Anda di halaman 1dari 140

KOMUNIKASI DAN KONSELING

FAP 5211

Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt.


KETRAMPILAMN
KOMUNIKASI PENTING
Farmasis orang profesional, kontak dengan
banyak orang terutama di apotek
Commitment: patient-oriented care
Pharmaceutical care: care dala kebutuhan
terapi obat pasien: identifying, resolving, and
preventing DRP dari undertreatment,
overtreatment atau inappropriate treatment
Farmasis expert dalam penggunaan obat
Sehingga terapi obat rasional
Perlu komunikasi efektif
THE COMMUNICATION
PROCESS
Communication is the sharing of information, ideas, thoughts
and feelings
Tidak hanya kata-kata yang diucapkan, tetapi ekspresi wajah,
vokal, postur tubuh, dan sikap yang lain.
Supaya efektif, harus tahu proses komunikasi
Tujuan semua komunikasi adalah understanding
Komunikasi efektif terjadi bila arti dari pesan dimengerti oleh
reciever
Bila seseorang ingin sharing information dengan orang lain,
sender harus memilih bagaimana menstranfer message.
Medium dapat ditulis, oral, non-verbal atau elektronik.
Informasi dikenall oleh reciever dan tanggap, ini merupakan
respon dan merupakan feedback terhadap sender,. Sender
mengkoreksi jiaka ada misunderstanding.
Komunikasi biasanya melalui multiple non-verbal channels
(facial expressions, gestures, vocal quality, dll.
APAKAH KOMUNIKASI
Pebentukan pesan dari pemikiran, perasaan,
perilaku pengirim (sender)
Penyampaian pesan kepada penerima
(reciever)
Reaksi dari penerima
RINTANGAN
Pesan (sender)

SENDER

RECEIVER

Umpan balik (feedback)


APA YANG DISEBUT
KOMUNIKASI
Prinsip dan elemen komunikasi
interpersonal
Persepsi dan komunikasi
Komunikasi nonverbal dalam farmasi
Barier dalam komunikasi
PRINSIP DAN ELEMEN
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Mengatur the stage
Komponen model komunikasi interpersonal
Tanggung jawab farmasis dalam model komunikasi
Mencari arti dari pesan
Kata-kata dan konteks
Congruence antara pesan verbal dan nonverbal
Mencegah misunderstanding
Menggunakan feedback untuk ngecek arti dari pesan
Mengembangkankomunikasi lebih lanjut
KOMPONEN MODEL KOMUNIKASI
INTERPERSONAL

Sender
Pesan
Reciever
Feedback
barrier
TANGGUNG JAWAB FARMASIS
DALAM MODEL KOMUNIKASI
Tanggung jawab farmasis dalam aturan dari
sender dan reciever dari pesan. Sender:
Farmasis tanggung jawab untuk meyakinkan
bahwa pesan ditranfer dalm bentuk yang
jelas. Untuk ngecek apakah apakah pesan
dengan benar perlu ditanyakan feedback dari
reciever dan dijelaskan kalau ada salah
pengertian.
Reciever: bertanggung jawab mendengarkan
apa yang ditransfer oleh sender.
Kita harus berusaha keras memasukkan
feedback dalam interaksi denganorang lain.
MENCARI ARTI DARI
PESAN
Bagaimana pesan asli dari sender dan
diterima reciever.
Komponen kritis dalam proses ini
adalah bahwa reciever menunjukkan
arti yang sama terhadap pesan verbal
dan nonverbal yang disampaikan oleh
sender.
KATA-KATA DAN
KONTEKSNYA
Secra umum, individual assign meaning
terhadappesan verbal dan nonverbal
berdasarkan pengalaman mereka waktu lalu
dan definisi sebelumnya dari elemen verbal
dan nonverbal.
Jika dua orang tidak sama definisi dan
pengalaman yang lalu, maka mungkin terjadi
misunderstanding.
Contoh adalah perbedaan bahasa dan
dialek.foodball: soccer
PERSEPSI DAN KOMUNIKASI

Pentingnya persepsi
Sharing persepsi sama
Feedback untuk mengecek persepsi
Persepsi, credibility dan persuasi
KOMUNIKASI NONVERBAL
DALAM FARMASI

Komunikasi nonverbal vs verbal


Elemen komunikasi nonverbal
Detecting nonverbal cues in others
Overcoming distractingfaktor nonverbal
KOMUNIKASI VERBAL VS
NONVERBAL
Arti dari orang berbicara terdiri dari beberapa bagian
komponen.
Ada kata-kata yang diucapkan, nada suara yang
digunakan, kecepatan dan volume percakapan,
intonasi dan variasi postur tubuh dan gerakannya.
Dalam komunikasi kata-kata menyampaikan hanya
sekitar 10% dari pesan.
90% ditransfer dengan komunikasi non-verbal yang
terdiri dari bagaimana pesan disampaikan (sekitar
40%) dan body language (sekitar 50%).
KOMUNIKASI VOKAL
Komunikasi vokal sering disebut paralanguage, yang berkaitan dengan
karakteristik vokal: kualitas dan kelancaran/ kefasihan dari suara
Kualitas suara berhubungan dengan tone/ nada, puncak/ pola nada,
volume dan kecepatan
Nada dapat berarti khusus daripada kata-katanya. Terima kasih atas
pertanyaannya dikatakan dengan nada keras akan berarti
berbeda.Kata yang sama diucapkan dengan nada lemah lembut
menunjukkan ketulusan/ kesungguhan.
Kecepatan bicara harus memberi kesempatan pendengar dapat
mengerti. Variasi kecepatan dan pola nada membuat kata-kata lebih
menarik dan membuat pendengar lebih memperhatikan
Orang berkata dengan interupsi er, anda tahu, seperti,. Akan
membuat pesan lebih sulit dan dapat mengganggu/ menjengkelkan. Ini
juga mengindikasikan nervus, ketidak tentuan, atau kurang PD
Komunikasi vokal yang efektif bila kiat pandai bercakap dengan nada
hangat percaya diri dengan suara dengan kecepatan dan volume
tepat dan tanpa interupsi
BODY LANGUAGE
GESTURE
EKSPRESI WAJAH
KONTAK MATA
KONTAK FISIK
BODY POSTURE
JARAK PERSONAL
GESTURE
Gerakan tangan terutama digunakan jika
mengutamakan sesuatu atau membantu
menggambarkan sesuatu. Digunakan secara tepat
akan sangat meperkuat komunikasi dan
meningkatkan pendengar lebih mengerti. Tetapi
jangan digunakan berlebihan akan mengurangi
katakata yang diucapkan dan pendengar akan
menjadi bingung.
EKSPRESI WAJAH
Setelah mengatakan sesuatu, ekspresi wajah
merupakan bagian yang terpenting dalam
komunikasi. Ekspresi wajah seorang farmasis pada
waktu mulai percakapan sangat menentukan
bagaimana pasien akan menerima nasehat atau
informasi yang diberikan.Ekspresi wajah
menggambarkan suasana hati dan emosi dengan
mata dan mulut merupakan tanda yang dominan.
Ekspresi wajah merupakan semangat dan welcome
tidaknya. Farmasis juga penting tahu ekspresi
wajah bahwa pasien mengerti atau menerima
/tidak nasehat/informasi.
KONTAK MATA
Menghindari kontak mata merupakan jalan sukses untuk menghindari
komunikasi. Contoh mahasiswa yang baru saja ditanya dosennya.
Menjaga kontak mata selama percakapan vital untuk meyakinkan
meyakinkan proses berkelanjutankarena menunyukkan tertarik pada
subyek dan biasa untuk menentukan siapa yang akan berbicara.
Walaupun kontak mata tanpa ada interupsi kurang nyaman dan
membuat keberhasilan komunikasi berkurang.
KONTAK FISIK
Kontak fisik merupakan segala aspek proses
komunikasi dan dapat meningkatkan komunikasi
verbal. Sentuhan yang simpatik pada lengan sering
dap[at mengatakan jauh lebih berarti dari katakata.
Walaupun jauh berbeda dari kultur yang sangat
luas. Sentuhan beda jenis kelamin ada yang tidak
dapat diterima. Ini perlu diketahui seorang
farmasis yang berhubungan dengan banyak variasi
latar belakang sosial dan kultur yang berbeda.
BODY POSTURE
Kita dapat mengontrol apa yang kita katakan, tetapi kita tidak begitu
baik mengontrol bahasa tubuh. Walaupun katakata memberikan verbal
pesan positif tetapi mungkin postur tubuh memberikan pesan negatif.
Kalau pasien melihat ini maka pesan verbal akan hilang.
Postur tubuh sangat berpengaruh bagaimana percakapan berhasil.
1.posisi tertutup: kalau orang berdiri dengan menyilangkan
tangan. Ini merupakan postur yang negatif dan tidak seorang
mau memulai percakapan.
2.posisi kaki: kakimorang mengarah kemana ia akan pergi. Ini
untuk ngecek apakah pendengar penuh perhatian atau tidak.
3.body posture yang positif: badan mengarah kepada orang
yang berbicara atau duduk dengan relaks merupakan contoh
bahasa non-verbal yang dapat membuat komunikasi baik.
JARAK PERSONAL
Kita semua ounya jarak yang merasa nyaman.
Jarak personal bervariasi tergantung kultur dan
situasi.Perbedaan daerah jarak dibagi 4:
1.Area umum: sekitar 3 m atau lebih. Jarak normal yang kita
pilih dengan kelompok orang
2.Area sosial: 1 3 m, jarak yang digunakan untuk komunikasi
dengan orang yang tidak begitu kita kenal.
3.Area personal: 0,5 1 m, jarak yang merasa nyaman dengan
orang yang kita kenal.
4.Area sahabat: 0 50 cm, jarak untuk orang yang kita kenal
benar. Suami, istri, anak, sahabat dekat, keluarga
POLA SIKAP DALAM KOMUNIKASI

Assertiveness
Tegas, berpikiran perasaan, merasa dan percaya secara
langsung, jujurdan pada jalan yang tepat dan tidak
menghina orang lain.
Aggressive behaviour
Biasanya bertengkar, menakutkan dan tidak dapat diprediksi
Pasive-aggressive behaviour
Biasanya orang memberikan pesan ganda, mungkin dia
setuju dengan yang anda katakan tetapi kemudian
menaikkan alis mata dan menarik muka dibelakang anda.
Submissive behaviour
bersikap tunduk/ patuh, percaya diri sangat rendah dan
rendahnya menghargai diri sendiri
BARIER DALAM KOMUNIKASI

1. Barier lingkungan
2. Barier personal
3. Barier pasien
4. Barier administrasi dan keuangan
5. Barier waktu
BARIER LINGKUNGAN
Tingginya tempat peresepan yang memisahkan pasien dengan farmasis
Pasien ingin mengetahui keberadaan farmasis
Farmasis dapat mengawasi apotek secara periodik
Merupakan tempat bagi farmasis untuk bekerja
Barrier fisik: Ideally faces should be at about the same level.
Kebisingan
Orang berbicara, telpon, suara musik
Menjawab telpon, didengar orang lain
Keleuasaan
Ruang tertutuk
Ruang terbuka dengan tanaman gantung, taman, tau menciptakan tempat
percakapan jauh dari keramaian
Posisi tubuh (menyingkir jauh dari tempat peresepan yang ramai
Kehadiran kasir atau karyawan lain
Kalau pasien ingin berbicara dengan farmasis harus lewat kasir, dan
farmasis memberikan jawaban lewat karyawan
Pasien diberi kesempatan untuk langsung bicara dengan farmasis
BARIER PERSONAL
Kurang percaya diri
Rendahnya rasa harga diri
Malas
Malu, cenderung menghindari komunikasi
Kemampuan berkomunikasi dapat dipelajari dan dibangun
dalam komunikasi tetapi membutuhkan latihan dan pengalaman
Adanya rasa takut
Anggapan bahwa berbicara dengan pasien bukan merupakan
prioritas tertinggi
Tanggung jawab diberikan staf yang belum dilatih
Merasa tertekan karena waktu
Telah terikat dengan masalah lain
Meniadakan barier personal dengan introspeksi diri dan
menganalisa motivasi dan dan keinginan untuk berkomunikasi
BARIER PASIEN
Pasien menganggap farmasis tidak mau berbicara
dengan pasien
Pasien menganggap bahwa pelenggaraan pelayanan
kesehatan sebagai kasus atau tingkat penyakit bukan
sebagai individu. Tidak ada kesan empati yang
diperlihatkan oleh para pemberi pelayanan
kesehatan. Sehingga pasien kurang berminat untuk
berkomunikasi
Kondisi kesehatan/ kondisi fisik pasien juga
menghambat komunikasi
Kesulitan untuk mengerti (pilih bahasa yang tepat)
Buta huruf
BARIER ADMINISTRASI
DAN KEUANGAN
Farmasis tidak dibayar langsung oleh
pasien
Mengecilkan interaksi farmasis-pasien
Proses peracikan resep mengganggu
jalannya komunikasi
BARIER WAKTU
Pemilihan waktu yang tidak tepat untuk berbicara
dapat menyebabkan kesalahan dalam berkomunikasi
Pemilihan waktu yang tepat untuk berkomunikasi
merupakan sesuatu yang sangat kritis
Pasien sudah menunggu lama waktu periksa,
farmasis baru banyak pasien
Diatasi dengan menelpon pasien, me
Buat janji/ mengatur waktu, menyediakan pesan
tertulis/ leaflet yang menguatkan pesan pendek saat
keadaan sibuk
KETRAMPILAN DALAM
PRAKTEK UNTUK FARMASIS
Mendengarkan dan menjawab dengan
empati
Assertiveness/ tegas
Interviewing dan assessment
(pewawancaraan dan penaksiran/ penilaian)
Bagaimana membuat pasien mengerti lebih
baik
Komunikasi dalam kondisi spesial/ khusus
Etika perawatan pasien
MENDENGARKAN DAN
JAWABAN YANG EMPATI
Mendengarkan dengan baik
Jawaban yang empati
Sikap yang empati
Aspek nonverbal dari mendengarkan
Problems in establishing helping relationship
5 TIPE DASAR MENJAWAB
KONFLIK MENINGKAT
Reflective
Deflective
Inquiry
Feedback
deferral
M ANAJEMEN STRATEGI
AGRESIF
Avoiidance
Accomodation
Competitors in conflict
Compromise
Collaboration
AVOID CONLICT
Orang yang menghindari konflik adalah
menghindari tanpa
kekerasan.Menghilangkan percakapan
yang penting menghindari fisik
SITUASI SULIT DI APOTEK
Remaja datang ke apotek untuk membeli laxative. Dia memang
membeli laxative secara reguler. Bagaimana anda sebagai
seorang farmasis untuk mengatasi ini. Apa yang anda fikirkan
reaksi gaids tersebut?
Seorang pecandu datang ke apotek untuk membeli spuit insulin
1 ml .. Apa yang anda nasehatkan terhadap orang tersebut.
Bagaimana kira-kira reaksi orang tersebut?
Anda menerima resep pethidine injeksi dari RS yang menulis
adalah perawatnya. Bagaimana anda menjelaskan kepada
dokter? Bagaimana dokter akan bereaksi?
Anda bekerja di industri farmasi. Bos anda minta merelease
obat yang tidak memenuhi persyaratan. Bagaimana anda
menyampaikan kepada manajer anda?
Seorang ibu menemukan obat di kamar anaknya. Anda melihat
adanya penyalahgunaan obat. Bagaimana anda menangani
situasi ini? Bagaimana orang tua akan bereaksi? Perasaan
terhadap anaknya.
SITUASI SULIT
Seorang bapak datang ke apotek. Dia marah-
marah karena anda memberi obat yang salah
kekuatannya. Bagaimana anda menangani?
Apa reaksi bapak tersebut?
Ada seorang ibu datang ke apotek membeli
sebotol obat batuk codipront. Selang 10
menit dia kembali mengatakan bahwa
obatnya jatuh pecah karena tas sobek. Ibu
tersebut mengklim minta tukar. Apa yang
anda lakukan?
KESIMPULAN
Komunikasi yang baik tidak mudah dan diperlukan praktek
Kita ada beda kemampuan dan kelemahan
Jika kita memperhatikan memaksimalkan kemampuan dan
meminimalkan kelemahan, kita akan menjadi komunikator lebih
baik
Pandai berbicara dan menerangkan sesuatu dengan jelas
merupakan hal yang sangat penting bagi farmasis
Mendengarkan dengan mengerti dan empati adalah sama,
situasi tertentu lebih besar dan penting
Kita mendengar yang dikatakan tetapi apakah kita betul-betul
mendengarkan pesan keseluruhan?
KUNCI
Komunikasi non-verbal terdiri dari komunikasi vokal
(paralanguage) dan body language
Body language termasuk: gesture, ekspresi, kontak mata dan
fisik, body posture dan jarak
Setelah mengetakan kata-kata, ekspresi wajah merupakan
bagian terpenting dalam komunikasi
Kontak mata harus dijaga, tetapi tidak melihat tanpa interupsi
Kesadaran jarak personal diperlukan untuk komunikasi yang
efektif
Sifat asertif meperlakukan orang lain sama dan tidak
membingungkan dengan sifat agresif
Komunikasi asertif cenderung menggunakan saya dari pada
kamu, mengulangi pesan, komunikasi verbal yang jelas non-
verbal dan clarify masalah tanpa emosi.
KUNCI
Empati (active listening) menentukan pengertian perasaan
orang lain dan merefleksi kembali ke mereka
Pertanyaan mungkin terbuka atau tertutup dan pada
kebanyakan situasi keseimbangan kombinasi dibutuhkan
Ketrampilan bertanya juga termasuk mendengarkan untuk
menjawab
Dalam lingkungan pekerjaan banyak barier untuk komunikasi
efektif termasuk: lingkungan, pasien, farmasis, dan waktu
Kebutuhan tertentu pasien harus disesuaikan
Kurang pendengaran pada orang tua merupakan barier dalam
komunikasi
Isyarat membantu orang yang kurang pendengaran dan banyak
tahap untuk untuk membantu situasi tersebut
Farmasis membutuhkan memaksimalkan kemampuannya dan
meminimalkan kekurangannya dalam komunikasi
FARMASIS PERLU KETRAMPILAN
BERKOMUNIKASI

Dengan pasien
Profesi kesehatan lain
Teman sejawat
Pemerintah
Masyarakat luas
COMMUNICATION SKILLS
A manual for pharmacists
The communication Process -- A Model
The Pharmacist - Receiving Information
The Patient -- Receiving Information
The Pharmacist -- Sending Information
The Patient -- Sending Information
Communication -- The Medium
Communating with Confidence
Getting Started
Communication and Compliance
THE PHARMACIST -
RECEIVING INF0RMATION
LISTENING
Good communication is bulit on active listening
Listening/ mendengarkan berarti menaruh perhatian terhadap
segala pesan yang dikirim orang. Ini termasuk perhatian tidak
hanya apa yang dikatakan orang, tetapi cara mereka berkata,
cara dia berdiri, ekspresi wajah, gerak-isyarat dan lain-lain
Mendengarkan secara aktif dimulai dengan sikap dasar yang
diringkas sebagai: selama percakapan kami, saya akan
menerima anda sebagai orang penting dan apa yang anda
katakan sebagai informasi yang penting
TANDA-TANDA BEHAVING
AND ACTIVE LISTENING
Mendorong, membesarkan hati, menganjurkan
mereka berbicara menceriterakan sejarahnya,
dengan tersenyum, mengangguk, diam (mm, ya,
teruskan, betul? dsb)
Melihat kepada orang lain, menjaga kontak mata
pada keadaan yang bagus
Bertatap muka, tidak menoleh atau melihat ke bawah
Mendengarkan secara sederhana dan simpatik
merupakan dasar komunikasi yang baik
RESPONDING
ISI, farmasis harus yakin bahwa informasi
diterima dengan betul
PERASAAN, jawaban dengan perasaan
merupakan komunikasi dengan level yang
lebih dalam
menjawab orang yang sedang emosi lebih ke
perasaan daripada isi dari pesan, memberi
kesempatan untuk menyelidiki sebabnya.
RINGKASAN
Jawaban berkelanjutan
Merupakan bagian yang perlu alur komunikasi normal antara
orang. Mereka memberi tanda untuk berbicara terus berkelanjutan
Jawaban isi
Merupakan bagian yang penting dari jawaban farmasis dan
menunjukkan bahwa farmasis mendengarkan dengan saksama.
Farmasis berkemampuan menyimpulkan informasi dengan
saksama dan tepat dapat meningkatkan keyakinan pasien terhadap
kemampuan profesional farmasis
Jawaban perasaan
Merupakan jalan yang sangat kuat untuk mengikuti kebebasan
pasien untuk menunjukkan dan mengungkapkan isi emosional dari
pesan mereka. Farmasis menggunakan model ini ditentukan
dengan waktu, tempat dan level individual terkait yang sudah di
set.
QUESTIONING
keep the following points in mind
Buat pertanyaan open-ended
Yakin bahwa pasien tahu point pertanyaan anda
Sesuaikan pertanyaan dengan kemampuan pasien
untuk menjawab dengan mudah
Hindari pertanyaaan yang terpenting
Hindari menggunakan sebuah pertanyaan jika
pernyataan sudah diartikan
PERTANYAAN YANG BAIK
Jelas dan mudah dimengerti
Anda minum obat untuk lambung anda? Untuk pencernaan?
Untuk konstipasi? Untuk diare?
Anda minum obat untuk saluran pencernaan?
Tidak membingungkan
Alkohol dapat merubah aktivitas banyak obat. Saya ingin
tahu seberapa banyak anda minum alkohol. Dapatkah anda
ceriterakan berapa banyak alkohol yang anda minum
minggu lalu?
Berapa banyak alkohol yang anda minum?
MACAM PERTANYAAN
Very open: Sangat terbuka
Apa yang anda rasakan?
Open: Terbuka
Apa yang anda harapkan tentang obat ini ?
Moderately open: setengah terbuka
Apa yang anda rasakan minum obat generik?
Moderatlely closed: setengah tertutup
Obat antihipertensi ini, mana yang paling efektif
Highly closed: sangat tertutup
Anda memilih generik atau paten?
Totally closed and Leading: tertutup total dan
terpenting
Anda dapat ketemu saya besok pagi, bukan?
THE PATIENT --
RECEIVING INFORMATION

Kita semua sangat kurang perhatian


kita. Walaupun informasi diulang,
mungkin juga tidak pernah diberikan.
5 FAKTOR MASALAH PASIEN PERLU
DIPERHATIKAN SEBELUM DISKUSI
1. Sebagian besar pasien naif terhadap pengobatan
2. Banyak pasien cemas dan tidak konsentrasi
terhadap apa yang dikatakan
3. Semua orang lupa paling tidak sebagian apa yang
diceriterakan
4. Orang sering misinterpretasi informasi, terutama
jika tidak setuju pada awalnya
5. Informasi mungkin berubah/ menyimpang dengan
beberapa sebab seperti pendengaran yang kurang,
barier bahasa dan sebagainya
THE PHARMACIST --
SENDING INFORMATION

1. TULUS
2. SEDERHANA
3. PENDEK
4. SPESIFIK
PILIH 4 BAHWA PASIEN INGAT
1. Kapsul ini untuk bronchitis
2. Dosis 4 kali sehari 2 selama satu minggu
3. Dosis 4 kali sehari 1 sesudahnya
4. Ia harus membeli ulang
5. Ia harus menghabiskan kapsul tersebut
6. Ia harus minum 1 satu jam sebelum makan dan
keempat pada waktu malam
7. Ia harus menghindari susu, antasida dan sediaan
besi
8. Ada sebotol minuman untuk pilek
THE PARMACIST --
SENDING INFORMATION

1. TULUS
2. SEDERHANA
3. PENDEK
4. SPESIFIK
THE PATIENT --
SENDING INFORMATION
KOMUNIKASI NON-VERBAL
Kontak mata: tatapan/ menghindar/ membelalak/
Ekspresi wajah: mengankat alis/ tersenyum/ mengkerutkan
dahi
Gesture: menunjuk/ menggegam tinju/ bergerak relaks
Postur: tegang/ relaks/ merosot (tertelungkup)
Nada suara: datar/ mengasyikkan/ marah
Puncak suara: rendah dan bisu/ tinggi dan gairah
Pakaian : tidak rapi, warna-warni, kasual
TULIS KOMUNIKASI NON-VERBAL
YANG ANDA HARAPKAN
Depresi
Bahagia
Bermusuhan
Cemas
Yakin
Tidak pasti
Marah
sedih
WHY QUESTION
Untuk membentuk hubungan dengan karyawan atau
pelanggan, supaya hati-hati penggunaan pertanyaan
mengapa. Dengan pertanyaan mengapa membuat
orang defensive karena kebanyakan orang tidak
dapat memberi alasan rasional mengapa
mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu yang
mereka kerjakan. Misal: mengapa antibiotikanya
tidak dihabiskan? Mereka merasa sudah sembuh dan
kebanyakan orang tidak tahu kalau harus
menghabiskan antibiotik.Lebih baik diterangkan,
terjadinya resistensi.
OPEN-ENDED QUESTIONS
Apa dokter memberi tahu gunanya obat
ini?
Apakah dokter memberi tahu
bagaimana caranya minum obat ini?
Apa yang dokter mekatakan apa yang
anda harapkan dari minum obat ini?
PERTANYAAN UNTUK MENGECEK
PASIEN MENGERTI APA TIDAK

Obat ini untuk apa?


Bagaimana cara pakainya/ minumnya?
Masalah apa yang anda punyai?
CLEAR
1. Clearly describe: penjelasan yang
jelas situasi yang anda lihat
2. Listen to:mendengarkan orang lain
bicara
3. Explain: penjelasan situasi secara
spesifik perasaan anda
4. Assert your stance
5. Results: hasil yang diharapkan
KOMUNIKASI DENGAN
SITUASI TERTENTU
1. Orang tua
2. Kelemahan bicara merupakan barier komunikasi
3. Pasien sakit terminal
4. Pasien AIDs
5. Pasien dengan masalah kesehatan mental
6. Anak remaja
7. Care givers
ORANG TUA
1. Orang tua minum obat resep atau
tanpa resep tidak proporsional
dibanding kelompok usia lainnya, maka
perlu adanya konseling
2. Belajar
3. Penglihatan
4. Pendengaran
5. Perbedaan nilai dan persepsi
BELAJAR
1. Usia berpengaruh terhadap proses belajar. Orang tua belajar
lebih lambat dp orang muda
2. 2. Kecepatan pembicaraan, jumlah informasi yang
disampaiakan tergantung kemampuan individu untuk
mengerti.
3. 3. Memori jangka pendek, mengingat kembali, jangka
perhatian berkurang untuk beberapa pasien tua.
4. 4. Perlu dilakukan tujuan jangka pendek, memecah
pembelajaran kedalam komponen lebih kecil
5. 5. Perlu dicek dengan meminta pasien mengulang aturan
pakai dan informasi lainnya dengan melihat reaksi non-verbal
PENGLIHATAN
1. Usia memepengaruhi proses
penglihatan
2. Beberapa individu perlu cahaya untuk
menstimulasi reseptor dalam mata. Jika
menggunakan informasi tertulis
yakinkan cahaya yang cukup.
3. Pesan tertulis dibuat huruf yang
besar dan kertas warna pastel
PENDENGARAN
Usia mempengaruhi proses pendengaran
Kehilangan pendengaran karena usia disebut presbycusis
Ada orang tua yang dapat mendengar kata-kata tetapi tidak dapat
menggabungkan dengan jelas
Dengan nada suara lebih rendah dapat membantu orang tua
Sensitivitas terhadap suara turun, volume harus dinaikkan kalau untuk
menstimulasi reseptor
Pelankan kecepatan bicara sehingga dapat membedakan kata demi
kata
Tidak perlu berteriak saat bicara menyakitkan hati orang
Bicara dengan volume lebih tinggi mungkin diperlukan
Menggunakan alat bantu pendengan akan membantu
Kurang pendengaran selain usia juga cacat lahir, kecelakaan, polusi
suara yang keras secara kronis
MENINGKATKAN KOMUNIKASI DENGAN
PASIEN PENDENGARAN KURANG

Posisi jarak antara 1 - 2 m


Tidak pernah bicara langsung ditelinga pasien, karena dapat
mengubah pesan
Tunggu sampai pasien melihat anda sebelum bicara
Kalau perlu tepuk dia untuk mendapatkan perhatiannya
Kalau pesan tak sampai tidak pelu diulangi tapi buat lebih
pendek dan kalimat yang sederhana
Perhatian barier lingkungan, seperti suara keras sehingga
membuat kesulitan untuk pendengaran yang kurang
PERBEDAAN NILAI DAN
PERSEPSI
Antara anda dengan pasien tua ada
perbedaan generasi
Pasien tua ada perbedaan kepercayaan dan
persepsi tentang pemeliharaan kesehatan
secara umum
Pasien tua memilih pendekatan otoriter untuk
menerima pemeliharaan kesehatan
Ada pasien yang tidak tergantung orang lain,
maka perlu informasi tambahan
KESULITAN BICARA MERUPAKAN
BARIER KOMUNIKASI
Sebab: cacat lahir, kecelakaan, sakit
Dysarthria: kesulitan bicara secara normal
Penyakit: parkinsons, sclerosis, bulbar palsy, strokes
Kesulitan untuk mengerti karena ketidak mampuan
menghasilkan suara percakapan dengan betul
Kesulitan bicar dapat disebabkan karena pengambilan larnx
karena kanker tenggorokan atau lainnya.
Karena suaranya berbeda membuat orang lain tidak nyaman.
Barier tersebut diatasi dengan menulis catatan kepada farmasis
atau menggunakan bahasa tanda. Farmasis menyediakan
kertas dan alat menulis.
APHASIA
Kelompok pasien menderita aphasia dengan
kesulitan bicara (strokes)pasien aphasic mempunyai
pendengaran normal
Dia ingin berkata tapi tidak dapat mengatakannya
Membutuhkan waktu lebih lama untuk komunikasi
karena mereka mendengar kata tapi tidak segera
mengingat artinya.
Paling baik membiarkan pasien berusaha
Dapat menyebut hari tetapi tidak dapat
menceriterakan bahwa selasa sebelumkamis
PASIEN SAKIT TERMINAL
Pasien tidak senang diskusi dengan topik kematian percakapan
tidak jelas, tidak suka hal yang salah atau membuat sedih
pasien.
Pasien sakit terminal membutuhkan dukungan dari keluarga,
teman dan farmasis
Home health care pilihan utama
Farmasis harus siap, profesional dan emosional untuk
berinteraksi dengan pasien sakit terminal
Pertemuan dengan pasien dimana dia berada
Menggunakan open-ened question
Datang dan kontak dengan keluarga pasien
PASIEN AIDS
Jangan perlakukan mereka berbeda dengan
yang lain
Gunakan open-enden question untuk
mengetahui pasien bersedia berinteraksi
Membantu dalam problim solving karena
lainnya tidak membantu
Kunci adalah mengetahui apa yang pasien
butuhkan dan layanan apa yang dapat anda
berikan untuk pertemuan yang terbaik
PASIEN DENGAN MASALAH
KESEHATAN MENTAL
Mereka kesulitan dalam komunikasi
Farmasis tidak tahu apa yang harus
dikatakan
Farmasis takut berbuat salah sehingga
menyebabkan emosi
Farmasis tidak yakin bagaimana informasi
harus disediakan
Lebih ke dasar ethis
REMAJA
Remaja kelompok bahwa mereka merupakan pusat
perhatian orang
Peer group merupakan hal penting dalam prose
menentukan keputusan
Lebih mandiri tidak minta tolong
Remaja tidak menghiraukan simptom nyeri atau
sakit. Lebih perhatian pada tanda sakit yang penting
Tidak ada orang mengerti saya, termasuk farmasis
MENINGKATKAN KOMUNIKASI

Gunakan empati (berusaha


mendengarkan, mengerti dan
menolong)
Komunikasi menerima apa adanya
mereka
Gunakan open-ended questions untuk
menggambarkan perasaannya keluar
Menggunakan material tertulis baru
CARE GIVERS
Individual yang memlihara orang tua dengan kondisi kronis atau anak
selama sakit akut
Famili, teman, menyewa
Makin banyak, pasien dari RS ke rumah
Harus tahu kondisi pasien dan pengobatan dan instruksi khusus
kepada pasien
Harus tahu bagaimana memonitor respons terapeutik terhadap
pengobatan tertentu, ADR
Diinstruksi makanan yang baik cairan yang harus diminum untuk
pasien tertentu
Harus mengingatkan obat yang harus diulang
Informasi tertulis tentang pengobatan
Mereka stress dalam memelihara pasien di rumah
Mereka punya pekerjaan lain diluar
MEMAHAMI KETIDAK
PATUHAN
Kepatuhan adalah tingkah laku seseorang (dalam hal memakan
obat, mengikuti diet, mebuat perubahan gaya hidup) berkaitan
dengan nasehat pengobatan atau kesehatan.
Ketidak patuhan terapi obat antara 13 - 93% dengan rata-rata
40%
1/3 bagian pasien menggunakan semua obat yang diresepkan
1/3 bagian pasien menggunakan sebagian obat dari resep
1/3 bagian sisanya sama sekali tidak menggunakan obat yang
diresepkan
AKIBAT KETIDAK PATUHAN
Kondisi pengobatan semakin panjang/ buruk
Menjalani perawatan di rumah sakit
Kematian
Menyulitkan evaluasi dan pemberian obat baru
Biaya perawatan menjadi lebih mahal
Membahayakan
Biaya terbuang sia-sia
Hari kerja yang hilang
KETIDAK PATUHAN VS
PERATURAN SENDIRI
Kepatuhan: pasien harus mengikuti perintah dokter dan mematuhi
petunjuknya.
Kepatuhan menurut kamus adalah menyerah pada keinginan orang
lain. Pasien tidak ikut dalam pembuatan keputusan tentang
penggunaan obat.
Kepatuhan mengikuti nasehat yang direkomendasikan adalah benar
dan menjadi perhatian bagi pasien.
Asumsi didiagnosa tepat, pengobatan tepat dan efektif serta lebih
bersifat menyembuhkan daripada membahayakan.
Pengobatan sesuai resep tidak selalu efektif, pasien patuh tidak
sembuh malah semakin parah. Penghentian pengobatan dihentikan
dibenarkan jika terjadi efek samping yang tidak diharapkan.
Ketidak patuhan dipandang sebagai peraturan sendiri atau tak ada
ketaatan. Pasien aktif dalam pengobatan sendiri.
PENYEBAB PENGATURAN
PENGOBATAN SENDIRI
Keyakinan kesehatan
Merasa penyakitnya kurang serius dan mengakibatkan tidak dilakukan pengobatan
Merasa pengobatan tidak efektif
Kurangnya dukungan sosial
Pengaturan pengobatan yang komplek
Terapi yang panjang
Adanya efek yang merugikan
Komunikasi
Pengawasan medis yang rendah
Kurangnya instruksi yang seharusnya eksplisit, tepat, jelas, kuantitasnya cukup, ada
timbal balik.
Kurangnya strategi ahli kesehatan untuk merubah sikap dan keyakinan
Rendahnya kepuasan pasien dalam interaksi dengan ahli kesehatan
Sedikit atau tidak ada interaksi dengan ahli kesehatan
Ahli kesehatan dirasa tidak bersahabat, kurang perhatian
Ahli kesehatan tidak melibatkan pasien dalam keputuisan
Psikologi
PENYEBAB PENGATURAN
PENGOBATAN SENDIRI
Psikologi
Keinginan untuk menguji kemanjuran obat
Keinginan untuk melakukan pengontrolan
pada pertemuan dokter dan pasien, atau
pada kondisi yang terlihat memerlukan
pengawasan
Kurangnya pengalaman atau pengalaman
yang negatif terhadap pengobatan.
PENDEKATAN UNTUK
MENGURANGI KETIDAKPATUHAN
1. Komunikasi dengan pasien
2. Penyediaan informasi
3. Strategi untuk mencegah ketidak
patuhan
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
Kepuasan pasien terhadap komunikasi: pasien menjadi lebih
patuh jika dokter dan farmasis mengikutsertakan pasien dalam
percakapan mengenai pengobatannya dan jika pasien puas
terhadap komunikasi tersebut.
Cara berkomunikasi
Cara komunikasi penting, tidak dengan keras, menakutkan,
mengancam atau sukar dimengerti
Farmasis tidak menuntut kepatuhan tetapi menawarkan
bantuan untuk memperoleh manfaat pengobatan dan
meyakinkan pasien bahwa kepatuhan adalah demi
kepentingan sendiri.
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
Komunikasi yang alamiah
Bukan hanya pemberian informasi tetapi juga diskusi
Pasien sebaiknya terlibat sebanyak mungkin dalam interaksi
dan dalam keputusan mengenai penggunaan pengobatan
kapan menggunakannya, bentuk sediaan yang disukai)
Komunikasi yang menyenagkan
Menyelidiki persepsi pasien tentang penggunaan
pengobatan
Farmasis tahu harga, manfaat seperti yang dirasakan
pasien, mengenali sebelum terjadi
Farmasis perlu tanya lansung kepada pasien akalu ada
kesulitan
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
Frekuensi komunikasi
Farmasis sebaiknya mendorong adanya komunikasi berikutnya
Pengobatan merupakan proses yang berkesinambungan, farmasis
harus mengikuti perkembangannya pasien, terus berinteraksi,
membuat farmsis mengetahui apakah pengobatan berkembang
dengan baik sejak konseling pertama.
Metode komunikasi
Komunikasi verbal dan tertulis sangat meningkatkan kepatuhan
dan lebih disukai pasien
Audiovisual
Supaya jelas hindari logat tertentu, menyesuaikan bahasa pasien
dan tk pendidikan
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN
Penyediaan informasi: bgmn cara terbaik
Persuasifitas
Informasi mengenai penggunaan
Informasi mengenai penyakit serta bagaimana dab kapan pengobatan
akan dapat menolong
Informasi tentang efek samping
Pasien diberitahu yang dapat dilakukanpasien utnuk mencegah atau
meminimalkan efek samping
Teknik spesial
Informasi mengenai teknik aplikasi pengobatan dan cara untuk
mengingat penggunaan pengobatan
Kuantitas dan level
Informasi sebaiknya tidak terlalu komprehensif dan mendetail bagi
pasien untuk mengerti atau memahami, sesuai dengan tk pendidikan,
cacat jasmani atau keadaan emosional.
MEDIA KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DENGAN
PENDENGARAN KURANG
Kurangi suara background seminimum
mungkin
Perhatian khusu kepada pasien
Bicara pelan dan jelas
Gunakan pesan tertulis
Perhatian simpatik yang ikhlas
MEDIA KOMUNIKASI

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN


KURANG PENGLIHATAN
KOMUNIKASI DENGAN TELEFON
KOMUNIKASI LEWAT OBAT
BARIER BAHASA
MENGGUNAKAN INSTRUKSI
TERTULIS
MENGAPA FARMASIS MEMBUTUHKAN
TERLIBAT DALAM KONSELING PASIEN

Konseling pasien merupakan pelayanan farmasis


Konsep pharmaceutical care
Community pharmacy
Aspek sosial menjadi lebih penting
Masyarakat mengetahui farmasis sbagai sumber
informasi kesehatan
Lebih banyak interaksi farmasis-pasien
SK MenKes 1027/SK/2004
Konseling pasien wajib
Aktif
Satisfaction (personal)
Keuntungan dari sisi profesi dan bisnis
APAKAH YANG DISEBUT
KONSELING PASIEN
Posisi meyakinkan obat yang digunakan
paling aman dan efektif
Selfcare paling tepat
Masyarakat percaya farmasis profesional
sebagai pendidik dan masalah kesehatan
Nonmedication: KB, Miras
Interaksi antara farmasis dan pasien tentang
masalah yang dibicarakan
KONSELING
Bukan hanya memberi informasi tentang obat
Bukan hanya optimasi terapi obat, tapi juga meningkatkan
kualitas hidup
Secara psikis membantu memecahkan masalah kesehatan
Memberikan empati, dukungan, membesarkan hati, arahan dan
saran
Bertukar pikiran/ pendapat
Interaksi langsung farmasis - pasien
Memberikan penekanan pada pendidikan pasien
Melibatkan perubahan tingkah laku/ sikap pasien
Merangsang pasien belajar dan ikut aktif dalam regiman
terapeutik
Meningkatkan efek terapeutik dan menjamin keselamatan
melalui penggunaan obat yang betul
TEKNIK
Bermacam-macam teknik
Alat bantu
Ketrampilan komunikasi supaya
konseling efektif
Komunikasi dengan profesi lain
Kesulitan dalam koseling
konseling bagi pasien
Meningkatkan kualitas hidup dan kualitas
pemeliharaan
50% pasien menggunakan obat salah
55% geriatri gagal dalam regimen pengobatan
32% resep ulang tidak dilaksanakan
25% pasien
Pasien tidak patuh
84,7% patuh dengan informasi, 63% kurang
informasi
40% geriatri mengalami ADR
Self-treat butuh pertolongan
15% - 66% salah penggunaan obat tanpa resep
TUJUAN KONSELING
Menciptakan hubungan dengan pasien dan
membentuk trust
Memperlihatkan perhatian dan asuhan pada pasien
Membantu pasien mengatur dan adaptasi
pengobatannya
Mebantu pasien mengatur dan adaptsi penyakitnya
Mencegah atau meminimalkan masalah yang
berhubungan dengan efek samping, efek yang tidak
dikehendaki dan kepatuhan baik sekarang atau akan
datang
Meningkatkan kapasitas pasien untuk menyelesaikan
masalah kesehatan
TUJUAN PENDIDIDKAN
Memberi informasi yang tepat kepada
perorangan dan masalah tertentu
Memberi ketrampilan dan metoda bahwa
pasien dapat mengoptimalkan pemakaian
dan efek dari obat
Memberikan informasi dan instruksi
menggunakan metode mendidik yang tepat
terhadap individu dan situasi tertentu
BAGAIMANA ORANG MERASAKAN
DALAM KEADAAN SAKIT

Frustasi
Takut dan cemas
Merasakan kerusakan
Marah, ketergantungan, bersalah
Depresi dan kehilangan self-esteem
Merasa berkaitan dengan kematian dan
mati
DASAR-DASAR
KONSELING PENGOBATAN
Menyiapkan encounter konseling
Proses konseling
Situasi konseling
Diskusi
Membuka diskusi
Diskusi untuk menyatukan informasi dan identifikasi masalah
Diskusi dengan pasien baru
Diskusi dengan pasien lama
Diskusi resep baru
Diskusi resep ulangan dan interview monitoring
Diskusi untuk mencegah dan memecahkan masalah
Mengembangkan pelayanan kefarmasian selama proses konseling
Menyediakan informasi
Menutup diskusi
Kelanjutan diskusi
PROSES KONSELING OBAT
TANPA RESEP
Membuka diskusi
Diskusi untuk menggabung informasi dan
identifikasi masalah
Identifikasi pasien
Diskripsi pasien
Sejarah pengobatan
Obat lain yang digunakan
Diagnose dan pengobatan simtom sebelumnya
Evaluasi simtom
Menutup diskusi
Kelanjutan diskusi
METODE MENDIDIK PASIEN
Kuliah
Dialog dan diskusi
Informasi cetakan
alat bantu audiovisual
Teknik demonstrasi dan praktek
mendididk pasien dengan bantuan komputer
Metode gabungan
ALAT BANTU KONSELING

Medication reminder card


Assisted labeling
Pill reminder container
Unit-of use packaging
Dosing aids
Brochure/ telephone call/ post card
MEMBUAT BAHAN UNTUK MENDIDIK
PASIEN SECARA TERTULIS
Kalimat pendek dan sederhana
Gunakan kamlimat perintah
Gunakan kata-kata umum
Buat kalimat dan paragraf pendek, 10 kata per kalimatTunjukkan satu
ide tiap satu kalimat dan batasi banyaknya ide tiap halaman
Spesifik: minum dengan 1 gelas air dp minum dengan air secukupnya
Gunakan pertanyaan diikuti dengan informasi
Gunakan judul dan sub judul dp membebri nomor
Gunakan margin dan space yang cukup
Susun yang sistematis
Tekanan point dengan berbeda type face, bold-, underlining,-, boxing,
kolom
Gunakan warna
Gunakan tabel, diagram dan gambar yang sederhana
Gunakan angka arab dp angka romawi
Gunakan upper and lower dp blok dari leter kapital
Gunakan print yang besar sesuai untyuk orang tua
HAMBATAN SAAT KONSELING
Kekurangan waktu
Hambatan secara fisik
Pertimbangan ekonomi
Rendahnya persepsi pasien terhadap farmasis
Kurang kebiasaan pasien akan kebutuhan konseling dan
kepercayaan bahwa konseling itu ada
Pemahaman yang kurang
Rendahnya pengetahuan
Rendahnya kepercayaan diri
Rendahnya hubungan pasien dengan dokter
Rendahnya ketrampilan berkomunikasi
TAILOR KONSELING YANG
PERLU DIPERHATIKAN
KARAKTERISTIK PASIEN
Umur: geriatri/ geriatri
Kultur
Pendidikan
Gaya hidup
Ketidak mampuan
Jenis kelamin/ status kerja
KARAKTERISTIK OBAT
Dengan resep/ tanpa resep
Resiko tinggi/ interaksi/ efek samping/ pemakaian khusus
Pengobatan jangka panjang
KONDISI
Epilepsi: malu, cemas
Terminal: kanker, aids, emosi
SITUSASI
Pasien baru/ lama
Pasien marah/ emosi
Tergesa-gesa/ sebaliknya
Ingin bicara lama
Persyaratan Agar Konseling
Efektif dan Efisien

1. Availability
2. Atmosphere
3. Attitude
4. Approach
Availability
Farmasis harus berada di tempat dan
terlihat aktif dalam melayani pasien
Farmasis harus memilki identitas yang
jelas
Layout apotek dapat mempermudah
akses farmasis dalam bentuk ruang
konseling
Layout apotek
Store Store
Room Room

4
4
5
3
3
1-2

1-2
5
O
O T
T C
C

Entrance Entrance
Layout apotek
Ruang panjang dan sempit

Store Store
Room Room

3
4
1-2
1-2

O
5 T
O 4 3 C
T
C

Entrance Entrance
MENINGKATKAN
KEBERADAAN FARMASIS
Farmasis terlihat
Organisasi apotek
Menggunakan tenaga ahli
Meggunakan komputer
Ruang konseling
Mengatur waktu
Membuat janji
Menunjukkan peran farmasis dan komunikasinya
Atmosphere
Konsumen lebih suka ruang konseling yang
tertutup
Mengurangi hambatan fisik, menyiapkan
konter yang rendah
Menciptakan suasana akrab, jarak 0,5 - 2,5 m
Volume suara yang tenang dan akrab
Melakukan kontak mata
Mengurangi kekacauan di counter dan bunyi-
bunyian (suara orang, telpon)
Kadang suara musik dibutuhkan
CARA MEMBANTU
MEMBENTUK HUBUNGAN
Memberi salam: bersahabat dan pelan-pelan
Percakapan: dimulai umum dan singkat
Perhatian personal: memperkenalkan diri dan sebut nama
pasien
Mengundang permintaan dan tanggapan terhadap
pertanyaan secara tepat
Menunjukkan betul-betul tertarik dan perhatian: butuh
waktu, menjelaskan, menunjukkan empati
Bahasa nonverbal: menunjukkan perhatian, tertarik dan
keprihatinan
Meningkatkan Suasana Apotek

1. Menyediakan ruang konseling khusus


2. Menyediakan ruang konseling semi
khusus
3. Menggunakan bahasa nonverbal
4. Meningkatkan suasana secara umum
Approach
Farmasis harus fokus pada karakteristik
pasien, obat, dan kondisi.
Demi kenyamanan pasien, farmasis harus
lebih fokus pada konseling pasien.
Farmasis mengembangkan keterampilan
dalam berkomunikasi seperti kemampuan
mendengarkan, membesarkan hati pasien,
memberi nasihat dan memperhatikan.
Farmasis menggunakan metode pendidikan
dan alat bantu yang tepat.
Attitude
Farmasis bersikap secara profesional tetapi santai
Tidak terlihat sangat sibuk
Menggunakan bahasa nonverbal
Sikap penuh perhatian
Sikap penyampaian yang menarik
Lebih memperhatikan
Berbicara dengan membesarkan hati pasien
Meningkatkan sikap percaya diri
Long life learner
CARA FARMASIS MENINGKATKAN
SIKAP SAAT KONSELING
Menggunakan pesan secara non-verbal
Percaya diri
Belajar terus menerus
Dapat menyakinkan
Dapat membujuk
Tegas
Mengikuti teknologi baru
PENGEMBANGAN DIRI FARMASIS
UNTUK KONSELING
Memperbaiki nilai dan prioritas
Mengevaluasi hambatan saat konseling
Memberikan alat bantu konseling
Mempersiapkan staff
Menyiapkan masing-masing tahap konseling
Meningkatkan konseling tahap demi tahap
Harus selalu tegas dan konseling menyesuaikan
Menetapkan untuk praktek
Mengevaluasi tingkah laku diri sendiri
KESIMPULAN
Memahami ilmu dan teknik konseling yang digunakan
Farmasis dapat menemukan cara tersendiri untuk setiap saat
konseling
Mungkin perlu memperbaiki layout apotek
Banyak staff ekstra (apoteker pendamping)
Banyak membaca dan belajar
Pekerjaan farmasis selalu berkembang dan farmasis
berkembang menjadi konsultan yang efektif efisien
Perubahan tidak terjadi sekejap tetapi peraturan dan
profesionalisme yang berkembang dapat membuat perubahan
yang lebih baik sekarang daripada yang lalu.
KESIMPULAN

Pharmacists must find their own


ways, in their invidual practice
situations, arrange patient
counseling. This may mean some
remodeling of the pharmacy, some
extra staffing, and some extra
reading and studying
RANTAI PENGOBATAN
PARIPURNA

DOKTER FARMASIS PASIEN


Laborat analisi R/ kepatuhan
Diagnosa penyiapan kedisiplinan
tepat penyerahan pamakaian
Resep informasi
Rasional konsultasi obat
MEMBERIKAN KONSELING
DIPERLUKAN
33% pasien tidak menerima konseling
30% pasien gagal mentaati instruksi
pemakaian obat
Makin tahu tentang kesehatan, pasien
makin taat
KIE dibutuhkan untuk meningkatkan
ketaatan
PERAN BARU PROFESI FARMASIS
The future is yours to create

Obat-obatan akan menjadi:


Lebih poten
Lebih spesifik
Lebih mahal
Lebih beresiko
Lebih banyak
=== butuh farmasis yang terampil mengelola
drug terapi untuk pasiennya ===
ADR BERKAITAN DENGAN
OBAT

Pemilihan obat yang tidak tepat


Under dosis
Over dosis
Interaksi obat
Penggunaan obat tanpa indikasi
Indikasi tanpa obat
MENGAPA FARMASIS PERLU
MEMBERIKAN INFORMASI

Macam dan jumlah obat makin banyak


Perubahan peraturan dan kesehatan
Perubahan bentuk pelayanan
kesehatan
PASIEN YANG HARUS DIBERI
KONSELING
Pasien yang dirujuk oleh dokter
Pasien dengan penyakit tertentu
Jantung
Hipertensi
DM
epilepsi
Pasien yang menerima obat tertentu
Warfarin (perlu pengawasan)
Digoksin (indeks terapeutik sempit
Memerlukan teknik pemakaian tertentu: inhaler
Pasien geriatri, pediatri selesai dirawat dengan regimen
terapeutik yang rumint dan mengelirukan
Pasien menerima 3 - 5 atau lebih macam obat
NON VERBAL
Menggambarkan pesar perasaan
Pikiran (disadari atau tidak)
Mengekspresikan wajah, gerakan
Sangat sulit dibuat-buat
Lebih terpercaya
Komponen:
Tatapan mata
Ekspresi wajah
Gerak isyarat
Cara berdiri/ sikap tubuh
Perilaku
Nada suara
Cara berpakaian
Umur. Kelamin
Latar belakang budaya. Etnik
jarak
PENYEBAB KURANGNYA
KEPATUHAN PASIEN
Pendidikan yang sedang-sedang
Lemahnaya pemahaman akan instruksi
Pemakaian obat lebih dari satu
Frekuensi pemakaian yang banyak
Lama terapi
Efek samping
Rasa takut akan ketergantungan obat
Simtom hilang atau tidak ada simtom
Rasa obat tidak enak
Penyakit
Harga obat
Penakaran obat yang sulit
Cara pakai obat
SEBAB PASIEN TIDAK
PATUH

Merasa obat yang digunakan tidak lagi


membantu menyembuhkan penyakitnya
Merasa bosan minum obat terus
menerus
Merasa tidak lagi membutuhkan
obatnya
Mengalami efek samping obat tidak
enek
PETUNJUK UMUM
Apoteker/ farmasis, orang profesional yang menyalurkan
obat-obatan dengan segera sebelum digunakan dan logis bahwa
ditangan farmasis pengobatan kepada pasien dan meyakinkan pasien
untuk memahami sepenuhnya bagaimana memperoleh keuntungan
maksimum dari perawatan. Ini merupakan tanggung jawab profesional
farmasis
Tidak menyerahkan tanggung jawab kepada pelayan apotek, tidak ada
alasan menolak memberikan konseling pengobatan karena kurang
waktu, ragu-ragu akan kemampuan memberikan konseling.
Konseling termasuk pemberian arahan pengobatan dan memastikan
pasien mengerti petunjuk
Catatan medik memuat banyak informasi yang dapat digunakan untuk
penuntun farmasis dalam konseling
PRISIP PELAYANAN
Tulus
Rahasia
Penampilan
Hubungan
Bijaksana
Hindari pertentangan
Berpikir sehat dan luas
Obat-obat diserahkan dengan petunjuk yang rasional
LABEL 1
Obat ini dapat menyebabkan rasa kantuk dan
efeknya dapat meningkat oleh adanya alkohol. Jika
minum obat ini tidak boleh mengemudikan kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin
Label ini digunakan untuk obat yang efek primer atau
sekundernya adalah sedasi
Ketajaman mental diperkirakan berkurang ketika
minum obat golongnan ini
Label ini digunakan untuk obat-obat: sedatif,
trangulizer, antidepresan; antialergi; narkotika
LABEL 2
Jangan minum alkohol saat
menjalankan perawatan dengan obat
kecuali kalau disarankan oleh dokter
atau apoteker anda.
Label ini digunakan pada obat-obat
yang dikontraindikasikan dengan
alkohol: obat diabetes oral; penghambat
MAO; disulfiram; beberapa antikoagulan
LABEL 3
Obat ini harus diminum sedikitnya setengah jam
sebelum makan dan 3 jam setelah makan malam
Lincomisin, tetrasiklin
Doksisiklin menyebabkan iritasi lambung, dianjurkan
ditelan dengan makanan
Maksud label adalah perut keadaan kosong
Antibiotika 4X sehari label 3
LABEL 4
Jangan minum susu, antasida,
suplemen besi atau kalsium dalam 2
jam untuk tiap dosis obat ini
Ca2+, Fe2+, Mg2+. Al3+, membentuk
absorpsi kurang baik
LABEL 5
Makanan dan obat-obatn tertentu tidak boleh
dimakan selama menjalani pengobatan
dengan obat ini
Label ini digunakan untuk penghambat MAO
Makanan yang mengandung tiramin tinggi
menghasilkan hipertensi berat
Efek serupa dengan efedrin, pseudoefedrin,
fenilefrin, fenilpropanolamin, dextrometorpan
LABEL 6
Dinginkan jangan dibekukan
Kondisi penyimpanan penting untuk sediaan yang
membutuhkan suhu 2 - 8 derajad C,
untuk produk biologis mudah menghasilkan
perubahan sifat sehingga kehilangan aktivitas
Produk tidak dibekukan dapat terjadi kristal sehingga
aktivitas hilang/ rusak
LABEL 7
Buanglah isinya setelah .
Buanglah ..hari setelah dibuka
Dibuka tanggal .
Beberapa produk mempunyai waktu paruh pendek
disebabkan ketidakstabilan kimia atau kemunginan
terkontaminasi oleh sejumlah bakteri
Sirup amoksisislin hilang potensi
Sirup aspirin rusak menyebabkan iritasi lambung
Sirup amoksisislin 7 - 14 hari; ampi - 7 hari; suspensi
aspirin 7 hari; sediaan mata 30 hari
LABEL 8
Hindari kulit terkena sinar matahari langsung secara berlebihan
selama menjalani perawatan dengan obat ini
Obat yang menyebabkan fototoksik yang serius
Reaksi fotosensitifitas:
Fototoksik disebabkan oleh ikatan antara obat atau
metabolitnya dengan komponen sel oleh sinar matahari
menyebabkan rusaknya sel, biasanya terjadi relatif singkat
setelah pemberian
Fotoalergi reaksi ini menyerupai respon terhadap alergen
pada orang yang sensitif, terjadi setelah melalui periode
laten sekitar satu minggu
Contoh obat: asam nalidiksat, klorpromasin dosis tinggi, dimetil
klortetrasiklin, griseofulvin
LABEL 9
Dilarang menghentikan penggunaan obat ini secara
tiba-tiba kecuali disarankan oleh dokter anda
Betabloker adrenergik, antikolinergik, antiparkinson,
antihipertensi, pengobatan hiperglikemik,
antikoagulan, antikonvulsan,
Maksud label: setiap, tetap, terus menerus,
pengobatan teratur
LABEL 10
Konsultasikan dengan dokter atau
apoteker anda sebelum menggunakan
aspirin selama menjalani perawatan
dengan obat ini
LABEL 10
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker anda sebelum
menggunakan aspirin selama menjalani perawatan dengan obat
ini
Aspirin mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi aksi
beberapa golongan utama obat, terutama yang mempunyai
ikatan protein yang kuat atau yang mengalami reabsorpsi renal
tubuler
Aktifitas beberapa obat hiperglikemik oral (klorpropamid,
metformin, tolbutamid) ditingkatkan dengan adanya aspirin
Aktivitas antikoagulan warfarin diperkuat adanya aspirin
Antikoagulan oral menghambat penggumpalan darah dengan
mengurangi produksi protrombin, serta aspirin mengurangi
kemampuan platelet untuk mengikat satu sama lainnya.
LABEL 11
Hindari meminum tambahan kalium selama
menjalani perawatan dengan obat-obat ini hingga
disarankan oleh dokter atau apoteker anda
Hiperkalemi adalah efek samping fatal potensial yang
banyak dilaporkan
Amilorid, triamtiren, spironolakton, ACE-inhibitor
Suplemen kalium dari outlet-outlet nonfarmasi
membuat label ini penting
LABEL 12
Obat-obat ini dapat mempengaruhi ketajaman mental
dan atau koordinasi, Jika hal ini terjadi jangan
mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan
mesin
Ada obat-obat yang menghasilkan efek samping
yang tidak dapat dijelaskan sebagai rasa kantuk
tetapi mungkin mempengaruhi kadar kemampuan.
Kepala berkunang-kunang, pening, stimulasi CNS
lebih diperhatikan untuk mencantumkan peringatan
ini dan mingkin lebih diutamakan daripada label 1
pada beberapa produk pediatrik.
LABEL 13
Jangan dipindahkan dari kemasan aslinya sampai
dikehendaki dosisnya
Beberapa negara telah mengatur ketentuan
pengemasan untuk obat-obat yang toksisitasnya
tinggi termasuk antidepresan, quinin, besi dan
analgetik
Label ini dimaksudkan untuk menekankan perlunya
menyimpan obat-obatan dengan aman dan terhindar
dari jangkauan anak-anak.
Stabilitas beberapa obat juga dapat dipengaruhi,
misalnya nifedipin menjadi tidak aktif oleh cahaya
PETUNJUK TAMBAHAN
Seluruh --- tablet salut
Segera sesudah makan --- iritasi mukosa lambung dan dapat
menyebabkan kepala pusing, muntah, pendarahan pada
saluran cerna; dengan makanan
Slow K --- ulser pada aesophagus
Erythrocin
Banyak minum
Minimal satu setengah jam sebelum makan atau perut kosong
Sampai habis --- antibiotik
Dilanjutkan selama 7 hari setelah gejala berhenti, instruksi ini
untuk obat anti jamur kulit dimana kelanjutan terapi diperlukan
untuk mencegah kekambuhan

Anda mungkin juga menyukai