Anda di halaman 1dari 23

Post Traumatic Stress

Disorder
Definisi
Gangguan Stress Pasca Trauma (Post
Traumatic Stress Disorder)/ PTSD
Sindrom yang timbul setelah seseorang
melihat, terlibat di dalam, atau mendengar
stressor traumatik yg ekstrem.
Reaksi : rasa takut, tdk berdaya, menghindar.
Diagnosis : gejala sdh bertahan > 1bln,
berpengaruh pd lingkungan pekerjaan,
keluarga, dll.
Epidemiologi
Prevalensi seumur hidup : 8 %
: 10-12 %
: 5-6 %
Dapat timbul pada usia berapapun, plg sering
pada anak-anak dan orang tua.
Faktor resiko
Berat dan dekat trauma yang dialaminya.
> Berat dan > dekat trauma yang dialami risiko PTSD.
Durasi trauma.
> Lama durasi traumaberisiko berkembang menjadi PTSD
Banyaknya trauma yang dialami.
Trauma multipel > berisiko menjadi PTSD.
Pelaku kejadian trauma. > dekat hubungan pelaku dan
korban,berisiko menjadi PTSD.
Jenis kelamin.
Anak dan remaja perempuan lebih berisiko dibandingkan
laki-laki.
Kondisi sosial - ekonomi yang rendah.
Usia. PTSD dapat terjadi pada semua golongan
usia tetapi anak-anak dan usia tua (>60 tahun)
merupakan kelompok usia yang lebih rentan
mengalami PTSD.
Memiliki penyakit organik yang berat dan
kronis, seperti kanker.
Kurangnya dukungan sosial baik dari keluarga
maupun lingkungan
Etiologi
Stressor pengalaman
Faktor dinamik : mengaktifkan kembali konflik
psikologis yg sebelumnya tenang, tp tdk
terselesaikan.
Faktor perilaku-kognitif : tdk mampu
merasionalkan trauma stress.
Diagnosis
DSM-IV
A.Orang tersebut telah terpajan dengan
peristiwa traumatik dan kedua hal ini ada :
1. Org tsb mengalami, menyaksikan,
dihadapkan dgn peristiwa yg melibatkan
kematian/cedera serius yg sbnrnya
mengancam/ ancaman thdp integritas fisik
dirinya/org lain.
2. Respon org tsb melibatkan rs takut yg
intens, tidak berdaya, horor.
Pada anak : perilaku agitasi dan kacau
DSM-IV
B. Peristiwa traumatik secara terus-menerus
dialami kembali pada satu (atau lebih) cara
berikut ini :
1. Mengingat kembali peristiwa scr berulang dan
menganggu yg menimbulkan distress,
termasuk bayangan, pikiran atau persepsi.
Catatan : Pd anak msh kecil : permainan
berulang yg mengekspresikan tema atau aspek
trauma.
DSM-IV
2. Mimpi berulang mengenai peristiwa tsb yg
menimbulkan penderitaan.
Catatan : pd anak : mimpi yg menakutkan tnpa
makna yg dpt dikenali.
3. Bertindak/merasakan seolah-olah peristiwa
traumatik itu terjadi kembali (termasuk rs
membangkitkan kembali pengalaman, ilusi,
halusinasi, dan episode kilas balik disosiatif,
termasuk yg terjadi saat bgn/ketika mengalami
intoksikasi).
DSM IV
4. Penderitaan psikologis yg intens pada
pajanan terhadap isyarat internal atau
eksternal yg menyimbolkan/menyerupai
aspek peristiwa traumatik.

5. Reaktivitas fisiologis pd pajanan isyarat


internal atau eksternal yg
menyimbolkan/menyerupai aspek peristiwa
traumatik.
DSM IV
C. Penghindaran stimulus scr persisten yg
berkaitan dgn trauma serta hilangnya
responsivitas umum ( tidak terjadi sebelum
trauma), seperti yg ditunjukkan dgn 3 hal
berikut ini :
1. Upaya menghindari pikiran, perasaan atau
pembicaraan yg berkaitan dgn trauma.
2. Upaya menghindari aktivitas, tempat, atau
org yg membangkitkan ingatan akan trauma.
3. Ketidakmampuan mengingat kembali aspek
penting trauma.
DSM- IV
4. Minat atau partisipasi berkurang nyata pada
aktivitas yg signifikan.
5. Perasaan lepas atau menjadi asing dr org
lain.
6. Kisaran afek yg terbatas. (cth: tdk mampu
memiliki perasaan cinta).
7. Rasa tdhp masa depan memendek. (cth: tdk
berharap memiliki karir, menikah, anak, atau
masa hidup normal).
DSM IV
D. Menetapnya peningkatan keadaan terjaga
(tidak terjadi sebelum trauma), seperti yg
ditunjukkan dgn 2 hal berikut :
1.Sulit tidur/ sulit tetap tidur
2.Iritabilitas
3.Sulit berkonsentrasi
4.Kewaspadaan yg berlebihan
5.Respon kaget yg berlebihan.
E. Durasi gangguan ( gejala kriteria B, C, D) lebih dari 1
bulan.
F. Gangguan ini menimbulkan penderitaan yg scr klinis
bermakna atau gangguan di dalam area fungsi sosial,
pekerjaan atau area fungsi penting lain.

Akut : gejala < 3 bulan


Kronis : gejala 3 bulan.
Awitan tertunda : awitan gejala sedikitnya 6 bulan stlh
stresor.
PPDGJ III
F43.1 gangguan Stres Pasca Trauma
Keadaan ini timbul sbg respon yg
berkepanjangan dan atau tertunda thdp
kejadian atau situasi yg menimbulkan stress
(baik singkat maupun berkepanjangan) dari yg
bersifat katastrofik (peristiwa yg mengerikan)
dan menakutkan, yg cenderung menyebabkan
distress pada hampir setiap org.
Faktor predisposisi : ciri kepribadian (cth :
kompulsif, astenik) riwayat gangguan neurotik
sblmnya dapat menurunkan ambang
kerentanan untuk terjadinya sindrom ini atau
memperberat keadaannya. Namun bukan hal
yg menentukan untuk terjadinya gangguan ini.
Gejala khas mencakup episode-episode dmn
bayangan-bayangan kejadian traumatik tsb
terulng kembali atau dalam mimpi, terjadi dgn
latar belakang yg menetap berupa kondisi
perasaan beku dan penumpulan emosi,
menjauhi org lain, tdk responsif thdp
lingkungannya, anhedonia, menghindari aktivitas
dan situasi yg berkaitan dgn traumanya. Lazimnya
ada ketakutan dan penghindaran dari hal-hal yg
mengingatkannya kembali pada trauma yg
dialaminya.
Kadang dapat terjadi reaksi dramatik,
mendadak ketakutan, panik atau agresif, yg
dicetuskan oleh stimulus yg mendadak
mengingatkan kembali pada trauma.
Bangkitan otonom yg berlebih, mudah kaget,
insomnia.
Penggunaan alkohol dan obat-obatan scr
berlebihan sbg komplikasi.
Onset terjadi setelah trauma, asa laten
biasanya berkisar antara beberapa minggu-
bulan (jrg > 6 bln). Pada sejumlah pasien,
perjalanan penyakitnya dapat menjadi kronis
sampai beberapa tahun dan tjd transisi
menuju perubahan kepribadian.
Diagnosis PPDGJ-III
f43.1
Jika gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bln
stlh kejadian traumatik berat. Bila onset > 6 bln,
asalkan manifestasi klinis khas dan tdk didapatkan
alternatif kategori gangguan lainnya.
Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus
didapatkan flashback dr kejadian traumatik tsb scr
berulang-ulang kembali.
Gangguan otoomik, afek, kelainan tingkah laku dapat
ditemukan namun tdk khas.
Suatu sequelae menahun yg terjadi lambat setelah
stres luar biasa (cth berpuluh2 tahun) F62.0
prognosis
Jika tidak diobati :
- 30 % pasien akan pulih sempurna
- 40% memiliki gejala ringan
- 20% memiliki gejala sedang
- 10% tdk ada perubahan/memburuk.
Prognosis baik jika awitan gejla cepat, durasi
gejala <6 bln, tdk adanya gg psikiatri, medis,
maupun terkait zat lain.
Anak kecil dan org tua lebih kesulitan dgn
peristiwa traumatik.
Jika memiliki gangguan kepribadian
stressor tertentu.
Dukungan sosial berpengaruh dlm timbulnya,
keparahan dan durasi PTSD.
terapi

Farmakoterapi
1. SSRI : Sertralin, Paroksetin.
2. Trisiklik : Imipramin, Amitriptilin
3.MAOI : Fenelzin, Trazodon
Psikoterapi

Anda mungkin juga menyukai