Anda di halaman 1dari 17

Aplikasi Senyawa

Organologam
[RhCl(PPh)3] dan
Metatesis Olefin
Jagho Praisaka Isvara 155090200111035
Syamaidzar 155090200111041
Katalis Wilkinson
Katalis Wilkinson, RhCl (PPh3) 3, berpartisipasi dalam jenis
reaksi yang sama seperti yang diharapkan untuk senyawa
koordinat organometalik 4;
Sebagai contoh, banyak reaksi yang memiliki kesamaan dengan
katalis Vaska, trans @ IrCl (CO) (PPh3) 2. RhCl (PPh3) 3
berpartisipasi dalam berbagai proses katalitik dan non -atalitik.
Ligan fosfin memainkan peran penting dalam membuat selektif
kompleks - misalnya, mereka membatasi koordinasi Rh ke posisi
yang tidak terganggu pada alkena.
Hidrogenasi dengan katalis Wilkinson
Katalis Wilkinson, RhCl(PPh3)3, bukanlah senyawa organologam, namun terlibat dalam
reaksi yang mirip dengan senyawa organologam koordinasi-4
RhCl(PPh3)3 terlibat banyak reaksi katalitik maupun nonkatalitik
Ligan meruah fosfin berperan penting untuk membuat kompleks bersifat selektif, misalnya
hanya aktif terhadap alkena dengan efek sterik rendah

Laju hidrogenasi
menggunakan katalis
Wilkinson
Adisi Oksidatif

Pada siklus ini, terjadi penambahan spesi dari 16 elektron


menjadi 18 elektron akibat adanya penambahan H2
Disosiasi Ligan

Pada siklus ini terjadi pelepasan ligan PPh3


sehingga spesi yang terbentuk adalah 16 elektron.
Koordinasi dari Olefin

Pada siklus ini spesi yang terbentuk yaitu 18 elektron


akibat terbentuknya ikatan dengan C=C
1,2 Insersi (Penentu Laju)

Pada 1,2 insersi, C=C berpindah posisi ke ekuatorial


pada posisi ini lebih stabil karena regangan yang diperoleh
lebih kecil sehingga lebih stabil, dan disamping itu ditinjau
dari efek sterik diketahui bahwa semakin besar ukuran atom maka
akan lebih stabil jika diposisikan secara ekuatorial
(analogi dengan senyawa aromatis)
Spesi yang terbentuk adalah 15 elektron
Eleminasi Reduktif

Pada tahap ini terjadi perubahan bilangan koordinasi


dimana spesi elektron berubah menjadi 14 elektron dan
terbentuk produk ALKANA
Siklus Proses Wilkinson
Selektivitas katalis Wilkinson

Alkena yang lebih bebas akan dihidrogenasi


Metatesis olefin
Pertamakali ditemukan tahun 1950-an
Melibatkan pertukaran fragmen :CR2 (R=alkil atau H) antar
alkena

Ikatan ganda dua baru terbentuk antara kedua karbon di atas


dan kedua karbon di bawah
Mekanisme dikenal sebagai mekanisme Chauvin, melalui
pembentukan matalasikloalkana
Mekanisme Pertukaran Alkil

1. Transfer Alkil Grup


2. Pairwise Mechanism
3. Non-Pairwise Mechanism
Pembuktian terjadinya pertukaran alkil dapat diketahui dengan digunakan isotop Deuterium pada eksperimen berikut
Mekanisme Diolefin
Berdasarkan eksperimen Herrison dan Chauvin

Kurang jenis Reaksi

Anda mungkin juga menyukai