(HIPPII)
2015
Memahami gambaran
epidemiologi berbagai penyakit
menular
Memahami transmisi berbagai
penyakit menular
Memahami pencegahan
risiko
AIDS Terminal
Tidak Terinfeksi HIV
Stadim II
Berat badan turun <10%
Manifestasi mukokutan ringan (dermatitis seboroik, infeksi jamur pada kuku, sariawan
berulang, kelitis angularis)
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
ISPA berulang (sinusitis bakterialis)
Dan atau skala aktivitas 2: simptomatik, kegiatan normal
Stadium III
Berat badan turun >10%
Diare > 1 bulan
Demam > 1 bulan
Kadidiasis Oral
Oral hairy leukoplakia
Tuberkulosis paru dalam 1 tahun terakhir
Infeksi bakterialis yang berat (pnemonia, piomiositis)
Dan atau skala aktivitas 3: baring ditempat tidur <50% selama bulan lalu
Stadium IV
Penyakit penyakit yang termasuk criteria AIDS
Dan atau skala aktivitas 4: baring ditempat tidur >50% selama bulan lalu
Bervariasi tergantung usia dan obat ARV.
Deteksi antibodi memerlukan waktu sekitar
1-3 bulan setelah terinfeksi
Terjadinya AIDS sekitar <1 thn s/d >15 thn.
8-8
PERILAKU RISIKO TINGGI
Epidemiologi:
Etiologi
Virus hepatitis A (HAV), family Picornaviridae.
Manusia: reservoir.
Banyak asimtomatis, gejala sangat ringan
Cara Penularan
Dari orang ke orang : fecal-oral.
Virus pada tinja terutama 1-2 minggu sebelum gejala.
Sumber penularan: air minum/makanan terkontaminasi ,
makanan tidak diolah dengan baik
HEPATITIS A
Masa inkubasi
15 sampai 50 hari, rata rata 28-30 hari
Masa penularan
Masa penularan: akhir masa inkubasi - beberapa hari
setelah timbul ikterus.
Bayi dan anak : virus pada tinja sampai 6 bulan
setelah sembuh.
HEPATITIS A
GEJALA KLINIS
4-17
HEPATITIS A
Pencegahan
Kebersihan diri
Kebersihan lingkungan
Perilaku hidup sehat
Kebersihan tangan
Kebersihan makanan/minuman
Etiologi
Virus Hepatitis B (HBV)
Virus DNA hepatotropik.
Golongan Hepadnaviridae.
Terdiri atas 6 genotipe (A-H).
Inti HBV mengandung : Protein polimerase
dengan aktivitas reverse transcriptase, HBcAg,
dan HBeAg.
Selubung lipoprotein mengandung HBsAg.
Transmisi
Injection drug
Other* 15% use 14% Sexual contact
with hepatitis B
patient 13%
Household
contact of
hepatitis B patient
2%
8-22
Pencegahan
Vaksinasi Hepatitis B
Setia pada satu pasangan
Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HBV+
diberikan HBIg
Hati-hati menggunakan peralatan yang
mungkin terkontaminasi darah
Gunakan jarum suntik sekali pakai
Vaksin
Transmisi darah
Transmisi seksual
Transmisi maternal-neonatal
Tidak terdapat bukti transmisi
fekal-oral
8-26
Faktor Resiko
Household 3%
Occupational 3% Sexual 21%
Transfusions *
3%
No Identified Risks
10% Illegal Drug Use
60%
*None since 1994
Pencegahan
8-29
Gejala klinis
Sakit Perut Bingung
Mencret Temp. >39
Konstipasi Lidah Kotor
Sakit Kepala Perut tegang
Gangguan kesadaran
Demam tinggi
MASA INKUBASI
Masa penularan
Selama sumbernya sakit, beberapa hari-
minggu
Carrier : beberapa bulan - >1 tahun setelah
sembuh
4-31
Diagnosis klinis :
Possible case
Didapat gejala demam, gangguan saluran cerna, gangguan pola
buang air besar dan hepato/spenomegali. Sindrom demam tifoid
yang didapat belum lengkap. Possible case hanya pada pelayanan
kesehatan dasar.
Probable case
Didapat gejala klinis lengkap atau hampir lengkap, serta
didukung oleh gambaran laboratorium yang menyokong demam
tifoid (titer widal O >1/160 atau H >1/160 pada satu kali
pemeriksaan)
Definite case
Diagnosis pasti, ditemukan S.typhi pada pemeriksaan biakan atau
positif S.typhi pada pemeriksaan PCR atau terdapat kenaikan titer
Widal 4 kali lipat (pada pemeriksaan ulang 5-7 hari) atau titer
Widal O >1/320, H >1/640 (pada pemeriksaan sekali).
Pemeriksaan Laboratorium
Darah :
Leukopeni
Limfositosis relatif
Aneosinofilia
Trombositopenia
populasi rentan
Merupakan Infeksi oportunistik tersering
pada orang dengan HIV/AIDS
PENGOBATAN TBC
TBC dapat diobati asal mengikuti
standar pengobatan
Strategi yang saat ini direkomendasikan