Anda di halaman 1dari 9

Sultan Iskandar Muda ( ISLAM )

Sultan Iskandar Muda adalah raja dari kerajaan Aceh . Ia memerintah pada tahun 1607-
1636den. pada masa pemerintahanya , aceh mencapai puncak kejayaan . Aceh menjadi pusat
perdaggangan yang ramai dengan di dukung oleh amarda laut yang kuat , sultan iskandar mudah
berhasil memperluas kekuasaan hinggah meliputi hampir separuh dari pulau sumatera, yaitu
Hinggah Bengkulu di pantai Barat dan Kampar di pantai timur . Sultan iskandar muda sanggat
menentang penjajahan. Ia menolak keinginan Belanda untuk memonopoli perdaggangan di
wilayah Kerajaan aceh.
Raden Patah ( ISLAM )

Raden Patah adalah Pendiri Sekaligus raja di Kerajaan Demak Pada tahun 1550 – 1518. Ia
bergelar Sultan Alam Akbar Al Fatah. Raden Patah merupakan keturunan Raja Brawijaya V dari
Majapahit. Nama Kecilnya adalah Pangeran Jimbun. Setelah Masuk Islam, Namanya Berganti
Menjadi Raden Patah. Pada Mulanya ,Raden Patah Mendapatkan Tugas dari sultan Ampel untuk
mengajarkan Agama Islam dan mendirikan Pesantren di Wilayah Demak. Setelah wilayah Demak
menjadi ramai, raden patah mendirikan kerajaan demak. Dalam waktu singkat , kerajaan demak
berkembang menjadi Kerajaan Islam terbesar di Pulau Jawa.
Sultan Ageng Tirtayasa ( ISLAM )

Sultan Ageng Tirtayasa atau Pangeran Surya (Lahir di Kesultanan Banten, 1631 –
meninggal di Batavia, Hindia Belanda, 1692 pada umur 60 - 61 tahun) adalah Sultan Banten ke-6.
Ia naik takhta pada usia 20 tahun menggantikan kakeknya, Sultan Abdul Mafakhiryang wafat pada
tanggal 10 Maret 1651, setelah sebelumnya ia diangkat menjadi Sultan Muda dengan
gelar Pangeran Adipati atau Pangeran Dipati, menggantikan ayahnya yang wafat lebih dulu
pada tahun 1650.
Sultan Malik Al-Saleh (ISLAM)

Sultan Malik Al-Saleh adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudera Pasai.
Sebelum menjadi raja beliau bergelar Merah Sile atau Merah Selu. Beliau adalah putera Merah
Gajah. Diceritakan Merah Selu mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Akhirnya, beliau
berhasil diangkat menjadi raja di suatu daerah, yaitu Samudra Pasai.

Merah Selu masuk Islam berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail, seorang Syarif Mekah.
Setelah masuk Islam, Merah Selu diberi gelar Sultan Malik Al-Saleh atau Sultan Malikus
Saleh. Sultan Malik Al-Saleh wafat pada tahun 1297 M.
Sultan Hasanuddin ( ISLAM )

Beliau lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 dan


meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun,
adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir
dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng
Bonto Mangepe. Setelah memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan gelar
Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal
dengan Sultan Hasanuddin saja. Oleh Belanda ia di juluki sebagai Ayam
Jantan Dari Timur atau dalam bahasa Belanda disebut de Haav van de
Oesten karena keberaniannya melawan penjajah Belanda. Beliau diangkat
menjadi Sultan ke 6 Kerajaan Gowa dalam usia 24 tahun (tahun 1655).
Menggantikan ayahnya Sultan Malikussaid yang wafat
Sultan Trenggono ( ISLAM )

Sultan Trenggono naik tahta dan dilantik oleh Sunan Gunung Jati. Pada masa
pemerintahannya, Demak mencapai puncak kejayaan. Wilayahnya hampir mencapai seluruh
pulau Jawa dan Kalimantan Selatan. Dengan demikian, agama Islam pun tersebar luas di daerah
kekuasaannya. Guna memperluas pengaruhnya ke Jawa Barat, dikirimkanlah Fatahilah sebagai
panglima perang. Misi ini berhasil sehingga Fatahilah diangkat sebagai Menantu Sultan Demak.

Pada 1546, Sultan Trenggono gugur dalam pertempuran di Blambangan, Jawa Timur.
Terjadilah perebutan kekuasaan antara Pangeran Prawoto (putra Sultan Trenggono) dan Aryo
Penangsang (putra Sekar Seda Lepen) dari Jipang (sekarang Bojonegoro). Dalam perseteruan
ini, Pangeran Prawoto dibantu oleh Joko Tingkir. Pada 1568, Kesultanan Demak berakhir.
Kemudian muncullah Kesultanan Pajang yang dipimpin Joko Tingkir. Ia bergelar Sultan
Hadiwijaya.
Sultan Baabullah ( ISLAM )

Sultan Baabullah berasal dari Kerajaan Ternate. Sultan Baabullah bersama rakyat
Ternate mengadakan perlawanan terhadap Portugis. Dalam perlawanan ini ia mendapat
dukungan dari Tidore. Rakyat Ternate berhasil mengepung benteng Portugis selama 5
tahun. Hal ini menyebabkan pasukan Portugis kekurangan bahan makanan dan
menyerah.
Wilayah Kerajaan Ternate sampai Filipina bagian selatan. Bersamaan ini pula
penyebaran Islam sampai Filipina. Oleh karena itu, penduduk Filipina bagian selatan
banyak yang memeluk Islam.
Sultan Zainal Abidin (ISLAM)

Zainal Abidin adalah raja Kerajaan Ternate (1486-1500). Beliau pernah pergi ke Giri,
untuk belajar agama Islam. Ketika kembali dari Giri, beliau berusaha memasukkan ajaran
Islam dalam pemerintahannya. Beliau juga berusaha memperluas pengajaran Islam
untuk rakyat. Beliau mendirikan pesantren dan mendatangkan guru-guru (ulama) dari
Jawa. Selain itu, Zainal Abidin juga berusaha menyebarkan Islam lewat ekspansi
kekuasaannya.
 Sunan Ampel/Raden Rahmat (ISLAM)

Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau adalah putra Maulana Malik
Ibrahim. Beliau dilahirkan di Campa, Aceh sekitar tahun 1401. Ketika berumur 20 tahun,
Sunan Ampel hijrah ke Pulau Jawa. Beliau meneruskan cita-cita dan perjuangan Maulana
Malik Ibrahim.

Sunan Ampel memulai kegiatan dakwahnya dengan mendirikan dan mengasuh


pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Di pesantren inilah, Sunan Ampel mendidik
para pemuda untuk menjadi dai-dai yang akan disebar ke seluruh Jawa. Murid-murid
beliau yang terkenal adalah Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (raja/sultan pertama
kerajaan Demak), Raden Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat),
dan Maulana Ishak.

Sunan Ampel merancang kerajaan Islam di Pulau Jawa, yaitu kerajaan Demak. Beliau
yang mengangkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak. Selain itu, beliau juga
berperan besar dalam membangun Masjid Agung Demak. Sunan Ampel wafat pada
tahun 1481. Jenazahnya dimakamkan di daerah Ampel.

Anda mungkin juga menyukai