
KLASIFIKASI PELUMASAN
3. Tahan terhadap panas dan oksidasi
Saat oli roda gigi memburuk karena panas
atau oksidasi, kotoran akan membentuk
kadar asam, menyebabkan perubahan
kekentalan (oli menjadi kental)
Endapan menyebabkan tidak sempurnanya
pelumasan dan merusak komponen
Endapan juga akan mengurangi daya
pendingin pada oli.
KLASIFIKASI PELUMASAN
Klasifikasi oli roda gigi
1. Klasifikasi dalam kekentalan
Oli pelumas roda gigi mempunyai angka
dibelakang SAE seperti pada pelumas mesin
Beberapa indek kekentalan untuk roda gigi SAE
75W, 80W, 85W, 90, 140, DAN 250
Transmisi dan deferensial umumnya dengan
kekentalan SAE 90 atau SAE 80W-90
KLASIFIKASI PELUMASAN
2. Klasifikasi dalam kualitas
Klasifikasi minyak perseneling/roda gigi API
digunakan secara luas untuk perseneling dan
as roda. Perseneling otomatis, kopling,
tenaga putaran pengubah (torque converter),
sistem hidrolik traktor dan sebagainya
membutuhkan minyak pelumas khusus
seperti yang dianjurkan oleh pabriknya
TABEL KLASIFIKASI PELUMASAN G
NO KLASIFIKASI API PENGGUNAAN DAN KUALITAS OLI
Minyak ini digunakan untuk automotive spiral bevel dan worm gear axles serta
beberapa manual transmision yang beroperasi di bawah kondisi ringan.
1 GL-1 Biasanya terbuat dari straight mineral oil dan kadang-kadang dengan bahan
tambahan seperti anti oksidasi, pencegah karat, pencegah buih dan pour point
dipersant, boleh diberikan untuk meningkatkan mutu pelumas

Minyak ini dipergunakan untuk automotive worm gear axle yang beroperasi
2 GL-2 pada beban berat dalam kondisi temparatur rendah dan memberikan pelayanan
dimana GL-1 tidak akan mampu

Minyak ini diperuntukkan bagi pelumasan transmisi manual dan spiral bevel
3 GL-3 axles yang beroperasi di bawah kecepatan yang tinggi dan berat dengan kondisi
berat ringan.

Minyak ini digunakan terutama untuk hypoid gears yang beroperasi di bawah
4 GL-4 kecepatan tinggi, tenaga putaran rendah dan kecepatan rendah serta kondisi
tenaga putaran tinggi

Minyak ini digunakan untuk hypoid gears yang beroperasi di bawah high speed
5 GL-5
shock load dan kondisi serupa seperti yang dijelaskan pada GL-4.

Minyak ini digunakan untuk high offset hypoid gear (di atas offset 2 inci dan
6 GL-6 kira-kira 25% dari diameter ring gears) pada mobil-mobil penumpang yang
beroperasi dengan kecepatan tinggi, kondisi daya guna yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai