Anda di halaman 1dari 17

KAL IM AN TAN, S U L AWE SI & M ALU KU

12-2

Agi Ali Nur Alam


Bias Selphana Seissar
Erva Reva
Fitrihani Prihatini
M. Sulaeman Rizki
Setiawan Aji
Teguh Gumelar
KERAJAAN ISLAM MALAKA

Malaka dikenal sebagai kerajaan Islam


setelah Perlak dan Pasai.
MUBALLIG DARI TANAH JAWA

Para mubalig tersebut berusaha mencetak


kader-kader yang akan melanjutkan misi
dakwah ini. Maka lahirlah ulama besar, salah
satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad Al
Banjari.
DAI DARI SULAWESI

Para dai datang dari Sulawesi (Makasar)


terutama dai yang terkenal saat itu
adalah Datuk Ri Bandang dan Tuan
Tunggang Parangan.
KALIMANTAN SELATAN
Raden samudra
meminta bantuan
sultan trenggono

Sultan Trenggono
setuju asal kalau
menang masuk
islam

Menang; Raden
Samudra dan
penduduk Banjar
masuk Islam

Terbentuk
Kerajaan Islam
Banjar 1526 M
KALIMANTAN BARAT
Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan (dai) datang ke kaltim

Raja, pangeran, menteri, panglima, dan hulubalang masuk islam

1575 M
Membangun masjid

Raja mahkota (raja Kuitai) menyebarkan islam ke daerah pedalaman

Dilanjutkan putranya (Aji Di Langgar)


KALIMANTAN TIMUR
Islam masuk di Kalimantan Barat yaitu sekitar
abad 15 M, melalui perdagangan.
Salah seorang yang menyebarkan agama Islam di
kalimantan barat ialah Habib Husein Al-Kadri,
beliau berasal dari Hadramaut (daerah bagian
selatan jazirah arab).
Agama Islam masuk ke Sulawesi sejak masa kekuasaan raja
Gowa ke-14 (sejak abad ke-16) tetapi baru mengalami
perkembangan pesat pada abad ke-17 setelah raja-raja Gowa
dan Tallo menyatakan diri masuk Islam.

Dinyatakan resmi sebagai agama kerajaan Gowa pada


tanggal 9 Jumadil Awal 1051 H / 20 September 1605 M.

Raja Gowa yang pertama masuk Islam ialah Daeng Manrabia


yang berganti nama Sultan Alauddin Awwalul Islam, sedang
Raja Tallo yang pertama masuk Islam bergelar Sultan
Abdullah.
MUBALLIGH YANG BANYAK BERJASA
MENYEBARKAN ISLAM

Katib Tunggal,
Datuk Ri Bandang,
Datuk Patimang,
Datuk Ri Tiro, dan
Syekh Yusuf Tajul Khalwati Tuanta Samalaka.
Islam masuk di Maluku semenjak
pelantikan Sultan Zainal Abidin ditahun
1486.
Syekh Mansur adalah salah satu pedagang
dari Arab yang meyiarkan Islam di Tidore.
Sementara Datu Maulana Hussein adalah
salah satu pedagang dari Jawa yang juga
berpengaruh dalam penyebaran Islam di
Ternate.
Pengaruh dan perkembangan Islam belum kuat
terutama di Ternate.
Oleh sebabnya, Zainal Abidin pergi ke Jawa
untuk mempelajari Islam secara langsung dari
Sunan Giri, salah satu ulama atau wali terkenal
di tanah Jawa. Dari sinilah muncul empat
kerajaan Islam di Maluku yang disebut Maluku
Kie Raha (Maluku Empat Raja).

Anda mungkin juga menyukai