Anda di halaman 1dari 4

Menurut definisi, setiap karbanion memiliki pasangan elektron

bebas dan oleh karenanya karbanion adalah basa. Apabila


karbanion menerima proton maka karbanion tersebut
berubah menjadi asam konjugasinya. Kestabilan karbanion
berhubungan langsung dengan kekuatan asam konjugasi.
Semakin lemah asamnya maka semakin kuat basanya dan
semakin rendah kestabilan karbanionnya. Kestabilan di sini
berarti kestabilan terhadap donor proton; semakin rendah
kestabilannya maka semakin kuat keinginan karbokation
tersebut untuk menerima proton dari sumber yang tersedia,
dan oleh karenanya mengakhiri keberadaannya sebagai
karbokation.
Ada dua cara dalam mana karabanion dibentuk:
1. Gugus yang terikat pada suatu karbon pergi tanpa pasangan elektronnya. Gugus
pergi biasanya adalah proton.

Peristiwa ini adalah reaksi asam-basa sederhana, dan basa diperlukan untuk
mengambil proton. Akan tetapi ada gugus pergi yang lain yang telah diketahui.
2. Ion negatif mengadisi ke ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga.

Penambahan ion negatif ke ikatan rangkap dua karbon oksigen tidak menghasilkan
karbanion karena muatan negatif ada pada sisi oksigen.
Reaksi karbanion yang paling umum adalah kombinasi dengan spesies positif,
biasanya proton, atau spesies lain yang mempunyai orbital kosong di dalm kulit
terluarnya (reaksi asam-basa Lewis).

Karbanion juga dapat membentuk ikatan dengan karbon yang telah mempunyai empat
ikatan melalui pelepasan satu gugus dari empat gugus yang ada (reaksi SN2).
Seperti halnya karbokation, karbanion juga dapat bereaksi dengan cara
mengkonversi spesies netral menjadi spesies yang tidak netral. Karbanion
dapat mengadisi ke dalam ikatan rangkap dua, biasanya ikatan rangkap C=O;

Secara keseluruhan, gugus fungsi yang ada dalam posisi akan menstabilkan
karbanion dengan urutan kekuatan penstabilan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai