Kuliah 9 Rudapaksa Mata
Kuliah 9 Rudapaksa Mata
I. MEKANIS : TUMPUL
TAJAM
II. BAHAN KIMIA : ASAM
BASA
III. FISIK : CAHAYA
LEDAKAN
KEBAKARAN
BLOW OUT FRAKTUR
RUDAPAKSA MATA
MEKANIS TUMPUL :
Tingkatan Dari Rudapaksa Mata Ini Tergantung Dari Besar,
Berat, Energi Kinetik Dari Obyek.
Mekanisme:
Gelombang Tekanan Akibat Dari Rusapaksa Mata
Menyebakan :
1. Tekanan Yang Sangat Tinggi Dan Jelas Dalam Waktu
Yang Singkat Didalam Bola Mata.
2. Perubahan Yang Menyolok Dari Bola Mata.
3. Tekanan Dalam Bola Mata Akan Menyebar Antara Cairan
Vitreous Yang Kental Dan Jaringan Sclera Yang Tidak
Elastis.
4. Akibatnya Terjadi Peregangan Dan Robeknya Jaringan
Pada Tempat Dimana Ada Perbedaan Elastisitas, Mis:
Daerah Limbus, Sudut Iridocorneal, Ligamentum Zinii,
Corpus Ciliare.
RESPON DARI JARINGAN TERHADAP RUDAPAKSA
MATA TUMPUL :
2. EDEMA KORNEA :
Dapat Berupa Edema Yang Datar Atau Edema
Yang Melipat Dan Menekuk Kedalam Masuk
Ke Membran Bowman Dan Descemant
Tx: Pemberian Antibiotika Dan Bebat Mata,
Kadang Kadang Diperlukan Lensa Kontak
Untuk Melindungi Kornea Pada Fase
Penyembuhan.
D. BILIK MATA DEPAN :
1. HIFEMA :
(Perdarahan Dalam Bilik Mata Depan Yang Berasal Dari
Iris Dan Corpus Siliare)
Respon Vaskuler Yang Terkena Adalah A, Ciliaris
Anterior, Perdarahan Vena Di Schlemm Kanal Dan
Adanya Hipotoni, Seperti Pada Siklodialisis.
Pada Umumnya 70% Kasus Penyerapan Terjadi
Dalam Waktu 5-6 HARI.
Bila Perdarahan Luas Koagulasi Di bilik Mata
Depan Akan Luas Dimana Terjadi Gumpalan
Fibrin Dan Darah Merah.
Hal Ini Akan Memperlambat Penyerapan
Ditambah Lagi Hambatan Mekanis Terhadap
Outflow Humor Aquos Disudut Iridocorneal
Pada Beberapa Produk Darah Menempel Pada
Bagian Anterior Pigmen Membran Dari Iris
Didaerah Pupil Dan Sudut Irido Corneal.
Walaupun Sepintas Bilik Mata Depan Jernih,
Tetapi Iritis Cukup Kuat Untuk Membentuk
Sinekia Anterior Dan Posterior.
Hifema Sekunder Pada Umumnya Nampak
Antara Hari Ke-2 Dan Ke-5. Biasanya Diikuti
Dengan Ancaman Iritis.
Pada Hifema Ringan Dapat Terjadi
Glukoma Sekunder Dengan Meningkatnya
Tekanan Intra Okuler.
Hal Ini Dari Adanya Edema Di Trabekular
Meshwork, Sehingga Terjadi Gangguan
Outfolow Humor Akuos.
Tekanan Intra Occuli Kadang Baru Terjadi
Beberapa Hari Setelah Trauma, Ini Adalah
Akibat Adanya Perdarahan Sekunder.
Frekwensi Perdarahan Sekunder Tanpa
Kenaikan Tekanan Intra Occuli --- 30%.
Frekwensi Perdarahan Sekunder Dengan
Kenaikan Tekanan Intra Occuli --- 50%.
PENGOBATAN HIFEMA :
Bila Tanpa Penyulit :
1. Tirah Baring Sempurna Dengan Posisi
Kepala Lebih Tinggi + 4oo. Larangan
Gerakan Fisik Dan Mengangkat Kepala.
2. Pemakaian Bebat Mata.
Masih Kontrofersi Memakai Atau Tidak. Bila
Kedua Mata Di Bebat Diharapkan
Mengistirahatkan Mata.
Tetapi Pada Anak Menyebabkan
Kegelisaahan, Dan Pada Dewasa Akan
Terjadi Disorientasi.
Tetapi Bila Satu Mata Dibebat Maka Paling
Tidak Penderita Atau Keluarga Sadar
Terhadap Penyakitnya Yang Serius Dan
Mereka Lebih Hati Hati Dan Membatasi
Gerak.
3. Simptomatis Diberikan Bila Perlu :
Misal : Penenang, Anti Fibrinolitik.
Bila Penyerapan Berjalan Lambat Lebih
Dari 7 Hari Maka Dapat Dibantu Dengan
Pemberian Miotikum Dengan Tujuan
Memperluas Permukaan Iris Sehingga
Penyerapan Darah Lebih Cepat
Bila Ada Kecenderungan Pembentukan
Sinekia Dapat Diberikan Midriatikum.
Bila Ada Tanda Tanda Glukoma Sekunder
Dan Diberi Obat Anti Glukoma.
5. Dilakukan Tindakan Pembedahan Dengan
Mengeluarkan Darah Dari Bilik Mata Depan
Hal Ini Dilakukan Pada Kasus Kasus :
Hifema Yang Tidak Kurang Selama 5 Hari.
Dan Darah Lebih Dari Bilik Mata Depan.
Tanda Tanda Glukoma Sekunder.
Tanda Tanda Hemosiderosis
Biasanya Hemosiderosis Yang Ringan
Hilangnya Agak Lama Yaitu Setelah
Beberapa Bulan. Hal Ini Disebabkan
Karena Proses Fagositosis Dari Produk Hb
Ini Berjalan Lambat Dari Tepi Ke Sentral.
E. IRIS
1. Iridodialisis
Iris Lepas Dari Insersi Yang Kadang Diikuti
Dengan Hifema.
Pupil Miosis.
Ax : Penderita Merasa Melihat Double Pada
Satu Mata ( Diplopia Unilatera).
Pemeriksaan : Tampak Sebagian Iris Lepas.
Tx : Pasif, Tetapi Bila Ada Keluhan Operatif.
F. PUPIL
Midriasis :
Akibat Dari Parese Saraf Optikus Atau Karena Ruptur
Otot Spincter.
G. Lensa
Penyebab Utama Kerusakan Lensa Adalah Kerusakan
Seluler Dan Laserasi Jaringan.
Mekanisme :
Gelombang Tekanan Menekan Humor Aquos.
Iris Tertekan Ke Arah Vitreous.
Lensa Tertekan Kembali Ke Arah Humor
Akuos Dan Difragma Iris.
Tambahan Tekanan Pada Kapsul Dan Epitel
Lensa.
Terjadi Kerusakan Jaringan Intra Sellular Fiber
Dari Lensa, Nekrosis Kapsul Dan Dislikaso
Sebagian Material Lensa.
KEKERUHAN LENSA
1. Ringan :
Nampak Adanya :
Erosi Kornea
Kekeruhan Kornea Yang Ringan
Tidak Ada Necrosis Dan Ischemia Dari
Konjungtiva Dan Sclera
2. Sedang Berat :
Kekeruhan Kornea Nampak Dan Detail Iris
Sulit Dilihat,
Nekrosis Iskemia Dari Konjungtiva Dan
Sklera Minimal
3. Sangat Berat :
Kekaburan Dari Pupil, Sclera Dan
Konjungtiva Pucat.
RUDAPAKSA MATA KARENA BAHAN ASAM
DAPAT TERJADI KERUSAKAN DALAM
BEBERAPA JAM.
BAHAN ASAM AKAN LEBIH CEPAT
MENGADAKAN PRESIPITASI DENGAN
JARINGAN SEKITARNYA.
DAYA BUFFER DARI JARINGAN PROTEIN
SEKITAR ZAT ASAM INI CENDERUNG UNTUK
MELOKALISIR KERUSAKAN.
Tidak Ada Efek Atau Akibat Lain Misal
Kerusakan Sel Atau Perlunakan Jaringan.
Sedangkan Bahan Alkali Menyebabjan Hal
Yang Lebih Serius.
Bahan Alkali Akan Bergabung Dengan Lipid
Dari Selular Membran Dan Terjadi
Kerusakan Total Dari Sel.
Perlunakan Jaringan.
Penetrasi Yang Cepat Kedalam Bilik Mata
Depan.
Iris Dan Kadang Kaang Retina Terkena
Dalam Waktu Yang Singkat.
Makin Tinggi Ph Alkali Makin Serius
Kerusakannya.
TANDA TANDA :
Secara Umum Tidak Hanya Konjungtiva Dan Kornea
Yang Terkena Tetapi Kelopak Mata Dan Kulit
Sekitarnya.
Kulit Dan Palpebra Menjadi Lebih Putih Dan
Nekrosis.
Koagulasi Pada Jaringan Kornea Sehingga Kornea
Nampak Keruh.
Konjungtiva Pucat Karena Ischemia
Rasa Nyeri Tergantung Dari Kerusakan Sel Sel
Sensoris Dari Kornea.
Pengobatan :
Irigasi Mata Dan Jaringan Sekitarnya Adalah
Pengobatan Pertana Yang Diperlukan.
Irigasi Dapat Dilakukan Dengan Air, Cairan
Fisiologis + 30 Menit.
Sedang Untuk Bahan Basa Dapat Sampai Satu
Jam.
Kalau Perlu Irigasi Boleh Diulang Kembali Saat
Penderita Sampai Dipuskesmas.
Pemakaian Kertas Ph U/ Bhn Asam / Basa
Kegunaannya Sdkt Krn Bdn Yg Telah Berubah Akibat
Irigasi Yg Agak Lama.
Forniks & Konjungtiva Hrs Dibersihkan Dari Bhn Kimia
Dgn Kapas Basah.
Kelopak Mata Dibalik Dan Dibersihkan.
U/ Mengurangi Nyeri Diberikan Anestesi
Lokal.
Antibiotika Lokal Berupa Salep U/
Menghindari Perlekatan2.
Atropin Tetes 0,5-1%.
Bebat Mata (Kalau Perlu).
Beri Karbonic Anhidrase Inhibitorb Bila Tjd
Glaukoma Sekunder.
PENATALAKSANAAN RUDA PAKSA KRN
FAKTOR FISIK
A. Cahaya
Cahaya Yg Berasal Dari Matahari / Alat U/ Las
Mengandung Ultra Violet Yg Dpt Mengakibatkan
Konjungtivitis & Keratitis, Sedangkan Cahaya Dari
Pembikinan Kaca (Glass Blomers), Banyak
Mengandung Infra Red Yg Dpt Mengakibatkan
Katarak.
Anamnesa : Mata Terasa Nyeri, Efifora Yg
Timbul 6-12 Jam Sesudah Melihat Cahaya
Tersebut.
Pemeriksaan : Hiperemi Konjungtiva, Flurescein
Test (+).
Pengobatan : Pada Konjungtivitis Beri
Antibiotika Lokal, Atropin Bila Flurescein Luar.
Biasanya Dlm 1-2 Hari Sembuh.
Penyinaran Dgn Unsur Infra Red Tdk
Menimbulkan Kelainan Akut.
KEBAKARAN
Dgn Adanya Reflek Perlindungan Menutup
Palpebra Sering Kornea & Konjungtiva,
Terhindar Dari Bahaya Kebakaran, Shg
Kelainan Terbatas Pd Palpebra.
Pengobatan : Tdk Berbeda Dgn Kelainan
Akibat Luka Bakar Pd Kulit Bagian Tubuh Yg
Lain.
LEDAKAN
Ledakan Yg Cukup Kuat Dpt Menimbulkan
Bermacam2 Kerusakan.
Pengobatan Diberikan Sesuai Dgn
Kerusakan Yg Diakibatkan.
BLOW OUT FRAKTUR
Patah Tulang Dasar Orbita Tanpa Kerusakan Dari
Rima Orbita Akibat Perubahan Mendadak &
Ruang Retro Bulbar Krn Perubahan Tekanan Yg
Tjd Akibat Hantaman Yg Keras Pd Bulbus Occuli.
Anamnesa : Adanya Trauma, Visus Menurun,
Nyeri (+), Diplopia, Mual, Muntah.
Pemeriksaan : Edema Krg Lbh Hypoestesi
Daerah Saraf Infra Orbita.
Tanda 2 Patah Tulang : Gerakan Terbatas,
Enoftalmus.
Pengobatan : Konservatif Selama 3 Minggu U/
Mengevaluasi Sambil Menunggu Edema &
Ekhimosis Berkurang. Bila Enoftalmus Masih
Tampak, Keluhan Diplopia Sangat Mengganggu
Operatif.
PENUTUP
Ruda Paksa Mata Merupakan Keadaan Darurat
Mata, Krn Dpt Tjd Bermacam2 Kerusakan Yg Bila
Tdk Sgr Mendapat Pertolongan Dpt
Mengakibatkan Penurunan Fungsi Mata /
Berakhir Dgn Kebutaan.
O/K Itu Alangkah Baiknya Kelak Sbg Dokter Umum
Jg Waspada Akan Akibat Ruda Paksa Ini & Segera
Menanggulanginya, Mana Yg Dpt Diobati Sendiri
& Mana Yg Hrs Dirujuk.
TRAUMA
BAGIAN I.P. MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
KEDARURATAN MATA
INFEKSI D.M.
TRAUMA HIPERTENSI
TUMOR LEUKEMI, PENY.SISTEMIK LAIN
TAJAM
PENYAKIT PENGLIHATAN
DEGENERATIP
PROSES PENUAAN KEL.KONGENITAL
KEBUTAAN
KEDARURATAN MATA
BAIK ,TEPAT
FUNGSI PENGLIHATAN
DIPERTAHANKAN
MENCEGAH KEBUTAAN
KLASIFIKASI TRAUMA MATA
I. MEKANIS : I.TRAUMA TIDAK TEMBUS:
-TAJAM
-TUMPUL TRAUMA KORNEA SUPERFISIAL
TRAUMA KIMIA
II. KIMIA : TRAUMA FISIK
- ASAM TRAUMA TUMPUL
- BASA
II.TRAUMA TEMBUS
III. FISIK : DENGAN /TANPA BENDA ASING
- TERMIS
- SINAR LAS/UV
- LEDAKAN
KLASIFIKASI TRAUMA MATA
II.TRAUMA TEMBUS
DENGAN /TANPA BENDA
ASING
PEMERIKSAAN
YANG DIPERLUKAN
ANAMNESIS:
kapan? dimana? bagaimana?
macam penyebab?
PEMERIKSAAN Tajam penglihatan
(senter,hitung jari,kartu snellen)
PEMERIKSAAN ORGAN MATA :
urut, teliti
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
skull foto, CT scan, USG
PRINSIP PENANGANAN
TRAUMA MATA :
Rujuk Segera !
TRAUMA TEMBUS
Luka terbuka kelopak mata
Laserasi kornea ruptur kornea +
keluarnya jaringan intra okuli
Katarak traumatika
Laserasi Sklera + prolaps vitreus, khoroid
double perforation
Gejala:
Kabur, nyeri, berdarah
Blepharospasme
Bola mata tampak gembos
PENANGANAN:
Tetesi tetracain 0,5%
Antibiotika tetes mata!
Antibiotika sistemik
Bebat
Rujuk
GLAUKOMA AKUT
GEJALA:
Nyeri hebat di sekitar mata / cekot-cekot
Kabur, mata merah
Melihat halo
PEMERIKSAAN:
Kabur
Mata merah
BMD dangkal
Kornea suram
Pupil lonjong, reflek cahaya
Perabaan tek bola mata
Segera Rujuk !
RUDAPAKSA MATA
KARENA BAHAN KIMIA
Batasan
Rudapaksa mata yang disebabkan:
Bahan kimia basa : amoniak, freon, sabun,
sampo,kapur gamping, semen, tiner, lem,
kaustik soda
Bahan kimia asam : asam sulfat, air accu,
asam sulfit, asam klorida, zat pemutih, asam
asetat.
BASA penetrasi cepat saponifikasi
membran sel kerusakan sel koagulasi
pelunakan jaringan o.k denaturasi kolagen
Konjungtiva, sclera iskemia, koagulasi dan
nekrosis
Penetrasi sampai koroid & retina
ANAMNESA & GEJALA KLINIS
Subyektif : nyeri, spasme, berair, kabur & silau
Obyektif :
Visus\\
Palpebra bengkak, luka bakar
Konjungtiva hiperemi, khemosis, iskemia &
nekrosis
Kornea edema, tes fluoresin +, kekeruhan
kornea hebat
Klasifikasi Thoft
Grade Segmen Anterior Prognosis