Anda di halaman 1dari 21

Sela paha kemerahan dan gatal

Kelompok 1
030.10.230 Raka Suantadina

030.11.139 Imam Kurniawan

030.12.005 Elfa Alfiyani

030.12.014 Amelinda Utary

030.12.043 Ayu Victoria

030.12.079 Didza Saraswati

030.12.089 Edwin Maulana

030.12.099 Farah Dina Mubarak

030.12.106 Ferawati Anisa


Laporan Kasus

Seorang perempuan berusia 24 tahun sejak 6 bulan terakhir ia sering


mengalami gatal yang hilang timbul pada daerah sela paha. Ia memiliki
berat badan 70 kg dengan tinggi badan 140 cm. Daerah tersebut sering
digaruk sehingga timbul pula rasa gatal pada kulit sekitar kukunya. Pada
sela paha tampak bercak kemerahan. Terjadi luka lecet akibat garukan dan
jari tangan kanan juga terasa gatal.

Kemudian ia berobat ke poliklinik terdekat. Pada pemeriksaan regio


inguinal tampak bercak eritematosa dan tampak skuama pada
permukaan. Kuku tampak rapuh dan kotor
Terminologi

Gatal : sensasi yang menimbulkan keinginan kuat


untuk melakukan penggarukan

Eritema : kemerahan pada kulit tang disebabkan


pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversibel

Regio inguinal : selangkangan, batas antara


abdomen dan paha

Skuama : lapisan stratum korneum yang terlepas


dari kulit
Obesitas
Lembab dan Mind Map
gesekan

Mediator
jamur

Infeksi Tinea kruris

Gatal
Non infeksi Alergi

Sela kuku
Digaruk Iritasi
gatal

Kuku rapuh
dan kotor Lecet

Tinea
unguinum
Analisis Masalah

Wanita, usia 24 dengan obesitas

Keluhan utama : gatal hilang timbul pada daerah


sela paha sejak 6 bulan

Keluhan tambahan : gatal pada kulit sekitar kuku


karena sering menggaruk daerah gatal tersebut

Pemeriksaan fisik : di regio unginal tampak bercak


erotematosa dan tampak skuama pada permukaan,
dab kuku tampak rapuh dan kotor
Anatomi Kulit dan Kuku
Faal Kulit
Fungsi Proteksi
Fungsi Absorpsi
Fungsi Ekskresi
Fungsi Pengindra (Sensori)
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh
Fungsi Pembentukan Pigmen
Fungsi Keratinasi
Fungsi Produksi Vitamin D
Patofisiologi Gatal
Prurirogen di lapisan Reseptor gatal Rangsangan dibawa
epidermis & dermis terangsang serabut saraf C
bag. atas

Sinaps berada di
lamina- 1 MS
1. Reseptor Gatal : Keratinosit dan Ujung
serabut saraf C tak bermielin
2. Serabut Saraf Gatal: Serabut saraf C
mengahantarkan rangsangan m /detik Melepas Substansi P
akan bersinap dilamina-1 MS
3. Jaras Gatal: Spinotalmikus
4. Media Penyebab Gatal: Spinotalamikus
Histamin,Serotonin,PGE,dan Endopeptida

Gatal Otak
Membuat molekul
Kerusakan permukaan HLA-DR
Aktifkan keratinosit & ICAM
membran lemak
keratinosit
Melepaskan TNF- Melepaskan
sitokin (IL-1)
Mengaktifkan
fosfolipase dan Aktivasi sel T,
melepaskan makrofag, granulosit
as.arakhidonat Mengaktifkan sel
Langerhans

AS.arakhidonat
dirubah Ekspresikan
menjadi PG molekul
dan LT permukaan
seperti HLA-DR
& I-CAM
Vasodilatasi
dan Gatal, eritema,
meningkatkan edema, panas
permeabilitas
vaskular
Tinea Cruris

Definisi : tinea cruris adalah dermatofitosis pada sela paha,


perineum dan sekitar anus, dapat bersifat akut atau menahun.

Etiologi : penyebab utama dari tinea cruris adalah


trichophyton rubrum (90%)

Epidemiology : tinea cruris dapat ditemui diseluruh dunia dan


paling banyak di daerah tropis, angka kejadian lebih sering
pada orang dewasa, terutama laki laki dibanding perempuan

Gejala klinis : keluhan utama gatal dan kemerahan di daerah


inguinalis dan dapat meluas ke sekitar anus, gluteus dan perut
bagian bawah. Rasa gatal akan semakin meningkat jika banyak
berkeringat
Tinea Unguium

Definisi : tinea unguium merupakan dematofitosisi pada kuku


yang menyebabkan kelainan

Etiologi : penyebab utama dari tinea unguium adalah


trichophyton rubrum (71%) dan trichophyton mentagrophytes
(20%)

Epidemiology : tinea unguium terjadi diseluruh belahan dunia,


dapat terjadi baik pada anak anak maupun dewasa. Prefalensi
tinea unguium meningkat sesuai dengan bertambahan usia
dan pria lebih sering terkena tinea unguium

Gejala klinis : gambaran klinis tinea unguium bedasarkan


klasifikasinya yaitu bentuk subngual distal, leukonika trikofita
dan bentuk subngual prolsimal
Patofisiologi Tinea Cruris
Patofisiologi Tinea Unguium
Eritrasma

Definisi

Penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang


disebabkan oleh Corynebacterium minitussismum,
ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan
skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha.
Gejala klinis

Dimulai dengan daerah eritema miliar, selanjutnya


meluas ke seluruh regio, menjadi merah, teraba panas
seperti kena cabai.
Anamnesis

Riwayat alergi

Riwayat lingkungan sekitar

Pakaian sehari-hari

Pekerjaan

Kebersihan diri
Pemeriksaan Fisik

Eritema

Ruam berbatas tegas

Skuama

bersisik
Pemeriksaan Penunjang

Untuk mengetahui suatu ruam yang disebabkan oleh


infeksi jamur :

Kerokan kulit tetesi KOH 10-20%

untuk mengetahui golongan atau spesies jamur:

Sabouraud Dextrose Agar

Dilakukan juga lampu wood


Tatalaksana

Topikal : salep atau krim antimitotic. Lokasi ini sangat peka


nyeri, jadi konsentrasi obat harus lebih rendah dibandingkan
lokasi lain, misalnya asam salsilat, asam benzoate, sulfur dan
sebagainya

Sistemik : diberikan jika lesi meluas dan kronik. Griseofulvin


500-1000 mg selama 2-3minggu atau ketokonazol 100
mg/hari selama 1 bulan
Komplikasi

Tinea cruris dapat mengalami infeksi sekunder oleh


candida atau bakteri lain. Area tersebut dapat
menjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi pada
infeksi jamur yang kronis
Prognosis

Baik, asalkan kelembapan dan kebersihan kulit


tetap dijaga.

Anda mungkin juga menyukai